Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. DAPUR - RUMAH FARAH — MALAM - MASA KINI
Farah duduk di Dapur Rumahnya, ia melamun. Suasana hening terasa di ruangan itu, hanya terdengar suara kulkas.
Kemudian Ia melihat handphonenya di atas meja, datar.
INT. RUANG TAMU - RUMAH ANDI— MALAM
Rumah itu tampak sederhana, Andi muncul dari belakang rumah, membawa Air dan meletakkanya di atas Meja.
FARAH
Andi duduk di depan Farah.
ANDI
FARAH
Andi mengangguk, Farah mengambil gelas itu dan meminumnya.
FARAH
Ada jeda di antara mereka, lama sekali.
FARAH
Ada jeda di antara mereka.
FARAH
Andi melihat Farah, menunggu penjelasan lebih jauh.
ANDI
FARAH
Mereka melakukan kontak mata.
FARAH
ANDI
Farah hanya diam, ia melihat ke arah lain.
ANDI
Farah hanya diam mendengarnya, ia melihat Andi.
ANDI
FARAH
Mendengarnya membuat Andi tersenyum kecil.
ANDI
Farah melihat Andi, wajah Andi serius. Farah berdiri dan berjalan ke pintu rumah.
FARAH
ANDI
Farah berhenti, melihar Andi.
ANDI
Farah berjalan keluar dari rumah Andi. Meninggalkan Andi sendirian di ruang tamu Rumahnya.
INT. KAMAR FARAH - RUMAH FARAH — MALAM
Kamar Farah gelap, tapi karena cahaya dari luar masuk ke dalam kamarnya membuat kamarya terlihat dalam kegelapan.
Farah berada di tempat tidurnya, ia belum tidur, ia melamun.
Farah mengendipkan matanya, pelan. Farah menutup matanya, mencoba tidur.
INT. DAPUR - RUMAH FARAH — SORE
Farah duduk di Kursi Dapur, ia melihat Handphonenya dan kemudian mengetik di kolom pencarian, bertuliskan:
"TANJUNGPINANG"
Tak lama kemudian muncul hasil pencarian.
Terdapat Gambar-gambar, Artikel dan Lokasi Pariwisata. Farah memencet sebuah Gambar. Sebuah Pemandangan Kota Tanjungpinang.
Farah melihatnya, datar.
INT. RUANG TAMU - RUMAH FARAH — SORE
Sebuah Handphone yang di genggam, dari Layarnya terdapat sebuah Nomor dan Kontak, Kontak Pak RT.
Farah memegang Handphone itu dan melihatnya dengan datar.
Ia berada di ruang tamu Rumahnya. Di depannya terdapat Buku Catatan dan Tumpukan kertas-kertas.
Farah beralih pandangan ke arah lain, ia melihat ke arah luar rumah, datar.
Tak lama kemudian, Handphone Farah berbunyi, Farah melihatnya, sebuah Nomor, Farah mengangkatnya.
FARAH
Sesaat Farah hanya diam, ia tidak menjawab.
SUARA PEREMPUAN (V.O)
FARAH
Panggilan di putus, sesaat Farah melihat Buku Catatan itu, memandangnya datar.
Ia melihat ke arah dinding rumahnya, tempat foto-foto itu.
FARAH
Farah melihat buku di depannya, ia mengambil Handphone dan memencet sesuatu disana dan menempelkannya di telinga --
FARAH
Farah menutup teleponnya, ia memencet sesuatu di teleponnya lagi. Ia menempelkannya ditelinga --
FARAH
Farah meletakkan handphonenya di meja, ia berdiri dan berjalan menuju Kamar.
EXT. PONDOK - PANTAI TRIKORA — SIANG - MASA LALU
Ibu tertidur, bersama dengan Fauzi di pondok. Dari pondok, Pantai semakin ramai di kunjungi orang-orang. Orang-orang bermain di pinggir pantai.
Farah meminum Kelapa yang sudah di kupas bersama Bapak, mereka tidak bicara.
Sesaat Bapak melihat Farah, memperhatikannya.
BAPAK
FARAH
BAPAK
FARAH
BAPAK
FARAH
Bapak tersenyum, ia meminum air kelapa. Mereka menikmati suasana pantai. Handphone Bapak berbunyi, ia meletakan Kelapanya dan berjalan menjauhi Pondok dan menerima panggilan itu, terlihat ia berbicara serius sekali.
Farah sesekali melihat Bapak dari Pondok, memperhatikannya.
Tak lama kemudian, Bapak kembali, tak bicara apa-apa.
BAPAK
Farah tersenyum melihat Bapak.
INT. KAMAR FARAH - RUMAH FARAH — SUBUH - MASA KINI
Jam dinding menunjukkan Pukul empat pagi.
Farah mengambil Jam Tangan Analognya di atas meja rias. Sesaat ia melihat Kotak Persegi Panjang, Putih di atas meja riasnya.
Farah membawa Koper di depan Lemari Pakaiannya menuju keluar kamar.
EXT. BANDARA - PAGI
Farah keluar dari Bandara dengan Kopernya dan ia melihat sekitar. Ia menuju Taxi yang berjejer di depan Bandara.
EXT. PELABUHAN - PAGI
Farah berdiri di depan loket tiket.
FARAH
Tak lama kemudian, Farah mendapatkan tiketnya dan ia berjalan masuk menuju pelataran pelabuhan.
EXT. KAPAL FERI - BERGERAK - BAGIAN BELAKANG - PAGI
Farah duduk di salah satu bangku bagian belakang Kapal Feri. Beberapa orang juga duduk di sana, menikmati hembusan angin dan ombak. Suara mesin terdengar jelas dari sini, bersatu dengan suara air dan deruan angin.
Farah melihat sekelilingnya, hanya ada air dan sebuah pulau yang mulai terlihat.
Farah melihatnya dengan datar.
INT. KORIDOR PELABUHAN - PELABUHAN - PAGI
Farah berjalan keluar dari Pintu Kedatangan, dengan membawa koper ia berjalan melewati kerumunan orang-orang yang menunggu didepan pintu kedatangan.
Porter dengan Troli yang menawarakan jasa mereka. Mereka memanggil-manggil para pelanggan, ada juga yang sedang melakukan tawar menawar dengan Porter, terdengar suara Porter yang meminta jalan untuk lewat.
Farah berjalan dengan handphone menempel di telinganya. Ia berhenti sebentar, ia sudah jauh dari kerumunan itu, sesaat melihat sekitar, memastikan.
FARAH
ANDI (V.O)
FARAH
ANDI (V.O)
Farah melihat laut yang ada di depannya dalam diam, ia masih tersambung dengan Andi. Di belakangnya, orang-orang berlalu lalang, keluar dan masuk pelabuhan.
ANDI (V.O)
Farah tersenyum kecil.
FARAH
ANDI (V.O)
FARAH
ANDI (V.O)
Mendengarnya membuat Fara tersenyum kecil.
FARAH
Sambungan di matikan, Farah memasukkan handphone ke dalam saku celananya. Sesaat, ia melihat sekitar Pelabuhan.
Farah berjalan bersama kopernya, menuju pintu keluar pelabuhan. Bersama para penumpang dan Porter dan Trolinya yang berjalan di sekitanya.
EXT. PINTU MASUK PELABUHAN - PAGI
Farah berjalan keluar dengan membawa kopernya, keadaan Pelabuhan ramai.
Mobil-mobil yang berhenti di depan pintu, juga motor-motor menyebabkan kemacetan, satu dua kendaraan membunyikan klakson, orang-orang berjalan masuk dan keluar pelabuhan.
Mobil-mobil Taksi berjejeran di sudut pelabuhan, para supirnya menawarkan jasa mereka kepada calon penumpang mereka, termasuk Farah, ia menolak dengan sopan.
Farah melihat kiri dan kanan, ia berbicara kepada salah satu supir, supir itu menujuk arah dengan tangannya, di ikuti Farah.
Farah berjalan ke arah yang di tunjuk Supir itu, melewati semua keadaan yang ada di sekitarnya.
EXT. DEPAN HOTEL - PAGI
Farah menaiki anak tangga, dengan mengangkat kopernya, terlihat tulisan di depan pintu "HOTEL FURIA".
Farah masuk ke dalam hotel itu.
INT. LOBBY HOTEL - PAGI
Farah berdiri di depan lobby hotel, berbicara kepada Perempuan, PETUGAS HOTEL, 40-an. Farah menunjukkan handphonenya kepada Petugas Hotel itu, ia mengambil dan memeriksanya, bekerja dengan Komputernya.
Farah melihat keadaan Hotel, terlihat sepi, lobby hotel yang sederhana. Petugas Hotel itu berbicara kepada Farah, mengembalikan handphonenya.
Petugas itu keluar dari tempatnya dan berjalan di depan Farah, yang mengikutinya sambil membawa kopernya di belakang.
INT. KAMAR HOTEL FARAH - PAGI
Sebuah kamar yang sederhana, terdapat Dua Tempat Tidur yang terpisah, sebuah TV kecil, layaknya hotel bintang satu atau dua. Farah melihat Kamarnya.
Farah meletakan Koper di atas Tempat Tidur.
Ia berjalan menuju Jendela Kamar, ia membuka Tirai yang menutupinya, melihat Pelabuhan di depannya, datar.
INT. LOBBY HOTEL - PAGI
Farah berbicara kepada Petugas. Petugas menujuk sambil berbicara, Farah melihat arah yang di tunjuk.
Farah kembali berjalan ke pintu hotel, membuka pintu, menuju jalan.
EXT. JALAN BINTAN - PAGI
Farah berjalan menuju Jalan Bintan, sesaat ia melihat nama Jalan itu, lengkap dengan Tulisan Arab Melayu dan Status Jalan itu.
Farah berjalan dan melihat pemandangan sekitar. Farah melihat sebuah Rumah Makan yang ada di sampingnya, datar.
Ia berjalan lagi dan berhenti di depan sebuah Kedai Kopi di pinggir jalan, di depan Kedai Kopi itu ada Pedagang Kaki Lima yang berjualan di sana, terdapat juga beberapa Orang yang berkumpul di depannya.
Mobil-mobil dan Sepeda Motor yang terpakir di secara Paralel, membuat Pintu Masuk Kedai Kopi itu hampir tertutup.
Farah memperhatikannya, ia melihat nama Kedai Kopi itu, bertuliskan:
"Aneka Ria"
EXT. DEPAN KEDAI KOPI - PAGI - MASA LALU
Farah berada di sepeda motor, melihat Nama Kedai Kopi itu, datar.
Bapak berjalan menuju sepeda motor, di tangannya terdapat Kantong Plastik, menggantungkannya di sepeda motor --
BAPAK
FARAH
BAPAK
FARAH
Bapak melihat Farah. Kemudian, Bapak mengambil Handphonenya dari dalam Saku Celana dan menempelkannya di telinga, ia menerima panggilan. Ia berjalan menjauhi Farah.
Farah melihat Bapak. Memperhatikannya dari kejauhan.
Tak lama kemudian, Bapak kembali, Farah masih melihat Bapak.
Sesaat Bapak melihat Farah, kemudian ia memakai Helm, begitu juga Farah. Tak bicara.
INT. KEDAI KOPI - PAGI - MASA KINI
Farah meminum Kopinya, terlihat Bekas Piring dan Mangkok kecil berada di atas meja.
Di lihat dari dekat, Mangkok itu kosong, tersisa sedikit warna Kehitam-hitaman dan Coklat bercampur Kuning dan Putih. Di sebelahnya terdapat Kecap Asin dan Merica Bubuk.
Farah melihat sekitar. Kedai Kopi yang sederhana, Meja-meja dan Kursi-kursi yang juga sederhana.
Ada BAPAK CINA TUA, 60-an, memakai Kaos Singlet Putih, duduk di Sudut Kedai Kopi, mengipas-ngipas dengan menggunakan Kipas Bambu. Farah melihatnya, datar.
Farah menghabiskan Kopinya, ia memanggil PEKERJA, 30-an.
FARAH
PEKERJA
Farah mengambil dompet di dalam tas yang ia bawa, membukannya --
PEKERJA
Farah mengambil dompetnya dan mengambil uang --
FARAH
PEKERJA
Farah tersenyumm, ia memberikan Uang ke Pekerja itu. Pekerja itu berjalan ke meja belakang.
Tak lama, Pekerja itu mendekat --
PEKERJA
Farah terseyum, menerima kembali uangnya.
FARAH
Pekerja hanya mengangguk mendengar jawaban Farah.
FARAH
Pekerja itu melihat ke arah Pedagang Kaki Lima di depan mereka.
PEKERJA
Pekerja itu berlalu pergi, Farah masih melihat Pedagang Kaki Lima itu di depannya.