Cuplikan Chapter ini
Matteo terbatuk keras suara parau yang tiba-tiba memecah suasana ruang makan megah itu membuat semua orang menoleh Setiap tatapan seolah menuntut jawaban sementara Matteo berusaha meredakan batuknya yang tak kunjung reda Napasnya tersengal karena keterkejutannya mendengar pernyataan Maria adiknya yang membuat darahnya mendidih Netra abunya mengarah lurus ke pria yang duduk di samping Maria Louissosok yang belakangan ini tak pernah lepas dari sisi adiknya seperti perangko yang meleka