Cuplikan Chapter ini
Setelah insiden ponsel itu suasana antara Rangga dan Bang Rahmat berubahAda lapisan baru yang tercipta sebuah pemahaman tanpa kata yang dalam sekaligus ketegangan yang membayangiHari itu obrolan mereka di kafe tidak berlanjut lamaRangga dengan segala rasa malu dan panik buru-buru pamit pulang dengan alasan mendadakNamun Bang Rahmat hanya menatapnya dengan senyum tipis yang penuh arti seolah tahu Rangga tak akan bisa lari lamaDan memang benarBeberapa hari kemudian setelah melewati malam-