Cuplikan Chapter ini
Hari itu sore datang dengan langkah pelan Matahari tergelincir ke ufuk barat menyinari ruang tamu dengan warna jingga tembaga yang hangat Di meja makan vas berisi bunga lili yang sudah agak layu masih berdiri tenang Dan pintu depan terbuka perlahanDinda masuk Langkahnya ringan tapi mantap seolah tak membawa beban yang dulu menekuk bahunya Matanya mencari dan saat menemukanku duduk di sofa ia tersenyumbukan senyum canggung bukan juga senyum penuh tuntutan Hanya senyum yang ju