Cuplikan Chapter ini
Pagi itu hujan turun dengan tenang Tidak deras tapi cukup untuk membuat suasana terasa lambat Dinda duduk di meja makan membuka laptopnya sambil menyesap teh hangat Di layar tampak sebuah dokumen dengan judul sementaraYang Tak Terucapkan Ia mengetik pelan seperti takut mengganggu keheningan rumahAku memperhatikannya dari ambang pintu dapur mencoba membaca wajahnya Tapi seperti biasa Dinda pandai menyembunyikan pikirannya di balik ekspresi tenang Hanya gerakan jarinya di atas k