Cuplikan Chapter ini
Pagi menjelang dengan angin yang membawa aroma tanah basah Sisa hujan semalam masih mengendap di dedaunan Aku bangun lebih awal dari biasanya dan tanpa suara kubuka jendela kamar Udara dingin menyentuh kulit wajahku menyegarkan tapi juga menyisakan rasa asingDinda masih tertidur tubuhnya meringkuk sedikit seperti anak kecil yang takut ditinggal Aku memperhatikannya lama mencoba mengingat bagaimana dulu aku bisa memeluknya tanpa ragu tanpa canggung Tapi sekarang bahkan menyentuh u