Cuplikan Chapter ini
Langit sore menguning keemasan ketika Dinda berdiri di jendela menatap pohon flamboyan di ujung jalan yang mulai menggugurkan kelopaknya Warna merah-oranye yang jatuh pelan seperti serpihan waktu yang tak bisa dikumpulkan kembali Ada perasaan ganjil yang mengendap di antara sorotan matanyaantara pasrah dan siapBesok aku ke Bandung katanya pelan seolah berbicara pada dirinya sendiriAku mendongak dari sofa menatap punggungnya yang tegak tapi rapuh SendirianIya Ada pelatihan dua hari