Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
36.INT. MOBIL GILANG - DAY
Gilang asik mendengarkan musik dengan headphone-nya, Om Arga membaca berita entertain seperti biasa. Berita yang penuh dengan kehebohan putusnya pasangan idola remaja masa kini. “Gilang bungkam, Zara meradang”. “Zara: Gilang Itu Cowok Buaya!”. Om Arga menengok ke arah Gilang yang tampak tak peduli, dia pun hanya bisa menggelengkan kepala.
37.EXT. PINTU MASUK LOKASI SHOOTING - MOMENTS LATER
Terlihat Gilang terjebak di depan pintu masuk lokasi shooting, karena puluhan wartawan meminta konfirmasi soal kabar putus. Gilang pun menatap wartawan yang berkumpul dengan tenang. Semua wartawan ribut, berebut bertanya.
MATCH CUT TO:
38.INT. KAMAR ZARA - SAME TIME
Televisi di kamar Zara sedang menayangkan wawancara tersebut. Mata Zara yang bengkak karena menangis menjadi marah, sekuat tenaga di lemparnya remote ke arah wajah Gilang di televisi.
SMASH CUT TO:
39.INT. KAMAR APARTEMEN GILANG - NIGHT
Gilang tersenyum puas menatap maha karyanya di whiteboard, di nomor urut 2 kini sudah tertulis “2. Perempuan Romantis”
40.INT. KAMAR RS GILANG - DAY (FLASHBACK.)
Gilang kecil sedang disuapi makan oleh Ibu, sementara Ayah membantu mengelap sudut mulut Gilang dari makanan yang kadang berceceran.
Gilang melakukan aksi tutup mulut, sendok makanan tak bisa masuk.
Ibu pun mengalah, mengeluarkan lipatan kertas dari dompetnya. Lipatan kertas yang garis lipatannya terlihat sudah menguning karena terlalu lama disimpan.
Ayah tersenyum geli melihat Ibu salah tingkah.
Dengan gaya dramatis ayah membuka lipatan tersebut. Setelah berdehem ayah pun membacanya sambil menghadap ke arah ibu.
Gilang bertepuk tangan, sementara Ibu bersemu merah.
(Flashback End.)
41.INT. STUDIO SHOOTING - DAY
Gilang sedang ada di lokasi shooting yang menggunakan greenscreen. sambil menunggu dia membaca buku puisi.
Gilang sedang serius membaca ‘Hujan Bulan Juni’-nya Sapardi. Om Arga memandang curiga kebiasaan baru Gilang tersebut.
Gilang menatap tajam artis cantik yang tiba-tiba sok akrab ini.
Melihat tatapan Gilang, perempuan itu pun segera pergi.
Gilang mengalihkan pandangan pada Kinanti (20 tahun) artis pendatang baru yang biasanya pendiam.
Dengan antusias dan mata berbinar Kinanti menjawab.
KINANTI
“Dalam Diriku” Puisi itu dalam banget buatku.
Gilang pun memasang wajah kagum.
Mereka pun tertawa dengan kekompakan tersebut.
Mereka berdua pun akrab saling bicara soal puisi, sementara Om Arga mengawasi dengan wajah was-was.
42.INT. PASAR BUKU KENARI - DAY
Terlihat Gilang dan Kinanti sedang asyik melihat-lihat buku bekas, Gilang memakai samaran kacamata hitam dan topi.
43.INT. KIOS KOPI PASAR BUKU KENARI - AFTERNOON
Gilang dan Kinanti duduk ngopi dengan tumpukan buku yang mereka beli. Di latar belakang terdengar lagu dari Payung Teduh. Kinanti terlihat bersenandung mengikuti alunan lagu.
MATCH CUT TO:
44.INT. MOBIL GILANG - THE NEXT DAY
Di tab Om Arga terlihat foto Gilang dan Kinanti yang berhasil diambil sembunyi-sembunyi dengan caption “Pacar Baru Gilang?”. “Artis Pendatang Baru Kencan Buku dengan Gilang.”
Om Arga memperlihatkan Tab-nya ke Gilang, yang seperti biasa santai dengan headphone.
Gilang terusik dan mencopot headphone-nya.
Gilang langsung memasang headphone-nya kembali dan melakukan aksi pura-pura tidur. Om Arga menghela napas dengan cemas.
45.EXT. TAMAN MONAS - PATUNG CHAIRIL ANWAR - DAY
Gilang dan Kinanti sedang mengagumi patung Chairil Anwar.
46.INT. PERTUNJUKAN TEATER - TIM - NIGHT
Gilang dan Kinanti berdampingan sedang menonton pertujukan teater di Taman Ismail Marzuki. Kinanti menatap penuh kasih Gilang yang serius menikmati pertunjukan teater, Kinanti pun merebahkan kepalanya di bahu Gilang.
47.INT. KAMAR APARTEMEN GILANG - NIGHT
Gilang dengan kaos dan celana pendek santai sedang menelpon Kinanti.
INTERCUT.
48.INT. KAMAR KINANTI - SAME TIME
Kinanti yang sudah mengenakan gaun yang cantik tampak kecewa.
49.INT. STUDIO SHOOTING - DAY
Kinanti sedang di ruang istirahat talent, mengamati Gilang yang terlihat tak nyaman duduk berdekatan. Begitu ada pemain lain masuk, Gilang menjauhkan duduknya dari Kinanti.
Mata Kinanti terluka, tapi tetap berusaha tersenyum maklum.
Gilang tiba-tiba seperti teringat sesuatu, mengeluarkan buku dari tas, menyerahkannya ke Kinanti.
Kinanti berbinar langsung ingin membuka buku tersebut tapi dicegah oleh Gilang.
Kinanti agak kecewa, tapi lagi-lagi mengangguk mengerti.
50.INT. KAMAR KINANTI - NIGHT
Kinanti membuka buku puisi yang diberi Gilang, terjatuhlah sebuah kertas yang bertuliskan : “Dari Hati untuk Kinanti.”
Kinanti berbinar membuka surat tersebut, ia membaca, suara Gilang seolah langsung membacakan tiap bait kata.
Tangan Kinanti bergetar, air matanya menetes. Tapi dengan tegar ia meraih hp-nya menuliskan sebuah pesan singkat ke Gilang.
51.INT. KAMAR APARTEMEN GILANG - SAME TIME
Gilang yang sedang tiduran santai menyambar hp-nya yang berbunyi. Ia melihat pesan yang masuk. Gilang tersenyum melihat nama pengirim. Dibacanya pesan yang masuk. Singkat saja : “Aku mengerti..”
Gilang pun bangun dari tempat tidur, melakukan selebrasi seolah sudah mencetak gol kemenangan.
Sambil bertolak pinggang dia pun menaruh tanda checklist di sebelah tulisan “2. Perempuan Romantis”