Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27. EXT. JALANAN KOTA – SORE
Cast : Vanila, Brian.
Vanila dan Brian di atas Motor.
Brian sengaja mengendarai Motornya sedikit kencang, membuat Vanila terlihat sedikit takut.
Angin yang bertiup terasa begitu cepat, langit yang mulai berubah warna menjadi jingga.
VANILA
Pelan-pelan Brian, lo gila ya?...
BRIAN
Pegangan makanya Van.
VANILA
Hah? Apa?
(Tidak mendengar suara Brian)
BRIAN
Pegangan Vanila.
VANILA
Apasih, nggak kedengeran…
Tanpa aba-aba Brian langsung menarik lengan Vanila melingkar dipinggang Brian.
CU : Tubuh Vanila yang tertarik mendekat dengan punggung Brian.
Vanila mulai merasakan detak jantungnya yang terasa begitu cepat saat berada didekat Brian. Vanila mencoba mengatur nafasnya yang mulai tak beraturan.
VANILA VO
Apaan sih kok gue degdegan. Nggak boleh, nggak boleh Vanila!
CUT TO :
28. EXT. BUKIT MOKO – BANDUNG – SORE // MALAM HARI
Cast : Vanila, Brian.
Mereka berdua sampai disebuah Bukit di Bandung, menyaksikan matahari yang mulai tenggelam. Warna jingganya membuat suasana kali kini terasa begitu semakin indah. Menatap barisan lampu-lampu Kota Bandung yang mulai di nyalakan dari atas Bukit.
CU : Suasa bukit dan Lampu Kota.
VANILA
Wow ini keren banget si.
Brian memperhatikan Vanila yang tak berhenti mengembangkan senyum di wajahnya, kali ini Brian dibuat semakin terpesona dengan sosok wanita galak yang ia tau, kali ini ia melihat Vanila yang berbeda, ia terlihat begitu lembut dan sangat cantik karna senyuman yang ia tunjukan.
CU : Tatapan Brian yang memperhatikan Vanila.
BRIAN
Van?
VANILA
Hmm?
BRIAN
Lo seneng nggak?
VANILA
Gue seneng banget nggak usah di tanya, disini keren banget.
BRIAN
Apalagi kalau kesininya sama cowok ganteng kayak gue kan?
VANILA
Idih PD banget lo.
BRIAN
Haha barusan aja gue liat lo senyum sekarang udah galak lagi.
Lo makin cantik tau kalau senyum kayak tadi.
VANILA
Apasih buaya haha…
(Vanila tertawa)
BRIAN VO
Gue nggak akan biarin air mata lo jatuh lagi Van, liat lo ketawa gini bikin gue bahagia banget.
Mereka menikmati suasana malam di Bukit. Lampu Kota yang terlihat dari atas Bukit benar-benar melengkapi malam.
BRIAN
Vanila?
(Brian menatap Vanila)
VANILA
Iya?
BRIAN
Gue mau lo ketawa kayak gini terus Van, gue mau lo janji sama gue buat healing. Lo bisa gue yakin, gue siap bantu lo gue siap nemenin lo.
(Vanila menunduk)
Brian meraih tangan Vanila, menggenggamnya dengan erat.
BRIAN
Van, lo nggak perlu selalu keliatan kuat didepan gue. Sekarang gue mau lo coba buat lepasin apapun yang lo rasain. Lo boleh marah, lo boleh nangis. Lo harus coba kasih perhatian penuh buat diri lo sendiri, setelah ini gue mau liat Vanila yang selalu ketawa lepas lagi, bukan Vanila yang selalu berhasil nutupin perasaannya.
Vanila menangis, melampiaskan segala perasaannya. Berharap mampu mengubur dalam-dalam perasaan kecewanya yang selalu mengganggu dirinya, dia berharap kali ini ia benar-benar bisa berdamai dengan dirinya, mampu mengontrol emosinya, bahkan sifat moody yang kerap kali datang kapan saja.
(Brian membiarkan Vanila menangis, mengeluarkan segala kekecewaan yang ia rasakan)
CUT TO :
29. EXT. DIDEPAN KOST – MALAM HARI
Cast : Vanila, Brian.
Brian dan Vanila telah sampai didepan Kost Vanila.
VANILA
Brian, makasih ya?...
BRIAN
(Tersenyum)
Iya Van.
Gue punya sesuatu buat lo
(Brian mengeluarkan kotak kecil dari dalam Tas Ranselnya)
VANILA
Ini apa?
BRIAN
Nanti lo buka aja ya, gue harap suatu saat nanti lo bisa kasih gue kertas warna merah.
Gue balik ya, lo istirahat ya Van…
VANILA
(Mengangguk)
Thanks Bri, Hati-hati…
CUT TO :
Scene #30