Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
5. INT. KOSSAN // RUMAH VANILA - MALAM HARI
Cast : Vanila, Ibu Rumi.
Vanila berbaring diatas kasur kossannya
Ponselnya berdering, Vanila langsung mengangkatnya. Ia merubah posisi tubuhnya menjadi duduk di atas kasurnya.
VANILA
Hallo, Assalamualaikum bu?
RUMI
Wa`alaikumsalam. Apa kabar kak?
VANILA
Alhamdulillah baik Bu, keluarga dirumah apa kabar Bu?
RUMI
Kabar baik, kantongnya yang nggak pernah baik kak. Mana adik-adik kamu bentar lagi mulai pada masuk sekolah semua. Kakak cepet selesain kuliahnya ya biar bisa kerja cari uang.
VANILA
Iya Bu, doain aja. (Vanila menunduk)
RUMI
Anaknya Pak RT udah bisa beliin orangtuanya mobil kak, udah jadi orang sukses dia. Bapak kamu itu kak dirumah marah-marah aja gak punya uang, Ibu kadang malu kalau ditanya tetangga, anak Ibu belom ada yang bisa ngehasilin apa-apa, coba dulu kakak nggak usah kuliah pasti bisa bantu cari uang sekarang.
(Vanila menarik nafas panjang, mengkondisikan dirinya agar tidak menangis)
Vanila
Hmm, doain aja Bu, biar Vanila disini bisa jadi anak yang berguna buat Ibu sama Bapak. Vanila ada tugas Bu, udah dulu ya Bu. Salam buat adik-adik dan Bapak.
Assalamualaikum Bu…
(Sambungan telpon terputus)
Vanila menjatuhkan tubuhnya di kasur, perkataan Ibu nya berhasil membuatnya menangis. Ia sangat marah kepada dirinya sendiri, ia merasa bahwa tidak berguna dan benar-benar sangat payah. Emosinya kembali meningkat. Vanila berjalan kearah kaca, menatap dirinya dikaca. Ia mengepalkan tangan kearah kaca dan hampir saja menonjok kaca, namun berhasil ia urungkan.
CUT TO :
6. INT. RUMAH CHILA – MALAM HARI
Cast : Chila, Bica.
Didepan rumahnya, Chila membuka pintu rumahnya. Chila baru saja pulang dari tempat les. Membawa makanan untuk sang kakak.
CHILA
Chila pulang kak. Tebak Chila bawa apanih kak.
(Masuk kedalam rumah, menuju kamar sang kakak, kamarnya kosong, Chila mencarinya)
CHILA
Kak? Kak Bica?!
Kakak dimana, Chila bawain makanan kesukaan kakak. (wajahnya mulai panik)
Setelah mencari dibeberapa ruangan, Chila menuju ke arah dapur. Menemukan sang kakak berada di pojok dapur, Chila berlari menuju kakaknya.
CHILA
Kak Bica… (Memeluk sang kakak)
BICA
Kamu udah pulang?. (Tersenyum, kemudian kembali menangis)
CHILA
Kakak jangan takut ya, ada Chila disini. Ayo ke kamar, Chila bawain makanan buat kakak.
(Menuju kamar Bica)
CUT TO :
7. INT. RUMAH CHILA - KAMAR BICA -
Cast : Chila, Bica, Ibu Sekar.
(Chila dan Bica duduk dikursi kamar Bica)
CHILA
Habisin ya kak, kakak suka kan?
BICA
(Mengangguk)
Makasih ya…
(Chila tersenyum)
Chila menelpon Ibunya, dan terhubung.
CHILA
Hallo Bu? Bu tadi…
(Belum selesai Chila berbicara, Ibunya lebih dulu memotong perkataan Chila)
SEKAR
Nanti Ibu hubungi lagi ya, Ibu mau meeting Chila
(Terputus)
Chila menghela nafas, tersenyum kelu dan kembali menatap sang kakak yang tengah sibuk mengunyah makanan didepannya. Mencoba tetap tersenyum dihadapan sang kakak.
BICA
Chila?...
CHILA
Iya kak, ada apa?
BICA
Maaf ya kalau kakak bikin kamu susah (Mata Bica berkaca-kaca)
CHILA
Kak Bica ngomong apasih, engga dong Chila kan sayang sama kakak, Chila juga nggak ngerasa dibuat susah. Kakak jangan mikir kayak gitu lagi, kalau kakak ada apa-apa harus cerita sama Chila ya.. Janji ya kak?..
BICA
Iya Chila, kakak janji.
CHILA
Yaudah selesain dulu gih makannya, abis ini minum obat terus istirahat ya kak, Chila disini kok nemenin kakak. Besok jadwal kakak ke psikiater ketemu Bu Listy lagi. Jadi kakak harus istirahat yang cukup ya?
BICA
Iyaa... (Mengangguk)
CUT TO :
7. INT/ EXT. MINIMARKET – PAGI HARI
Cast. : Vanila, Raisa, Brian.
Vanila melihat tatanan mie instan yang tersusun di depan matanya.
VANILA
Kenapa harus abis pas gue laper sih lo (Mengomeli mie instan ditangannya)
RAISA
Mie aja lo omelin ya Van, emang paling super lo ini haha.
(Suara Raisa mengagetkan Vanila. Vanila membalikkan badan ke arah suara itu berasal)
VANILA
Eh Raisa, sejak kapan lo disini?
RAISA
Sejak lo ngomelin mie instan Van haha…
VANILA
Apaan sih Sa, malu gue.
RAISA
Maaf Ibu Tiri haha…
VANILA
Enak aja lo bilang gue Ibu Tiri.
RAISA
Haha becanda kok, abisnya galak banget haha canda galak, umm Van duduk depan yuk, sambil makan mie?
VANILA
Hmm, oke .
CUT TO :
Raisa dan Vanila duduk di kursi depan Minimarket dengan memakan mie instan.
RAISA
Van?
VANILA
Hmm (Sibuk memakan mie instan)
RAISA
Lusa kita udah masuk kuliah kan? (Ia tersenyum penuh semangat)
VANILA
Hmm, kenapa?
RAISA
Gue nggak sabar liat maba yang ganteng-ganteng aaaaa ga sabar liat dede gemesh…
(Menaruh kedua tangannya dipipi sembari memejamkan mata)
CU : Vanila menatapnya Riasa heran
VANILA
Dih dasar ganjen lo!
RAISA
Ih biarin aja, yang penting gue seneng, wleee…
Vanila menggelengkan kepala melihat tingkah Raisa, dan melanjutkan makannya.
RAISA
Oh iya Van (Mengingat sesuatu)
VANILA
Apaan ? Dede gemesh lagi?
RAISA
Ishh bukan Van, gue kemaren nggak sengaja liat cewek ditampar gitu deh sama cowoknya, si cewek nangis – nangis, tapi cowoknya bener-bener sekasar itu loh. Nggak tega banget gue jujur (Wajah kasihan)
(Vanila menghentikan makannya, dan tersedak)
Uhukk…uhukk…
(Meraih botol minum)
Seketika Vanila mengingat kejadian di Toko Buku, wajah itu masih tergambar jelas dalam ingatan Vanila.
RAISA
Eh nggak papa lo?
VANILA
Nggak papa kok, umm lo liat dimana Sa?
RAISA
Gue liat dia tu di… (Mengingat) Oh iya di Jalan.
VANILA
Yaampun Sa, Jalan mana?
RAISA
Hehe gue lupa Van.
VANILA
(Menghela nafas)
Terus ciri-ciri ceweknya lo inget nggak?
RAISA
Seinget gue dia cantik, rambutnya agak ikal gitu, terus…
(Melihat Brian berjalan dan membuat Raisa menghentikan kalimatnya)
RAISA
Woee! Brian?..
(Raisa berteriak memanggil Brian)
VANILA
Huh dasar Raisa (Vanila berdecak kesal)
(Brian berjalan menuju kearah mereka berdua, Raisa menatap Brian dari ujung kaki hingga ujung kepala)
RAISA
Ganteng banget (Ucapnya samar)
(Sembari mengibaskan rambut dan senyuman manja)
(Vanila hanya menatapnya geli, kemudian melanjutkan menyantap mie instan dengan habis)
RAISA
Lo dari mana Brian pagi-pagi gini?
BRIAN
Gue abis dari apotik sekalian lari pagi.
RAISA
Hah?! Lo sakit? Sakit apa?
BRIAN
Bukan gue kok Sa, Hmm ngapain lorang bedua pagi-pagi disini? (Mengalihkan pembicaraan)
RAISA
Lagi makan mie nih, lo mau makan juga nggak?
BRIAN
Engga Sa, makasih ya.
Van, diem aja lo sariawan?
VANILA
Lagi puasa ngomong gue.
BRIAN
Haha bisa aja lo, yaudah gue duluan ya Van, Sa bye… (Berjalan meninggalkan Vanila dan Raisa)
RAISA
Ih Brian buru-buru amat si…
(Menatap Brian yang semakin menjauh)
Dia ganteng banget ya Van?
VANILA
Sa, gue balik duluan ya daaa…
(Bergegas pergi meninggalkan Raisa)
RAISA
Loh Van, kok gue ditinggalin sih ihh !
CUT TO :