Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR - SORE
Anjani mengacak-ngacak kamar, melampiaskan marah dan kecewa
Anjani duduk di samping tempat tidurnya, memandang cerminan
dirinya di pisau yang dia ambil dari laci make upnya.
Dia berdiri, membuka lemari dan mengambil jaket hitam dan
jeans hitam serta pistol. Dalam keadaan marah Anjani pergi
dari rumah disertai hujan deras.
CUT TO:
EXT. TERAS RUMAH - HUJAN PETIR - NIGHT
Belum sempat, Ijat membuka pintu rumahnya, dari belakang dia
di tarik oleh Anjani ke arah derasnya hujan sampai terjatuh.
IJAT
Anjani.(terkejut). Loe kenapa
kesini.? Dan.. Kenapa loe bawa
pisau ama pistol itu. (panik)
ANJANI
(menodongkan pisaunya)
Gue gak terima loe giniin. Gue gak
terima. Loe harus mati.! (tertawa)
IJAT
(susah untuk mundur)
Loe gila apa.? Psiko loe.!
ANJANI
Emang gue psikopat, karna loe ama
yang lain udah maini perasaan gue.!
(marah lalu tertawa dan mendekat)
ANJANI (CONT’D)
Loe udah jadi cahaya harapan gue
buat berubah tapi kenapa loe mainin
gue sampe segininya.? (menangis)
Ijat bersusah payah untuk berdiri dan mundur menghindari
Anjani yang semakin dekat.
IJAT
Gue gak bermaksud mainin apalagi
nyakitin loe. Gue sayang, gue cinta
ama loe. Bisa aja, gue pisah ama
Keyla.
ANJANI
Bohong.! Loe bohong.! Harapan gue
udah hancur sekarang.! (menangis)
ANJANI (CONT’D)
Kalo loe gak bisa jadi milik gue.
Yang lain juga gak boleh.! (tertawa
lalu menangis).
IJAT
Loe jangan gila. Loe sadar apa yang
bakal loe lakuin. (menenangkan)
ANJANI
Gue sangat sadar. Gue bakal bunuh
loe.
Anjani menembakkan ke bahu, perut dan kaki Ijat. Ijat
mengerang kesakitan, darah membasahi baju yang dipakai.
IJAT
Arrggh.. Loe bener-bener udah
gila.(kesakitan dan berusaha
menghindar)
ANJANI
Gimana rasanya.? Sakit kan.?
(tersenyum licik. Itu belum
seberapa kok sayang ama yang gue
rasain sekarang.
IJAT
Jadi. Gini cara loe, bunuh 6 mantan
loe dulu. Kejam loe. (kesakitan).
Loe siksa dulu kayak gini.
ANJANI
Kalo iya.? Emang kenapa..?
(tersenyum licik).
IJAT
Kenapa gak langsung loe bunuh aja
gue. Gak loe siksa gini. (marah dan
kesakitan)
ANJANI
(mendekat dan menodongkan
pisau)
Gue mau nikmatin setiap kesakitan
yang loe rasain. Gue mau loe mati
perlahan-lahan.
Ijat tidak bisa berkutik lagi, darahnya keluar semakin deras
terkena air hujan. Anjani sudah menodongkan pisau ke
lehernya.
IJAT (V.O.)
Gue bakalan mati malam ini. Gue
bakalan mati. (tidak ada harapan).
Nih pisau udah di leher gue.
ANJANI
Masih sakit ya.? Mau tambah lagi
ato gimana.? (semakin gila)
IJAT
Loe emang kejam, Anjani. (marah).
Kecantikan loe itu cuma sampul
doang ternyata.!
ANJANI
Hahaha. Loe baru tau.? Dan bentar
lagi loe bakal mati. (mengancam).
IJAT
Loe bakal ketangkep. (kesakitan).
Cepat ato lambat.
ANJANI
Gak semudah itu gue ketangkep.
Lebih pinter pembunuhnya daripada
yang nangkep gue.
Anjani menurunkan pisau dari leher ke arah dada Ijat.
ANJANI (CONT’D)
(bersiap dengan pisaunya)
Loe siap-siap. Ajal loe udah di
depan mata. Gue yang jadi malaikat
maut loe. Hahaha.
Anjani langsung menusukkan pisaunya tepat ke jantung Ijat.
Mata Ijat terbuka lebar, terdiam, darah keluar mengalir
melalui pisau ditangannya. Anjani tersenyum licik.
IJAT
Loe bener-bener psikopat, Anjani.
(terbata-bata)
Anjani tersenyum dan menarik pisau dari jantung Ijat dengan
kasar. Ijat langsung terkulai lemas. Darah membasahi tubuh
dan sekitarnya.
ANJANI
(terengah-engah)
Ini akibatnya kalo loe berani macem-
macem ama gue. Sekarang loe udah
mati sayang. (mengecup kening
Ijat).
Hujan turun semakin deras dan petir mengguyur. Anjani
memandang Ijat dalam. Rasa penyelesan, kecewa, marah, takut
dan semuanya bercampur aduk.
Anjani berdiri dan akan berbalik badan. Kilat diikuti petir
menyambar, muncul seorang berpakaian serba hitam yang pernah
mengawasinya, memakai hitam menutup wajahnya.
Menodongkan pistolnya ke kepala Anjani. Anjani terkejut tak
berkutik. Tangannya bergetar.
HAIKHAL
Udah puas loe bunuh orang yang loe
sayang.? (bernada dingin)
ANJANI
Loe.. Loe siapa.? Loe yang waktu
itu kan.? (ketakutan)
HAIKHAL
Heh.? Kalo iya.? Loe mau ngapain.?
ANJANI
Loe mau nasib loe sama kayak dia.!
HAIKHAL
Kalo mau, loe coba aja. (menantang)
Anjani menghunuskan pisaunya ke arah Haikhal. Haikhal
menangkisnya sampai pisau Anjani terjatuh. Anjani menarik
pelatuk pistol ke arah Haikhal dan ditangkis juga
HAIKHAL (CONT’D)
Gue gak mati kan.?
ANJANI
Kalo gitu. Loe bunuh gue sekarang.!
Cepetan bunuh gue. (menantang)
HAIKHAL
Jat.. Ijat... (memanggil. Jat...
Loe bangun napa sekarang.
IJAT
Iya-iya.. Gue bangooon.(mengeluh).
Anjani sangat terkejut mendengar Ijat yang menanggapi
panggilan orang di depannya.
ANJANI
(histeris). Gak mungkin.! Gak
mungkin. Gue udah bunuh loe, gue
udah nusuk jantung loe.
ANJANI (CONT’D)
Ini pasti halusinasi gue. Ini pasti
mimpi. Gue pasti kalian hipnotis.
IJAT
Loe gak halusinasi. Loe gak ke
hipnotis, Anjani. Ini semua nyata.
HAIKHAL
Psikopat kok penakut. (mengejek)
ANJANI
Loe udah mati, Jat. Loe udah gak
ada. (tidak percaya). Gak mungkin
idup lagi.
Ijat langsung menyuntikkan obat bius ke leher Anjani yang
langsung tergeletak tidak sadarkan diri.
IJAT
Dasar cerewet... (jengkel).
IJAT (CONT’D)
(menoleh ke Haikhal)
Terus dia sekarang mau kita apain.?
HAIKHAL
Otak loe jangan mesum. (menjitak
kepala Ijat). Borgol terus bawa ke
kantor lah.
HAIKHAL (CONT’D)
SE.. KA.. RANG.. Paham.
CUT TO:
Mobil Terios hitam menembus derasnya hujan, menghampiri Ijat
dan Haikhal. 1 polisi wanita dan 2 polisi laki-laki keluar
mendekati keduanya.
Haikhal memberikan isyarat kepada ketiganya untuk membawa
masuk Anjani yang pingsan ke dalam mobil.
HAIKHAL (CONT’D)
Gak ada tapi-tapian.. Cepetan
borgol dia. Bawa di masuk ke mobil
polisi. (perintah). Lanjut bawa
dia ke sana.
IJAT
Lah. Loe mau kemana sekarang.?
Emang loe bawa motor.?
HAIKHAL
Kayak gak kenal gue aja, jat-jat..
Tuh, motor gue nyungsep di rumput
tinggi. Puas loe. (agak marah
sedikit bercanda)
HAIKHAL (CONT’D)
Gue nyusul loe ama yang lain dari
belakang.
Ijat masuk ke dalam dan pergi terlebih dulu. Haikhal menaiki
motor harley davidsonnya dan menyusul dari belakang menembus
derasnya hujan bercampur petir.
CUT TO: