Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. BERHENTI DI LAMPUR MERAH - DAY
Keesokan harinya. Di jalan saat dia berangkat ke Rumah Sakit
Bhayangkara, Ijat teringat laki-laki berjubah cokelat yang
kemarin menemukan barang bukti lebih cepat dari dirinya.
IJAT
Arrghhhh.! (mengerang). Kenapa
kepikiran laki-laki yang kemarin
sih.?
IJAT (CONT’D)
Mana detail banget barang buktinya
yang dia temuin. Aargh.! Gue kalah
cepet.
ORANG DALAM MOBIL
(Menoleh keheranan ke arah
Ijat)
Ini orang ngapain sih.? Kayak orang
gila. Omong-omong sendiri. Ngeluh
sendiri. Teriak-teriak gak jelas.
IJAT
Ngapain loe liat-liat.! (membentak)
CUT TO:
Orang yang melihatnya terhenyak dan segera menutup kaca
mobilnya.
ORANG DALAM MOBIL
Iih.. Dasar orang aneh. Orang gila.
Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Ijat menginjak gas
motornya dan menyalip beberapa kendaraan.
CUT TO:
INT. RUANG KOMANDAN - TENGAH RUANGAN - DAY
Komandan berdiri di dekat jendela yang terbuka, menunggu Ijat
dari tadi. Di atas meja terdapat sidik jari dan cangkir yang
kemarin menjadi barang bukti, serta hasil otopsi kemarin.
Ijat mengetuk pintu ruang komandannya.
KOMANDAN
Silakan masuk Ijat.
IJAT
Maaf pak terlambat. Di jalan
lumayan macet.
KOMANDAN
Kamu datang tepat waktu. Kamu baca
hasil otopsi
. (perintah)
Ijat mengambil hasil laporan di atas meja dan memahaminya.
Ijat hanya mengangguk dan dia menemukan sesuatu yang menjadi
penyebab kematian korban berinisial A.
IJAT
Satu tetes merkuri bisa menyebabkan
kerusakan di paru-paru dan
menyerang sistem sarah lainnya,
Pak.
KOMANDAN
(berjalan mendekat)
Dan siapa pelaku yang membunuh
korban belum bisa di pastikan.?
IJAT
Ada sidik jari kan, Komandan.?
KOMANDAN
(menggeleng pelan)
Sidik jari kemarin itu punya banyak
orang. Butuh waktu sekitar 1 minggu
buat mengurai siapa pelaku
sebenarnya, Jat.
KOMANDAN (CONT’D)
Kita gak ada waktu, Jat. Kita harus
gerak cepat, Jat.
IJAT
Tapi kita juga kesulitan Komandan,
karena bersihnya aksi pelaku saat
melakukan.
KOMANDAN
Kita butuh bantuan orang lain
sekarang.
IJAT
Tapi siapa Komandan.? Kita aja
belum bisa menemukan apalagi orang
lain.
CUT TO:
INT. RUANG KOMANDAN - DEKAT PINTU MASUK - DAY
Haikhal sudah berada di dalam ruangan tanpa disadari oleh
Ijat dan Komandan. Berdiri dengan satu kaki di tekuk di
tembok. Memegang setangkai mawar biru. Memakai pakaian yang
kemarin.
HAIKHAL
Kayaknya ada yang kebingungan nih.?
(tersenyum tengil)
IJAT
(Menoleh kebelakang)
Loe.! Yang kemarin di warung kopi
itu kan.? Ngapain kesini.?
HAIKHAL
Iya emangnya kenapa.? Gue kesini
juga di suruh Komandan. (meledek)
KOMANDAN
Benar yang dia katakan. Memang saya
yang menyuruhnya kesini sebelum
kamu sampai tadi.
IJAT
Sebentar. Komandan serius manggil
nih orang.? (menunjuk Haikhal)
KOMANDAN
Iya serius. Tidak salah. Kita sudah
dapat bantuan sekarang.
KOMANDAN (CONT’D)
Itu hasil otopsi pembunuhan
kemarin. Silakan anda ungkap
sekarang.
HAIKHAL
Ini kasus ringan banget. Mudah
banget nemuin pelakunya. (belum
membuka hasil laporan)
IJAT
Kalo loe tau siapa pelakunya. Coba
loe ungkap sekarang.! (jengkel)
HAIKHAL
Oke..Gue bakal jawab tantangan loe.
CUT TO:
Komandan dan Ijat mulai mendengarkan yang akan menjelaskan
oleh Haikhal.
HAIKHAL (CONT’D)
Mungkin loe lupa atau gak ngeliat
kalo ada cctv di setiap sudut
warkop itu.?
IJAT
CCTV.?
HAIKHAL
Sah loe kecolongan. Padahal kalo
loe lebih teliti lagi kemarin. CCTV
di pasang di mana. Dan gue punya
datanya. (memperlihatkan sebuah
memori micro)
IJAT
Kok loe bisa dapetin datanya.?
Darimana loe dapet itu.?
HAIKHAL
Apa gunanya kalo punya orang dalem,
Jat.?
IJAT
Orang dalem. Loe punya orang
dalem.?
HAIKHAL
Yailah... Ya punya lah.. Buktinya
ini.
Komandan melipat kedua tangan di depan dadanya. Haikhal
menyalakan laptop dan memperlihatkannya kepada keduanya.
HAIKHAL (CONT’D)
Pelayan warkop seharusnya ada tiga.
Tapi ini ada empat.
HAIKHAL (CONT’D)
Pas Ijat nyelidikin apa penyebab
Arunika meninggal. Ada salah satu
pelayan yang nelpon polisi setempat
kan.
IJAT
Terus.? Mana pelakunya.?
Haikhal hanya memandang Ijat sekilas, heran dengan Ijat yang
tidak sabaran.
HAIKHAL
(menghembuskan nafas)Loe dulu
seringkan ke warkop itu sama
partner loe. Nah.. Loe kenal ama
tiga pelayan warkop itu sampe akrab
malah. Bener gak.?
IJAT
Bener.. Terus.?
HAIKHAL
Tiga pelayan itu tetap kerja
disitu. Dan mereka gak tau siapa
pelayan yang satu ini.
HAIKHAL (CONT’D)
Karena sebelum itu, gue tanya ke
mereka. Dan selama itu gak nerima
pegawai baru sama sekali.
IJAT
Jadi... Yang loe maksud. Pelayan
yang nelpon polisi itu si
pelakunya. (menemukan jawaban)
HAIKHAL
Itu loe cespleng. (menunjuk Ijat)
Dan. Pelayan itu adalah AFIFA.
IJAT
Loe tau nya dari mana.? Terus sidik
jari yang kemarin loe kasih ke gue.
Itu cuma bulshit.! Gak berguna.!
HAIKHAL
Loe yang belum paham maksud dari
sidik jari itu, Jat. Mana sidik
jarinya kemarin.? (menyindir)
Ijat memberikan sidik jari yang di bungkus dalam plastik
HAIKHAL (CONT’D)
Sidik jari ini memang punya banyak
orang. Tapi, ini ada sidik jari
yang paling jelas yang bisa loe
pisahin.
IJAT
Forensik aja gak bisa nemuin siapa
identitas pelaku.
HAIKHAL
(menggeleng dan tersenyum)
Loe liat gue. Tebakan gue pasti
bener kalo ini miliknya Afifa.
Haikhal mengambil sidik jari dari dalam plastik. Ia menscan
sidik jari itu. Dan terlihat sidik jari di layar laptop.
Haikhal melakukan pemograman khusus di laptop itu.
IJAT
Terus.? Mana.? Cuma scan sidik jari
tadi. Gak lebih.
Haikhal menekan keras enter, dari laptop langsung memilah
satu per satu sidik jari itu dan muncul identitas milik
pelaku.
IJAT (CONT’D)
(Kaget)Kok bisa.? Gak mungkin.? Dan
gak masuk akal banget.
HAIKHAL
(melipat kedua tangan)
Gue bisa mengungkap ini. Karena
semua data waktu pembuatan SIM,
jadi pasti ada sidik jari, dari
situ bisa digunaiin.
Ijat mengusap rambutnya sampai ke belakang, tidak percaya
dengan temuin itu. Dan di sambut tepuk tangan dari Komandan
dan memerintahkan anggota kepolisian untuk melakukan
penangkapan.
KOMANDAN
(Berbicara dari mikrofon)
Untuk anggota kepolisian. Lakukan
penangkapan atas kasus pembunuhan
Arunika. Identitas dan surat
penangkapan akan di persiapkan.
IJAT
(memandang Haikhal)
Kok loe bisa nemuin pelaku semudah
itu dan secepat ini. Loe ngingetin
gue ama temen gue dulu.
HAIKHAL
Gue mau adu tos sama loe. (mengajak
Ijat mengadu kepalan tangan)
CUT TO: