Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Partner
Suka
Favorit
Bagikan
3. #3 Ijat bertemu dengan orang misterius yang kemarin.
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. BERHENTI DI LAMPUR MERAH - DAY

Keesokan harinya. Di jalan saat dia berangkat ke Rumah Sakit

Bhayangkara, Ijat teringat laki-laki berjubah cokelat yang

kemarin menemukan barang bukti lebih cepat dari dirinya.

IJAT

Arrghhhh.! (mengerang). Kenapa

kepikiran laki-laki yang kemarin

sih.?

IJAT (CONT’D)

Mana detail banget barang buktinya

yang dia temuin. Aargh.! Gue kalah

cepet.

ORANG DALAM MOBIL

(Menoleh keheranan ke arah

Ijat)

Ini orang ngapain sih.? Kayak orang 

gila. Omong-omong sendiri. Ngeluh

sendiri. Teriak-teriak gak jelas.

IJAT

Ngapain loe liat-liat.! (membentak)

CUT TO:

Orang yang melihatnya terhenyak dan segera menutup kaca

mobilnya.

ORANG DALAM MOBIL

Iih.. Dasar orang aneh. Orang gila.

Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Ijat menginjak gas 

motornya dan menyalip beberapa kendaraan.

CUT TO:

INT. RUANG KOMANDAN - TENGAH RUANGAN - DAY

Komandan berdiri di dekat jendela yang terbuka, menunggu Ijat 

dari tadi. Di atas meja terdapat sidik jari dan cangkir yang

kemarin menjadi barang bukti, serta hasil otopsi kemarin.

Ijat mengetuk pintu ruang komandannya.

KOMANDAN

Silakan masuk Ijat.

IJAT

Maaf pak terlambat. Di jalan 

lumayan macet.

KOMANDAN

Kamu datang tepat waktu. Kamu baca

hasil otopsi 

. (perintah)

Ijat mengambil hasil laporan di atas meja dan memahaminya. 

Ijat hanya mengangguk dan dia menemukan sesuatu yang menjadi

penyebab kematian korban berinisial A.

IJAT

Satu tetes merkuri bisa menyebabkan

kerusakan di paru-paru dan 

menyerang sistem sarah lainnya, 

Pak.

KOMANDAN

(berjalan mendekat)

Dan siapa pelaku yang membunuh

korban belum bisa di pastikan.?

IJAT

Ada sidik jari kan, Komandan.?

KOMANDAN

(menggeleng pelan)

Sidik jari kemarin itu punya banyak

orang. Butuh waktu sekitar 1 minggu

buat mengurai siapa pelaku

sebenarnya, Jat.

KOMANDAN (CONT’D)

Kita gak ada waktu, Jat. Kita harus

gerak cepat, Jat.

IJAT

Tapi kita juga kesulitan Komandan, 

karena bersihnya aksi pelaku saat

melakukan.

KOMANDAN

Kita butuh bantuan orang lain 

sekarang.

IJAT

Tapi siapa Komandan.? Kita aja

belum bisa menemukan apalagi orang 

lain.

CUT TO:

INT. RUANG KOMANDAN - DEKAT PINTU MASUK - DAY

Haikhal sudah berada di dalam ruangan tanpa disadari oleh

Ijat dan Komandan. Berdiri dengan satu kaki di tekuk di 

tembok. Memegang setangkai mawar biru. Memakai pakaian yang

kemarin.

HAIKHAL

Kayaknya ada yang kebingungan nih.? 

(tersenyum tengil)

IJAT

(Menoleh kebelakang)

Loe.! Yang kemarin di warung kopi 

itu kan.? Ngapain kesini.?

HAIKHAL

Iya emangnya kenapa.? Gue kesini

juga di suruh Komandan. (meledek)

KOMANDAN

Benar yang dia katakan. Memang saya

yang menyuruhnya kesini sebelum

kamu sampai tadi.

IJAT

Sebentar. Komandan serius manggil

nih orang.? (menunjuk Haikhal)

KOMANDAN

Iya serius. Tidak salah. Kita sudah

dapat bantuan sekarang.

KOMANDAN (CONT’D)

Itu hasil otopsi pembunuhan

kemarin. Silakan anda ungkap

sekarang.

HAIKHAL

Ini kasus ringan banget. Mudah

banget nemuin pelakunya. (belum

membuka hasil laporan)

IJAT

Kalo loe tau siapa pelakunya. Coba

loe ungkap sekarang.! (jengkel)

HAIKHAL

Oke..Gue bakal jawab tantangan loe.

CUT TO:

Komandan dan Ijat mulai mendengarkan yang akan menjelaskan

oleh Haikhal.

HAIKHAL (CONT’D)

Mungkin loe lupa atau gak ngeliat

kalo ada cctv di setiap sudut

warkop itu.?

IJAT

CCTV.?

HAIKHAL

Sah loe kecolongan. Padahal kalo

loe lebih teliti lagi kemarin. CCTV 

di pasang di mana. Dan gue punya

datanya. (memperlihatkan sebuah

memori micro)

IJAT

Kok loe bisa dapetin datanya.? 

Darimana loe dapet itu.?

HAIKHAL

Apa gunanya kalo punya orang dalem, 

Jat.?

IJAT

Orang dalem. Loe punya orang 

dalem.?

HAIKHAL

Yailah... Ya punya lah.. Buktinya

ini.

Komandan melipat kedua tangan di depan dadanya. Haikhal 

menyalakan laptop dan memperlihatkannya kepada keduanya.

HAIKHAL (CONT’D)

Pelayan warkop seharusnya ada tiga. 

Tapi ini ada empat.

HAIKHAL (CONT’D)

Pas Ijat nyelidikin apa penyebab

Arunika meninggal. Ada salah satu

pelayan yang nelpon polisi setempat

kan.

IJAT

Terus.? Mana pelakunya.?

Haikhal hanya memandang Ijat sekilas, heran dengan Ijat yang

tidak sabaran.

HAIKHAL

(menghembuskan nafas)Loe dulu

seringkan ke warkop itu sama

partner loe. Nah.. Loe kenal ama

tiga pelayan warkop itu sampe akrab

malah. Bener gak.?

IJAT

Bener.. Terus.?

HAIKHAL

Tiga pelayan itu tetap kerja 

disitu. Dan mereka gak tau siapa

pelayan yang satu ini.

HAIKHAL (CONT’D)

Karena sebelum itu, gue tanya ke

mereka. Dan selama itu gak nerima

pegawai baru sama sekali.

IJAT

Jadi... Yang loe maksud. Pelayan 

yang nelpon polisi itu si 

pelakunya. (menemukan jawaban)

HAIKHAL

Itu loe cespleng. (menunjuk Ijat) 

Dan. Pelayan itu adalah AFIFA.

IJAT

Loe tau nya dari mana.? Terus sidik

jari yang kemarin loe kasih ke gue. 

Itu cuma bulshit.! Gak berguna.!

HAIKHAL

Loe yang belum paham maksud dari

sidik jari itu, Jat. Mana sidik

jarinya kemarin.? (menyindir)

Ijat memberikan sidik jari yang di bungkus dalam plastik

HAIKHAL (CONT’D)

Sidik jari ini memang punya banyak

orang. Tapi, ini ada sidik jari

yang paling jelas yang bisa loe

pisahin.

IJAT

Forensik aja gak bisa nemuin siapa

identitas pelaku.

HAIKHAL

(menggeleng dan tersenyum)

Loe liat gue. Tebakan gue pasti

bener kalo ini miliknya Afifa.

Haikhal mengambil sidik jari dari dalam plastik. Ia menscan

sidik jari itu. Dan terlihat sidik jari di layar laptop. 

Haikhal melakukan pemograman khusus di laptop itu.

IJAT

Terus.? Mana.? Cuma scan sidik jari

tadi. Gak lebih.

Haikhal menekan keras enter, dari laptop langsung memilah

satu per satu sidik jari itu dan muncul identitas milik

pelaku.

IJAT (CONT’D)

(Kaget)Kok bisa.? Gak mungkin.? Dan 

gak masuk akal banget.

HAIKHAL

(melipat kedua tangan)

Gue bisa mengungkap ini. Karena

semua data waktu pembuatan SIM, 

jadi pasti ada sidik jari, dari

situ bisa digunaiin.

Ijat mengusap rambutnya sampai ke belakang, tidak percaya

dengan temuin itu. Dan di sambut tepuk tangan dari Komandan 

dan memerintahkan anggota kepolisian untuk melakukan

penangkapan.

KOMANDAN

(Berbicara dari mikrofon)

Untuk anggota kepolisian. Lakukan

penangkapan atas kasus pembunuhan

Arunika. Identitas dan surat

penangkapan akan di persiapkan.

IJAT

(memandang Haikhal)

Kok loe bisa nemuin pelaku semudah

itu dan secepat ini. Loe ngingetin

gue ama temen gue dulu.

HAIKHAL

Gue mau adu tos sama loe. (mengajak

Ijat mengadu kepalan tangan)

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar