Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Partner
Suka
Favorit
Bagikan
12. #12 Mengajak Anjani jalan-jalan dan berduaan
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. TERAS RUMAH ANJANI - SEPI - DAY

Ijat memarkirkan motornya di teras rumah Anjani yang megah

dan menekan bel rumah. Anjani segera membukakan pintu dengan

pakaian biasa.

ANJANI

Tebakan gue bener kan. Loe bakal

datang ke rumah jam 10.00.

IJAT

Terus enaknya kemana.? Dan gue gak

di suruh duduk atau masuk nih

ceritanya.

ANJANI

Oh iya. Lupa. Saking senengnya.

Masuk dulu. Gue mau beres-beres

dulu.

IJAT

Iya.. Gue tunggu. Jangan lama-lama.

ANJANI

Oke sayang. Oh iya. Camilan.

Ijat duduk di sofa ruang tamu, menunggu Anjani. Anjani masuk

ke dalam kamarnya.

IJAT

Gak ada yang berubah sama sekali

dari rumah Anjani. (mengamati)

Selesai berdandan, Anjani keluar dari kamarnya dan

mengajaknya keluar. Ijat terperangah melihat Anjani yang

sangat cantik.

ANJANI

Ayo..

ANJANI (CONT’D)

Jat.. Jat.. Jat.. (memanggil)

IJAT

Eh... (tersadar). Kemana kita

enaknya.?

ANJANI

Kemana aja boleh. Yang penting ama

loe.

IJAT

Gue kesini tadi pake motor. Ga

papa. Ntar loe kepanasan.

ANJANI

Terus gue masalahin kalo loe cuma

naik motor doang. Enggak lah, Jat.

ANJANI (CONT’D)

Ya pentingkan ama kamu sayang.

(mengalungkan lengannya ke lengan

Ijat).

IJAT

Ya udah deh. Kalo gitu. Ayo..

Anjani mengambil helmnya dan keluar rumah bersama Ijat.

Di depan motor Ijat, Anjani terdiam sejenak, merasa ada yang

mengawasinya.

IJAT (CONT’D)

Ada apa.? Kok diem.?

ANJANI

Kayak ada yang ngawasin kita dari

tadi. Ngrasa gak.?.

IJAT

Cuma sugesti mungkin. Kan rumah loe

ada CCTV ama security. Gak ada yang

berani.

Anjani setuju dengan Ijat dan percaya tidak ada siapapun.

Anjani naik ke motor, merangkul Ijat dengan mesra.

Ijat menyalakan motornya dan keluar dari rumah Anjani setelah

gerbang di buka.

CUT TO:

EXT. TAMAN PINGGIR SUNGAI - RAMAI - DAY

Ijat memarkirkan motornya di pinggir taman dan duduk bersama

di kursi taman.

ANJANI

Sayang.. Haus nih. Mau es krim.?

IJAT

Emang ada yang tukang es krim lewat

sini.?

ANJANI

Ada kok. Itu. (menunjuk penjual es

krim yang mengayuh gerobaknya).

IJAT

Ya udah.. Berhenti’in gih. Ini

uangnya.

Anjani melambaikan tangan kepada penjual es krim yang

berjalan ke arahnya.

IJAT (CONT’D)

Dasar. Kayak anak kecil. (mengacak

rambut Anjani). Kok cuma beli

empat. Kenapa gak beli segerobaknya

sekalian.? Haha..

ANJANI

Mana muat ini perut.? Empat aja

udah cukup.

ANJANI (CONT’D)

Gak makan es krimnya.? Enak lho..

Masih ada juga. (menawarkan dan

menggoda).

IJAT

Habisin aja es krimnya. Gak terlalu

suka manis, sayang.

ANJANI

Aku kan udah manis.. Hehehe..

Ijat tertawa dan mengacak rambut Anjani kembali yang sedang

asik memakan es krimnya. Dia melihat seorang memakai jubah

sedang mengawasinya.

Ijat langsung terdiam dan berubah raut wajahnya. Mengalihkan

pandangannya ke depan, memandang air sungai yang tenang.

IJAT (V.O.)

Mati gue.. Hampir aja kelupaan ama

tugas gue.

Anjani memandang Ijat dengan seksama.

ANJANI (V.O.)

Gue berharap loe jadi laki-laki

terakhir yang gue cinta dan gue

sayang. Gue bakal berubah lebih

baik demi loe, Jat. Gue janji.

IJAT

Tu liat. Belepotan kan. Makannya

jangan sambil nglamun, ah..

(memperingatkan, membersihkan es

krim di sekitar bibir Anjani).

ANJANI

Eh.. Iya. Hehehe... Kayak anak

kecil banget ya.

IJAT

Baru nyadar. Kemana aja tadi.? Udah

belepotan kayak gini nih.? (terus

membersihkan). Untung aja tadi bawa

tisu.

ANJANI

Hehehe.. Bersihin. (manja). Kan aku

masih anak kecil.

Anjani manja dan sangat lengket dengan Ijat. Selesai memakan

es krim. Ijat mendapatkan panggilan tak terjawab, membuatnya

terhenyak.

IJAT

Udah selesai belum makan es

krimnya.?

ANJANI

Udaah.. Kita mau kemana sekarang.?

Keliatannya ada yang penting ya.

IJAT

Iya... Ada masalah di cabang toko

buku. Ada pesan dari karyawan tadi.

ANJANI

Kalo gitu ayo sekarang pulang.

Terus cepetan kesana. Kelarin

masalah itu.

IJAT

Beneran ga papa, kalo gue anter

pulang sekarang.

ANJANI

(membereskan semuanya)

Udaaahhh... Ga papa. Ayo. Lebih penting nyelesai’in masalah. Itu juga buat masa depan kita kan. Ayo. (beranjak berdiri)

Ijat memakai helm dan menaiki motornya, diikuti Anjani. Ijat menyalakan motornya, mengantar pulang Anjani.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar