Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. TERAS RUMAH ANJANI - SEPI - DAY
Ijat memarkirkan motornya di teras rumah Anjani yang megah
dan menekan bel rumah. Anjani segera membukakan pintu dengan
pakaian biasa.
ANJANI
Tebakan gue bener kan. Loe bakal
datang ke rumah jam 10.00.
IJAT
Terus enaknya kemana.? Dan gue gak
di suruh duduk atau masuk nih
ceritanya.
ANJANI
Oh iya. Lupa. Saking senengnya.
Masuk dulu. Gue mau beres-beres
dulu.
IJAT
Iya.. Gue tunggu. Jangan lama-lama.
ANJANI
Oke sayang. Oh iya. Camilan.
Ijat duduk di sofa ruang tamu, menunggu Anjani. Anjani masuk
ke dalam kamarnya.
IJAT
Gak ada yang berubah sama sekali
dari rumah Anjani. (mengamati)
Selesai berdandan, Anjani keluar dari kamarnya dan
mengajaknya keluar. Ijat terperangah melihat Anjani yang
sangat cantik.
ANJANI
Ayo..
ANJANI (CONT’D)
Jat.. Jat.. Jat.. (memanggil)
IJAT
Eh... (tersadar). Kemana kita
enaknya.?
ANJANI
Kemana aja boleh. Yang penting ama
loe.
IJAT
Gue kesini tadi pake motor. Ga
papa. Ntar loe kepanasan.
ANJANI
Terus gue masalahin kalo loe cuma
naik motor doang. Enggak lah, Jat.
ANJANI (CONT’D)
Ya pentingkan ama kamu sayang.
(mengalungkan lengannya ke lengan
Ijat).
IJAT
Ya udah deh. Kalo gitu. Ayo..
Anjani mengambil helmnya dan keluar rumah bersama Ijat.
Di depan motor Ijat, Anjani terdiam sejenak, merasa ada yang
mengawasinya.
IJAT (CONT’D)
Ada apa.? Kok diem.?
ANJANI
Kayak ada yang ngawasin kita dari
tadi. Ngrasa gak.?.
IJAT
Cuma sugesti mungkin. Kan rumah loe
ada CCTV ama security. Gak ada yang
berani.
Anjani setuju dengan Ijat dan percaya tidak ada siapapun.
Anjani naik ke motor, merangkul Ijat dengan mesra.
Ijat menyalakan motornya dan keluar dari rumah Anjani setelah
gerbang di buka.
CUT TO:
EXT. TAMAN PINGGIR SUNGAI - RAMAI - DAY
Ijat memarkirkan motornya di pinggir taman dan duduk bersama
di kursi taman.
ANJANI
Sayang.. Haus nih. Mau es krim.?
IJAT
Emang ada yang tukang es krim lewat
sini.?
ANJANI
Ada kok. Itu. (menunjuk penjual es
krim yang mengayuh gerobaknya).
IJAT
Ya udah.. Berhenti’in gih. Ini
uangnya.
Anjani melambaikan tangan kepada penjual es krim yang
berjalan ke arahnya.
IJAT (CONT’D)
Dasar. Kayak anak kecil. (mengacak
rambut Anjani). Kok cuma beli
empat. Kenapa gak beli segerobaknya
sekalian.? Haha..
ANJANI
Mana muat ini perut.? Empat aja
udah cukup.
ANJANI (CONT’D)
Gak makan es krimnya.? Enak lho..
Masih ada juga. (menawarkan dan
menggoda).
IJAT
Habisin aja es krimnya. Gak terlalu
suka manis, sayang.
ANJANI
Aku kan udah manis.. Hehehe..
Ijat tertawa dan mengacak rambut Anjani kembali yang sedang
asik memakan es krimnya. Dia melihat seorang memakai jubah
sedang mengawasinya.
Ijat langsung terdiam dan berubah raut wajahnya. Mengalihkan
pandangannya ke depan, memandang air sungai yang tenang.
IJAT (V.O.)
Mati gue.. Hampir aja kelupaan ama
tugas gue.
Anjani memandang Ijat dengan seksama.
ANJANI (V.O.)
Gue berharap loe jadi laki-laki
terakhir yang gue cinta dan gue
sayang. Gue bakal berubah lebih
baik demi loe, Jat. Gue janji.
IJAT
Tu liat. Belepotan kan. Makannya
jangan sambil nglamun, ah..
(memperingatkan, membersihkan es
krim di sekitar bibir Anjani).
ANJANI
Eh.. Iya. Hehehe... Kayak anak
kecil banget ya.
IJAT
Baru nyadar. Kemana aja tadi.? Udah
belepotan kayak gini nih.? (terus
membersihkan). Untung aja tadi bawa
tisu.
ANJANI
Hehehe.. Bersihin. (manja). Kan aku
masih anak kecil.
Anjani manja dan sangat lengket dengan Ijat. Selesai memakan
es krim. Ijat mendapatkan panggilan tak terjawab, membuatnya
terhenyak.
IJAT
Udah selesai belum makan es
krimnya.?
ANJANI
Udaah.. Kita mau kemana sekarang.?
Keliatannya ada yang penting ya.
IJAT
Iya... Ada masalah di cabang toko
buku. Ada pesan dari karyawan tadi.
ANJANI
Kalo gitu ayo sekarang pulang.
Terus cepetan kesana. Kelarin
masalah itu.
IJAT
Beneran ga papa, kalo gue anter
pulang sekarang.
ANJANI
(membereskan semuanya)
Udaaahhh... Ga papa. Ayo. Lebih penting nyelesai’in masalah. Itu juga buat masa depan kita kan. Ayo. (beranjak berdiri)
Ijat memakai helm dan menaiki motornya, diikuti Anjani. Ijat menyalakan motornya, mengantar pulang Anjani.
CUT TO: