Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. DEPAN RUANG OTOPSI - RAMAI - DAY
Keesokan harinya. Ijat berjalan bolak-balik menunggu kedatangan Haikhal. Dia khawatir kalau Haikhal lupa.
IJAT
Loe dimana sih, Khal.? Udah jam segini belom dateng. Gue dari jam 7 tadi udah sampe sini. (khawatir dan bingung)
Ijat melihat ke lorong yang lain menunggu datangnya Haikhal.
IJAT (CONT’D)
Loe biasanya udah dateng dulu. Kok tumben loe belum dateng.!
Haikhal sudah berdiri membelakangi Ijat.
HAIKHAL
(melipat kedua tangan) Udah sampe dari tadi malah, Jat. Loe kenapa bingung kayak gitu sih.
IJAT
Sejak kapan loe ada disini.? Kayak demit aja loe. (Kaget)
HAIKHAL
Dari tadi pagi. Jam 06.00 malah, udah siap disini.
IJAT
Kok loe gak bilang dari tadi sih.?
HAIKHAL
Ayo masuk sekarang.
IJAT
Eh.. Tunggu gue, Khal. Kebiasaan loe.!
Ijat dan Haikhal masuk ke dalam ruang otopsi bersama ahli forensik. Memakai pakaian lengkap.
IJAT (CONT’D)
(berbisik dan komentar) Loe beneran tadi pake baju biasa kayak gitu.? Gak pake seragam.?
HAIKHAL
Ya beneranlah. Masa bo’ongan, gila loe ya.
IJAT
Loe juga gak bawa identitas apapun gitu.? Loe tetap nyamar.?
HAIKHAL
Kalo identitas ya tetap bawa lah. Ada di tempat rahasia.
IJAT
Ohh.. Ya udah kalo gitu.
CUT TO:
INT. RUANG OTOPSI - DINGIN DAN SEPI - DAY
Ijat dan Haikhal di bantu ahli forensik terus mencari barang bukti dari satu korban terakhir yang ditemukan meninggal dua hari yang lalu.
HAIKHAL
Gue dapet info, kalo lima korban yang lain udah di makamin setelah di otopsi. Gue dapet foto luka-luka mereka.
IJAT
Mana.? Gue mau liat..?(penasaran)
HAIKHAL
Ntar aja.. Kita fokus ama yang ini.
IJAT
Okelah...
Haikhal menemukan luka tembak dan tusukan di tempat yang sama dengan lima korban sebelumnya.
HAIKHAL
Jat.. Tolong ambilin foto di tas gue di deket pintu masuk. Di bagian depan, dalem map warna coklat.
IJAT
Siap... Loe nemuin sesuatu.?
Haikhal mengangguk dan menunggu Ijat mengambil foto yang dimaksudnya.
IJAT (CONT’D)
(memberikan map coklat) Nih fotonya. Gue gak berani buka kalo gak ada ijin dari loe.
HAIKHAL
Loe buka juga gapapa.
HAIKHAL (CONT’D)
(Membuka dan mengambil foto)
Gue nemuin luka yang sama di korban yang ini.
IJAT
Maksud loe.? Dimana.?
HAIKHAL
Loe liat aja tuh fotonya. Terus sama’in ama yang ini.
Ijat melihat foto yang diberikan oleh Haikhal. Matanya langsung melebar dan menggeleng.
HAIKHAL (CONT’D)
Satu luka tembak di bagian dada. Pas jantung. Tiga tusukan di perut. Dua sayatan di urat nadi.
IJAT
Gile loe, Khal. Cepet banget nemuinnya. Gue aja belum apa-apa dari tadi. (memuji)
HAIKHAL
Nanti loe bakal nemu sendiri. Sabar. Santai aja.
IJAT
Terus satu lagi, Khal. Ini kayak di sedikit di gorok gitu. (menunjukkan ke dagu korban).
HAIKHAL
Tolong foto luka yang udah kita temuin. (meminta kepada forensik)
Beberapa jepretan foto telah di lakukan. Ijat dan Haikhal melanjutkan otopsi kembali. Ijat berjalan memutar korban yang terbaring.
IJAT
(Mengamati jenazah). Gue kayak kenal ama korban ini.? Tapi siapa ya.?
HAIKHAL
Loe nemuin apa, Jat.?
IJAT
Belum dapat apa-apa, Khal. Kalo loe.?
HAIKHAL
Sama kalo gitu. (serius) Oh iya. Korban di temukan dalam keadaan bagaimana, Pak.? (menoleh ke ketiga forensik)
AHLI BEDAH FORENSIK #1
Ditemukan dua hari yang lalu, pagi-pagi sekali sudah tewas.
HAIKHAL
Terus pas di bawa ke Rumah Sakit apa aja yang di bawa.?
AHLI BEDAH FORENSIK #2
Ketika di bawa kesini, korban memakai tas punggung saja.
AHLI BEDAH FORENSIK #3
Dan kami juga kwalahan untuk melakukan otopsi pada korban yang seperti ini, sebelumnya. Karena ada 5 kasus sama pak. Cuma beda tempat dan beda jarak waktunya.
IJAT
Bener yang dikatakan mereka, Khal. Komandan udah ngerahin semua anggota buat nyari tersangkanya. Tapi satu pun belum ada yang bawa hasil.
Haikhal terdiam mendengar penjelasan dari Ijat dan ketiga ahli forensik. Suasana di dapat ruang otopsi lengang sejenak.
HAIKHAL
Mana tas korban.?
Jat.. (menoleh dan menatap tajam). Loe cari bukti yang lain. Gue percaya ama loe...
IJAT
Tapi gue butuh waktu lama.
HAIKHAL
Gak masalah bagi gue.!
Ijat hanya mengangguk. Ijat mendekati meja yang berisikan pakaian yang sudah di lepas dari korban.
Dan tidak sengaja menemukan 3 x 4 di dalam saku celana milik korban yang sudah terkena sedikit noda darah.
IJAT
(Mengamati). Foto siapa ini.?
Ijat membalikkan foto tersebut dan terdapat sebuah tulisan.
TITLE : “INI PELAKUNYA.”
IJAT (CONT’D)
Ha.? Gak mungkin. (kaget dan terhenyak)
Ijat melanjutkan mencari bukti yang lain.
HAIKHAL
Siapa nama korban pembunuhan ini.? Yang pasti, yang bunuh bukan orang biasa. Cuma punya pilihan. Pembunuh bayaran atau Psikopat.!
Kesimpulan dari Haikhal mengejutkan dua ahli forensik yang melihat Haikhal mengacak-ngacak isi tas itu, berharap menemukan barang bukti lain.
Haikhal menemukan surat di resleting bawah tas yang di lipat rapi dan di bungkus oleh plastik. Ia menariknya.
AHLI BEDAH FORENSIK #1
Korban bernama Tritan Eka Sanjaya. Umur 28 tahun. Tempat lahir di Tulungagung, Pak
Ijat menghampiri Haikhal untuk memberikan barang bukti yang ditemukannya.
IJAT
Khal. Gue nemuin nih foto. Dan gue juga nemuin beberapa helai rambut di tangan korban.
HAIKHAL
Loe nemuin helai rambut ama foto itu dimana.?
IJAT
Di saku celana ama di tangan korban
HAIKHAL
Dan loe kenal kan ama cewek di foto ini.? (mengintrogasi)
IJAT
Wuuh..Banget. Malah pernah deket. Terus lost kontak gitu aja.
HAIKHAL
Gue nemuin surat dalam tas korban. Dan ada namanya juga.
IJAT
Gue yakin banget kalo dia pelakunya. Foto, surat ama helai rambutnya udah ada hubungannya.
HAIKHAL
Sama.. Gue ya yakin banget. Korban sengaja ngasih tau kita kalo cewek ini pelakunya.
HAIKHAL (CONT’D)
(memberikan perintah) Dan loe kasih rambut itu ke forensik biar lebih jelas.
Ijat memberikan rambut itu kepada ahli forensik dan langsung di periksa.
AHLI BEDAH FORENSIK #1
Apa pencarian barang bukti sudah cukup, Pak.?
IJAT
Cukup untuk hari ini, Pak.
HAIKHAL
Kita pergi sekarang sambil nunggu hasil forensiknya, Jat.
IJAT
Pergi kemana.? Terus sisanya.?
AHLI BEDAH FORENSIK #3
Sisanya biar kami yang mengurusnya. Kalian boleh pergi
AHLI BEDAH FORENSIK #2
Kalian boleh pergi sekarang.
HAIKHAL
Terimakasih, Pak. Ayo Jat. (mengajak Ijat). Haikhal dan Ijat pergi dari ruang otopsi setelah berganti.
CUT TO:
INT. LORONG - RAMAI - DAY
Ijat mengikuti Haikhal melangkah dengan terburu-buru dan sangat serius.
IJAT
Kita mau kemana, Khal.?
HAIKHAL
Udah.. Loe ikut aja. Jangan cerewet.! (jengkel). Udah ada rencana dan loe jadi pemerannya. Ha. Ha. Ha. (tertawa licik)
CUT TO: