Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
91. INT. RUMAH REIHAN-RUANG TENGAH. MALAM HARI.
Reihan duduk di dekat Ibu dan Ayah.
IBU
"gimana Han ujian kamu? lancar?"
Reihan mengangguk, Ayah meminum teh.
AYAH
"langkah kamu menjadi seorang dokter tinggal sebentar lagi, kamu harus fokus biar semuanya cepat selesai."
Reihan mengangguk.
AYAH
"ayah masuk kamar dulu, ada zoom meeting sama dokter di Rumah sakit."
Ayah meninggalkan ruangan, Reihan menatap Ibu.
IBU
"ada apa Han? sepertinya kamu mau menyampaikan sesuatu?"
Reihan menghela nafas.
REIHAN
"ibu tahu kan. kalau Reihan udah pacaran lama sama Allisya?"
Ibu mengangguk.
IBU
"kenapa? kamu mau menikah?"
(BEAT)
REIHAN
"awalnya iya bu."
Ibu terkejut dan tersenyum.
IBU
"kok awalnya?"
REIHAN
"Besok Allisya wisuda, niatnya setelah itu Reihan mau melamarnya, tapiii.."
Ibu menyipitkan matanya.
IBU
"tapi kenapa?"
Reihan menarik mundur badannya dan bersender di kursi.
REIHAN
"beberapa hari terakhir, Allisya mendapat masalah serius."
IBU
"haah? what's happen?"
REIHAN
"ada beberapa temannya tahu kalau Allisya itu adalah anak dari hubungan diluar pernikahan."
Ibu terkejut.
IBU
"maksud kamu?"
REIHAN
"papanya menceraikan mamanya beberapa waktu lalu, dia dan mamanya pindah ke rumah bekas neneknya, dan beberapa saat setelah itu, temannya di kampus tahu tentang keluarga Allisya, Allisya sedih, dan.."
IBU
"dan apaa? jangan putus-putus kalau bercerita hal serius!"
REIHAN
"mamanya depresi. sekarang mamanya di rawat di rumah sakit sama Psikeater."
Ibu memegang tangan Reihan.
IBU
"kamu nggak nemenin Allisya?"
Reihan terkejut.
REIHAN
"apa Ibu tidak apa-apa dengan cerita tadi?"
Ibu menggeleng.
IBU
"tapi, biar butuh waktu dulu Allisya memperbaiki kehidupannya, jangan buru-buru menikah."
REIHAN
"lalu apa yang harus Reihan lakukan bu?"
IBU
"temani dia, dia butuh kamu saat ini."
Reihan terdiam.
92. INT. RUMAH SAKIT-RUANG RAWAT MAMA. PAGI HARI.
Allisya terbangun dari sofa dan memandang Mamanya.
ALLISYA
"Mama baik-baik yaa. Allisya ke kampus dulu."
Allisya bersiap dan meninggalkan ruangan.
93. EXT. RUMAH SAKIT-PARKIRAN. PAGI HARI.
Allisya mendekati motornya dan melihat ada Reihan disana.
ALLISYA
"Rei? ngapain disini?"
Reihan tersenyum.
REIHAN
"aku anterin ke kampus ya?"
Allisya menggeleng.
REIHAN
"kenapa? kamu marah?"
Allisya menggeleng.
REIHAN
"ayo, aku anterin aja!"
Reihan menarik tangan Allisya dan dihempaskan Allisya.
REIHAN
"kenapa sayang?"
Allisya menatap tajam Reihan.
ALLISYA
"jangan gunakan kata sayang sembarangan! kata itu sudah hilang makna di diri aku!"
Reihan terkejut dan menarik tangan Allisya.
ALLISYA
"hari ini aku nggak ke kampus jadi kamu bisa ke kampus sendiri."
Allisya pergi dan di kejar Reihan.
REIHAN
"Syaa? mau kemana?"
94. EXT. RUMAH SAKIT-TAMAN. PAGI HARI.
Allisya duduk di kursi dan disamperin Reihan.
ALLISYA
"kenapa sih kamu ikutin aku terus?"
Reihan duduk di samping Allisya.
REIHAN
"nggak boleh?"
Allisya tersenyum mengejek.
ALLISYA
"buat apa aku tanya?"
REIHAN
"aku minta maaf, kemarin nggak nemenin kamu."
ALLISYA
"udah dimaafin."
REIHAN
"tapi kenapa masih marah?"
ALLISYA
"siapa yang marah?"
Reihan menunjuk hidung Allisya.
REIHAN
"kamu."
Reihan dan Allisya saling pandang.
95. TALKING HEAD REIHAN.
REIHAN
"andai saja Sya, kamu dan keluarga kamu baik-baik aja. mata dan diri kamu, akan jadi milik saya seutuhnya, dan saya akan menjaga itu semua."
(BEAT)
96. EXT. RUMAH SAKIT-TAMAN. PAGI HARI.
ALLISYA
"aku sudah mati rasa sama semua orang. aku udah nggak bisa ngerasain mana orang sungguh dan sekedar singgah. karena apa? keluarga yang aku anggap rumah, menghancurkan kepercayaanku pada kesungguhan, dan rumah yang aku anggap rumah, adalah tempat yang sekedar disewakan Tuhan untuk waktu kurang lebih 22 tahun ini."
Allisya meneteskan air mata dan dihapus Reihan.
REIHAN
"aku salah Sya. memang harusnya kemarin aku menemani kamu, saat kamu kehilangan semuanya."
ALLISYA
"iyaa, kamu benar. aku kehilangan semuanya, termasuk cinta dan kita."
Reihan memegang kepala Allisya.
REIHAN
"nggak. kamu nggak pernah kehilangan dua hal itu. nggak akan."
ALLISYA
"apa maksud kata-kata kamu ini? kamu bahkan meninggalkan aku saat kamu tahu siapa aku dan keluargaku, tapi tak apa, ini bukan masalah serius sekarang, karena aku sudah bodoamat sama semuanya"
REIHAN
"karena aku juga manusia aku bisa terkejut dengan ucapan manusia lainnya."
ALLISYA
"dan kenapa sekarang kembali lagi?"
REIHAN
"karena cinta kita yang membawa raga ini kembali dihadapan kamu."
ALLISYA
"apa itu cinta? aku tanya Rei, apa itu cinta?"
REIHAN
"cinta adalah saat dimana aku tidak terima dengan ceritamu dan keluargamu, tapi aku tetap kembali disini."
Allisya melepaskan tangan Reihan di kepalanya.
ALLISYA
"jangan mendewakan cinta kalau kamu sendiri tidak rela dan tidak terima."
Reihan berusaha meraih tangan Allisya tapi dihempas.
REIHAN
"bukan itu maksud aku Sya."
ALLISYA
"tinggalin aku sendiri, lagi."
REIHAN
"nggak akan."
ALLISYA
"oke, terserah kamu, tapi,aku yang akan pergi!"
Allisya meninggalkan Reihan.
REIHAN
"syaa!! Allisya!!"
Reihan berteriak dan kesal.
97. INT. AULA KAMPUS-TEMPAT DUDUK ALLISYA.
Allisya berjalan sendiri menuju ke tempat duduknya.
CUT TO:
teman-teman ngobrol sama orangtuanya.
teman-teman melihat Allisya duduk di kursi dan disampingnya kursi kosong.
CUT BACK TO:
Allisya melihat kanan dan kirinya kosong.
98. TALKING HEAD ALLISYA
ALLISYA
"stop Allisya, kamu gak boleh sedih, be happy for your self!!"
99. INT. AULA KAMPUS-ATAS PANGGUNG. SIANG HARI.
Pembawa acara mengumumkan mahasiswa terbaik angkatan.
KARAKTER #1
"Untuk nama yang saya sebutkan harap menuju ke atas panggung sekarang juga. (Beat) Mahasiswa yang meraih predikat Mahasiswa terbaik Fakultas Hukum tahun ini adalah (Beat) Auristela Allisya Lesham Shaenette."
CUT TO:
100. INT. AULA KAMPUS-TEMPAT DUDUK ALLISYA. SIANG HARI.
Allisya terkejut. Dia berdiri dan maju ke atas panggung.
CUT BACK TO: