Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
41. INT. RUMAH NENEK-KAMAR MAMA. MALAM HARI.
Mama ketakutan, dia menutup telinganya, menangis dan berteriak.
MAMA
"tidakk!!! tidak mungkin!!!! tidakk!!!"
42. INT. RUMAH NENEK-KAMAR ALLISYA. MALAM HARI.
Allisya mendengar teriakan Mama, berlari meninggalkan kamar.
43. INT. RUMAH NENEK-DEPAN KAMAR MAMA. MALAM HARI.
Allisya mengetuk pintu kamar.
ALLISYA
"mama? mama kenapa?"
Mama terus berteriak lebih kencang dan histeris, Allisya membuka pintu kamar.
44. INT. RUMAH NENEK-KAMAR MAMA. MALAM HARI.
Allisya memandang Mama dari pintu.
ALLISYA
"mama kenapa?"
Allisya masih diam dan melihat kosong Mamanya yang histeris.
ALLISYA
"Allisya tidak dulu."
Allisya berbalik badan dan melangkah keluar kamar.
MAMA
"Saya nggak hamil!! hentikan!! saya nggak bersalahhh!!!"
Mama terus menutup telinganya dan berteriak histeris, Allisya terkejut dan mendekati Mama.
ALLISYA
"mama kenapa?"
Mama mendorong Allisya hingga jatuh.
MAMA
"jangan panggil saya mama! saya bukan ibu kamu!! saya masih sekolah! saya harus lulus! saya mau kuliah! saya mau menjadi orang sukses! saya nggak hamil!!!"
Mama berteriak dan memukuli perutnya sambil menangis dan ketakutan.
(BEAT)
45. EXT. POS SATPAM. MALAM HARI.
Mobil Reihan berhenti, Reihan turun dari mobil dan mendekati Satpam.
REIHAN
"maaf pak, selamat malam."
Pak satpam berdiri mendekati Reihan.
SATPAM
"iya mas? ada yang bisa saya bantu?"
REIHAN
"mau tanya, rumahnya Allisya yang mana ya pak?"
SATPAM
"Allisya? anaknya bapak Dimas ya?"
REIHAN
"emm, memang ada berapa Allisya pak?'
Satpam tertawa
SATPAM
"haha, hanya satu sih mas, anaknya pak Dimas, rumahnya di sebelah sana, paling ujung, yang menghadap ke selatan!"
Satpam menunjuk rumah Allisya.
Reihan melihat ke arah yang ditunjuk.
REIHAN
"baik makasih pak!"
menepuk lengan Satpam lalu masuk ke mobil dan meninggalkan pos Satpam.
SATPAM
"bukannya dia yang biasanya jemput mbak Allisya ya? masa nggak tahu rumahnya."
Satpam duduk lagi di pos satpam.
46. EXT. DEPAN RUMAH ALLISYA. MALAM HARI.
Reihan berdiri di depan pintu, mengangkat tangan untuk mengetuk, ditarik lagi, ragu.
REIHAN
"ahh aku harus berani!"
Reihan mengetuk pintu.
REIHAN
"Assalamualaikum?"
47. INT. RUMAH ALLISYA-RUANG TENGAH. MALAM HARI.
Papa menoleh ke arah pintu.
PAPA
"siapa ya? kok malem-malem ada tamu?"
Papa berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu.
PAPA
"iyaa? cari siapa mas?"
Reihan terkejut dan melangkah ke belakang satu langkah.
REIHAN
"saya mau cari Allisya om."
Papa melihat dari atas hingga bawah tubuh Reihan.
48. TALKING HEAD PAPA.
PAPA
"siapa dia? ada urusan apa dia mencari Allisya larut malam begini?"
49. INT. RUMAH ALLISYA-PINTU MASUK. MALAM HARI.
Reihan menundukkan kepalanya.
PAPA
"maaf anda siapa yaa?"
REIHAN
"saya temannya Allisya om, kami satu kampus."
PAPA
"Allisya tidak ada disini, dia di rumah neneknya, di jalan Senopati No.16."
Reihan mengangguk.
REIHAN
"kalau begitu saya pamit dulu om terima kasih."
Reihan menundukkan badan lalu meninggalkan Papa, memasuki mobil, dan meninggalkan rumah Allisya.
PAPA
"siapa dia yaa? apa aku salah memberitahu alamat Allisya?"
Papa melihat mobil Reihan sampai pergi, lalu menutup pintunya.
50. INT. RUMAH NENEK-KAMAR MAMA. MALAM HARI.
Allisya menangis dan masih di lantai melihat mamanya yang histeris.
MAMA
"saya tidak hamil!! saya masih ingin sekolah!!"
Allisya berdiri, mendekati mama dan memaksa memeluk mama.
ALLISYA
"mama jangan takut, ada Al disini!!"
Mama memberontak dan berusaha mendorong Allisya, tapi Allisya menahan.
MAMA
"lepaskan sayaa!! saya mau sekolah lagi!! saya tidak hamilll!!!"
Allisya mendekap kepala Mama dan menangis.