Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
STORY OF DIFFERENT HOME
Suka
Favorit
Bagikan
6. SODH (scene 51-60)

51. INT. MOBIL REIHAN. MALAM HARI.

Reihan berhenti di depan rumah nenek dan memandangi nomor rumah.

REIHAN

"kayaknya ini deh rumahnya."

Reihan memarkir mobilnya di depan rumah nenek.

52. EXT. RUMAH NENEK-DEPAN PINTU. MALAM HARI.

Reihan mengetuk pintu, terus mengetuk, tidak ada jawaban.

REIHAN

"Sya?? ini aku Reihan."

Reihan terus mengetuk pintu sampai mendengar suara teriakan di dalam rumah.

REIHAN

"Syaa!! Syaa!! kamu nggak kenapa-napa kan?? Syaa buka pintunya!"

Reihan cemas, berteriak, dan terus mengetuk pintu.

53. INT. RUMAH NENEK-KAMAR MAMA. MALAM HARI. 

Allisya mendengar suara Reihan, lalu melepas pelukan Mama dan keluar kamar.

54. INT. RUMAH NENEK-PINTU. MALAM HARI. 

Allisya membuka pintunya dan Reihan masuk lalu memegang kepala Allisya yang rambutnya masih basah.

REIHAN

"heii!! kamu kenapa? kenapa kamu?"

Allisya diam dan berlari ke arah kamar mama.

55. INT. RUMAH NENEK-KAMAR MAMA. MALAM HARI.

Allisya mendekati Mama dan mencoba memeluknya lagi, Mama memberontak dan mendorong Allisya hingga jatuh.

MAMA

"pergi kamuu!! saya nggak hamill!!! saya tidak mauuu!!!"

Allisya menangis lalu berdiri untuk berusaha memeluk mama.

MAMA

"jangan sentuh sayaa!!!"

mendorong Allisya lalu ditangkap Reihan.

REIHAN

"ini mama kamu?"

Allisya mengangguk, Reihan memegang punggung Allisya.

REIHAN

"kita bawa ke Psikiater ya?"

Allisya menghempas tangan Reihan dan berteriak.

ALLISYA

"asal kamu tahu yaa! Mama aku tidak gilaa!!"

Reihan berusaha memegang lagi.

REIHAN

"iyaa mama kamu nggak gila, tapi dia buruh psikiater untuk menenangkan dirinya, apa kamu bisa menenangkan mama kamu sekarang? apa kamu mau mama kamu seperti ini?"

Allisya menjatuhkan dirinya dan bersandar di dinding.

ALLISYA

"bawa dia, lakukan apa saja yang bisa membuat dia lebih baik."

Allisya kembali melamun dan menangis.

56. TALKING HEAD ALLISYA

ALLISYA

"apa yang terjadi sama mama, bukan kah dia biasanya baik-baik saja, bukankah aku yang harusnya gila karena semua ini??"

57. INT. RUMAH NENEK-KAMAR MAMA. MALAM HARI.

Reihan meletakkan HPnya disaku celananya.

REIHAN

"aku udah telepon rumah sakit, sebentar lagi mereka kesini."

Allisya mengangguk, Reihan duduk di sampingnya.

REIHAN

"kamu nggak papa? kenapa kamu basah?"

Allisya hanya menggeleng dan terus menangis dan menatap kosong ke depan.

REIHAN

"aku mengenal kamu bukan hanya hari ini, Allisya yang baik-baik saja, tidak seperti wanita yang saat ini di depanku."

Allisya menoleh dan menatap Reihan.

ALLISYA

"kenapa tidak kita bawa saja mama dengan mobilmu?"

Reihan melihat ke arah Mama yang masih histeris.

REIHAN

"tubuhnya tidak stabil, itu akan membahayakan dia dan kita, biarkan pihak rumah sakit yang menjemputnya."

Allisya berdiri dan mendekati Mama.

ALLISYA

"mama nggak papa kan?"

Allisya memegang tangan mama lalu di dorong sangat keras.

REIHAN

"Sya! jangan mendekat dia dulu, dia tidak stabil!"

Reihan menarik mundur Allisya.

MAMA

"saya tidak hamill!!!!! saya tidak hamill!!! pergi kalian semuaa!!!"

Mama berteriak semakin keras dan histeris.

ALLISYA

"mana pihak rumah sakit? mana?"

Allisya panik dan menangis kencang.

58. INT. RUMAH NENEK. MALAM HARI.

beberapa petugas rumah sakit memasuki rumah dan memasuki kamar.

59. INT. RUMAH NENEK-KAMAR MAMA. MALAM HARI.

salah satu petugas mendekati Reihan.

KARAKTER #1

"apa yang bisa kami bantu mas?"

Allisya mendekati petugas.

ALLISYA

"anda tidak melihat Ibu saya seperti seorang pasien?!!"

Allisya ditarik oleh Reihan.

REIHAN

"bawa ibu itu ke rumah sakit, saya akan mengatur jadwalnya dengan psikeater."

petugas menyuntikkan obat penenang lalu membawa Mama ke ambulans.

Allisya hanya terdiam melihat Mamanya dibawa, lalu dia menjatuhkan dirinya di kasur dengan lemas, dan duduk.

REIHAN

"kamu nggak papa beneran?"

Allisya menggeleng.

REIHAN

"cepat ganti baju, dan istirahat."

Allisya melotot ke arah Reihan.

ALLISYA

"kamu pikir melihat Mama seperti itu bisa membuat aku tidur malam ini?"

Reihan berusaha memeluk Allisya tapi di hempaskan.

ALLISYA

"pergi tinggalkan aku sendiri, aku sudah tidak butuh kamu disini!"

Allisya meninggalkan kamar mama menuju kamarnya.

60. INT. RUMAH NENEK-KAMAR ALLISYA. MALAM HARI.

Allisya menutup pintunya dan menangis dibalik pintu.

ALLISYA

"pergi kamu Rei! aku nggak butuh kamu, atau siapapun itu!"

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar