Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
STORY OF DIFFERENT HOME
Suka
Favorit
Bagikan
8. SODH (scene 71-80)

71. INT. DALAM MOBIL. MALAM HARI. 

Reihan terdiam dan masih di dalam mobil.

72. INT. RUMAH SAKIT-MEJA INFORMASI. MALAM HARI.

Allisya berdiri di dekat meja informasi.

ALLISYA

"suster mau tanya, ruangan untuk perawatan pasien dokter psikeater dimana ya?"

Suster melihat ke arah komputer.

SUSTER

"di sebelah ruang IGD mbak, ini lurus aja trus ke kiri, ruangannya di pojokan."

Suster menunjukkan jalan.

ALLISYA

"makasih sus."

Allisya meninggalkan meja administrasi.

73. INT. RUMAH SAKIT-DEPAN RUANG PERAWATAN. MALAM HARI.

Allisya berdiri di depan ruangan, cemas.

ALLISYA

"apa aku harus masuk?"

Allisya mondar mandir lalu duduk di kursi.

(BEAT)

dokter keluar dari ruangan, Allisya mendekati.

ALLISYA

"bagaimana kondisi mama saya dok?"

dokter melihat dari atas hingga bawah tubuh Allisya.

DOKTER

"pasien sangat trauma, dia butuh waktu beberapa saat untuk memulihkan mentalnya, jadi kita harus merawatnya disini."

Allisya terkejut dan duduk di kursi.

74. TALKING HEAD ALLISYA

ALLISYA

"kenapa bisa mama tiba-tiba trauma seperti ini? padahal disinilah aku yang selalu di bully. aku yang selalu dikatakan anak haram. kenapa malah dia yang trauma"

75. INT. RUMAH SAKIT-KAMAR RAWAT MAMA. MALAM HARI.

Allisya memandang mama dari kejauhan. Mama tertidur dan bergumam.

ALLISYA

"apa All salah membenci mama? ternyata, mama jauh lebih trauma daripada All."

Allisya mengelap air matanya dan mendekat.

76. INT. JALAN RAYA-MOBIL REIHAN. MALAM HARI.

FLASH BACK:

ALLISYA

"aku anak haram dari hubungan Mama dan Papa saat mereka masih SMA."

CUT TO

REIHAN

"ahhh!!!!"

memukul setir mobil.

REIHAN

"aku harus gimana sekarang?? niatku mau melamar Allisya saat nanti dia wisuda, tapi kenapa ahh!!!"

memukul setir mobil berulang.

REIHAN

"pantes aja dia gak pernah mau cerita masalah keluarganya, selalu menutupi mama papanya, ternyata, haaah!!!"

Reihan berteriak.

77. INT. RUMAH SAKIT-KAMAR RAWAT MAMA. MALAM HARI.

Mama bergumam dengan mata tertutup.

MAMA

"saya tidak hamil, saya tidak salah, saya masih mau sekolah, saya tidak hamil."

Allisya mendekati dan menangis kemudian berkata lirih.

ALLISYA

"maafin aku maa, aku harusnya juga tahu posisi mama, harusnya aku nggak egois seperti sekarang, sakit ini harusnya kita angkat bersama, bukan aku menyalahkan mama. maafin aku maa."

Allisya memegang tangan Mama lalu berlutut di samping ranjang rawat.

ALLISYA

"Allisya akan berubah maa, Allisya akan lebih mengerti Mama sekarang, semoga Tuhan masih kasih kesempatan Allisya yaa maa, semoga Allisya tidak terlambat."

Allisya memegang erat tangan Mama dan menciumnya.

78. INT. RUMAH NENEK-KAMAR ALLISYA. PAGI HARI.

Allisya mengambil tasnya dan meninggalkan kamar.

ALLISYA

"aku harus bisa, aku harus bisa ngadepin mereka yang ngebully aku."

Allisya menutup pintu kamarnya lalu keluar.

79. EXT. PARKIRAN KAMPUS. PAGI HARI.

Allisya melepas helmnya lalu bercermin pada kaca motornya.

80. TALKING HEAD ALLISYA

ALLISYA

"aku harus bisa, All, kamu bisa!!"

Allisya menghela nafas dan meninggalkan motor memasuki kampus.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar