Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO
1. IN. KELAS-SEMESTER 6 SCENE 46
Suasana kelas di semester 6.
Patra #830
*voice of*
sekarang sudah memasuki Semester 6. Di semester baru ini. Banyak perubahan yang terjadi dari masing-masing kami.
CUT TO
2. IN. KAMAR ACIL SCENE 47
Patra #831
*voice of*
Acil kini lebih berguna dengan potensinya dalam dunia teknologi. Kini Acil jarang menghabiskan uangnya untuk bermain warnet, tapi dia lebih sering melakukan eksperiment untuk mengahsilkan benda inovasi.
Acil #832
*menunjukkan alat seperti kacamata dengan kamera di ujungnya*
nih Tra... ini barang baru buatan gue. Dari kacamata ini, dengan weireless bisa langsung kehubung ke monitor itutuh
*menunjuk monitor*
Tapi kameranya masih keitung gede, soalnya gue masih pake kamera HP.
Patra #833
*memperhatikan barang*
CUT TO
3. EXT. KANTIN-SIANG-JAM ISTIRAHAT SCENE 48
Suasana kantin ramai ketika jam istirahat.
Patra #834
*voice of*
Fadel pun begitu. Sekarang emosi Fadel lebih terkendali daripada biasanya.
Fadel sedang makan bersama Patra. Lalu ada sekelompok anak disamping mereka.
Murid A #835
Weh Anak Baru. Gue denger nilai lo kemaren pas UAS bagus yaa.
Jago juga nyontek lo.
Fadel #836
*sedang makan lalu menghentikan suapannya. Dan melirik sekelompok anak itu. Lalu berbicara ke Patra*
Tra, cabut yukk. Mending pindah meja
*mengangkat mangkuknya*
Patra #837
*mengangkat makanannya dan mengikuti Fadel*
CUT TO
4. IN. RUANG KELAS SCENE 49
Murid-murid mengerubungi Tasya.
Patra #838
*voice of*
Tasya juga. Perubahannya cukup mempengaruhi mental dia dalam menanggapi banyak omongan.
Murid X #839
Tas, elo ko nilainya bagus sih? Nyonteknya gimana?
Tasya #840
*memakai Earphone. Dan tidak merespon. Juga pura-pura tidak mendengar*
Murid Y #841
Yaelah... sombong amat. Baru sekali dapet nilai bagus. Itu juga hasil nyontek kan? Ngaku aja deh loo...
Tasya #842
*menghiraukan. Lalu melirik ke arahPatra*
Patra #843
*menatap Tasya sebentar. Lalu mengambil posisi tidur seperti biasanya*
Tasya #844
*mengambil posisi tidur*
Patra #845
lalu bagaimana dengan Jojo? Tidak banyak perubahan yang terjadi pada Jojo. Mungkin memang sifat itu telah menjadi harga mati untuk dirinya.
Jojo #846
*ngerumpi dengan teman-teman wanita di kelas*
Patra #847
*voice of*
namun untuk Anggun. Perubahan yang terjadi pada Anggun mampu mengembalikan nama baik kelas kami.
*murid-murid sedang sibuk sendiri*
Anggun #848
*menulis sesuatu di bukunya*
Acil #849
*masuk kelas*
Nggun, Bu Bani di tangga noh..
Anggun #850
Okeh, sekarang semuanya rapih-rapih yaa. Duduk tenang. Galih, masukin baju lo *menegur salah satu murid*
oke, semuanya siap yaa...
CUT TO
5. EKS. PELATARAN SEKOLAH-SIANG SCENE 50
Anggun #851
*keluar kelas lalu menuruni tangga,
di tengah perjalanan Anggun bertemu dengan Bu Bani*
eh ibu... baru mau saya panggil bu.
Bu Bani #852
Wah... iya nak. Memang kelas kamu paling rajin yaa untuk memanggil guru.
Anggun #853
*tersenyum licik*
CUT BACK TO
6. IN. RUANG KELAS SCENE 49
Patra #854
*voice of*
dan diantara mereka. Mungkin gue yang paling terasa perubahannya. Kini porsi berbicara gue jauh lebih banyak dari sebelumnya.
Bu Bani #855
Patra...? kemana kamu kemarin? Kenapa kamu tidak masuk? Kamu tahu? Kemarin ada tugas yang mereka kerjakan untuk mengisi kolom kosong di buku nilai *bertanya ketus*
Patra #856
*maju kedepan dengan membawa buku tugasnya*
maaf bu, kemarin saya diutus oleh Pak Gusti untuk ikut seminar teater mewakili sekolah. Ada surat dispensasinya kok bu. Dan saya udah buat tugasnya bu, boleh saya kumpulkan sekarang bu?
Bu Bani #857
Apa kamu bilang? Kamu mau mengumpulkan tugas sekarang? Sedangkan kemarin kamu meninggalkan jam saya karena seminar itu?
Patra #858
Tapikan bu, saya ke seminar itu juga membawa nama sekolah. Nggak ada salahnya dong saya ingin mengumpulkan tugas seperti yang lain.
Bu Bani #859
Tentu kamu salah... gabisa, saya gamau terima tugas kamu.
Saya gamau ngasih nilai dari tugas yang kamu tinggalkan.
Sana kamu minta nilai sama seminar kamu kemarin.
Patra #860
*meninggalkan Bu Bani, lalu duduk di kursinya kembali*
Bu Bani #861
Ingin mengumpulkan tugas? Kamu pikir saya akan memberikan nilai untuk tugas yang kamu tinggalkan ini?
Patra #862
Saya hanya terlambat mengumpulkannya karena suatu alasan.
Bukan meninggalkannya
*menjawab dari kursinya dengan posisi masih berdiri*
Bu Bani #863
Sama saja. Teman-temanmu mengumpulkan kemarin,
dan kamu mengumpulkan hari ini.
Bisa saja jawaban di bukumu itu adalah hasil mencontek dari teman-temanmu.
Patra #864
Mengumpulkan hari ini ataupun kemarin, itu tidak bisa dibedakan dari hasil jawabannya. Bisa saja beberapa dari murid dikelas ini melakukan kerjasama untuk menjawab tugas dari ibu. Ditambah lagi, Jika ibu mengira seperti itu, apa seorang guru pantas berprasangka buruk? Sekalipun itu terhadap muridnya.
Bu Bani #865
Pantas saja, jika muridnya seperti kamu. Yang kerjanya hanya tidur di kelas, lalu ketika ada tugas maupun ulangan, yang kamu lakukan hanya mencontek teman -temanmu untuk mendapatkan nilai yang bagus. Kamu itu murid malas, jadi tidak mungkin bisa berprestasi di kelas.
Patra #866
anda bilang saya murid malas? Yang kerjaannya hanya tidur di kelas?. Lantas apa bedanya dengan anda? Seorang guru yang hanya masuk lalu memberikan tugas, setelah itu pergi untuk melakukan hal lain. Apa pantas seorang guru seperti itu?
Bu Bani #867
*marah karena argumennya telah dikalahkan*
kamu itu tidak mengerti tentang menjadi guru. Ini saya lakukan agar kalian bisa lebih kreatif dalam belajar. Kurikulum kalian, Kurikulum 2013 di khususkan agar kalian bisa berfikir lebih kreatif dan menghasilkan murid yang belajar aktif.
Tidak seperti kamu murid pemalas.
*menunjuk Patra*
Patra #868
*tersenyum menyeringai*
Kalau maksud ibu seperti itu. Saya lebih menganggap Kurtilas menghasilkan murid yang bingung dengan guru yang lebih malas.
Bu Bani #869
Cukup! Mulut kamu sudah kelewatan!.
Saya gak akan memberikan nilai untuk kamu di semester ini!!
Patra #870
Saya gak takut... sekolah itu tempat menuntut ilmu, lantas mengapa jaman sekarang para murid lebih dituntut untuk mendapatkan nilai?!
Yang harus anda ingat sekali lagi...
sekolah itu tempat menuntut ilmu, bukan menuntut nilai.
Bu Bani #871
*lebih marah lagi. Ketika dia ingin mengucapkan sesuatu. Tiba-tiba HP nya berbunyi. Lalu mengambil hp nya dari saku, melihat hpnya. Lalu melirik ke arah Patra. Setelah itu mengangkat telfonnya dan pergi ke luar kelas*
Murid-murid membicarakan tentang apa yang terjadi barusan.
SCOTT #872
*melihat ke arah Patra yang telah duduk kembali*
Murid-murid sedang berbicara dengan berbisik. Tiba-tiba Bu Bani masuk kembali. Dan murid-murid kembali terdiam.
Bu Bani #873
*melihat ke arah murid-murid. Lalu membuka bukunya sebentar.
Lalu memberikan tugas*
kalian kerjakan dulu LKS halaman 46. Yang bagian 1 saja. Nanti saya kembali untuk memeriksa kerjaan kalian
*lalu keluar kelas lagi*
Murid-murid kembali berbicara.
Anggun #874
*ke depan kelas*
Ssst... kawan, minta perhatiannya dong.
Murid XII AK 2 #875
*diam memperhatikan Anggun*
Anggun #876
Ini kan tugas ada 40 butir, jumlah murid di kelas ada 36. Gue punya ide, biar kita ngerjainnya lebih cepet. Satu orang ngerjain satu, nomer 1 dari ujung. Jadi kalian kerjain dulu nomer kalian masing-masing. 5 menit lagi kita jawab bareng, dari ujung sebutin jawabannya. Jadi kan kita lebih gampang tuh ngerjainnya. Sisanya 4 nomer tinggal kita jawab sendiri. Gimana, mau ga?
Murid XII AK 2 #877
Oke juga... oke... oke deh.
Lalu murid-murid mencari jawaban. Ada yang membolak-balik buku. Tapi ada pula yang hanya memainkan gadgetnya. Lalu selang 5 menit.
Murid A #878
Nomer 1 C!
Murid B #879
2 A
Lalu mereka mengerjakan tugas itu bersama-sama.
Jojo #880
11 B
Patra #881
*berbisik pada Fadel*
11 C, bukan B
Fadel #882
*mengganti jawabannya*
Meneruskan jawabannya.
Murid S #883
36 E
Anggun #884
Udah kan? Yaudah,diem-diem aja yaa... 37 sampai 40 kata Fatiah C-A-B-B.
Bu Bani #885
*kembali masuk kelas*
Gimana anak-anak? Sudah selesai?
Murid XII AK 2 #886
Sudah bu...
Bu Bani #887
Yasudah, kumpulkan perbarisan, lalu tukar dengan barisan lain.
Kita bahas bersama.
Menukar buku.
Bu Bani #888
Sudah ditukar? Kita bahas yaa.. 1 A, 2B
*menyebutkan kunci jawabannya*
11 C.
Murid XII AK 2 #889
Yaaah...
*lalu melirik Jojo*
Acil #890
*mengacungkan jari tengah kepada Jojo*
Jojo #891
*mengacungkan keduan jarinya dengan maksud “peace”*
Bu Bani #892
Kenapa?
Murid XII AK 2 #893
Ah.. gapapa bu. Gapapa. Lanjut bu lanjut...
Bu Bani #894
12 D,
*lalu meneruskan hingga selesai*
sekarang sebutkan yaa nilainya. Aditya Pratama?
Murid L #895
98bu...
Anggun #896
Anggun Prameswari?
Murid F #897
98 bu
Bu Bani #898
*meneruskannya hingga*
Fadel Dirgantara?
Murid S #899
Fadel 100
Murid XII AK 2 #900
*semua melirik ke arah Fadel*
Fadel #901
*memberi ekspresi sombong*
Bu Bani #902
Galih Wisnu?
*meneruskannya*
udah kan? Udah semua
Murid H #903
mmm... anu bu, Patra belum.
Bu Bani #904
Yasudah, berapa nilai anak itu?
Murid H #905
86 bu..
Murid XII AK 2 #906
Hah??
*melirik Patra*
Bu Bani #907
Lihat kan? Nilai dia paling kecil daripada yang lain.
Semua murid menatap Patra. Terutama Fadel.
Patra #908
Lihat kan? Ini yang ngebuktiin. Tingginya nilai seorang siswa belum tentu bisa mengukur kemampuannya.
Bel Berbunyi.
Bu Bani #909
Pertemuan selanjutnya. Presentasi kelompok satu dan kedua yaa. Jadi kalian siapkan bahan presentasinya. dan Fatiah.
Fatiah #910
Iya bu.
Bu Bani #911
Bantu ibu bawa buku ibu ke ruang guru.
*menyerah kan peralatannya ke Fatiah lalu pergi keluar kelas*
Fatiah #912
*mengikuti Bu Bani*
Anggun #913
*menghampiri Patra*
Patra #914
Mau ngapain lo? Mood gue lagi ancur
SCOTT #915
*Melirik Patra dan Anggun*
Anggun #916
Ntar pulang sekolah ikut gue ke GM yuk.
Gue mau beli sesuatu, sekalian kita beli peralatan.
Patra #917
Gak ah, males..
Anggun #918
*berkata dalam hati*
“nih cowok jadi dingin lagi”
Jojo #919
*tiba-tiba berada di samping Anggun*
mau pergi kemana? Jojo ikut Dong…
Anggun #920
*menatap mata Jojo*
Jojo #921
Hmm.. gajadi deh. Jojo lupa, Nanti Jojo harus ke pasar bantu emak jualan.
Anggun #922
Tuhkan… yuk, anterin gue yuk. Kali aja mood lo baikan kalo dibawa jalan.
Patra #923
Kenapa harus gue? Kenapa gak yang lain? Kenapa gak lo coba ajak Acil?
Acil #924
*merasa terpanggil*
apaan lo bawa-bawa nama gue?
Patra #925
Lo mau ikut Anggun ga ke GM?
Anggun #926
*menatap mata Acil*
Acil #927
*menatap mata Anggun*
ah, gue ga bisa Tra. Ada war nanti pulang Sekolah.
Anggun #928
Tuhkan… pada nggak bisa.
Gue ngajak lo, karena elo bisa perkirain barang apa yang bisa dipake.
Patra #929
*diam. Lalu*
gue gamau kalo berdua doang. Tas, lo juga ikut yaa??
Anggun #930
*menatap Tasya*
Tasya #931
*menatap Anggun, lalu tersenyum. Setelah itu menoleh ke Patra*
yaudah, gue ikut.
Anggun #932
*berkata dalam hati*
“Ish… nih cewek kenapa harus ikut sih?”
Fadel #933
Kalo gitu, gue juga ikut yaa.
Anggun #934
*berkata dalam hati*
“tuhkan, gue gajadi berduaan sama Patra”
CUT TO
7. IN. GRAMEDIA SCENE 51
Anggun, Patra, Tasya dan Fadel pergi ke Gramedia.
Anggun #935
Pertama, cari barang buat gue dulu.
Kalo udah dapet, baru cari barang buat SCOTT.
Fadel #936
Emang lo nyari barang apa Nggun ke Gramed?
Kalo buku kayaknya gak mungkin deh.
Anggun #937
Gue mau cari mouse buat laptop gue.
Patra #938
Lagih juga student jaman now kalo pergi ke toko buku belom tentu
dateng buat beli buku. Malah ga sedikit dari mereka yang pacaran dengan memilih tempat toko buku.
Tasya #939
Malah ada juga yang dateng Cuma buat hangout aja.
Mereka mencari barang-barang di Gramedia. Bercanda-canda, hingga mood Patra mulai membaik. Tapi yang membuat menarik disini, Anggun menunjukkan rasa tertariknya kepada Patra lewat tingkah laku. secara diam-diam Tasya pun menyukai Patra, namun Tasya berusaha menutupinya. Di sisi lain, sebenarnya Fadel menyukai Tasya, dan Fadel menunjukkannya walaupun tidak begitu di respon oleh Tasya. Sedangkan Patra? Dia bertingkah seperti biasanya, karena Patra tidak menaruh hati kepada Anggun.