Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Special. Cheater. Of. The. Test.
Suka
Favorit
Bagikan
8. BABAK 7 - Bagaimana Pun Caranya

*akhirnya secara diam-diam Anggun kembali melakukan kecurangan terhadap lembar jawaban miliknya untuk pelajaran Bu Bani*

CUT TO

1.      IN. RUANG KELAS-FREE CLASS SEBELUM ISTIRAHAT                  SCENE 23

Tasya sedang di bully.

Patra #365

*voice off*

sudah beberapa minggu berlalu atas kejadian yang meruntuhkan nama baik kelas kami. Namun Tasya masih menjadi bahan Bully dikelas tanpa perlawanan sedikit pun, yang bisa dilakukan oleh Tasya hanyalah menunduk sambil mendengarkan ocehan dari teman-teman sekelas. Dan kini, kelas kami telah di cap buruk oleh seluruh warga sekolah.

Murid-murid sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Anggun masuk membawa beberapa lembar kertas di tangannya.

Anggun #367

*berdiri di depan kelas*

guys.. duduk dong. Gue mau ngumumin nilai

Seluruh murid diam dan memperhatikan Anggun dengan wajah penuh harapan.

Acil #368

Nilai apaan lagi Nggun?

Anggun #369

KWU sama MTK. Bukan nilai sih, pengumuman buat yang remed siapa aja.

Seluruh murid memperhatikan dengan seksama.

Anggun #370

Yang gue sebutin maju kedepan yaa… Anggun Prameswari, Fatiah

*sambil memberikan kertas kepada Fatiah*

sama Patra *lalu menaruh sisa kertas di tangannya ke meja guru*

Patra #371

*maju kedepan dengan wajah dingin untuk mengambil hasil ulangannya*

Acil #372

Sisanya?

Anggun #373

Sisanya Remed. Dan disuruh ngerjain tugas

*lalu menulis di papan tulis kelas*

Murid XII AK 2 #374

Yaaah…. Ini gara-gara Tasya sih.

*menggerutu menyalahkan Tasya*

Fatiah #375

*Berdiri*

ssst.. kalian ga bisa nyalahin Tasya gitu aja dong.

Itukan hasil kalian sendiri. Kalian ketauan nyontek juga kan karena kalian juga yang nyontek. Jadi jangan nyalahin orang.

Murid XII AK 2 #376

*menyoraki Fatiah*

woo… gausah sok suci deh loo.

Acil #377

*mengangkat tangan*

Terus Nggun, MTK nya?

Jojo #378

Taulah.. Jojo udah hopeless

*sambil memasang ekspresi putus asa*

Anggun #379

Matematika, gue Cuma dikasih nama-nama anak yang nggak remed. Yang gak remed ada 4 orang di kelas ini. Dan yang remed, hari jumat pulang sekolah disuruh remed sama Bu Neta.

Seluruh kelas kembali hening dan mendengarkan dengan seksama apa yang akan diucapkan Anggun.

Anggun #380

Yang Pertama… Anggun Prameswari, Terus… Fatiah, Fadel Dirgantara dan…

Seluruh murid memasang wajah tegang.

Anggun #381

Patra

Jojo #382

*menangis karena seluruh UTS nya mendapat hasil yang tidak memuaskan*

Murid-murid di kelas heran. Kenapa Patra tidak ada yang remed sama sekali. Padahal kerjaannya hanya tidur dikelas.

Murid XII AK 2 #383

Hah? Patra lagi??? Berarti dia gada yang remed dong? Ko bisa???

Beberapa murid langsung menyatroni sekitar tempat duduk Fadel dan Patra. Namun tidak untuk Anggun yang malah mencari kertas ulangannya, Jojo yang menangis, Acil yang bingung, dan Tasya yang merenung.

Murid x #384

Tra, lo nyonteknya gimana sih?

Patra #385

*menutup kedua telinganya menggunakan earphone*

Murid y #386

Iya tra, sharing ke kit acara nyontek lo napa. Bisa gak ketauan sama bu Neta gitu.

Murid z #387

Lo juga del, lo nyontek juga kan MTK? Tapi ko nggak ketahuan sih?

Ajarin kita-kita dong… atau, kalian berdua kerja sama yaa?

Setiap murid di sekitar Patra menanyakan hal yang intinya sama. Merasa tak ada jawaban, salah satu anak melakukan sesuatu terhadap Patra.

Murid S #388

*mencabut earphone sebelah kanan Patra*

Tra, jawab kek..

Suasana semakin ramai akibat sikap Patra yang ketus.

Fadel #389

*kesal dengan kelakuan teman-temannya. Fadel bangun dari bangkunya dan…*

EH BANGSAT??! BERISIK TAU GA?! NYARI MATI LO? KAN TEMEN GUE UDAH BILANG, KITA GAK NYONTEK!!! MENDING CABUT DEH LO SEMUA, DARIPADA GUE MAEN TANGAN!

Seluruh murid terdiam ketakutan. Dan tiba-tiba Pak Gusti wali kelas mereka datang.

Pak Gusti #390

*berdiri di depan kelas*

Kenapa del??

Seluruh murid kocar-kacir menuju bangkunya masing-masing.

Fadel #391

*masih berdiri. Menghela nafas sejenak*

Gapapa pak.

*lalu kembali duduk*

Pak Gusti #392

Anggun, bisa ikut bapak sebentar?

Anggun #393

*masih bingung dengan kertas ulangannya* i.. iya pak.

*pergi mengikuti Pak Gusti*

Anggun dan Pak Gusti keluar kelas. Murid-murid kembali meributkan tentang nilainya masing-masing dan terus menyalahkan Tasya.

Patra #394

*melihat kertas ulangannya. Namun yang terdapat ditangannya bukan hanya kertas ulangannya saja, tapi juga ada kertas ulangan milik Anggun. Memperhatikan kertas Anggun. Dan tersadar ada keanehan dengan kertas tersebut*

Tasya #395

*diam dan merasa takut, sedih, kesal, namun tidak bisa marah. Yang bisa dilakukannya hanya diam meratapi nasib*

Patra #396

*sadar dengan keadaan teman di sebelah kanannya yang mentalnya sangat jatuh. Patra menoleh ke Tasya, lalu mencabut Earphone sebelah kirinya dan menyodorkan kepada Tasya* mau denger ga?

Tasya #397

*kaget karena Patra, cowok yang disukanya menyapa.

Namun Tasya memberi respon dengan pandangan kosong ke arah depan,

menggelengkan kepalanya dengan maksud menolak.

Lalu Tasya menoleh ke arah Patra sebentar dan mengucapkan* Makasih…

Patra #398

*malah menyelipkan earphone yang disodorkannya itu ke telinga Tasya yang sebelah kiri*

Tasya #399

*lalu kembali kaget, bahkan lebih kaget lagi. Matanya agak membesar karena perlakuan Patra kepadanya. Lalu Tasya memperhatikan sejenak, mencoba mendengar apa yang ada di telinga kirinya. Matanya yang membesar kini malah mengernyit sambil mengerutkan dahinya karena kebingungan. Tidak ada suara sedikitpun di Earphone itu. Ketika sadar tidak ada suaranya, Tasya melepas earphone itu dari telinganya dan berkata kepada Patra*

 Apaan nih? Nggak ada lagunya!

*setelah itu dia meletakkan kepalanya ke tangan yang disulam diatas meja*

Patra #400

*pindah tempat, duduk ke bangku kosong yang ada di sebelah kanan Tasya. Lalu Patra mengikuti posisi Tasya, namun ke arah sebaliknya*

lo keitung galak yaa buat sosok yang pendiem.

Tasya #401

Dan lo cukup bawel untuk sosok cowok yang sok dingin.

Patra #402

*menunjukkan ujung Earphonenya yang ternyata tidak pernah dicolok olehnya*

ini lebih berguna. Daripada dengerin ocehan gak penting anak-anak kelas. Jadi, ada minat buat dengerin lagi?

Tasya #403

*Tersenyum dan mengambil earphone yang ditawarkan Patra,

lalu menyelipkan ke telinga kanannya. Sambil berkata dalam hati*

“Yaampun Patra.. gue ganyangka lo bisa bertingkah manis kayak gini. Elo orang pertama yang bisa bikin gue senyum lagi”

CUT TO

1.      IN. RUANG KESENIAN-RUANGAN PAK GUSTI                                 SCENE 24

Anggun dan Pak Gusti saling duduk berhadapan.

Pak Gusti #404

Kelas kita sekarang sedang menjadi bahan pembicaraan seluruh warga sekolah. Terutama para guru. Kamu sadar kan?

Anggun #405

Iya pak, saya sadar. Tapi karena apa yaa pak? Apa gara-gara kejadian yang ketahuan nyontek itu pak?

Pak Gusti #406

Sebenarnya bukan hanya karena itu. Ada penyebab lain yang membuat kelas kita lebih disorot oleh para guru

Anggun #407

Apa pak?

Pak Gusti #408

Di kelas kita ada 5 orang murid yang menjadi titik beratnya.

Pertama Acil, sifatnya yang selengean dan nilainya yang pas-pasan. Menurut kabar Acil lebih sering bermain game daripada belajar, karena hal itu beberapa guru tidak suka dengannya.

Yang kedua Jojo, dia Remedial semua pelajaran pada UTS kali ini.

Lalu ada Tasya, citranya sangat buruk disekolah karena ketahuan mencontek saat UTS kemarin.

Fadel, dia anak baru yan menarik perhatian lebih, ingat? Saat dia menghajar salah satu murid di awal dia masuk sekolah ini? Itu alasan utama dia tidak disukai.

Dan yang terakhir, Patra… nilainya selalu bagus, namun banyak guru yang melapor kalau Patra itu anak yang pemalas. Sebenarnya saya yakin kalau Patra adalah anak yang cerdas. Tapi beberapa guru curiga kalau Patra selalu melakukan kecurangan saat Ujian, ditambah lagi dia sering telat mengumpulkan tugas

Anggun #409

Terus Pak?

Pak Gusti #410

Mereka ber5 sekarang menjadi sorotan utama banyak guru. Dan Setelah rapat kemarin. Jika tidak ada perkembangan yang baik saat UAS semester 5 nanti, kemungkinan besar mereka ber5 Akan lebih sulit lulus dari sekolah ini.

Anggun #411

*Terkejut*

Pak Gusti #412

Untuk itu, saya memanggil kamu kemari. Kamu selaku ketua kelas, saya sangat berharap kepada kamu agar bisa merangkul mereka ber5. Dan untuk UAS semester ini, saya minta kepada kamu untuk membantu mereka berlima agar bisa mendapatkan hasil yang baik.

Anggun #413

Tapi pak..

Pak Gusti #414

Kamu dipilih oleh kelas untuk menjadi ketua kelas mereka, berarti mereka percaya sama kamu. Saya pun percaya sama kamu. Saya yakin, kamu pasti bisa membantu saya untuk mengembangkan mereka. Bagaimanapun caranya…

Anggun #415

Bagaimanapun caranya pak?

Pak Gusti #416

Yap, bagaimanapun caranya.

Anggun #417

*bengong*

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)