Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FREEZE CUT TO
1. RUANG SIDANG>KBM>SUASANA SEKOLAH SCENE 7
Patra #85
*Voice off*
Setelah kejadian itu. Fadel dan Murid E dipanggil ke ruang sidang sekolah. Di beberapa bulan awalnya disekolah kami, Fadel mendapat surat peringatan pertama, sebuah lembaran yang jika terkumpul 3 bagian bisa menendang kita keluar dari sekolah ini. Dan yang paling buruk, mulai tersebar ke seluruh pasang kuping warga sekolah yang menguatkan bahwa Fadel adalah murid yang anarkis, nakal, dan sering memberi dampak negatif di sekolahnya dahulu. Walaupun yang sebenarnya terjadi disini, Fadel mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan yang dilakukannya di sekolah lama. Namun, mau bagaimana lagi? Jika secarik kertas putih tergores oleh tinta hitam, orang-orang hanya melihat goresan yang terdapat pada kertas itu, bukan melihat sisi mana yang masih terlihat nggunih dominan. Yang terjadi pada Fadel, kini mulai menyebar dampaknya pada kelas kami. Jika kelas kami diibaratkan sebagai susu segar, setitik tinta mulai mulai mencemari susu segar ini. Yaa.. setelah kejadian itu. Masalah-masalah lain berdatangan di kelas kami.
CUT TO
2. IN. RUANG KELAS-PELAJARAN MATEMATIKA SCENE 8
salah satu murid mencoba mengerjakan soal yang diberikan Bu Neta di papan tulis depan kelas, namun usahanya gagal. Lalu Bu Neta menggantikan dan menjelaskan tentang soal pelajaran matematika tersebut. Seluruh murid di kelas memperhatikan Bu Neta yang sedang menjelaskan dengan penggaris kayunya. Namun tidak untuk Patra, dia malah tertidur pulas dengan posisi tubuh tersungkur diatas mejanya
Bu Neta #86
Masak soal seperti ini saja kau tak bisa menjawab.
*memukul menggunakan penggaris kayu tangan anak
yang tidak bisa mengerjakan soal*
Jadi, jika ada x di sebelah kanan kalian cukup pidahkan ke kiri. Lalu, kalian urutkan sesuai jenisnya. Dan pindahkan sesuai letaknya.
Begitu juga sebaliknya. Jika sudah seperti ini……
*Bu Neta sadar kalau Patra sedang tertidur pulas*
Fadel #87
Patra!
*sambil tangan kirinya menyentuh-nyentuh perut Patra lewat bawah meja* patra… mending lo bangun deh *dengan nada agak berbisik namun panic*
Bu Neta #88
* mulai menghampiri Patra dengan tatapan yang tajam dan membawa penggaris kayu andalannya*
semua pasang mata yang ada di kelas menatap ke Patra yang sedang tidur
Fadel #89
*menepuk-nepuk tubuh Patra dengan kencang*
kayaknye lo beneran harus bangun deh. Eh bangsat bangun.., lo kayak orang mati tau ga?! taulah, gue nyerah.
Bu Neta #90
*Berdiri di samping meja Patra*
Fadel #91
Bu…? *menyapa takut sambil tersenyum terpaksa*
Bu Neta #92
*menatap Fadel sebentar, lalu kembali menatap Patra* hey, Patra… Patra…
*menyentuh-nyentuh tubuh Patra dengan penggaris kayunya*
Patra #93
Apalagi tas? Jangan ribet. *memberi respon dengan keadaan tidak sadar*
Bu Neta #94
*dengan kesal mengetuk meja menggunakan penggaris kayu dengan keras* PATRA!!!
Duar!!! Bunyi keras akhirnya membangunkan Patra dari tidurnya. Dan semua murid menahan tertawanya.
Patra #95
*bangun kaget. Dengan wajah masih mengantuk. Mengerutkan dahinya untuk mendapatkan fokus lebih ketika menatap Bu Neta. Hingga ketika sadar dihadapan ada guru paling killer disekolah. Merespon dengan salah tingkah*
Eh Bu Neta…
Bu Neta #96
Enak kau tidur di kelas?? Cepat, berikan telapak tangan kau
Patra #97
Ah, nggak ko bu. Cuma tidur-tidur ayam. Nih bu tangan saya, tapi yang kiri aja yaa bu *sambil menyerahkan tangan kirinya*
Bu Neta #98
*memukul keras telapak tangan Patra menggunakan penggaris kayu miliknya* sekarang kau kerjakan soal-soal didepan!! *menggunakan nada tinggi*
Patra maju ke papan di depan kelas untuk mengerjakan soal-soal yang ada. Hanya membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama, Patra berhasil mengerjakan soal-soal yang ada.
Bu Neta #99
Hebat juga kau bisa menyelesaikan soal dengan angka rumit. Duduk kau! *mengintruksikan Patra untuk duduk kembali ke tempatnya. Lalu Bu Neta membuka bukunya sebentar*
anak-anak sekarang kalian kerjakan tugas halaman 60. Waktu tinggal beberapa menit lagi, ibu ada tamu dibawah. Anggun, Nanti kalau sudah bel tolong taruh buku ibu ke meja ibu yaa nak.
Jojo #100
bu, kalo tugasnya belum selesai gimana bu?
Bu Neta #101
Kau ini, belum berperang sudah menyerah. Nanti kalau tugasnya belum selesai. Jadikan PR, kerjakan dirumah, besok dikumpul, lalu kita bahas bersama. Yasudah, nanti kalau sudah bel jangan lupa yaa buku ibu ditaruh di meja ibu. Dan jangan lupa disalin yang didepan ini *sambil menunjuk papan tulis*
Bu Neta meningalkan kelas
Patra #102
Patra! Eh kampret gue gamao. kalo lo dibanguninnye gampang sih gapape. Lo tidur kayak orang mati. *sambil memukul-mukul tubuh Patra*
ah, gila nih anak beneran molor lagi.
bel pergantian jam berbunyi
Anggun #103
Acil… tolongin gue dong. Tolong taroin buku Bu Neta. Mau kan?
*memberi senyuman menggoda*
Acil #104
Ogah, lo aje sono. Gue mager nggun
Anggun #105
Kalo gue kasih goceng mao ga?
Acil #106
Emang gue cowok apaan yang bisa dibayar-bayar?!
Anggun #107
Ayodong cil… tolongin gue. ceban deh nih *menyodorkan uang Rp.10.000*
Acil #108
Gak! Ini kan giliran lo piket
Anggun #109
Yodeh, Gocap deh nih… *menyodorkan uang Rp.50.000*
Acil #110
Deal! *langsung mengambil uang di tangan Anggun dan mengantonginya*
lumayan buat kuota
Anggun #111
Yodeh, taro gih
Acil #112
Siap bos… Jojo! *memanggil Jojo yang berjarak 2 meja darinya*
lo mao goceng ga? Anterin gue yokk naro buku Bu Neta. Tar gue kasi Goceng
Jojo #113
Boleh deh, ayuk…
Acil dan Jojo membereskan buku Bu Neta yang ada di meja depan. Lalu mereka berdua meninggalkan kelas
Anggun #114
Jirr… Tau gitu gue nyuru Jojo tadi. Menang banyak dong tuh anak
Fatiah #115
*maju ke Depan kelas*
kawan.. tugasnya beloman kan? Yaudah jadi PR yaa. Jangan lupa dikerjain biar besok dikumpul. Trus ini udah disalin semua belum?
*Sambil menunjuk papan tulis*
mau gue apus soalnya, biar Pak Dodo masuk nanti nggak ngomel-ngomel
Murid XII AK 2 #116
Belom.. belom.. Bentar Fat bentaaar
beberapa murid maju kedepan untuk mefoto tulisan yang ada dipapan
Fatiah #117
Lah? Kalian ngapain? Bukannya nyalin
Anggun #118
Yaelah fat.. jaman sekarang tuh udah canggih, daripada nyalin ada yang lebih praktis kan?
secara bergantian murid-murid tersebut memfoto tulisan yang ada di papan. Namun tidak dengan Tasya, walaupun dia duduk di barisan paling belakang. Tasya lebih memilih untuk menyalin tulisan daripada memfotonya.
Fadel #119
Tasya, nanti gue pinjem buku lo lagi yaa?? Lo nyalin kan? Gue maofotocopy lagi soalnya.
Tasya #120
*mengangguk*
Sedang ramai-ramainya para murid bergantian mengambil foto papan tulis. Tiba-tiba Acil dan Jojo masuk beserta Pak Dodo untuk mengisi jam pelajaran berikutnya. Dan semua murid kocar-kacir untuk kembali ke tempat duduknya
Pak Dodo #121
Hey.. Sedang apa kalian?
Murid XI AK 2 #122
Ah.. nggak pak
Pak Dodo #123
Yasudah, hapus tulisan di papan tulis
Fatiah #124
*maju untuk mengapus tulisan di papan Tulis*
Fadel #125
Patra, bangun. Pak Dodo Tra… lo gila yee? Yang ini guru BP. Bangun woy… jangan mati sekarang *sambil menguncang-guncang tubuh Patra*
Pak Dodo #126
Anggun, siapkan..
Anggun #127
Siap… Beri salam
Murid XII AK 2 #128
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Pak Dodo #129
*melihat Fadel yang masih berusaha membangunkan Patra*
Fadel, sudah jangan dibangunkan.
lalu Pak Dodo mengajar dengan suaranya yang kecil dan nandanya yang membuat kantuk. Setiap murid mencoba untuk menahan kantuknya.
Anggun #130
*Berbicara dalam hati*
“Buruan abis ke nih pelajaran. Perut gue ude keroncongan nih. Buruan isitrahat kek”
Acil #131
*berbicara dalam hati*
“Ah gilak, berape menit lagih si? Andai gue bisa bajak bel sekolah”
Pak Dodo #132
Yaa seperti itu. Hormati orang yang sedang berbicara didepan kalian. Dengarkan dan perhatikan. Jangan seperti teman kalian itu
*menunjuk Patra yang masih pulas tidur dengan earphone di telinganya*.
Jika omongan kalian ingin didengarkan orang lain, dengarkan dulu omongan orang lain. Kita liat saja nanti, si Patra ini tidur ketika saya menerangkan.
Nanti ketika dia sedang berbicara di depan umum, pasti ada pendengarnya yang tertidur ketika dia berbicara. Ini sama seperti hukum karma.
Apa yang kita tanam, itu pula yang akan kita raih.
Acil #133
*menunjuk tangan*
Berarti pak, Patra kan tidur pas bapak ngomong. Jangan-jangan dulu waktu bapak masih jadi murid sering tidur juga kayak Patra pas guru bapak nerangin.
Murid AK2 #134
*seraya setuju dengan opini Acil*
Pak Dodo #135
Ssst… *mengintruksikan agar kelas diam* Kalian ini kalau dibilangin…
Acil #136
Yaa.. kan kata bapak “Apa yang kita tanam, itu juga yang bakal kita raih”
Bel Istirahat berbunyi
Pak Dodo #137
Sudah-sudah. Bel Istirahat juga sudah berbunyi. Anggun, siapkan..
Anggun #138
Siap… Beri Salam…
Anggun #139
Assalamu’alaikum wr. Wb
Pak Dodo #140
Wa’alikum salam wr. Wb. *lalu jalan menuju Patra*
Fadel #141
Pak… *menyapa Pak Dodo dengan senyum memaksa*
Pak Dodo #142
Patra… *sambil sedikit mengguncang tubuh Patra* Patra…
*menarik earphone sebelah kanan Patra lalu berteriak* PATRAA…!
Patra #143
*bangun, dan memberikan ekspresi kaget* Pak Dodo?
Pak Dodo #144
Nanti pulang sekolah kamu datang ke ruangan saya, Ruang BP
3. RUANG BP-SUASANA KELAS SEBELUM UJIAN SCENE 9
Patra #145
*voice of*
yaa… itulah masalah pertama gue di kelas 12. Tidur di pelajaran guru BP. Dan Karena kejadian ini, gue menyusul teman sebangku gue dengan mendapat
Surat Peringatan pertama.
Hari-hari berlalu. Hingga kami melaksanakan Ujian Tengah Semester.
Dan ada hal baru yang terjadi pada UTS tahun ini. Posisi tempat duduk tidak diurutkan sesuai dengan nomer absen kami, posisi tempat duduk yang berlaku untuk UTS semester ini sama persis dengan posisi duduk kami masing-masing di hari biasa. Entahlah, tidak ada yang tahu alasan utama untuk sistem ini.
Namun banyak yang beranggapan agar UTS dapat dilakukan serentak dengan anak kelas 10 dan kelas 11. Mungkin….(?)