Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Special. Cheater. Of. The. Test.
Suka
Favorit
Bagikan
9. BABAK 8 - Recruitment

Anggun #415

Bagaimanapun caranya pak?

Pak Gusti #416

Yap, bagaimanapun caranya.

Anggun #417

*bengong*

CUT TO

1.      IN. KELAS-SORE-BEL PULANG SEKOLAH                                      SCENE 25

Anggun #418

*bengong*

Bel berbunyi.

Anggun #419

*sadar karena bunyi bel. Lalu dia berdiri di depan kelas*

kawan, tugasnya beloman kan?

Murid XII AK 2 #420

Belooom…

Anggun #421

Buat PR yaa berarti. Trus… buat Acil, Jojo, Tasya, Fadel, sama Patra jangan pulang dulu. Gue mau ngomong sama kalian

Semua murid meniggalkan kelas. Kecuali Acil, Jojo, Tasya, Patra, Fadel dan Anggun yang tetap di kelas.

Acil #421

Lo mao ngomong apaan si Nggun? Buruan yak.. gue ada war soalnya.

Anggun #422

Cepet nggaknya tergantung kalian. Tutupin pintunya dong cil.

Acil #423

*menutup Pintu*

Jojo #424

Ih, Anggun bikin horror deh. Mau ngomong apa sih cantiiik? Pintu nya sampe ditutup segala.

Acil kembali duduk. Dan yang lainnya duduk dengan posisi yang menghadap Anggun yang berada di depan meja guru.

Anggun #425

Tra, earphone lo dong tolong. Jangan kebiasaan.

Patra #425

*melepas earphone sebelah kirinya*

Anggun #426

Satu lagi nggak bisa?

Patra #427

No, I’m not.

Anggun #428

*menghela nafas sejenak*

ginih, gue ngumpulin kalian karena gue mau ngajak kerjasama

kalian buat suatu misi

Semua mulai mendengarkan dengan serius.

Anggun #429

Acil, tingkah lo selengean dan nilai lo pas-pasan.

Tapi gue tau, lo punya potensi didunia IT.

Jojo, lo PD tapi lo kurang pinter. Lo udah coba nyontek pas UTS kemarin, tapi hasilnya? Tetep aja lo remed.

Beda sama Tasya. Tasya itu Pinter, tapi dia nggak PD. Makanya Tasya nyontek.

Trus Fadel, nama lo disekolah ini udah jelek banget semenjak lo mukul Murid x dikantin waktu itu. Semua orang tau sikap lo yang temperament.

Dan… Patra. Gue yakin lo itu pinter, elo cerdas, elo juga gapernah nyontek. Tapi, nggak ada yang percaya itu karena sikap lo yang males dikelas. Sering tidur pas KBM, tugas juga sering telat ngumpulin Ditambah lagi dengan hasil UTS lo kemarin yang bersih tanpa remedial,

semua orang makin curiga kalo selama ini lo nyontek.

Gue dapet kabar, kalo kalian berlima sekarang jadi murid yang paling sering dibahas oleh para guru. Dengan masalah kalian masing-masing, kalau semua itu masih bertahan sampai UAS. Bisa diprediksi, kalau kalian akan lebih sulit lulus ujian nasional karena rata-rata bermasalah dengan nilai. Juga perilaku.

Kelima murid kaget.

Anggun #430

Gue kumpulin kalian disini. Karena gue mau ajak kalian kerjasama untuk mempersiapkan UAS nanti.

Fadel #431

Kita buat kelompok belajar gitu?

Anggun #432

Bukan, ada cara lebih Instan dengan presentase keberhasilan yang lebih besar daripada gue membuat Kelompok Belajar dengan kalian.

Gue mau ajak kalian untuk buat kelompok mencontek dengan strategi yang professional. Kita atur dengan berbagai taktik yang brilliant. Kita punya Acil yang hebat dalam hal gadget, dan Patra yang cerdas sebagai ahli strategi.

Acil, Jojo, Tasya, dan Fadel murid mulai tertarik. Namun tidak dengan Patra.

Anggun #433

Dan sisanya akan mendapatkan porsi masing-masing.

Hening sejenak karena semuanya berfikir tentang tawaran ini.

Anggun #434

Gue sih gak maksa kalian untuk bilang iya. Tapi kalo emang kalian mau nolak. Lupain pertemuan ini.

Tapi kalo kalian setuju, dengan ide ini. Gue siap jadi pemasok modal untuk tiap aksi kita. Gimana?

Acil #435

Anjaaass.. keren juga si.

Tapi lo beneran bakal modalin apa yang gue minta nanti kan?

Kalo gue jadi ahli teknologinya, gue butuh beberapa barang dengan teknologi tinggi. Lo beneran nggak mau beliin?

Anggun #436

oke, kalo yang lain mau ikut.

Acil #437

Deal, kalo gitu gue ikut. Yang lain gimana tuh?

Fadel #438

Ide gilak!, tapi… boleh lah dicoba. Percuma juga nama gue udah terlanjur jelek disini. Tra, Tas. Lo berdua gimana?

Tasya #439

ii.. iyaudadeh, gue ikut.

Jojo #440

Harus banget sama dia apa?? Dia kan pembawa sial. Kalo misalnya nanti

Anggun #441

Apa? Sialnya nular? Lo berdoanya gitu sih. Sebelumnya juga lo sempet ngomong kayak gitu kan, dan ujung-ujungnya lo sendiri yang ketahuan nyontek. Makanya, hati-hati kalo ngomong. Mulut lo, bisa jadi harimau lo

Jojo #442

Iyaudadeh.. Jojo ikut iyaa.

Eh btw, kalo dipikir-pikir. Kenapa Anggun ngajak nya kita murid-murid yang bermasalah? Padahal kan Anggun nilai nya baik-baik aja.

Anggun #443

Karena..

Gue ketua kelas kalian.

Patra #444

Ahahah bullshit anjing. Kenapa dia ngajak anak-anak bersalah kayak kita?

Itu karena dia juga punya masalah yang gajauh beda sama kita. Selama ini kalian ngira ketua kelas kita selalu mendapat nilai yang baik dengan cara yang jujur? *melempar kertas kearah depan, lalu dipungut oleh Acil dan dioper-oper*

dia, setiap ngoreksi nilai, pasti ada beberapa jawaban yang diubah buat dapetin nilai yang bagus. Dia tuh gajauh beda sama kita, munafik. Kelompok mencontek?! Bullshit tau nggak semua ini?! GUE GAK IKUT. Gue masih bisa dapetin nilai baik dengan cara yang jujur. Lagi pula, sekolah itu menuntut ilmu, bukan menuntut nilai. Gue gak takut kalo nilai gue jelek, yang penting gue jujur.

*memasang earphonenya yang dilepas tadi, lalu beranjak dari tempat duduknya dan menuju pintu kelas*

Anggun #445

*sebelum Patra membuka pintu*

oke, gue ngaku salah. Gue sama buruknya dengan kalian. Tapi disini kita butuh lo sebagai pengatur rencana. fikirin lagi tra, emang lo bisa dapetin nilai dengan cara jujur, tapi nggak ada yang percaya itu.

Patra sempat berhenti karena ucapan Anggun. Namun Patra tetap melanjutkan membuka pintu untuk pergi dari ruangan itu. Dan ketika pintu dibuka, sudah ada sosok perempuan di depan pintu.

Fatiah #446

*berdiri di depan pintu*

Semua yang ada di ruangan kaget melihat Fatiah ada di depan pintu.

Fatiah #447

ee… anu…. Patra dipanggil sama Bu Bani di ruangannya.

CUT TO

2.      INT. RUANG BU BANI-RUANG KA.PROG                                          SCENE 26

Bu Bani duduk di kursinya, lalu dia mendengar bunyi ketukan pintu.

Bu Bani #448

Masuk…

Patra #449

Ibu mencari saya?

Bu Bani #450

Iya silahkan duduk. Ada beberapa hal yang saya mau tanyakan ke kamu.

Patra #451

*Duduk*

Bu Bani #452

Saya dengar nilai UTS kamu bersih lagi yaa? Tidak ada yang remedial?

Patra #453

*diam*

Bu Bani #454

Bagaimana bisa murid seperti kamu mendapatkan nilai yang bersih? Kamu pasti nyontek ya?

Patra #455

*diam*

Bu Bani #456

Jawab.. apa kamu bisu?

Patra #457

*menjawab dengan singkat*

Iya gada yang remed bu. Murid manapun bisa bu. Tapi saya ga nyontek.

Bu Bani #458

Tidak mencontek kamu bilang? Tidak mungkin… murid pemalas seperti kamu mana bisa mendapatkan nilai baik dengan cara jujur

Patra #459

*diam*

Bu Bani #460

Saya Tanya sekali lagi. Kamu mencontek kan? Gimana caranya kamu mencontek hingga tidak ada yang sadar kalau kamu melakukan itu? Dan sudah berapa lama kamu melakukan hal keji ini?

Patra #461

Saya gak pernah nyontek bu.

Bu Bani #462

Masih gamau ngaku?. Oh iya saya lupa, mana ada maling yang mau ngaku? Kalau maling ngaku, penjara penuh.

*menatap tajam mata Patra*

Sudahlah, mengaku saja. Cuma sama saya ko, disini juga tidak ada alat perekam apapun. Jadi, rahasia kamu aman

Patra #463

*menahan emosi*

Iya bu, saya nyontek. Ibu harus buktikan itu dari sekarang.

saya izin keluar bu.

*Lalu pergi meninggalkan ruangan*

di luar ruangan ternyata ada lima anak dan ditambah Fatiah sedang menunggu Patra keluar dari ruangan. Mereka ber6 memasang wajah khawatir.

Patra #464

*menatap kearah teman-temannya*

Gue ikut

Anggun, Acil, Tasya, Jojo, dan Fadel tersenyum mengerti maksud Patra. Namun Fatiah bingung “ikut” apa yang dimaksud oleh Patra.

Anggun #465

Okedeh, hari sabtu yaa. Jam 4 kumpul dirumah gue.

Patra #466

*voice of*

Anggun berhasil menyatukan kelompok beranggotakan murid paling bermasalah disekolah. dan ini adalah awal petualangan dari persahabatan kami. 6 orang bermasalah, dengan kenekatannya melawan arus peraturan sekolah.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)