Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KANTIN - DAY
Ito dan Latsa yang memakai seragam jurusan sedang duduk berhadapan, memakan bakso.
Seorang murid cowok menepuk pundak Ito. Orang itu adalah Johanes.
JOHANES
Johanes duduk di sampingnya.
JOHANES (CONT’D)
Ito menelan makanannya.
ITO
JOHANES
Johanes berdiri, dan menepuk bahu Ito sekali lagi.
JOHANES (CONT’D)
Latsa menatap Ito.
LATSA
Latsa mengangguk-angguk.
LATSA (CONT’D)
ITO
INT. BALAI PELATIHAN - NIGHT
Ito dan para anggota ekskul karawitan lain memainkan lagu jawa. Di pelataran yang tidak jauh dari sana, ada para anak teater yang juga sedang berlatih.
ITO (V.O.)
Saat para pemain teater masih latihan, Ito dan pemain gamelan lain sudah beristirahat. Kalya yang membawa snack menawari semua orang, termasuk Ito.
KALYA
Ito mengambil sedikit.
ITO
Setelah menyelesaikan kunyahannya, Ito yang masih melihat ke arah anak teater berbicara tanpa menoleh.
ITO (CONT’D)
KALYA
ITO
KALYA
Lalu mereka pun tertawa.
Kalya menyodorkan snacknya dengan senyum manis tulusnya.
KALYA (CONT’D)
Baru tangan Ito mau meraihnya, datang Sofi dan seorang perempuan anggota ekskul karawitan lainnya.
SOFI
ITO
SOFI
ITO
ITO (V.O.)
Sofi, Kalya dan satu anak karawitan lain berjalan pergi. Diikuti Ito di belakang mereka yang berjalan dengan agak menyeret kaki dan memegangi wajahnya.
INT. TEMPAT SHOLAT - NIGHT
Ito yang memakai sarung berdiri paling depan sebagai Imam. Di belakangnya berdiri tiga orang perempuan yang mengenakan mukena.
ITO
Ito dan ketiga perempuan di belakangnya sudah dalam posisi duduk tahiyat akhir. Ito menoleh ke kanan.
ITO (CONT’D)
Lalu menoleh ke kiri.
ITO (CONT’D)
Yang kemudian di ikuti oleh tiga orang di belakangnya.
Saat membaca dzikir, Kalya memandang punggung Ito seraya tersenyum.
INT. BALAI PELATIHAN - NIGHT
Ito mendatangi MAS YOGAS (29) selaku pembimbing ekskul teater, yakni laki-laki berambut panjang dikuncir yang tengah merokok.
ITO
MAS YOGAS
Ito duduk di samping Mas Yogas.
ITO
MAS YOGAS
(tergelak geli)
ITO
MAS YOGAS
Mas Yogas menaruh kembali rokok ke mulutnya. Ia hisap, lalu asap putih mengepul dari mulutnya.
MAS YOGAS (CONT’D)
Ito sempat diam sejenak saat mendengar pertanyaan itu.
ITO
Mas Yogas tersenyum, lalu menepuk bahu kiri Ito.
MAS YOGAS
Mas Yogas mematikan puntung rokoknya yang sudah pendek dengan mendorong ujungnya ke lantai. Lalu bangkit berdiri. Ia buang puntung itu ke tempat sampah.
Setelah itu ia berjalan ke arah kerumunan sambil bertepuk tangan dengan keras.
MAS YOGAS (CONT’D)
Ito memandangi telapak tangan kanannya, yang kemudian ia genggam erat.
INT. MOBIL SEKOLAH - DAY
Di jok paling belakang, Ito duduk berdempetan dengan Kalya di samping kanannya. Sedangkan di kirinya ada Johanes. Dan di pojok di samping Kalya ada cewek salah satu anggota teater.
Di jok depan mereka ada Sofi, beserta anggota karawitan dan teater lain. Sofi menghadap samping, dan kepalanya menoleh ke tempat duduk belakang.
SOFI
Kalya, dan beberapa perempuan lain di mobil itu menanggapi Sofi dan obrolan pun terjadi. Bahkan Johanes yang laki-laki juga bisa mengimbangi obrolan tersebut. Hanya Ito yang dari tadi tidak bersuara.
SOFI (CONT’D)
ITO
SOFI
Ito hanya terdiam, gelagapan, dan bingung untuk menimpali pertanyaan mendadak Sofi. Tapi Kalya memotong pertanyaan itu, menjawab menggantikan Ito.
KALYA
Kalya menyentuh tangan Ito sambil tersenyum.
KALYA (CONT’D)
Sofi tersenyum menggoda kepada sahabatnya, Kalya.
SOFI
Mobil itu jadi heboh karena teriakan siswa lain yang ikut mencie-ciekan Kalya dan Ito. Sedangkan Ito hanya terdiam di tempat duduknya dengan agak menunduk.
ITO (V.O.)
(berteriak di dalam hati)
INT. SMK KESENIAN - RUANG GANTI - DAY
Ito, Kalya dan seluruh tim teater melewati ruangan yang sudah berisi tim dari sekolah lain. Orang-orang ini ada yang sedang merias wajah, memakai kostum, serta latihan menghafal dialog.
Ada notifikasi pesan di hape Ito. Ketika ia membukanya, di sana ada chat dari Imel yang berbunyi "Semangat ya, To buat lombanya hari ini *emoticon senyum".
EXT. SMK KESENIAN - LAPANGAN KOSONG - DAY
Di sana ada beberapa pohon yang menjulang tinggi sehingga membuat tempat itu menjadi rimbun. Mas Yogas memimpin semua tim untuk membentuk lingkaran dan saling memegang tangan orang di sampingnya.
Ito berpegangan dengan Kalya dan salah seorang cowok dari grup teater.
MAS YOGAS
Setelahnya, mata semua orang termasuk Mas Yogas mulai menutup.
MAS YOGAS (CONT’D)
(beat)
Mas Yogas menepuk tangan yang membuat semua orang membuka mata mereka. Mas Yogas memimpin semuanya untuk lebih maju berdekatan supaya bisa menyatukan telapak tangan di tengah.
MAS YOGAS (CONT’D)
(bersemangat)
SEMUA ANGGOTA TEATER DAN KARAWITAN
(berapi-api)
INT. SMK KESENIAN - PANGGUNG PERTUNJUKKAN - DAY
Di belakang, tepat di depan background panggung. Ada Ito, Kalya dan anggota ekskul karawitan lain yang sudah menempati posisinya masing-masing sesuai alat musik yang mereka mainkan. Di depan mereka ada sterofoam berbentuk gerbang batu.
NARATOR TEATER
(dengan suara yang berwibawa)
Gendhang mulai ditabuh, diikuti oleh instrumen gamelan lain. Melantunkan irama lagu jawa yang tenang.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Para pemeran teater yang memakai kostum petani mulai keluar dari tirai dan maju memasuki panggung.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Kemudian disusul oleh keluarnya seorang laki-laki berpakaian mewah ala raja-raja zaman dulu.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Prabu Baka segera masuk kembali ke dalam tirai.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Keluar perempuan cantik dengan pakaian mewah dengan selendang hijau cerah.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Penonton bertepuk tangan menyambut siswi cantik yang berperan menjadi Roro Jonggrang itu. Tapi dirinya langsung kembali ke balik tirai dan diikuti oleh para petani.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Kali ini keluar pria dengan pakaian raja, namun berbeda corak dan warna.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Setelah Raja Pengging kembali masuk ke tirai, kini keluar seorang lelaki muda juga dengan pakaian khas kerajaan zaman dulu, namun tanpa penutup kepala.
NARATOR TEATER (CONT’D)
Musik berhenti. Di belakang, sang penabuh gendhang mengacungkan jempol kepada Ito dan para anggota karawitan yang lain.
Sedangkan di panggung bagian depan, kini ada Raja Pengging yang sedang berbicara kepada anaknya, Bandung Bondowoso.
RAJA PENGGING
BANDUNG BONDOWOSO
RAJA PENGGING
Ito dan para penabuh gamelan kini memainkan musik dengan melodi yang lebih cepat.
Raja Pengging beserta Bandung mendatangi Prabu Baka yang sendirian. Mereka membuat kuda-kuda bertarung. Bandung maju, menyerang dengan gerakan setengah menari ke arah Prabu Baka.
Namun Prabu Baka berhasil menghalau serangannya dan menjatuhkan Bandung. Kemudian giliran Raja Pengging yang maju, tapi sekali lagi Prabu Baka berhasil menghindar dan menyerang balik.
Sekarang Bandung dan Raja Pengging maju bersamaan. Setelah beberapa pukulan dan tendangan, Raja Pengging berhasil menyandra tangan Prabu Baka, membuatnya tidak dapat bergerak. Di sisi lain Bandung mengambil pedang kayu yang disembunyikan di lantai.
Bandung melancarkan serangan terakhir dengan menyayatkan pedang ke dada Prabu Baka.
BANDUNG BONDOWOSO
(berteriak)
Yang membuat pria itu tumbang dan tak bergerak lagi.
NARATOR TEATER
Di belakang, para penabuh gamelan menghentikan permainan mereka.
RAJA PENGGING
(tawa dibuat-buat ala penjahat di film kartun)
INT. SMK KESENIAN - KURSI PENONTON - DAY
Mas Yogas yang duduk sambil memegangi dagu mengamati pertunjukkan dengan serius. Ia beberapa kali mengangguk-angguk dan tersenyum bangga melihat anak didiknya.
INT. SMK KESENIAN - PANGGUNG PERTUNJUKKAN - DAY
Di depan panggung sudah ada beberapa sterofoam menyerupai candi yang disusun. Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang sedang berhadap-hadapan.
NARATOR TEATER
Roro Jonggrang maju beberapa langkah mendekati Bandung Bondowoso.
RORO JONGGRANG
(nada satir yang mengejek)
BANDUNG BONDOWOSO
Bandung Bondowoso menunjuk Roro Jonggrang.
BANDUNG BONDOWOSO (CONT’D)
Bandung Bondowoso membuat kuda-kuda dengan menekuk kakinya, dan menggerak-gerakkan tangannya seperti akan mengeluarkan sihir yang dahsyat.
BANDUNG BONDOWOSO (CONT’D)
(berteriak)
RORO JONGGRANG
Dua orang berpakaian hitam, make up putih tebal, dan tanduk merah masuk ke panggung sambil membawa selendang. Mereka berdua memutari Roro Jonggrang dan melilit perempuan itu dengan selendang.
Sedangkan Roro Jonggrang menoleh ke kanan dan kiri sambil membentangkan tangannnya.
RORO JONGGRANG (CONT’D)
Setelah selendang sudah terlilit di tubuhnya. Roro Jonggrang membuat pose tangan sesuai dengan patung di candi prambanan.
NARATOR TEATER
Lalu terdengar lagu "Inilah kisah, legenda Roro Jonggrang". Yang diikuti oleh masuknya seluruh pemain teater untuk berbaris dan membungkuk bersama kepada penonton dan juri.
INT. SMK KESENIAN - KURSI PENONTON - DAY
Mas Yogas dan para penonton lain bertepuk tangan dengan keras. Para juri mengangguk-angguk sambil menuliskan sesuatu di kertas penilaian.
INT. SMK KESENIAN - PELATARAN LUAS SAMPING PANGGUNG
Semua penonton, termasuk Ito dan rombongan teater sekolahnya bertepuk tangan dengan meriah.
Di pangung, setelah peserta terakhir keluar panggung, datanglah sang MC LOMBA TEATER yang memberikan pengumuman.
MC LOMBA TEATER
Mas Yogas dan tim wardrobe tiba-tiba datang membawa setumpuk dus makanan. Ia taruh kardus itu, lalu membuka tali rafia yang mengikat menyatukan kardus dari atas ke bawah.
MAS YOGAS
ANAK TEATER 1
ANAK TEATER 2
Semua orang mulai mengambil box makanan. Mereka makan sambil mengobrol dan bercanda.
Di depan panggung, para juri terlihat sedang berdiskusi.
Sementara itu, Ito dan Kalya yang juga sedang makan duduk berdekatan. Ito terkejut saat membuka tutup kotak makannya.
ITO
(berseri)
KALYA
ITO
Kalya mengambil lauk udang goreng tepung dari kotaknya dan seperti menyerahkannya kepada Ito.
KALYA
ITO
Ito menerima udang tersebut.
ITO (CONT’D)
Ito melihat kotaknya sebentar, lalu ia mengambil dan balas memberikan telur baladonya untuk Kalya. Ia masukkan begitu saja ke dalam box Kalya tanpa meminta persetujuan dari gadis itu.
ITO (CONT’D)
Kalya tersenyum tanpa memandang ke arah Ito, ia hanya menatap ke bawah, ke kotak makan yang dipegangnya.
KALYA
Setelah beberapa suapan, Ito memulai pembicaraan lagi.
ITO
KALYA
Suara Kalya perlahan menghilang, namun mulutnya masih bergerak-gerak antusias.
Kita diperlihatkan Ito yang mendengarkan cerita Kalya dengan khidmat, sesekali ia mengangguk, tersenyum dan tertawa saat gadis itu dengan antusias bercerita kepadanya.
EXT. SEKOLAH - PELATARAN DEPAN - AFTERNOON
Saat kedua mobil rombongan lomba teater sampai di sekolah, suasana sudah sepi. Hampir tidak terlihat murid lain selain mereka yang baru turun dari mobil.
Setelah berdada-dada, mereka berpisah berpencar. Ada yang ke masjid dulu. Ada yang mengambil motor di parkiran depan.
Sedangakan Ito dan Kalya sedang berjalan bersama menuju parkiran belakang.
KALYA
ITO
(meringis)
KALYA
EXT. PARKIRAN BELAKANG - AFTERNOON
Kalya yang sudah memakai helm dan sudah duduk di motor melambaikan tangan dengan semangat ke Ito sambil menampilkan senyuman manisnya lebar-lebar.
KALYA
Ito yang masih berdiri dan belum memakai helm balas melambai.
ITO
Sepeninggal Kalya, Ito tidak langsung menyusul. Ia malah terduduk jok motornya yang masih terstandar. Lelaki itu memandangi tembok di sana yang penuh mural coretan grafiti.
Di sana ada gambar seorang pria yang tangannya seperti lentur dan memanjang karena ditarik oleh dua perempuan berbeda dari sisi yang berlawanan.
ITO (V.O.)
Ito menempelkan satu tangan di dada.
ITO
Ito menggeleng cepat.
ITO (CONT’D)