Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. HALTE BUS - DAY
Ito, dan banyak anak SMA lain turun dari Bus. Satu-persatu para murid itu berjalan pergi. Tapi tidak dengan Ito, ia masih berdiri di sana dan melihat ke arah halte.
INSERT : Menampilkan adegan Ito menawari boncengan kepada Imel yang sedang duduk di halte. Imel bangkit dan duduk di jok belakang motor Ito.
EXT. JALAN SAMPING KANTIN - DAY
Di tengah siswa yang berlalu lalang, dan Ibu kantin yang sedang mempersiapkan makanan. Terlihat Ito yang melambatkan jalannya, ia melihat tempat duduk yang dulu pernah ia gunakan untuk makan bareng dengan Imel.
INSERT : Menampilkan adegan di kantin, Ito dan Imel sedang duduk berhadapan dan makan bersama.
EXT. KORIDOR SAMPING LAB KOMPUTER - DAY
Lagi-lagi Ito berjalan perlahan, matanya menatap ke arah pintu lab yang masih terkunci.
INSERT : Menampilkan suasana di dalam lab, ada Ito dan Imel yang duduk bersebelahan. Ito sedang mengajari Imel mengedit gambar.
INT. RUANG KELAS - DAY - 2 TAHUNAN YANG LALU
Ito kembali ke waktu dia sedang duduk di kelas, dan mengamati kertas formulir pendaftaran ekskul.
INSERT : Tampak Ito dan Imel yang sedang berbaring di kasur di dalam kamar Imel. Wajah mereka sudah hampir penuh coret-coretan.
Di tempat duduk lain, ada Imel yang sedang mengobrol dengan teman-temannya. Ito memperhatikan gadis itu dari kejauhan, senyum masam muncul di wajahnya.
ITO (V.O.)
INSERT : Ditunjukkan adegan Ito dan Imel yang sedang duduk di kursi bioskop, dengan tangan yang saling menggenggam.
Tak lama, Imel dan temannya pergi keluar kelas. Mata Ito mengikuti kepergian gadis itu.
Baru ia kembali melihat ke arah kertas di depannya. Ito mencentang kolom Karawitan, dan membiarkan kolom Saka Wanabakti tetap kosong. Ito menutup mata sebentar sambil menghirup napas panjang.
INSERT : Di depan pagar rumah Imel. Perempuan itu melesat memeluk Ito yang sedang menghadap ke atas. Kemudian Ito membalas pelukannya.
ITO (V.O.)
Lalu Ito segera melipat kertas formulir tersebut.
INT. LAB KOMPUTER - DAY
Ito dan Imel duduk sebelahan di tempat duduk mereka.
ITO (V.O)
Imel mencolek bahu Ito.
IMEL
ITO
IMEL
(tersenyum)
Setelah itu Imel tertawa lepas, sedangkan Ito juga berusaha ikut tertawa tapi agak tertahan dan terdengar canggung.
INT. RUANG KELAS - DAY
Ito dan beberapa temannya sedang duduk melingkar di lantai. Di tengah-tengah perbincangan, ada satu orang yang tiba-tiba memajukan tangannya dan menyela.
TEMAN SEKELAS COWOK 4
TEMAN SEKELAS COWOK 2
LATSA
TEMAN SEKELAS COWOK 4
LATSA
Latsa menabok bahu teman sekelas cowok 4 dengan agak keras. Membuat semua orang yang melihatnya tergelak tertawa.
LATSA
Termasuk Ito, dirinya juga tertawa lepas.
ITO (V.O)
EXT. JEMBATAN ATAS SUNGAI - NIGHT
Ito memandangi layar hapenya yang mati.
ITO (V.O.)
Cowok itu mengangkat hapenya jauh-jauh, siap menjatuhkannya. Ia pandangi permukaan sungai yang terlihat begitu jauh dari tempatnya berdiri.
ITO
Namun saat Ito hampir melepaskan seluruh genggamannya, ia mendengar suara benda terjatuh ke dalam air tidak jauh darinya. Ito menengok mencari sumber suara tadi.
Ternyata di sana ada seorang PRIA DEPRESI (30) yang berusaha menaiki pembatas jembatan. Lelaki ini memakai kemeja putih dengan beberapa kancing terbuka, serta dasi yang tidak rapi sama sekali. Hidungnya kemerahan dan matanya setengah menutup, persis seperti orang mabuk berat.
Ito menghampiri pria itu dan memanggilnya.
ITO (CONT’D)
PRIA DEPRESI
(suara meninggi)
Ito celingukan mencari orang lain yang barang kali bisa menolong. Tapi mereka benar-benar hanya berdua malam itu.
ITO (V.O.)
Ito menggaruk kepalanya cepat dengan kedua tangan.
PRIA DEPRESI
Mengengar kalimat itu Ito sempat terdiam. Dengan badan trlegak kaku dan wajah agak menunduk.
ITO
Ito menarik paksa pria tadi turun dari pembatas, membuatnya jatuh ke lantai jembatan dengan cukup keras. Lelaki itu mencoba berdiri dengan sempoyongan, tangan kanannya mengepal dan mengambil ancang-ancang.
PRIA DEPRESI
ITO
Sebuah tinju melayang keras ke wajah si pria depresi. Disusul dengan tendangan lutut tepat di perutnya.
PRIA DEPRESI
Pria itu balas memukul perut Ito, lalu meng-uppercut dagu Ito.
Kini mereka berdua saling mencengkram kerah baju lawannya, dengan tangan yang lain sudah mengepalkan tinju dan siap memukul.
ITO
PRIA DEPRESI
ITO
EXT. DEPAN MESIN MINUMAN - NIGHT
Pria depresi melemparkan kaleng minuman kepada Ito. Yang ditangkap dengan kesusahan dan hampir terjatuh.
Lalu pria itu duduk di samping Ito. Ia buka kaleng soda itu, lalu menegaknya. Pria itu tidak mengatakan apapun, hanya memandangi jalan raya jauh di depan yang dilalui banyak kendaraan.
ITO
Pria itu menrauh kaleng minuman di sampingnya. Lalu kedua tangannya ke belakang dan menjadi penyangga tubuhnya yang kini seperti posisi menyender. Kepalanya agak mendongak memandang ke langit depan.
PRIA DEPRESI
Ia menutup mata, menarik napas dan menghembuskannya, baru kemudian melanjutkan kalimatnya.
PRIA DEPRESI (CONT’D)
ITO
Sang pria depresi kembali ke posisi duduk tegak, ia memegang dagunya.
PRIA DEPRESI
Ito agak tersenyum.
ITO
Ito segera mencari hapenya dan membuka aplikasi second chance.
PRIA DEPRESI
Ito menyerahkan hapenya.
ITO
PRIA DEPRESI
ITO
Akhirnya pria itu mau memegang hape Ito.
ITO (CONT’D)
PRIA DEPRESI
Ia tekan tombol abu-abu kehitaman itu. Sehingga berubah menjadi hijau.
ITO
Mata orang itu terpejam.
PRIA DEPRESI
(ke Ito)
(ngedumel berbicara sendiri)
INT. WARNET - NIGHT - 11 TAHUN YANG LALU
Ada seorang pemuda 19 tahun yang duduk di dalam salah satu bilik warnet, dengan mata tertutup. Tangannya masih di posisi yang sama seperti saat memegang hape tadi, namun kali ini hape yang dipegangnya berubah menjadi bungkus rokok.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA
Mata pria depresi remaja membuka perlahan, mengerjap-ngerjap.
Di depan kanannya, ada asbak dan puntung rokok yang tinggal setengah. Di depan kirinya ada es kopi yang masih dua pertiga gelas.
Kepalanya menoleh ke berbagai arah dengan cepat. Pemuda itu lantas berdiri, memperhatikan sekeliling. Belum puas, pemuda itu beranjak keluar dari biliknya dan melihat seluruh penjuru warnet sampai ke pojok-pojok. Cowok itu menampar pipinya sendiri.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA (CONT’D)
(menggerang sakit)
Ucapnya sambil menggosok pipi yang baru ia tampar.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA (CONT’D)
Terdengar suara notifikasi dan getaran ponsel dari saku celananya. Ia cari, dan akhirnya menemukan sebuah ponsel yang sama dengan milik Ito.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA (CONT’D)
Ia buka notifikasi yang muncul di atas layar. Lalu layar hapenya menampilkan tulisan "Selamat datang di kesempatan kedua. Ingat, selalu ada kesempatan untuk mencoba lagi". Yang kemudian menghilang dan berganti menjadi logo panah melingkar berwarna abu-abu.
Pria itu melihat tanggal di hapenya. Lalu ia lihat-lihat hape di tangannya dari berbagi sisi.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA (CONT’D)
Ia pukulkan pelan hape itu ke tangan.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA (CONT’D)
Ia merogoh sakunya yang lain. Mengeluarkan hape lain. Di sana ada rentetan chat dari Ibunya yang menyuruhnya pulang. Senyum tipis muncul di bibirnya. Lelaki itu kembali ke bilik tadi. Ia ambil jaketnya yang tergantung di bilik dan memakainya, tak lupa ia habiskan es kopinya.
Lalu ia pun berjalan menuju pintu keluar. Saat hampir sampai di depan pintu, ia sapa seorang cowok lain yang duduk di kursi tunggu.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA (CONT’D)
PELANGGAN WARNET
Lelaki itu menjawab dengan senyuman lebar.
PRIA DEPRESI VERSI REMAJA
Setelah mengucapkan itu, si pria depresi keluar dari warnet dengan wajah yang berseri.
INT. KORIDOR LANTAI DUA - DAY
Ito berdiri di pinggir koridor, memegang tembok pembatas sebagai sandaran dadanya. Memandangi para siswa ekskul basket yang sedang latihan di lapangan.
ITO (V.O.)
Ito menyobek ujung pembungkus coklat batangan.
ITO (V.O.)
Lelaki itu menggigit ujung coklat dan mengunyahnya.
ITO (V.O.)
Mulutnya bergerak-gerak mengunyah coklat.
ITO (V.O.)
Ito tertunduk lesu, menelungkupkan wajahnya sampai tak terlihat. Badan dan tangannya menggantung di pagar pembatas.
ITO
Saat kembali mengangkat wajahnya, Ito melihat di bawah ada Imel yang sedang berjalan bersama laki-laki asing dari kelas lain.
Ia hanya memandangi mereka dengan tatapan datar sambil melanjutkan memakan coklat. Senyum tipis muncul dari bibirnya.
ITO (V.O.)
Tiba-tiba ada batang coklat lain yang memukul kepalanya.
LATSA
Ito merebut coklat itu dan ingin membalas memukul Latsa.
ITO
Tapi Ito berhenti setelah melihat ternyata Latsa datang berdua bersama Vivi.
LATSA
ITO
LATSA
Latsa sudah akan pergi bersama Vivi, tapi ia berhenti sebentar dan berbalik.
LATSA (CONT’D)
ITO
Ketika Latsa sudah jauh, Ito memandangi coklat pemberian Latsa. Lalu tersenyum lebih lebar.
ITO (CONT’D)
Beberapa saat setelah Latsa pergi, datang Kalya yang membawa beberapa kertas sertifikat.
KALYA
Ito menerima sertifikat yang terdapat nama "Maria Vincenciolla".
ITO
KALYA
Kalya mencondongkan badannya ke depan, menunjuk tepat di wajah Ito.
KALYA (CONT’D)
Tubuh Ito agak mundur, wajahnya sedikit tersipu. Terlihat dari matanya yang membuka lebar menatap wajah Kalya, namun segera menengok ke samping dan melihat arah lain.
ITO
(dengan suara lirih)
Kalya yang juga ikut tersipu mundur dan menutup wajahnya dari hidung ke bawah dengan kertas sertifikat.
Ito sendiri dengan panik, dengan tangannya yang bergerak-gerak berusaha menjelaskan kepada Kalya.
ITO (CONT’D)
Ito menutup wajahnya dengan salah satu telapak tangan.
KALYA
Begitu sadar, Kalya menghentikkan kalimatnya.
ITO
KALYA
KALYA (V.O.)
Kalya kembali menutup wajahnya dengan sertifikat. Bahkan kali ini matanya juga hampir ikut tertutup.
ITO
Ujung bibir Kalya yang sudah tidak lagi tertutup kertas bergerak seperti akan naik, tapi terlihat jelas bahwa dia berusaha keras menahannya agar tidak menyunggingkan senyum. Dia malah memukul Ito dengan kertas sertifikat.
KALYA
Gadis itu pun pergi.
ITO (V.O.)
Ito lalu juga beranjak dari sana, ke arah yang berlawanan dengan Kalya. Ia berjalan dengan santai, sambil sesekali melihat sekeliling.
ITO (V.O.)
Di suatu tempat di koridor lantai dua, Ito melihat cowok punchline 2 berlutut dengan membawa bunga mawar. Bunga itu dia ulungkan kepada cowok punchline 1 yang berdiri dengan kaki agak menyilang, kepala sedikit menoleh ke samping bawah, dan satu tangan menutupi mulut. Layaknya pose imut seorang gadis yang sedang tersipu malu.
COWOK PUNCHLINE 2
Mata dan mulut Ito sama-sama terbuka lebar melihat hal itu.
Ketika tangan si cowok punchline 1 hendak mengambil bunga, tiba-tiba si cowok puncline 2 tersenyum jahat.
COWOK PUNCHLINE 2 (CONT’D)
Cowok punchline 1 mengangkat kedua tangan dengan gestur tubuh agak tersentak ke belakang, seperti kaget karakter di sinetron.
COWOK PUNCHLINE 1
Cowok punchline 2 membuang bunga itu, lalu dengan tangannya yang lain langsung menyerang dan mendorong perut cowok punchline 1. Sampai-sampai tubuh orang itu terdorong menempel ke tembok.
COWOK PUNCHLINE 2
Saat terkena serangan itu, seluruh badan si cowok punchline 1 bergetar seperti orang ayan.
Di sisi lain Ito segera melanjutkan jalannya, dan kini dengan langkah yang lebih cepat. Ketika melewati mereka, Ito menutup wajahnya dari samping, agar tidak terlihat oleh dua orang itu. Sepanjang jalan Ito berbicara sendiri.
ITO
EXT. PARKIRAN BELAKANG - AFTERNOON
Di suatu tempat di tembok, di antara gambar dan tulisan grafiti lainnya. Ada gambar seorang stop contact berjenis kelamin perempuan yang sedang dibonceng oleh garpu laki-laki yang memakai jaket kulit dan kacamata hitam. Lalu di pinggir jalan ada kabel colokan laki-laki membawa bunga mengamati mereka.
Ito memakai helmnya, kemudian menyalakan motornya dan pergi dari parkiran.
INT. GEDUNG PERTUNJUKKAN - NIGHT
Di panggung, sebuah band mengumandangkan lagu pop bernada riang. Satu-persatu murid maju ke depan, berjoget di depan panggung dengan semangat. Teman-teman sekelas Ito juga mulai maju. Latsa mengayunkan tangan mengajak Ito ikut maju, tapi Ito hanya melambai tanda tak mau.
Ito hanya duduk di sana, mengambil gelas lalu meminumnya.
ITO (V.O.)
Dari belakang panggung, ada Kalya yang memakai seragam panitia melirik ke arah Ito, meski cowok itu tidak menyadarinya.
ITO (V.O.)
Kalya berjalan seperti akan mendatangi Ito.
ITO (V.O.)
Kalya duduk pada kursi kedua di kiri Ito. Gadis itu tidak mengatakan apa-apa, hanya sesekali melirik ke arah Ito.
ITO (V.O.)
Ito berpindah tempat duduk ke kiri, kini ia dan Kalya bersebelahan.
ITO
Kalya menatap Ito seklias, sebelum melihat ke arah lain.
KALYA
Ito sendiri pun yang salting mengambil gelas, meneguk minuman dengan mata tertutup. Dilanjutkan dengan mengatur napasnya. Setelah tenang, ia taruh kembali minumannya.
ITO
END
AFTER CREDIT SCENE :
INT. KAMAR ITO - DAY
Latsa memperhatikan Ito yang sedang membuka paket.
LATSA
Ito melihat ke arah Latsa dengan tangannya yang masih sibuk berusaha membuka paket.
ITO
Paket itu pun terbuka. Ada sebuah kotak kecil pembungkus handphone. Kemudian dikeluarkannya handphone dari sana.
ITO