Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. LAB KOMPUTER PERAKITAN - DAY
Tampak GURU PERAKITAN (45) menjelaskan bagian-bagian dalam CPU dari pancaran proyektor. Para siswa yang mengenakan seragam jurusan memperhatikannya, beberapa ada yang mencatat.
Setelah sampai slide terakhir, guru perakitan ini lalu mematikan proyektor. Ia pun duduk, dan melihat-lihat buku absen di meja.
GURU PERAKITAN
Para siswa dengan gestur badan malas-malasan tetap bergerak juga, berdiri dari tempat duduk mereka dan mulai membentuk kelompok-kelompok.
Demikian juga Ito, ia berjalan mendatangi tiga orang yang sudah berkumpul.
ITO (V.O.)
Di sana ada satu laki-laki, dan dua perempuan. Dan salah satu perempuan ini adalah Imel. Ito memandangi Imel, namun saat perempuan ini balas melihatnya, Ito langsung membuang muka ke bawah, dengan sedikit senyuman di bibirnya.
Di hadapan mereka, sudah ada CPU yang masih tertutup.
TEMAN SEKELAS COWOK 2
GURU PERAKITAN
ITO
GURU PERAKITAN
Ito mengambil sebuah obeng, dan mulai mencopot sekrup luar CPU.
Kini CPU para siswa sudah terbongkar. Berbagai perangkat dan kabel-kabel yang ada di dalamnya juga sudah dipereteli satu-persatu.
Sang guru perakitan kembali masuk ke lab.
GURU PERAKITAN (CONT’D)
TEMAN SEKELAS COWOK 1
GURU PERAKITAN
(tersenyum iseng)
TEMAN SEKELAS CEWEK 1
GURU PERAKITAN
ITO (V.O.)
(menatap tajam ke guru)
IMEL
Ito gelagapan, ia menggaruk belakang kepalanya.
ITO
GAUTAMA
Gautama mulai mengambil bagian-bagian dari CPU dan memasangnya ke tempat yang tepat satu-persatu.
ITO (V.O.)
Ito pergi dari kelompoknya, maju ke depan dan mengambil ponselnya di meja guru, padahal ada guru perakitan yang sedang duduk di sana.
GURU PERAKITAN
Ito menekan tombol aplikasi second chance sambil menutup matanya.
INT. KAMAR ITO - NIGHT
Kini Ito di kamarnya, di meja belajar. Ia lalu mengambil buku paket perakitan komputer dan membuka halaman tentang bagian-bagian dalam CPU. Ito mempelajari itu dengan serius, sampai jarum jam di dindingnya menunjukkan pukul 10.
INT. LAB KOMPUTER PERAKITAN - DAY
IMEL
GAUTAMA
Ito menodongkan telapak tangannya ke Gautama, seperti isyarat untuk membuat cowok itu berhenti.
ITO
Setelah itu Ito memasang komponen-komponen CPU itu dengan lancar.
Beberapa waktu kemudian sang guru perakitan mendatangi kelompok Ito.
GURU PERAKITAN
Guru itu memperhatikan setiap detail hasil pekerjaan kelompok Ito. Beberapa kali ia mengangguk-angguk dan tersenyum puas, sembari mengisi kertas catatannya.
GURU PERAKITAN (CONT’D)
Setelah memberi acungan jempol, guru itu melenggang pergi ke kelompok berikutnya.
GAUTAMA
ITO
IMEL
Ito hanya membalas Imel dengan senyuman malu-malunya.
ITO (V.O.)
I/E. TEMPAT LATIHAN KARAWITAN - DAY
Ito bersama TEMAN SEKELAS CEWEK 1, yang juga ikut ekskul ini, memarkir motor mereka.
Di sana anggota ekskul karawitan dari kelas lain sudah berkumpul di teras sebuah rumah yang bangunannya masih tampak kuno. Persis seperti Rumah Joglo Jawa yang ada di buku atlas dunia.
Kebanyakan dari mereka perempuan. Hanya ada tiga laki-laki termasuk Ito. Murid-murid ini saling berkenalan satu sama lain. Dan saat Ito bersalaman dengan KALYA (15), matanya agak menatap lama wajah Kalya seperti tertegun. Ito juga sempat berkenalan dengan SOFI dan JOHANES.
Dari rumah lain di seberang, datang seorang bapak-bapak yang agak berisi dengan kumis tebal dan memakai blangkon. Beliau adalah GURU KARAWITAN.
GURU KARAWITAN
(sumringah)
Satu-persatu siswa-siswi ini bersalaman dengan sang guru.
GURU KARAWITAN (CONT’D)
Di dalam sana, sorot mata Ito terlihat kagum ketika memandangi berbagai alat musik gamelan yang lengkap. Mulai dari gendhang, bonang, kenong, saron, sampai gong.
INT. TEMPAT LATIHAN KARAWITAN - DAY
Ito memainkan gong, di sampingnya ada Kalya dan dua perempuan lain memainkan saron. Di tempat lain ada Johanes memainkan gendhang, dan Sofi memainkan kenong. Mereka memainkan lagu gethuk, mengikuti arahan Guru Karawitan yang menunjuk angka-angka di papan tulis.
GURU KARAWITAN
Para murid itu kemudian berberes. Mereka mengumpulkan alat-alat pemukul menjadi satu ke dalam sebuah kotak kayu. Untuk beberapa alat seperti Gong milik Ito harus ditutup dengan kain lagi setelah selesai. Saat Ito sedang berusaha menutup sisi kanan Gong, ada seseorang yang membantunya dari sisi kiri. Orang tersebut adalah Kalya.
ITO
Dan Kalya pun membalasnya dengan senyuman tulus.
KALYA
EXT. LAPANGAN - DAY
Di sana sudah ada puluhan murid dengan baju pramuka yang duduk membentuk persegi panjang. Ito celingukan, lalu duduk sembarang. Tak lama datang Imel dan TEMAN SEKELAS CEWEK 2 yang duduk di sampingnya.
IMEL
ITO
INT. KANTOR DINAS - DAY
PEMBINA SAKA 1, seorang laki-laki 20an akhir sedang menjelaskan tentang peralatan yang dibutuhkan untuk rappeling. Satu persatu ia perlihatkan mulai dari tali karmantel, webbing, harness, tali prusik, sarung tangan, figur of eight, carabiner, dan helm.
Mulutnya bergerak-gerak sambil menunjukkan alat-alat itu. Ito, Imel dan puluhan murid lainnya mengangguk memerhatikan.
EXT. TEBING - DAY
Imel mendapat giliran lebih dulu dari Ito untuk melakukan rappeling. Dirinya yang sudah memakai peralatan lengkap menuruni tebing dengan perlahan dan pasti. Sampai akhirnya berhasil mendarat dengan baik tanpa halangan yang berarti.
ITO (V.O.)
Tibalah giliran Ito. Di atas tebing, Ito berdiri dan melihat tanah dari ketinggian, ia menelan ludah. Saat akan turun, ia dipegangi oleh Pembina Saka 1. Ketika pegangan Pembina Saka 1 baru saja dilepas, Ito sudah terpeleset dan hampir jatuh, namun masih berhasil dijangkau si Pembina Saka 1 dan pembina lain.
Ito mengulangi adegan tersebut. Bedanya kali ini lebih lancar. Saat menuruni tebing itu pun juga tidak ada masalah.
Tetapi masalah kembali muncul saat dirinya masih sekitar lima meter dari tanah, Ito terpeleset dan membuat badannya terjungkal. Ia tersangkut di tali dan melihat Imel dari jauh yang sedang memandanginya.
ITO (V.O.)
Ito kembali mengulang adegan. Dan kali ini berjalan lancar. Mulai dari atas, sampai dirinya mendarat, semuanya berjalan dengan baik.
EXT. JALAN PENDAKIAN BUKIT - NIGHT
Ito yang memakai seragam pramuka, menggendong tas ransel, dan membawa senter berjalan dengan terengah-engah. Ada batu besar di depannya. Ia yang sedang ngos-ngosan duduk dan beristirahat di batu itu, sambil meminum air mineral. Terlihat beberapa anggota Saka yang lain melewatinya dan mengangkat tangannya.
ANAK SAKA 1
Ito hanya membalas dengan mengangkat tangan juga.
Orang yang berikutnya lewat adalah Imel. Dirinya berhenti sebentar ketika menyadari ada Ito, lalu ikut duduk di sana.
IMEL
ITO
(tersenyum)
IMEL
Gadis itu langsung saja menyerobot botol Ito tanpa menunggu persetujuan, lalu meminumnya beberapa tegukan. Di sampingnya, tatapan Ito ke Imel jadi lebih lebar.
ITO
ITO (V.O.)
(berteriak dalam hati)
Imel mengembalikan minuman itu.
IMEL
ITO
(nada tidak yakin)
Imel langsung berdiri dan menutup hidungnya, mengembalikan minuman Ito dengan melemparnya.
IMEL
ITO
Ito mengulurkan tangan seperti ingin menjangkau dan menahan Imel, tapi gadis itu sudah pergi jauh meninggalkannya. Ito menepok jidatnya, lalu mengeluarkan hape.
Imel mengembalikan minuman itu.
IMEL
ITO
Imel berdiri, melompat-lompat karena takut, geli dan jijik.
IMEL
(berteriak)
Ito menunjuk baju yang dipakainya.
ITO
(berteriak)
Imel melemparkan botol minum dengan keras ke arah dada pemuda itu.
IMEL
Ito berpura-pura tersenyum dan menggelengkan tangan. Sambil masih memegangi dadanya, ia keluarkan hape dari saku.
Imel mengembalikan minuman itu.
IMEL (CONT’D)
ITO
IMEL
(mengangguk setuju dengan senyum)
Ito menatap mata Imel, dan dibalas dengan tatapan yang sama.
ITO
Beberapa saat terdiam, kemudian mereka berdua tersadar. Imel mengembalikan botol minum kepada Ito.
IMEL
EXT. HUTAN - NIGHT
Ito dan anggota Saka lain tiduran di tanah, mata mereka tertutup. Hanya ada beberapa pembina yang berdiri dan mengamati. Sorang perempuan, yang merupakan PEMBINA SAKA 2 memberi arahan dengan suara yang lantang.
PEMBINA SAKA 2
(beat)
Pembina Saka itu berjalan, sambil terus mengamati anak-anak yang tiduran.
PEMBINA SAKA 2 (CONT’D)
Mata Ito yang tertutup terlihat berkedut.
ITO (V.O.)
(berteriak dalam hati)