Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. TAMAN SEKOLAH - AFTERNOON
Sekolah sudah sepi. Hanya satu dua orang yang terlihat berjalan di koridor. Ada sepasang kekasih yang duduk salah satu kursi beton, bercanda tawa saat menonton film bersama dari laptop mereka.
Lalu ada Ito, yang sendirian terbaring di kursi beton lain sedang mengamati awan di langit. Ia tiduran sambil memakan coklat batangan yang hampir habis.
ITO (V.O.)
Masih dengan posisi tiduran, Ito mengeluarkan hapenya dengan tangannya yang lain. Memperhatikan tampilan aplikasi second chance lagi. Ito seperti akan menekan tombolnya, tapi tidak jadi dan malah mematikan layar hapenya.
Saat dirinya ingin menggigit coklat lagi, ia sadar bahwa coklatnya sudah habis. Ito meremas bungkus coklat tadi. Ia nyalakan lagi hapenya, menunjukkan jam 16:15. Kembali ia buka aplikasi second chance.
ITO
Jari telunjuk Ito akhirnya menekan tombol panah melingkar besar di layar, yang kini kembali berubah dari abu menjadi hijau. Setelah itu ia menutup mata.
Menunggu beberapa detik, lalu membukanya kembali. Ia tetap di tempat yang sama, dengan posisi tiduran yang sama. Tetapi hape di tangannya menghilang, dan coklat batangan yang tadi ia makan utuh kembali dan masih terbungkus rapi.
Ito membuka bungkus coklat itu dengan pelan, memakan ujungnya sedikit. Matanya terbelalak.
ITO (V.O.)
Badan Ito terperanjat dari posisi tidurnya. Ia makan lagi coklatnya, dengan lebih bersemangat. Segera ia keluarkan hapenya, jam 16:00.
ITO
Pemuda itu naik dan berdiri di atas kursi beton.
ITO (CONT’D)
(berteriak)
SISWA PACARAN di kursi beton lain bangkit dan meneriakinya.
SISWA PACARAN
ITO
Siswa itu berjalan ke arah itu dengan menyingsingkan lengan baju.
SISWA PACARAN
(marah)
Ito cepat-cepat mengambil hapenya dan menekan tombol panah melingkar, lalu menutup matanya rapat-rapat.
Berikutnya, ia temukan dirinya kembali dalam posisi tiduran. Sedangkan pasangan tadi masih sibuk bermesraan di tempat mereka. Ito mendesah lega, dilanjutkan dengan tertawa kecil. Ia makan coklatnya lagi yang sudah kembali pulih seperti baru. Ia habiskan coklat itu.
Dirinya lalu berjalan meninggalkan taman. Saat melewati pasangan kekasih di pojok taman, Ito yang sedikit melirik ke arah dua orang itu malah tersandung dan hampir jatuh. Lalu ia meneruskan jalannya namun dengan agak terburu-buru. Berpura-pura seakan tidak terjadi apa-apa.
Langkah kakinya terhenti saat Ito lihat ada tempat sampah yang tutupnya terbuka. Ia angkat bungkus coklat yang sudah ia remas, meniru pose seorang pebasket yang ingin melakukan three point. Namun saat ia melemparnya, sampah itu tidak masuk.
Dikeluarkannya hape, lalu ia buka aplikasi Second Chance. Ito mengulang adegan melempar bungkus coklat itu, gagal lagi. Ia ulangi lagi, masih gagal. Ia coba lagi, nyaris berhasil. Ia lempar lagi dan akhirnya berhasil masuk tepat ke lubang. Masuknya sampah itu diikuti selebrasi dengan mengangkat tangannya tinggi ke udara.
INT. LORONG SEKOLAH - AFTERNOON
Di lorong yang sudah sepi, Ito berjalan santai sambil memakan coklat. Saat sampai di belokan, dia melihat ada dua orang murid yang terlihat sedang mengobrol serius. Karena kaget, Ito malah balik badan dan bersembunyi di balik tembok. Lalu sedikit mengintip.
KAKAK KELAS CEWEK
KAKAK KELAS COWOK
KAKAK KELAS COWOK itu membungkuk, menjulurkan setangkai bunga mawar merah ke arah gadis di depannya.
KAKAK KELAS COWOK (CONT’D)
Ekspresi wajah KAKAK KELAS CEWEK berubah. Tampak jelas gadis itu berusaha tersenyum namun sedikit canggung. Tangannya menyentuh bunga, tapi ia justru mendorongnya menjauh.
KAKAK KELAS CEWEK
Masih dalam keadaan membungkuk, mata Kakak kelas cowok yang tadinya tertutup membuka lebar.
KAKAK KELAS CEWEK (CONT’D)
Kakak kelas cowok menaikkan kepalanya, berusaha keras untuk tidak menunjukkan wajah kecewanya. Terlihat dari bibirnya yang bergetar dan matanya yang berkilauan karena air mata.
KAKAK KELAS COWOK
Perempuan itu memegang tangan lelaki di depannya yang masih menggenggam mawar.
KAKAK KELAS CEWEK
Berikutnya, gadis itu berbalik dan pergi meninggalkan si cowok yang masih mematung melihat bunga mawarnya. Pemuda itu kemudian duduk dengan punggung bersandar di tembok. Kepalanya yang menunduk dia tenggelamkan di balik tangan dan kaki yang terlipat meringkuk.
Ito yang masih mengintip memegangi dadanya. Ia meringis pedih.
ITO (V.O.)
Coklatnya yang tinggal setengah jatuh dan menimbulkan suara. Membuat Kakak kelas cowok yang sedang ia intip menengok dan menyadari keberadaan Ito.
ITO
Ito langsung memalingkan muka, pura-pura tidak melihat, lalu mengambil coklatnya dari lantai. Dia kemudian meneruskan jalannya, melewati kakak kelas itu masih sambil berusaha cuek dan pura-pura tidak tahu.
Tapi pemuda itu melesat ke depan tubuh Ito dan mencegatnya.
KAKAK KELAS COWOK
ITO (V.O.)
ITO
Kakak kelas itu menjelaskan panjang lebar kepada Ito. Sampai akhirnya setelah ia berhenti berbicara, Ito mengeluarkan ponselnya.
ITO (CONT’D)
KAKAK KELAS COWOK
Ito tersenyum percaya diri.
ITO
KAKAK KELAS COWOK
ITO
Di layar ponsel kakak kelas itu, di dalam sebuah folder sudah ada file bernama "Second Chance.apk".
KAKAK KELAS COWOK
Ito melebarkan kedua tangannya ke samping dan memasang senyum yang lebar meski agak terlihat aneh.
ITO
Kakak kelas itu hanya melihat Ito dengan pandangan aneh.
Ito berpura-pura batuk dan langsung melanjutkan pembicaraannya seperti tidak terjadi apa-apa.
ITO (CONT’D)
Sorot mata kakak kelas itu berubah, yang tadinya sayu seperti putus harapan menjadi sedikit lebih lebar dan lebih optimis.
Ito menepuk bahu lelaki itu dan pergi. Saat berjalan meninggalkan orang itu, Ito berbicara sendiri di dalam hati.
ITO (V.O.) (CONT’D)
INT. KONTER HP - NIGHT
Ito mendatangi konter hp yang sama yang sebelumnya ia datangi.
ITO
Abang penjaga konter itu mendorong buku dan pulpen kepada Ito.
PENJAGA KONTER
Setelah selesai menulis, Ito menunjukkan aplikasi second chance kepada sang penjaga konter.
ITO
Penjaga konter yang baru mengetik di hapenya menatap Ito. Menaikkan kacamatanya yang agak turun.
PENJAGA KONTER
ITO (V.O.)
Ito mengambil dan memakai helm, lalu menaiki motornya.
ITO (V.O.)
(tersenyum)
INT. RUANG TENGAH - NIGHT
Ito datang dengan masih memakai helm, di tangannya menenteng plastik kresek bening berisi kotak roti bakar, dan uang lima ribu rupiah.
Di sana ada Bapak dan Ibunya yang sedang menonton TV bersama.
ITO
INT. KAMAR ITO - NIGHT
Ito sedang duduk tegak di kursinya. Memegang piring yang berisi tiga buah roti bakar rasa coklat dan sebuah garpu. Ia tusuk roti itu, dan memakannya. Pandangannya tidak fokus ke mana pun, ia seperti sedang melamun.
ITO (V.O.)
Lelaki itu menaruh piring ke meja. Menyandarkan punggungnya ke senderan kursi.
ITO
Ito memajukan tubuhnya, kepalanya tertunduk dan ia tutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
ITO (CONT’D)
INT. KAMAR LATSA - DAY
Ito dan Latsa sedang bermain PS, memainkan game Naruto Ninja Storm. Ito masih memakai seragam putih abu-abu. Sedangkan Latsa sudah memakai baju biasa, ia memakai kaos dengan tulisan "Tomorrow never come".
ITO
(beat, ragu)
(tertawa)
LATSA
ITO
LATSA
ITO
LATSA
Game di layar monitor berhenti, dipause oleh Ito. Ito menaruh stick PS nya dan menghadap ke Latsa.
ITO
Game di layar bergerak kembali, karakter milik Latsa menghajar habis-habisan karakter Ito. Dengan panik ito mengambil kembali stick PS nya dan kembali menatap layar.
ITO (CONT’D)
Pertarungan selesai, karakter milik Latsa lah yang menang.
INT. RUANG KELAS - DAY
Ito mendekati Imel yang sedang duduk. Matanya melihat ke berbagai arah, mulai dari kanan, kiri, lantai. Tapi justru Ito tidak sekalipun melihat ke arah Imel yang ada di depannya.
ITO
(gagap)
(berteriak)
Ito lalu segera kabur meninggalkan Imel dan keluar kelas. Ia bersandar pada dinding, lalu segera mengeluarkan hape dan menyalakannya.
Ito mengulangi adegan itu. Ia mendekati Imel, kali ini memberanikan diri untuk menatap gadis itu. Ito mengelap dahinya yang berkeringat dengan lengan.
ITO (CONT’D)
IMEL
Ito langsung berdiri dan menodongkan ujung pensil mekanik ke leher gadis itu.
ITO
Tubuh Imel mundur, ia melihat Ito dengan ketakutan.
INT. RUANG KELAS - DAY
Di tempat duduknya, Ito menunduk menyembunyikan wajahnya di tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya memukul-mukul kepalanya sendiri dengan buku tulis yang digulung.
Setelah itu Ito mengintip ke arah Imel. Perempuan itu sedang mengobrol dengan teman wanitanya.
ITO (V.O.)
Begitu Imel beranjak berdiri, lalu pergi keluar kelas dengan teman-temannya. Ito berdiri dan berjalan menuju tempat duduk perempuan itu.
Tanpa permisi ia buka tas biru muda milik Imel, lalu ia bongkar isi tas itu. Ia periksa satu-persatu buku dan kertas di sana. Sampai akhirnya ia menemukan kertas formulir yang ia cari.
ITO
Di kertas itu, terlihat ekskul yang dicentang di sana adalah "Saka Wanabakti".
ITO (V.O.) (CONT’D)
Teman-teman sekelasnya mulai mendatanginya. TEMAN SEKELAS COWOK 3 merebut selembaran itu.
TEMAN SEKELAS COWOK 3
Ito mundur dan mengangkat tangannya di samping kepala.
ITO
Ito segera mengambil hape dan menekan ikon di aplikasi Second Chance dan menutup matanya.
Seketika ia telah kembali ke tempat duduknya, sedang memukul kepalanya dengan buku tulis. Sekarang, Imel baru saja beranjak dari tempat duduknya dan keluar kelas.
Ito yang menyadari ada buku tulis di tangannya melempar pelan buku tersebut. Lalu ia mengambil kertas formulir miliknya dari laci meja, memandanginya sambil satu tangannya yang lain memegang pulpen.
ITO (V.O.) (CONT’D)
Ito menggeleng dengan mata tertutup.
ITO (V.O.)
Ito mengangkat kepalan tangannya sampai di atas kepala seperti pahlawan yang meneriakkan kemerdekaan.
ITO
(berteriak)
Hal itu membuat semua sisa murid yang berada di kelas menoleh ke arahnya, membuat Ito menjadi pusat perhatian. Ito yang sadar menunduk menyembunyikan wajah malunya, lalu mengambil hape.
Akhirnya Ito telah mencentang kertasnya di kolom yang sama dengan milik Imel. Tapi kemudian ia membaca tulisan "maksimal boleh memilih tiga ekskul" di bagian bawah kertas. Setelahnya, ia sisir lagi daftar nama ekskul itu dari atas ke bawah. Jarinya terhenti saat mencapai tulisan "Karawitan".
ITO (CONT’D)
Dan ia pun juga mencentang bagian itu.