Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rona Memorabilia
Suka
Favorit
Bagikan
14. (SEQ 6, SCENE 62-76) - Rencana Jahat Michael

62 INT. LOBBY KANTOR TEKNORIA - MALAM

Tengah malam. Reno berjalan dengan santai. Ia menemui beberapa satpam di depan lobby.

SATPAM

Eh, Mas Reno. Udah malem masih ke kantor. Lembur mas?

RENO

Pak. Saya izin ke dalem ya. Ada kerjaan sebentar dan mau ambil file yang ketinggalan.

SATPAM

Oh, siap. Hati-hati malem-malem sendirian mas.

RENO

Kenapa pak?

SATPAM

Biasanya ada yang kesepian dan minta ditemenin gitu.

RENO

Ah, bapak bisa aja. Oke saya masuk dulu ya.

63 INT. KORIDOR/LORONG KANTOR - MALAM

Reno melanjutkan perjalanannya menuju ruang kerja. Terlihat kantor yang begitu gelap dan ia berhenti di depan pintu. Ia mengeluarkan ID Card dan menggeseknya untuk akses masuk.

64 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - MALAM

Reno menuju meja kerja Arya. Ia membuka laptop Arya namun terkunci dan membutuhkan password.

RENO

Arya, lo nggak tau aja kalau di atas langit itu...(beat) masih ada pertempuran sengit (berbicara sendiri)

Reno memasukan flashdisk ke laptop Arya. Meski belum sampai desktop karena butuh password untuk login, flashdisk berisi virus tersebut sudah mampu bekerja. Hal itu berimbas pada server yang terkoneksi dan terintegrasi dengan prototype MEMORABILIA. Reno menunggu beberapa saat dan ia berhasil. Ia keluar dan menuju ruang sistem operasi.

65 INT. RUANG SISTEM OPERASI TEKNORIA - MALAM

Reno mengeluarkan ID Card, menempelnya ke pintu dan berhasil masuk. Reno melihat jam tangannya dan menjadwalkan sistem akan turn off pada waktu yang sudah ditentukan.

Tiba-tiba terdengar suara di kantor. Ia melihat tidak ada siapa-siapa. Ia jadi teringat ucapan Pak Satpam. Ia cukup panik dan buru-buru menyelesaikan. Ia berjalan perlahan dan melihat dari jendela.

RENO

Ah kucing. Ngagetin aja lu.

Reno tersenyum tipis lalu keluar dari ruang sistem operasi.

66 INT. LOBBY/BERANDA TEKNORIA - MALAM

Reno langsung keluar kantor. Ia bertemu dengan Pak Satpam.

RENO

Pak, bener tadi kata bapak. Ada yang minta ditemenin.

SATPAM

Hah? bener Mas? padahal tadi saya bercanda doang loh.

RENO

Iya, mas. Tadi kucing kantor kesepian. Minta dikelonin sama bapak.

SATPAM

Ah, Mas Reno bisa aja.

RENO

Pak, ini buat ngopi ya (menyelipkan uang ke tangan pak satpam)

SATPAM

Wah, makasih loh mas. Sering-sering ke kantor malem-malem ya (tertawa)

RENO

Ah bisa aja bapak. Oke saya cabut dulu ya.

SATPAM

Oke hati-hati mas.

67 EXT. PARKIRAN KANTOR - MALAM

Reno berjalan ke tempat mobilnya di parkir. Di situ sudah ada Ghalia menunggu. Ghalia memberikan reno amplop coklat berisi uang yang dijanjikan.

GHALIA

Supaya aman. Jejak digital beresiko.

Reno pun tersenyum dan meninggalkan Ghalia.

GHALIA

Bos. Aman. Semua beres.

MICHAEL (O.S)

Mantap. Bener ya? Semoga berjalan lancar besok. Doain biar aman semua.

GHALIA

Masih berdoa bos?

MICHAEL (O.S)

(Tertawa) Iya dong. Emang orang alim aja yang boleh monopoli doa dan surga.

Ghalia dan Michael tertawa.

68 INT. RUANG MEETING - PAGI

SUROSO

Pagi ini adalah waktu bersejarah yang kita nanti. Akan ada keputusan besar. Apakah MEMORABILIA berlanjut atau tidak.

SUBAGJA

Semoga pak. Saya yakin dengan kerja Wira, Arya dan teman-teman lain.

PRAWIRA

Sejauh saya pantau semua berjalan lancar pak Roso, Pak Bagja.

Michael hanya diam dan tersenyum kecil.

69 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - PAGI

Arya bersama Barly sedang mengecek komputernya masing-masing. Terjadi kerusakan sistem dari prototypenya. Aplikasi tidak bekerja seperti seharusnya.

ARYA

Bar. Ini kok ada delay di sistemnya?

BARLY

Ah, serius ya?

ARYA

Coba lo liat sini.

BARLY

Ghalia ke mana ya? giliran urgent gini pake ngilang.

ARYA

Udah udah, kalo nyariin dia lama mending tinggal dulu. Biar fokus. Kita mau present ini semua. Jangan sampe gagal. Gila kali..

Arya dan Barly saling menatap dengan penuh keraguan dan guratan panik nampak di wajah mereka. Sementara itu Ghalia langsung menghilang.

70 INT. RUANG MEETING - PAGI

Kita melihat di ruang meeting sudah ada Suroso, Subagja, Prawira, Michael, Sandra, Sarah dan Ghalia.

ARYA

Good morning, team.

Kita melihat Arya bingung untuk menjelaskan. Barly mencoba untuk menjelaskan.

BARLY

Jadi, MEMORABILIA sudah mencapai 80 persen.

MICHAEL

Kok 80 persen? bukannya harus 100 persen?

ARYA

Saudara Michael. Boleh untuk tidak memotong presentasi kami? (emosi)

SUROSO

Sudah, sudah. Silakan lanjutkan..

Tidak lama listrik mati, keadaan ruangan menjadi gelap.

71 EXT. DIMENSI LAIN - PAGI/SIANG

Dimensi lain. Sebuah taman yang indah, terdapat rak-rak buku seperti perpustakaan, tempat duduk, meja.

Terdapat Shafana yang sedang duduk di situ. Arya menghampiri dan mereka duduk bersama. Shafana langsung memeluk Arya. 

Shafana

Semua akan baik-baik aja. Percaya ya. Percaya.

Tiba-tiba Arya memeluk kekosongan. Shafana yang secara fisik seperti manusia lama-lama pudar menjadi sebuah hologram dan hilang sama sekali. Tiada.

72 INT. RUANG MEETING - PAGI

Lampu emergecy menyala. Arya dan lainnya langsung keluar ruangan. Salah satu satpam datang untuk memastikan bahwa kondisi kantor tidak apa-apa.

SATPAM

Ada upaya sabotase.

Semua orang di dalam keluar dan kembali ke ruangannya masing-masing.

73 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - PAGI

Di mejanya, Arya termenung. Ghalia datang memmbawa segelas kopi untuk Arya nikmati.

GHALIA

Tenang, Ya.

74 EXT. ROOFTOP KANTOR - PAGI

Kita melihat Michael sedang merokok dan melihat pemdandangan kota dari rooftop. Sesekali ia tersenyu sendiri.

75 INT. RUANG MEETING - PAGI

Prawira duduk dan menunggu Subagja untuk membaca laporan keuangan perusahaan.

SUBAGJA

Saya sebenarnya sangat setuju dengan MEMORBILIA ini. Namun setelah dilihat progress-nya, program ini memakan waktu, tenaga dan dana yang begitu extra.

LYLIA

Tapi, Pa. Tolong beri waktu sedikit lagi untuk Pak Wira, Arya dan teman-teman.

SUBAGJA

Nak. Papa harus profesional. Kamu tau kan papa sudah kerja berapa lama sama Pak Suroso?

Prawira menyesalkan keputusan tersebut.

PRAWIRA

Maaf saya potong pak. Bagaimana kalau beri kami sedikit waktu lagi. Seminggu dari sekarang?

SUBAGJA

Seminggu? Terlalu lama. Dua hari. Deal?

PRAWIRA

Lima hari, Pak?

SUBAGJA

Tiga hari. Take it or leave it.

Prawira dan Subagja bersalaman. Lylia tersenyum ketika tahu harapan masih ada.

76 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - SIANG

BARLY

Ya. Ada yang aneh.

ARYA

Aneh gimana?

BARLY

Teknoria disabotase. Asumsi gue kaya ada pihak-pihak yang nggak seneng sama aplikasi Memorabilia ini.

Arya terdiam dan mengelilingi ruangan untuk berpikir dan menduga-duga.

ARYA

Kenapa ya? Apa alasannya gitu?

BARLY

Pernah denger ucapan netizen "Iri Bilang Bos?" (ekspresi meledek)

ARYA

Oke, perkara iri jadi ya. Berarti kita orang penting Bar. Tapi gawat ini. (menepuk pundak Barly)

BARLY

Gue udah cek semua. Server Memorabilia sebagian corrupt. Butuh waktu dan recovery untuk kembali ke normal lagi.

Arya terdiam dan ia melihat meja Ghalia.

ARYA

Ghalia mana ya?

Tak lama kemudian Ghalia muncul.

GHALIA

Panjang umur dong gue? (ekspresi ceria)

Arya tidak merespons itu dengan serius. Ia mengalihkan pertanyaan.

ARYA

Ghal. Anak-anak Teknoria yang nggak suka sama kita tuh siapa ajaya kira-kira?

GHALIA

Maksudnya gimana Ya?

ARYA

Memorabilia disabotase. Nggak jauh-jauh. Pasti orang dalem yang rese.

GHALIA

Gue nggak tau kenapa ngeliatnya malah orang luar ya yang gak suka sama kita. Start up baru mungkin yang mau hack ide kita?

ARYA

Apa mungkin mereka bisa akses ke server?

Pertanyaan Arya tak terjawab karena muncul Prawira tiba-tiba.

PRAWIRA

Guys, ada info penting soal Memorabilia. Tadi gue abis rapat sama dewan direksi dan investor. Mereka kasih deadline ke kita semua. Tiga hari dari sekarang udah harus jadi dan siap untuk dipasarkan.

ARYA

Ah gila! TIGA HARI itu nggak make sense. Mereka tau nggak sih kalo kita lagi kecolongan dan ada musibah gini? Kok kaya tutup mata gitu? (emosi)

PRAWIRA

Calm, bro. Gue udah kasih tau itu, tapi mereka tetep nggak mau tau. Karena demand semakin tinggi. Mereka ngancem akan invest ke start up sebelah yang butuh kucuran dana dan siap dari segi sumber daya.

BARLY

Wah Pak Wira nggak bisa gitu dong. Kita yang build ini semua kenapa mereka tinggal terima enaknya.

ARYA

Wir, apa nggak bisa diomongin lagi? Tiga hari itu gila sih! (melihat ke arah Barly) Bar, untuk nunggu server balik kaya semula bisa kapan?

BARLY

Besok pagi paling cepet.

ARYA

Nah, itu Wir. Kita juga masih nunggu sistem recovery! Apa nggak bisa diomongin lagi semuanya? kita atur strategi lagi.

Handphone Prawira bunyi. Ia mengangkatnya.

PRAWIRA

Sebentar, sebentar. Nanti gue kabarin lagi

Prawira keluar ruangan. Arya emosi dan menendang meja kerjanya. Arya mencoba menarik napas.

ARYA

Oke gini (menghela nafas). Kita harus ambil resiko. Sekarang kita kerjain semuanya sebisa kita.

Prawira masuk kembali ke ruangan namun hanya sampai pintu (posisi setengah badan).

PRAWIRA

Gue udah ditelpon lagi sama Pak Roso dan investor.

ARYA

Terus bisa diundur jadi seminggu?

PRAWIRA

Deadline tetap tiga hari dari sekarang. (ekspresi pasrah) Goodluck!

ARYA

Oke. Oke (ekspresi pasrah namun tetap mau mencoba). Bar, sekarang lo fokus kerjain Operating System-nya. Gue kejar di sistem enkripsi. Nah lo Ghal, selesain design user interface. Ayo kerja! kerja! tapi jangan tipes ya. (meski panik Arya tetap kasih nuansa humor)

Barly mengacungkan jempol. Ghalia senyum terpaksa dan cringe.

BEGIN MONTAGE (tanpa dialog dan diiringi original soundtrack - Goodnight Electronic - Am I Robot?)

  1. Masing-masing fokus menatap laptopnya. Kamera beberapa kali menyorot laptop Arya, Barly dan Ghalia. Ada bahasa pemrograman/coding dan lain sebagainya.
  2. Muncul hologram Shafana. Namun tidak 100 persen. Ada bagian tubuhnya yang hilang.
  3. Arya, Barly dan Ghalia kaget karena hologramnya nyala kembali meski tidak sempurna
  4. Hologram Shafana perlahan redup.
  5. Arya kecewa. Lalu muncul hologram Arya. Arya kaget dengan itu. Barly menunjuk ke arah Ghalia (menunjukan yang buat hologram Arya adalah Ghalia).
  6. Setelah itu original soundtrack berhenti ketika telepon Ghalia berbunyi. Terlihat di layar telepon dari Michael. Barly secara sekilas melihat itu.

End Montage

GHALIA

Guys, bentar. Ada telpon.

Ghalia keluar ruangan. Barly menatap Arya dengan ekspresi bingung.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar