Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rona Memorabilia
Suka
Favorit
Bagikan
6. (SCENE 16-17) - Transisi

16 INT/EXT. MOBIL ARYA/JALANAN - MALAM

Arya menyetir mobilnya di tengah malam. Situasi jalanan lengang dan sunyi seperti hati Arya itu sendiri. Terdengar lagu Reza Artamevia - Satu yang Tak Bisa Lepas di radio mobilnya. Ia menahan air mata dan ikut bernyanyi dengan suara parau dan ekspresi getir.

Saat menyetir, Arya nyaris menabrak motor yang ada di depannya. Ia menggelengkan kepala dan heran kenapa ada motor di Fly Over yang khusus mobil.

Ia mencoba untuk fokus dengan setir mobilnya. Arya merasa ada yang aneh dengan kondisi mobilnya. Arya pun memutuskan untuk berhenti di tengah Fly Over. Arya kesal.

17 EXT. FLY OVER - MALAM

Arya keluar dari mobilnya. Ia melihat ban mobilnya. Ternyata bannya kempis. Arya kesal dan berteriak. Arya menendang ke arah ban tersebut. Ia memutuskan untuk tiduran di atas mobil sedannya lalu sepintas melihat salah satu bintang berkelip. Jalanan lengang.

Muncul mobil lainnya menepi di depan mobil Arya. Ghalia dan Barly keluar dari mobil.

GHALIA

Kita berdua khawatir lo pulang dengan kondisi kayak gitu.

ARYA

Kaya gitu gimana?

GHALIA

Lo mabok kan?

ARYA

Enggak kok. Cuma setengah mabok. Buktinya gue bisa pulang sendiri kan.

BARLY

Terus sekarang kenapa lo berhenti?

Arya nampak kesal dan menendang ban mobilnya.

ARYA

Kempes bannya. Kaya gue. Kosong. Hampa.

Arya hanya terdiam dan memandang ke atas langit. Ghalia menatap Arya dengan serius.

GHALIA

Kita tahu Ya kalau Shafana sangat berarti di hidup lo.

Barly menepuk pundak Arya dengan salah satu lengannya untuk memberi gestur semangat.

GHALIA (CONT'D)

Ada hal yang memang seharusnya kita terima dan nggak bisa kita hindari.

Barly melihat ke arah Arya yang memiliki tatapan nanar ke arah langit dan melihat Ghalia yang sedang mencoba memberikan nasihat kepada Arya.

GHALIA (CONT'D)

Gue pikir hidup harus terus berjalan. Walaupun kita lagi di titik paling rendah dalam hidup.

(beat)

BARLY

Sedih adalah hal yang paling natural dialami seseorang ketika kehilangan orang yang ia cintai.

(beat)

BARLY (CONT'D)

Tapi apa kita harus menjalani terus menerus hari-hari kita dengan kesedihan?

Arya menitikkan air mata.

GHALIA

Inget ya Arya Artawijaya. Masih ada gue dan Barly yang akan selalu ada di samping lo.

Arya berdiri dan tersenyum ke arah Ghalia dan Barly

GHALIA

Dan besok kita harus presentasi untuk Memorabilia.

(beat)

Dengan itu mungkin lo akan ketemu Shafana lagi. Dan kita berdua tau bahwa lo sangat menginginkan itu.

Arya langsung merangkul Ghalia dan Barly. Mereka bertiga tersenyum.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar