Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rona Memorabilia
Suka
Favorit
Bagikan
12. (SEQ 5, SCENE 46-52) - Shafana Hidup Lagi!

46 INT/EXT. PELATARAN/LOBBY LAPANGAN GOLF - PAGI

Kita melihat Michael sedang memukul bola di lapangan golf. Ia menawarkan ke Ghalia.

MICHAEL

Ghal sini.

GHALIA

Kenapa pak?

MICHAEL

Udah coba sini.

Ghalia menghampiri Michael.

MICHAEL

Coba kamu pukul.

GHALIA

Wah, Pak Michael aja. Saya nggak biasa Pak.

MICHAEL

Nah, makanya dibiasain biar bisa.

Michael memegang tangan Ghalia dan mencoba mengajarkan suatu posisi yang baik dalam memukul bola Golf.

MICHAEL

Bisnis itu kaya bola golf ini. Ketika nggak berani untuk mukul ya akan stuck di situ aja. Nah begitu juga sama kaya plan di kantor. Ada yang gak sesuai dengan keinginan kita, maka kita harus pukul itu bola biar gerak. Biar pindah. Dan bahkan biar lenyap sekalian (tersenyum nakal pada Ghalia).

Ghalia agak canggung dan coba ikut tersenyum dengan terpaksa.

47 INT. RUANG MAKAN RUMAH ARYA - SIANG

Arya sedang makan bersama hologram Shafana. Suasana senang dan haru menyelimuti mereka berdua.

ARYA

Shaf. Andai waktu bisa diulang ya.

HOLOGRAM SHAFANA

Kalau bisa, emang kamu mau apa?

ARYA

Mau kembali ke momen sebelum aku kehilangan kamu. Ketika kita masih sama-sama.

HOLOGRAM SHAFANA

Aku masih ada di sini Arya.

ARYA

Sebelum kamu berwujud seperti ini. Andai aja aku jemput kamu saat itu. Atau kamu nggak lewat jalan itu. Atau acaranya ditunda dulu atau... (dipotong Hologram Shafana)

HOLOGRAM SHAFANA

Aku ngerti perasaanmu. Namun ini udah takdir. Kamu nggak bisa menyangkal ini semua. Arya, apapun bentuknya kita tetap bahagia ya.

ARYA

Dan seperti sebelumnya kita pernah bahas. Kita sama-sama bahagia dan tumbuh sama-sama.

HOLOGRAM ARYA

Apa yang menjadi minatku..

ARYA

dan minatmu, selalu saling dukung. Oh iya kita jalan-jalan yuk.

48 INT/EXT. DI DALAM MOBIL/JALANAN - SORE

Arya dan Hologram Shafana pergi menuju suatu tempat. Arya menggelengkan kepala melihat kemacetan.

ARYA

Jalanan mau weekday atau weekend sama aja Shaf. Rame terus.

HOLOGRAM SHAFANA

Seru kan kalau rame, kamu nggak kesepian.

ARYA

(tertawa) ditambah ada kamu. Nggak sepi lagi.

49 EXT. TAMAN - SORE

Arya duduk di sebuah bangku taman. Pedagang es krim yang menjajakan dagangan dengan sepeda berlalu lalang. Pedagang es krim berhenti tepat di depan mereka.

PEDAGANG ES KRIM

Mas, boleh tanya?

ARYA

Tanya apa Pak?

PEDAGANG ES KRIM

Itu kok mas-nya ngobrol sama perempuan tapi bentuknya kaya setan.

ARYA

Heh maksud bapak gimana? (agak terpancing kesal)

PEDAGANG ES KRIM

Itu kok bentuknya kaya bayangan. Ada wujudnya tapi setengah-tengah gitu.

ARYA

  (tertawa)

Iya Pak. Jadi ini teknologi baru dari TEKNORIA. Kita masih bisa bertemu sama orang yang kita sayang, meski ia telah meninggal.

PEDAGANG ES KRIM

Maksudnya mas-nya bisa hidupin orang yang udah mati? Mas-nya orang pinter?

ARYA

Maksudnya orang pinter Pak?

PEDAGANG ES KRIM

Ya kaya paranormal atau dukun gitu.

ARYA

Oh bukan pak. Ini pake teknologi. Bisa pake handphone.

Arya menunjukan hanphone-nya. Ia mematikan hologram tersebut dan menunjukan kamera di handphone-nya terdapat projector kecil yang bisa menampilkan hologram.

PEDAGANG ES KRIM

Wih canggih ya jaman sekarang. Orang selain udah bisa pesen makanan sama minuman, eh sekarang bisa mesen orang yang udah meninggal.

Arya tertawa.

PEDAGANG ES KRIM

Kalo handphone saya bisa diprogram gitu nggak mas? (mengeluarkan hp)

ARYA

Kebetulan kalau itu masih belum bisa pak.

PEDAGANG ES KRIM

Kebetulan anak saya udah meninggal setahun yang lalu. Saya kangen sama dia.

ARYA

Turut berduka ya pak.

PEDAGANG ES KRIM

Makasih mas. Jadi almarhum anak saya dulu kerja di proyek. Eh dia kejatuhan barang dari atas gedung dan meninggal. Harusnya pihak perusahaan itu ganti rugi yang layak dan kasih santunan. Eh malah saya nggak dapet apa-apa kecuali sepeda buat dagang ini.

Arya diam sejenak dan bersimpati dengan ucapan dari pedagang es krim tersebut.

ARYA

Pak, kalau saya beli es krimnya dua bisa?

PEDAGANG ES KRIM

Wah jangankan dua, kalo diborong sama sepedanya saya juga seneng bang.

Arya tersenyum dan kembali mengaktifkan hologram Shafana.

ARYA

Shafana, kita makan es krim bareng yuk.

PEDAGANG ES KRIM

Orang jaman sekarang makin gila. Ngomong sama bayangan. Ah bodo deh, yang penting dagangan gue kebeli.

Pedagang es krim tersebut meninggalkan Arya.

50 EXT. ROOFTOP KANTOR - MALAM

Arya dan Shafana menaiki tangga dan keluar dari pintu menuju sebuah ruangan yang indah. Semua dihiasi dengan lampu berwarna-warni, sofa yang mirip dengan di rumah mereka dan piringan hitam yang siap diputar. Arya dan Hologram Shafana berdansa bersama. Lagu sendu (ORIGINAL SOUNDTRACK) mengiringi suasana malam itu

ARYA

Sayang. Aku mau nanya..

HOLOGRAM SHAFANA

Silakan Arya..

ARYA

Kenapa kamu nggak kasih tau aku kalau kamu saat itu udah mulai mengandung?

HOLOGRAM SHAFANA

Aku mau kasih kejutan. Aku kan tau kamu nggak suka kejutan. Makanya aku mau kasih itu. Supaya kamu sebel sama aku (tersenyum)

Arya menggelengkan kepala dan ingatannya recall ke situasi di rumah sakit saat Shafana sekarat.

ARYA

Berarti aku bukan hanya kehilangan kamu Shaf...

Arya teriak dan emosi lalu diredakan oleh Hologram Shafana. Arya memeluk Hologram Shafana sambil terisak dan bersedih. Pelukan Arya semakin erat dan ternyata Hologram Shafana mulai memudar dan hilang.

Arya memeluk kekosongan. Lampu warna-warni, Shofa dan piringan hitam menghilang. Berganti dengan suasana rooftop saja yang kosong. Arya menangis dan teriak.

ARYA

SHAFANAAAAAAAA!

51 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - SIANG

Barly di depan layar laptopnya. Ia terus meng-update hasil prototype yang sedang on-progress. Ghalia datang dan menuju mejanya.

GHALIA

Bar, Arya ke mana?

BARLY

Denger-denger kemarin dia ambil cuti Ghal.

GHALIA

Heh tumben. Mau ngapain dia ya?

BARLY

katanya sih mau fokus kerja. Biar MEMORABILIA cepet kelar.

GHALIA

Hih kocak ya. Biasanya kan orang cuti mau refreshing, santuy liburan gitu. Dia malah kerja, apa bedanya ya?

BARLY

Mungkin dia pengen cari suasana baru. Rutinitas di depan laptop dan beton-beton mungkin buat dia jenuh

GHALIA

Beton?

BARLY

Iya ini gedung-gedung kota. Dari beton kan?

Ghalia hanya terdiam. Tak lama Sandra yang merupakan asisten Michael datang.

SANDRA

Ghal, dipanggil bos.

GHALIA

Bos siapa? Pak Roso? Pak Bagja? Pak Wira? Arya?

SANDRA

Pak Michael dong.

Ghalia pun langsung keluar ruang bersama Sandra.

52 INT. RUANG KERJA MICHAEL - SIANG

Sandra dan Ghalia masuk ke dalam. Ghalia duduk di depan Michael.

MICHAEL

Ghalia, Ghalia (dengan nada mengejek) ada apa denganmu? kenapa MEMORANDUM itu bisa jalan lagi? (kecewa)

SANDRA

MEMORABILIA, pak

MICHAEL

Ah iya itu. Memory card

SARAH

MEMORABILIA, pak

MICHAEL

Ah iya iya. Apalah itu namanya. Aplikasi nggak penting. Jadi kenapa Ghalia?

GHALIA

Jadi gini pak. Kemarin Barly sempat ke apartemen saya dan dia ngeliat data yang udah saya back up di laptop saya.

MICHAEL

Terus?

GHALIA

Karena saya nggak bisa nolak dan nggak enak, akhirnya Barly dapet data itu.

MICHAEL

Aduh. Begini nih kalau jadi manusia punya sikap nggak enakan. Jadi nggak enak sendiri kan? (menggeleng)

GHALIA

Barly temen lama saya di kantor Pak. Bingung juga nolaknya.

MICHAEL

Ya kamu bilang kalau laptopnya lagi ada virus bisa dong.

GHALIA

Barly lebih canggih ilmunya daripada saya pak (memelas)

MICHAEL

Haduh. Haduh. Ya udah gini deh. Apa pun alasannya kalau tuh aplikasi jadi dan bisa launching ke publik, maka kestabilan perusahaan jauh lebih baik dibanding hari ini. Dan itu artinya?

GHALIA

Masalah.

MICHAEL

Nah. Lalu kelanjutan mimpimu itu?

GHALIA

Saya akan coba cari cara lain, Pak.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar