Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rona Memorabilia
Suka
Favorit
Bagikan
9. (SEQ 4, SCENE 30-34) - Kerikil Awal di Teknoria

30 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - PAGI

Arya berjalan menuju qubicle/ruang kerjanya. Kita melihat ekspresi Ghalia dan Barly panik.

ARYA

Helo guys. Ada apa nih? kok ekspresi kalian kaya nahan buang air besar gitu?

GHALIA

Ehm, nggak apa-apa kok bos.

ARYA

Eh, bener deh. BAB itu nggak boleh ditahan-tahan. Bahaya. Lagian toilet kantor bersih dan kosong kan..

BARLY

Eh iya kosong, kosong kok bos.

Arya menghampiri tempat Barly dan Ghalia.

ARYA

Oh iya Bar, Ghal. Update kita udah sampe mana?

GHALIA

Jadi begini, Pak Arya. Kita ada sedikit kendala.

ARYA

Kendala di mananya?

BARLY

   (gugup)

Di data, pak.

ARY

Loh, kenapa sama datanya?

Ghalia dan Barly saling memandang dan panik.

BARLY

Datanya sebagian corrupt karena ilang pak.

ARYA

Jangan bercanda deh lo pada.

GHALIA

Maaf ya, tapi kita lagi nggak bercanda

ARYA

Hah? Eh Bar! kan gue udah suruh back-up semua data. Semua harus safe! Gimana sih lo?

BARLY

Waktu itu udah sempet di-back-up Pak. Tapi mati lampu, jadi belum seratus persen.

ARYA

Terus pas udah nyala gak lo back-up gitu?

BARLY

Udah gue back-up pas nyala. Tapi pas gue check sekarang datanya corrupt ya. Itu pasti efek mati lampu. Jadi datanya.. (dipotong Arya)

ARYA

Halah udah-udah. Gue nggak butuh alesan lagi. Lo tau kan ketika kita kerja dan nerima project ini tuh nggak main-main. Mana mau tau investor sama tindakan indisipliner dan nggak profesional gini! (beat)

GHALIA

Ya, tenang Ya. Kita masih bisa usahain semua. (menenangkan Arya)

ARYA

Halah. Kalian berdua kan yang bilang bisa bantu gue untuk ketemu lagi sama Shafana. Tapi malah kalian yang buat lubang dan jatohin gue ke dalem! (marah)

Tiba-tiba Suroso muncul dan melihat keributan yang terjadi.

SUROSO

Ada apa ini ribut-ribut?

ARYA

(terkaget dan terbata)

Eh...oh...enggak apa-apa pak.

SUROSO

Ah, nggak apa-apa kok tadi marah-marah gitu? kalian kan terkenal di Teknoria karena kekompakannya. Arya, coba jelasin kenapa?

ARYA

Boleh kita ngobrol di tempat lain pak?

SUROSO

Loh emang kenapa di sini?

ARYA

Ada hal urgent yang mau saya sampaikan, Pak.

Suroso menggelengkan kepalanya dan memberi gestur/isyarat untuk mengikutinya. Arya langsung mengikutinya dari belakang.

31 INT. KANTIN TEKNORIA - SIANG

Dua gelas kopi di atas meja kantin. Kita melihat ekspresi Arya gugup dan panik.

ARYA

Pak Suroso. Jadi, tadi ada insiden kecil antara saya, Ghalia dan Barly.

SUROSO

Insiden apa?

ARYA

Tapi tenang pak. Itu bukan hal yang perlu dibesar-besarkan. Everything's ok.

SUROSO

Loh kalau semuanya baik-baik aja berarti nggak ada sesuatu yang kamu sebut insiden itu kan?

ARYA

I..i...iya, Pak.

SUROSO

Iya apa?

ARYA

Iya insiden itu pak.

SUROSO

Jadi yang bener ada insiden apa enggak?

ARYA

Ada pak.

SUROSO

Nah itu. Terus apa? kok kamu muter-muter gini. Ayo cepat. Saya ada meeting lagi sama pimpinan lainnya dan ada hal urgent yang mau dibicarakan.

ARYA

Hal urgent apa pak?

SUROSO

Loh kamu dulu cerita. Tadi kan ada insiden.

ARYA

Iya, jadi begini pak. Sebagian data MEMORABILIA hilang. Ada sedikit kecerobohan dari tim. Tapi tenang Pak. Saya siap pasang badan dan cari solusi.

Suroso kaget. Ia tertegun.

SUROSO

Kenapa kabar buruk itu bisa datang barengan ya?

ARYA

Maksudnya gimana Pak?

SUROSO

Iya itu kabar buruk. Data MEMORABILIA hilang. Sementara saya juga mau kasih info penting ke kamu soal MEMORABILIA ini.

ARYA

Infonya bukan kabar buruk juga kan pak?

SUROSO

Nah, masalahnya itu Ya. Tadi saya bilang kan kenapa kabar buruknya bisa pas begini.(beat)Jadi kemarin saya, Michael dan Subagja meeting. Saya dapat laporan dari Michael kalau TEKNORIA ada guncangan internal.

ARYA

Guncangan internal gimana pak?

SUROSO

Kamu tahu kan awal perusahaan kita mau melakukan ekspansi?

ARYA

Mendekatkan teknologi ke semua kalangan dan membumi.

SUROSO

Ada lagi selain itu. Tentu saja bisnis. Nah, harapannya nanti MEMOBILIA akan sangat laku di pasaran. Tapi produk itu butuh budget yang nggak sembarangan. Dan kemarin laporan keuangan TEKNORIA sedang tidak stabil.

ARYA

Tapi pak, sebelum ada MEMORABILIA saya rasa keuangan perusahaan baik-baik aja.

SUROSO

Nah itu masalahnya. Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata guncanganya itu korupsi. Dan itu jelas bermasalah dengan pembiayaan MEMORABILIA

Arya termenung dan menghabiskan isi kopi hingga tersisa ampasnya saja.

32 INT. RUANG KERJA MICHAEL - SIANG

Kita melihat SANDRA (26) asisten pribadi MICHAEL sedang membawa beberapa berkas berisi laporan keuangan perusahaan.

SANDRA

Selamat siang, Pak Michael. Berikut ini adalah laporan mingguan Teknoria.

Michael melihat semua laporan tersebut dengan detil. Michael melihat ke arah SARAH (27) sekretaris yang sudah lama bekerja bersama Michael.

MICHAEL

Sarah ini tolong kamu cek lagi pembukuannya. Keluar masuk beberapa equipment di TEKNORIA dan beberapa hal yang di-development itu progress-nya perlu dicatat dan simpan.

SARAH

Baik pak. (tersenyum dengan kode tertentu dan mengambil berkas yang ada pada Sandra)

Michael tersenyum. Tidak lama Subagja masuk ke ruangan. Michael terkaget dan memasang wajah sedih dan turut bersimpati.

SUBAGJA

Chael, tolong periksa kembali. Apakah benar ada dugaan penyelewengan dana di TEKNORIA? Saya merasa masih ada yang janggal

MICHAEL

Pak Bagja. Saya mengerti kekhawatiran dan keraguan bapak. Tapi saya rasa TEKNORIA sebagai perusahaan besar juga harus aware dan tidak denial melihat ini semua

SUBAGJA

Maka dari itu. Saya percaya denganmu. Jadi coba ditelusuri lebih lanjut special case ini.

Sandra dan Sarah saling berpandangan. Sarah memeriksa kembali berkas yang dipegang Sandra. Subagja dan Michael melihat ke luar jendela kantor. Terlihat pemandangan kota dari lantai kantor yang tinggi.

33 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE KANTOR - SIANG

Ghalia terlihat sedang bermain Tender: Modern Problems Require Modern Solutions. Aplikasi laris dari TEKNORIA yang berguna untuk mencari jodoh. Ia terlihat sedang swipe up kanan dan kiri di hapenya. Barly diam-diam mengintip dari belakang.

BARLY

Cielaah. Geser terus sampe tembus.

Ghalia terkaget dan langsung menutup aplikasi Tender.

GHALIA

Tembus-tembus, emangnya togel. Ah elo Bar bisanya ngintip dan ngagetin.

BARLY

Ya abis elu Ghal. Orang masih jam kerja malah nyari jodoh. Lagian bukannya lu masih sama yang ono?

GHALIA

Ih siapa pula yang nyari cowok. Ini cuma cari temen aja kok. Perluas relasi dan circle. Buat MEMORABILIA juga kan nanti.

BARLY

Nah..makanya lo bantu supaya datanya bisa balik lagi. Lo mau gagal?

GHALIA

Ya enggak lah Bar. Siapa yang mau karir di kantor stagnan terus.

Muncul Arya. Ia duduk di tempat kerjanya dan menyalakan laptop.

ARYA

Ehm. Omong-omong soal MEMORABILIA. Udah jatoh, tertimpa tangga pula kita.

GHALIA

Maksudnya Ya?

BARLY

Maaf Ya. Gue masih ngusahain ini supaya datanya balik lagi.

ARYA

Kalo gak balik gimana? dan kalian harus tau. Project ini kemungkinan akan dihentiin dari TEKNORIA. Lo semua pada bisa apa? minta maaf doang mah nggak laku di industri (kesal)

GHALIA

Masih soal data Ya? bukannya kita bisa ulang lagi semua sama-sama. Kita build lagi.

BARLY

Iya gue tau ini salah gue semua. Tapi kalo udah jadi bubur gini, bukannya kita meski buat nasi yang baru?

ARYA

Sayangnya kantor kita udah nggak maksimal ke arah situ. Udah nggak 100 persen support.

GHALIA

Aduh itu kenapa gara-garanya?

ARYA

Ada indikasi korupsi di kantor. Dan itu memengaruhi neraca keuangan. MEMORABILIA ini spend banyak budget.

Barly dan Ghalia saling menatap khawatir.

ARYA (CONT'D)

Tapi gue rasa kalo kantor gak nyediain dapur untuk masak nasi itu, kenapa nggak kita cari dapur sendiri? Atau tetep gunain dapur yang ada dengan apa adanya.

BARLY

Maksud lo Ya?

ARYA

Ya kalau kantor nyediaannya cuma seadanya, kenapa nggak kita manfaatin itu aja dulu. Jadi kita tetep gerak dengan buat prototipenya. Siapa tau kita bisa cari investor lain.

Ghalia menatap Barly dengan bahagia. Barly masih merasa tidak enak.

ARYA

Udah deh, lupain yang kemarin. Nggak solutif juga. Bener juga kata Ghalia, mending kita bangun lagi(tersenyum).

34 INT. RUMAH SUBAGJA - SIANG

Subagja sedang duduk dan berpikir tentang perusahaannya yang sedang tidak stabil akibat terdapat korupsi yang menimpa. Lylia masuk ke dalam ruangan membawa berkas yang sudah ia pelajari sebelumnya.

SUBAGJA

Lylia, kamu udah ketemu Arya?

LYLIA

Udah Pah, tapi aku mau kasih info yang lebih penting

SUBAGJA

Info apa nak? Memorabilia? kamu tahu dengan adanya ketidakstabilan di perusahaan seperti ini, membuat program-program yang sedang dikembangkan akan terancam berhenti.

Subagja memandang Lylia dengan tatapan nanar.

SUBAGJA (CONT'D)

Sementara Memorabilia sebuah aplikasi hologram yang sudah digemborkan sebagai penemuan mutakhir dari perusahaan. Namun, untuk merealisasikannya butuh budget yang tidak sedikit (beat)

LYLIA

Nah. Dari situ aku penasaran. Kemarin aku telusuri sendiri. Aku mau kasih tau hal yang penting soal neraca keuangan TEKNORIA.

SUBAGJA

Maksudmu gimana, Lylia?

LYLIA

Kemarin aku pelajari semua neraca ini. Dari debet, likuidasi, saham dan aset TEKNORIA. 

SUBAGJA

Lalu bagaimana?

LYLIA

Ada hal yang nggak beres Pah. Ada skema fiktif dan permainan angka. Ada seseorang yang sepertinya kurang senang dengan calon aplikasi baru ini

Subagja mengernyitkan dahi dan memandang Lylia.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar