Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CLOSE UP - DINDING
Sebuah tas jatuh dari atas. Beberapa detik kemudian seorang siswa SMA Laki-laki juga jatuh dari atas. Penonton mendapatkan ekspresi bahwa siswa ini baru saja memanjat dinding sekolah.
SISWA Telat itu kemudian dengan muka penuh kemenangan memasang headset ke telinganya.
Terdengar musik yang ceria
Lalu di dinding muncul judul.
TITLE : RENCANA PENYELAMATAN JUNI
EXT. LORONG — DAY
Masih dengan musik yang ceria.
Siswa Telat menyapa siswa-siswa lain. Dia berjalan melewati sebuah lorong yang penuh dengan ratusan PIALA.
Terus berjalan dia melihat di gerbang depan sekolah beberapa siswa sedang dihukum lompat ditempat oleh PAK SATPAM yang sudah tua, garang namun masih segar bugar, Siswa Telat pun tersenyum penuh kemenangan.
Dia terus berjalan, menyapa guru yang lewat dan akhirnya ikut mengantri dalam barisan siswa yang masuk ke dalam sebuah ruangan.
Musik berhenti.
INT. AULA SEKOLAH — DAY
Siswa-siswa SMA mulai memasuki ruangan dan mengisi kursi-kursi kosong yang telah berjejer rapi.
NARATOR (JUNI) (V.O)
Kemudian dengan cara yang dramatis terlihat siswa-siswi yang semuanya berpenampilan cantik dan tampan berjalan masuk dengan ceria dan bahagia.
JUNI (V.O)
Dari sisi lain, terlihat BOBBY, siswa yang ganteng, pebasket, berbadan tinggi besar, namun pemalas, nakal.
Dia berjalan bersama geng basketnya. Tipe geng sombong dan merasa paling ganteng sedunia. Lengan baju mereka dilipat untuk memamerkan otot-otot atletisnya.
Salah satu anggota geng menabrak siswa berbadan kecil yang kemudian jatuh tersungkur. Mereka memberikan tatapan mengancam pada siswa malang tersebut, siswa itu mundur ketakutan. Mereka berjalan kembali seolah tidak terjadi apa-apa.
JUNI(V.O)
Dari sisi yang lain, terlihat BUDI, siswa culun yang menggunakan atribut sekolah sesuai standar, rapih, tipikal siswa teladan yang patuh kepada Guru dan peraturan.
Dia sudah duduk sendirian di barisan paling depan dengan tampang polos. Dua orang siswi hendak duduk disampingnya. Namun kemudian melihat senyuman lebay Budi, senyum lebar hingga ke telinga, terlihat kawat gigi warna-warni dari mulutnya... sehingga mereka mengurungkan niat mereka untuk duduk disana.
JUNI (V.O)
Kita melihat panorama seluruh ruang. Siswa-siswa sudah duduk dengan rapi.
JUNI (V.O)
FADE TO BLACK
INT. PODIUM AULA SEKOLAH — DAY
Kepala Sekolah, PAK ISWARA sedang berpidato. Berumur sekitar 50 tahun, tampan, ambisius, serius namun auranya menyeramkan.
PAK ISWARA
Siswa-siswi mendengarkan dengan seksama. Patuh seperti robot.
PAK ISWARA
Semua siswa tepuk tangan setelah mendengarkan perkataan Pak Iswara.
INT. KELAS — DAY
CU LACI MEJA. Sebuah komik diam-diam dibaca oleh seorang siswa.
Di sebelah siswa yang membaca komik duduk JUNI yang mengantuk. Juni, berkaca mata tebal, seorang siswa jenius, sangat kaku dan kikuk, individualis, tidak punya teman. Dia hampir tumbang dari tempat duduknya namun berhasil menyeimbangkan badannya kembali.
Disisi lain, seorang guru sedang berdiri di depan menjelaskan pelajaran. B.g papan tulis yang berisi penjelasan dengan judul KEMERDEKAAN RI.
IBU DENA, guru sejarah, 30 tahun. Masih single. Tegas dan kaku. Dia menjelaskan pelajaran sambil berjalan-jalan mengelilingi kelas.
Siswa-siswa kelihatan tidak bersemangat. Hanya beberapa siswa yang memperhatikan dengan serius, yaitu Budi dan TIA. TIA adalah seorang siswi cantik namun kaku dan serius, sifatnya lebih dewasa dari umurnya. Dia adalah Love Interest dari BOBBY.
IBU DENA
BOBBY segera menyimpan HP-nya.
BOBBY
IBU DENA
IBU DENA melirik ke meja ANI. ANI adalah seorang siswa yang tomboy, suka hal yang berbau gothic, musik-musik rock. Galak dan penyendiri. Rambutnya yang sebenarnya indah selalu diikat kuncir kuda. Dia sedang menulis-nulis Chord lagu dibuku catatannya.
ANI pun melirik ke arah IBU DENA. Mereka saling bertatapn. ANI tidak takut dengan guru tersebut. IBU DENA yang akhirnya memalingkan pandangannya terlebih dahulu. Dia menyerah. Dia sebenarnya tidak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan ANI.
IBU DENA
INTERCUT WITH :
EXT. LORONG — DAY
PAK ISWARA sedang berjalan bersama asistennya yang penurut. Mereka sedang berbicara satu arah. Dia tidak memandang asistennya sedikitpun dan terus berjalan. Asistennya berjalan patuh dibelakangnya.
PAK ISWARA
ASISTEN
PAK ISWARA
ASISTEN
PAK ISWARA tiba-tiba berhenti, hampir saja sang asisten menabraknya. Dia memandang asistennya dengan tajam.
PAK ISWARA
ASISTEN
PAK ISWARA
ASISTEN
PAK ISWARA
ASISTEN
Pak Iswara kembali berjalan. Diikuti asistennya.
PAK ISWARA
ASISTEN
PAK ISWARA
BACK TO SCENE :
INT. KELAS — LANJUTAN
IBU DENA
Budi mengangkat tangan.
IBU DENA
Budi
IBU DENA
TIA mengangkat tangan. IBU DENA memandangnya.
TIA
IBU DENA
Semua siswa didalam kelas langsung gaduh tidak setuju.
INTERCUT :
EXT. LORONG DEPAN KELAS — DAY
PAK ISWARA sampai di depan kelas JUNI. Dia mendengar kegaduhan di kelas itu. Dia berhenti dan mengintip ke dalam kelas melalui jendela.
BACK TO SCENE :
INT. KELAS — DAY
BOBBY
Seluruh kelas bersorak setuju. IBU DENA lalu menepuk papan tulis untuk menenangkan mereka.
IBU DENA
ANI lalu mengangkat tangannya. Sebelum dipersilahkan dia sudah mulai berbicara.
ANI
Semua murid bersorak setuju.
IBU DENA
Siswa-siswi serempak komplain, membuat kelas semakin gaduh. IBU DENA tidak bisa menenangkan mereka.
PAK ISWARA INTO SCENE
PAK ISWARA yang dari tadi memperhatikan akhirnya masuk ke dalam kelas.
PAK ISWARA
Mereka spontan menjadi tenang.
PAK ISWARA berjalan ke tengah ruangan dengan gagah. Dia melihat papan tulis sekilas. Sang Asisten menunggu di dekat pintu.
PAK ISWARA
Melihat ke arah Ani yang berada disampingnya.
ANI
PAK ISWARA
Pak Iswara melihat seisi kelas dengan seksama.
PAK ISWARA
Para siswa mendengarkan perkataan Pak Iswara. Mereka tahu ini adalah sebuah nasehat yang tidak akan bisa mereka sanggah.
PAK ISWARA (CON'T)
Semua siswa terdiam. Kalah.
PAK ISWARA
Kepala sekolah berjalan keluar kelas. Diikuti sang asisten.
IBU DENA