Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
125. EXT. PANTAI TIMUR PULAU SETENGAH - PAGI
Muncul teks Hari-H.
Terlihat ombak tersorot sinar matahari pagi dengan latar suara ombak dan burung.
Terdengar suara VIivi dari tiga TOA yang ada di sekitar Pondok Utama.
VO VIVI TOA
Cross Dissolve
126. EXT. PANTAI TIMUR PULAU SETENGAH - PAGI
Belasan kader terlihat bermain bola menggunakan gawang kecil.
Cross Dissolve
127. EXT. PANTAI BARAT PULAU SETENGAH - PAGI
Terlihat lima motor cross sedang melintasi sirkuit.
Terlihat tulang tangan dilalui oleh salah satu motor cross.
Cross Dissolve
128. EXT. PANTAI SELATAN PULAU SETENGAH - PAGI
Terlihat belasan kader PGB memancing di dermaga dengan latar yang memancing di perahu.
Terlihat belasan kader PGB snorkling.
Terlihat dari bawah air gerakan kaki kader PGB yang sedang snorkling
Terlihat di pondok kecil delapan orang kader sedang bernyanyi diiringi gitar sambil merokok dan minum.
Cut To
129. EXT. PANTAI BARAT PULAU SETENGAH - PAGI
Terlihat empat pasang kader sedang berjalan di pantai lalu berfoto selfie dengan latar pulau sebelah.
Terlihat dua sosok orang tua menjadi latar belakang dari foto selfi yang mereka lakukan, namun mereka mengabaikan.
Cut To
130. EXT. JALAN MENUJU PULAU SETENGAH - PAGI
Terlihat antrian lima mobil dan satu truk yang hendak menuju Pulau Tengah terhalang relawan warga yang melakukan pemeriksaan.
WARGA RELAWAN 1
MC
WARGA RELAWAN 1
MC
WARGA RELAWAN 1
MC
WARGA RELAWAN 2
(Memperlihatkan parang)
Terlihat MC memutar balik sambil berusaha menelepon Erna namun panggilan gagal.
Terlihat truk dan mobil dengan penumpang berseragam PGB dibiarkan lewat, sementara mobil lainnya disuruh putar balik.
Cut To
131. EXT.DEPAN PANGGUNG - SIANG
Terlihat TOA menjulang mengeluarkan suara Erna.
ERNA
Terlihat Erna menggunakan headset mic wireless sambil berjalan menuju panggung sambil mematikan ponselnya, lalu membuangnya ke pasir dan menginjaknya.
Ibad mendampingi Erna sambil berlari menggunakan baju partai yang membuat Erna menutup mic wirelessnya lalu marah.
ERNA
Ibad merautkan keheranan dan membuka baju partai sambil terus berjalan.
ERNA
Terlihat di jajaran terdepan kursi di depan panggung, Pak Sandi, Bu Indah, Ketua Umum, sekjen, dan bendahara PGB pusat dan daerah bertepuk tangan dengan latar kader-kader lain juga bertepuk tangan, beberapa sambil terbatuk dan memegang ternggorokan.
ERNA
Terlihat Pak Sandi malu-malu dan terpaksa berdiri dengan latar Bu Indah yang cemberut, lalu berjalan ke arah panggung sambil melihat Erna yang sudah ada di depan panggung.
Terlihat Pak Guru di atas panggung memberi arahan pada anak-anak teater untuk naik ke tengah panggung, kemudian anak-anak naik dengan senyuman sumringah.
Terdengar musik dan narasi sejarah PGB sampai dipersoalan sejarah masa lalu, yang dilanjutkan secara live oleh Erna.
ERNA
Terlihat Pak Sangi mengerutkan kening lalu menatap Erna dan terbatuk kecil.
Terlihat Ketua Umum berusaha meraih gelas air minum di meja depan yang juga dilakukan oleh sekjen dan bendahara, Bu Indah, juga puluhan kader-kader di kursi belakang.
Terlihat Ibad menatap aneh keadaan sekitar seolah semua pemandangan mengitarinya.
Cut To
132. EXT. DERMAGA PULAU SETENGAH - SIANG
Terlihat puluhan perahu merapat ke dermaga, berisi kakek-kakek, nenek-nenek, dan orang tua, dengan membawa senjata tajam dengan latar tiga kader PGB yang terkulai dengan luka dileher dan dada penuh darah.
Hendri terlihat kaget dan tiba-tiba tertusuk dari belakang oleh panah ikan oleh kakek-kakek.
Cut To
133. EXT. PARKIRAN SEBELUM JEMBATAN PULAU SETENGAH - SIANG
Terlihat warga relawan berbincang dengan sepuluh kader yang bertugas sebagai keamanan dan juru parkir lalu disayat lehernya dari belakang oleh sepuluh warga lainnya yang berlagak lewat.
Terlihat tiga kader PGB yang baru turun dari mobil seolah disambut dengan senyuman lalu kemudian di bacok oleh tiga pemuda yang kemudian menyerahkan golok dannparangnya pada dua kakek-nenek yang lanjut mencacak.
Terlihat darah membasahi tanah di parkiran.
Cut To
134. EXT. DEPAN PONDOK KECIL MEDIS
Terlihat Lukman dan lima orang mendekat ke pondok kecil medis sambil sempoyongan dan memegang tenggorokan, disambut oleh dokter dan perawat yang mempersilalan masuk untuk berbaring lalu diberikan suntikan maut, sementara sopir ambulan dan perawat menyumpal wajah Lukman dan peserta lainnya dengan bantal hingga mati kehabisan napas.
Cut To
135. EXT.DEPAN PANGGUNG - SIANG
Puluhan warga yang baru turun dari puluhan perahu ke berjalan dan berlari di dermaga ke arah pantai kemudian depan panggung dengan parang, pisau, panah ikan, dan golok ditangan lalu membabat habis semua peserta.
Terdengar teriakan-teriakan dan jerit kesakitan dari ratusan kader PGB.
Ibad terlihat terkejut hingga berjalan mundur lalu terjengkang ke belakang.
Terlihat para warga pembawa senjata melewatkan Ibad, yang menutupi kepala dengan tangan, begitu saja.
IBAD
Terlihat Erna membuka baju PGB dan membantingnya ke bawah sampai terinjak hingga para warga melewatinya begitu saja.
ERNA
Terlihat anak-anak teater mengunuskan pisau dan menusukannya bergantian ke tubuh Pak Sandi, kemudian Pak Guru menembak tiga kader PGB di atas panggung hingga berjatuhan, lalu menembaki kader yang berlarian di samping dan di depan panggung.
Terlihat Ketua Umum terjatuh berlutut di depan meja lalu dihampiri oleh Pak Pak Rendra yang memberi sayatan menggunakan parang ke leher Ketua Umum, disusul Pak Khair yang membacok sekjen hingga keduanya terjatuh bersimbah darah.
Terlihat Ibad pingsan dan terbaring.
Dip to Black
136. EXT. PANTAI BARAT PULAU SETENGAH
Terlihat Ibad siuman ketika dipapah oleh dua warga menuju dermaga.
Terlihat sudut pandang Ibad melihat Vivi yang tergeletak bersimbah darah sedang diseret ke arah sirkuit.
137. EXT. SIRKUIT MOTOR CROSS - SORE
Pak Rendra, Pak Khair, dan para warga sepuh berdiri di pinggiran ceruk sirkuit motor cross sementara mayat-mayat kader PGB di turunkam dari truk dan mobil bak kemudian diseret dan dilepar ke lubang.
Suara Erna masih terdengar dari TOA
ERNA
Eskavator mini mulai mengeruk tanah berpasir untuk mengubur ratusan mayat kader PGB dengan latar lima motor cross yang terparkir terpencar.
Terlihat wajah pucat Ibad yang semain blur.
Dip to Black
138. EXT. DERMAGA PULAU SETENGAH - SORE
Erna terlihat membangunkan Ibad, yang terlihat shock, lalu memberinya minum sementara para warga menaiki perahu-perahu nelayan.
ERNA
Erna menaiki perahu karet disusul Ibad yang terisak-isak.
Cut To
138. EXT. LAUT SELATAN PULAU SETENGAH - SORE
Terlihat dari atas perahu karet dan perahu-perahu nelayan meuju laut ke arah kapal ferry yang menunggu.
Cut To
138. EXT. DEPAN KAPAL FERRY DI LAUT SELATAN PULAU SETENGAH - SORE
Terlihat anak-anak teater, pemuda, dan sesepuh, mengantri tangga naik kapal ferry sementara Ibad memandang Erna dengan air mata.
ERNA
Erna melangkahi pinggiran perahu karet, menapak pada perahu nelayan untuk naik ke kapal ferry.
Dip to Black
139. EXT. DEPAN KAPAL FERRY LAUT SELATAN PULAU SETENGAH – SORE
Terlihat Ibad mengemudikan perahu karet dengan rambut tersibak-sibak lalu mengusap air matanya.
Dip to Black
Extra Scene/Credit Title