Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
31. EXT. PULAU SETENGAH – PAGI
Muncul teks: H-6
Terlihat pemandangan Pulau Setengah dengan Pondok Utama dan pondok-pondok kecil di pantai sampai ke jembatan yang sedang dilalui dua mobil losbak kemudian dua mobil box.
Terlihat dua tukang sedang membangun pondok kecil di pantai, lalu dua tukang lagi sedang membangun pondok kecil juga.
Daro POV kamera Bima: Terlihat Lukman, Awi, dan Pak Suleh, menggotong atap ijuk pada pondok kecil, setelah berhasil ketiganya bersorak lalu menyapa dengan lambaian tangan.
Through The Window to Koridor Lantai Dua Pondok Utama
32. INT. KORIDOR KAMAR LANTAI DUA PONDOK UTAMA – PAGI
Terlihat Ibad dengan HT disaku celana melakukan ceklist pada daftar perlengkapan, sementara dua tukang sedang merakit dipan.
Ibad keluar dari kamar 18 melewati kamar 17 yang pintunya terbuka, lalu hampir menabrak dua tukang yang keluar menggotong tangga, lalu terlihat Erna dengan HT dipundak memberikan arahan pada tukang yang sedang mengecat.
HT Erna berbunyi.
VO HT VIVI
ERNA
(Menekan HT lalu bicara)
(Melepas tekanan pada HT)
TUKANG NGECAT
ERNA
Ibad berjalan mundur agar bisa melihat Erna di kamar 17.
IBAD
ERNA
IBAD
Ibad berjalan namun balik lagi karena Erna kembali memanggil.
ERNA
IBAD
Ibad berjalan menuju tangga sambil membuka lembar desain panggung, lalu turun dengan cepat, berpapasan dengan seorang tukang yang menenteng kaleng cat putih.
Cut To
33. EXT. PARKIRAN PONDOK UTAMA – PAGI
Dari POV kamera Bima terlihat Ibad bejalan cepat dari teras menuju ujung parkiran tempat Truk Dyna pebawa peralatan panggung berhenti.
BIMA
(Ibad melewati Bima tanpa menanggapi)
Ibad menyapa sopir truk yang sedang merokok di depan truk, bersalaman, kemudian memberi petunjuk arah.
IBAD
SOPIR TRUK
(Mematikan rokok, kembali naik ke balik kemudi)
IBAD
SOPIR TRUK
IBAD
(Langsung mencatat sambil berguman lalu berjalan menuju lokasi panggung)
Truk Dyna mulai meyusul Ibad.
HT Ibad memperdengarkan suara Erna.
VO HT ERNA
IBAD
VO HT ERNA
IBAD
VO HT ERNA
IBAD
Truk ngerem mendadak karena teriakan Ibad, dengan sopir dan kernet terlihat terhentak ke dapan.
KERNET
SOPIR TRUK
(Mengeluarkan kepala ke arah Ibad)
IBAD
Cut To
34. EXT. SAMPING JEMBATAN PULAU SETENGAH – PAGI
Truk pengangkut mini eskavator melewati jembatan menuju Pulau Setengah.
Ibad memberi arahan pada sopir truk pengangkut eskavator mini untuk menurunkan eskavator mini.
Cut To
35. EXT. SISI TIMUR PULAU SETENGAH – PAGI
Dari POV kamera Bima terlihat empat kader DPC memasang rangkaian lampu dari satu pondok kecil ke pondok kecil lainnya.
BIMA
(Sorot kamera zoom in ke belakang pondok kecil)
(Sorot kamera ke arah eskavator mini yang sedang melaju ke sisi barat pulau)
VIVI
Vivi terlihat membawa nampan berisi teko kopi dan tumpukan cangkir pelastik.
BIMA
(Berhenti merekam, menyelempangkan kamera lalu menuang kopi)
HT Vivi berbunyi.
VO HT ERNA
VIVI
Suara Hendri terdengar dari HT Vivi.
VO HT IBAD
VO HT ERNA
VIVI
Bima menatap Vivi sambil tersenyum lalu mengangkat gelas seolah mengajak bersulang, seolah memberi saran untuk bersabar.
Vivi lanjut berjalan ke arah pantai untuk mengantar konsumsi.
Cut To
36. EXT. PULAU SETENGAH – PAGI
Terlihat dari atas dua truk pengakut bilik toilet melewati jembatan menuju parkiran Pondok Utama.
Cut To
37. EXT. SISI TIMUR PULAU SETENGAH – PAGI
Terlihat dua tukang memasang pondasi gubuk pondok kecil dengan Pak Suleh memasang lampu di pondok kecil di sampingnya, sementara dua pengantar bilik toilet sedang mendorong bilik toilet ke antara dua pondok kecil dengan latar belakang panggung yang mulai sudah berdiri.
Cut To
38. INT. PENDOPO RESTORAN SAMPING PONDOK UTAMA – SIANG
Vivi terlihat baru selesai menyimpan potongan ayam ke wadah prasmanan di antara nasi, lalap, kerupuk, sementara pegawai catering membawa wadah makanan, hendak kembali ke mobil.
VIVI
PEGAWAI KATERING
VIVI
PEGAWAI KATERING
Pegawai Katering melewati Vivi yang hendak mulai bicara melalui HT.
VIVI
Cut To
39. EXT. SISI BARAT PULAU SETENGAH – PAGI
Hendri terlihat mendekati eskavator mini yang sedang menggali tanah berpasir untuk sirkuit cross, lalu teriak ke arah operator eskavator mini.
HENDRI
OPERATOR ESKAVATOR
(Lalu berhenti mengoperasikan eskavator)
Terlihat pengeruk eskavator mini berhenti bergerak dengan posisi ujung menempel dengan tanah yang sudah digali dengan tampilan bagian tangan bangkai manusia yang terlihat samar.
Cut To
40. INT. PENDOPO RESTORAN SAMPING PONDOK UTAMA – SIANG
Semua panitia, para tukang, kader DPC, dan pegawai dari semua vendor sedang makan siang.
Terlihat Erna, Vivi, Hendri, dan Bima duduk satu meja dekat meja parasmanan lalu bergeser pada
Ibad, Lukman, Awi, dan Pak Suleh di meja terdekat dengan bagian luar.
Suara Ibad terdengar dari HT Erna yang disimpan di meja makan.
VO HT IBAD
Erna melihat ke luar pendopo ke arah parkiran.
ERNA
(Melongo)
Hendri dan Vivi terlihat senyum tipis ke arah Erna.
Cut To
41. EXT. PARKIRAN PONDOK UTAMA – SIANG
Erna dan Pak Sandi berjalan ke arah Pondok Utama dengan latar belakang mobil Pajero Sport Pak Sandi.
ERNA
PAK SANDI
Cut To
42. INT. KORIDOR LANTAI DUA PONDOK UTAMA – SIANG
Erna dan Pak Sandi sampai di lantai dua Pondok utama, Erna membuka kamar 15 untuk menunjukan kamar VIP tempat Ketua Umum menginap di H-1.
ERNA
PAK SANDI
(Menatap Erna dengan genit)
ERNA
PAK SANDI
ERNA
PAK SANDI
ERNA
Pak Sandi tersenyum sebal.
Empat tukang terdengar sedang naik tangga.
PAK SANDI
Erna menganggu tanda setuju.
PAK SANDI
ERNA
Belum, Pak. Saya yakin besok udah siap. Sirkuitnya di sisi barat.
(Berjalan ke ujung koridor)
Erna dan Pak Sandi sampai di ujung koridor, melihat melalui jendela ke arah eskavator.
PAK SANDI
ERNA
PAK SANDI
Cut To
43. EXT. SISI BARAT PULAU SETENGAH – SIANG
Erna dan Pak Sandi berdiri di pinggir ceruk tanah berpasir yang sedang digali untuk sirkuit cross.
PAK SANDI
ERNA
Saran dari pengelola, Pak. Kalau terlalu dangkal pasirnya terlalu banyak, jadi perlu agak dalam. Lagi pula perlu banyak tanah untuk buat gundukan.
PAK SANDI
ERNA
Pak Sandi mengangguk lalu melihat lebih jauh ke arah barat, merasa seperti melihat sosok dua orang di balik pepohonan.
Terdengar suara Hendri dari HT yang Erna bawa.
VO HT HENDRI
ERNA
Cut To
44. EXT. PARKIRAN PONDOK UTAMA – SIANG
Hendri sedang memegang HT, berbicara pada Erna dengan raut cemas.
HENDRI
Cut To
45. EXT. SISI BARAT PULAU SETENGAH – SIANG
Erna baru saja mendengar kabar kedartangan Bu Indah dari Hendri melalui HT.
ERNA
(Terpotong tanggapan Pak Sandi)
PAK SANDI
Erna mengangguk, terdiam sementara Pak Sandi berjalan meninggalkannya lalu berpapasan dengan Operator Eskavator yang menyapa Pak Sandi sambil membawa secangkir kopi.
ERNA
OPERATOR ESKAVATOR
ERNA
OPERATOR ESKAVATOR
Erna berjalan menuju Pondok Utama.
Cut To
46. EXT. PARKIRAN PONDOK UTAMA – SIANG
Dari balik punggung Erna dan Ibad yang sedang berjalan terlihat Pak Sandi dan Bu Indah sedang cekcok di samping mobil Pajero Sport Pak Sandi dan Alphard Bu Indah, kemudian cekcoknya mereda saat Erna dan Ibad mendekat.
Terlihat sorot mata Bu Indah fokus pada Erna.
Erna dan Ibad terlihat pura-pura tak melihat tatapan Bu Indah pada Erna sambil terus berjalan ke arah panggung.
Cut To
47. EXT. SISI BARAT PULAU SETENGAH– SIANG
Terlihat dari atas eskavator mini mengeruk tanah berpasir untuk pembuatan sirkuit dan menuangkannya pada mobil bak.
Cut To
48. EXT. SISI TIMUR PULAU SETENGAH– SIANG
Terlihat kru panggung mengerek lampu ke bagian atas panggung, sementara pekerja lain memasang backdrop di sisi belakang panggung, dengan Erna dan Ibad terlihat berdiskusi dengan panduan lembar desain.
Terlihat mobil Pajero Sport Pak Sandi berisi Pak Sandi dan Bu Indah meninggalkan parkiran dengan mobil Alpard mengikuti menuju jembatan, kemudian Erna mengikuti arah gerak konvoi.
ERNA
IBAD
ERNA
Terlihat POV dari kamera Bima, bagian belakang mobil Pajero dan Alpard.
BIMA
(Kamera beralih pada Erna dan Ibad)
(Muncul teks ‘Your Memory Card Capacity Runing Out’)
Cut To
49. EXT. TERAS PONDOK UTAMA – SORE
Terlihat dua tukang menggotong tangga, sementara tukang lainnya membawa kaleng cat dan kotak perkakas, dan tukang lainnya membawa pelastik hitam berisi sisa pekerjaan.
Cut To
c
Terlihat dengan gaya timelpas, proses panggung berdiri sempurna dengan lampu, karpet, dekroasi, dan backdrop yang akhirnya terpasang.
Cut To
51. EXT. JEMBATAN PULAU SETENGAH– SORE
Terlihat truk Dyna, dua mobil box, dua mobil bak, meninggalkan Pulau Setengah, sementara para tukang meninggalkan pulau naik motor dengan berboncengan.
Terlihat Erna, Ibad, dan Bima di samping Mobil Avanza DPC PGB berisi Lukman dan empat orang kader meninggalkan parkiran.
ERNA
PARA KADER DI MOBIL
BIMA
LUKMAN
Mobil melaju.
Cut To
52. EXT. SISI TIMUR PULAU SETENGAH– SORE
Terlihat dengan gaya timelaps, kegiatan panitia hampir beres.
Cut To
53. EXT. PARKIRAN PONDOK UTAMA – SORE
Terlihat dari POV kamera ponsel Bima, dirinya sedang bergaya ngevlog dengan kamera DSLR menyelempang di tubuhnya.
Terlihat Bima berjalan ke arah mobil Avanza PGB.
Terlihat mobil Avanza meninggalkan parkiran.
Cut To
54. INT. RESTORAN SAMPING PONDOK UTAMA – SORE
Erna terlihat duduk di meja bersama Vivi, Ibad, dan Hendri dengan lembar list perlengkapan di depannya.
ERNA
IBAD
ERNA
IBAD
ERNA
IBAD
Cut To