Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. TENDA PECEL — PINGGIR JALAN - MALAM
Mereka memakan Pecel Lele dalam diam, tidak bicara. Arifin selesai makan, ia mencuci tangannya.
Mawar masih makan, Arifin melihat Mawar --
MAWAR KUSUMAWARDANI
ARIFIN
MAWAR KUSUMAWARDANI
Arifin mendengarkan cerita Mawar dengan serius.
MAWAR KUSUMAWARDANI
Arifin melihat Mawar.
MAWAR KUSUMAWARDANI
Ada jeda di antara mereka.
ARIFIN
MAWAR KUSUMAWARDANI
Mereka saling tersenyum, Mawar melanjutkan makan. Suasana sudah mulai mencair, tidak seperti tadi, tegang.
MAWAR KUSUMAWARDANI
ARIFIN
Mawar tersenyum mendengar perkataan Arifin. Mawar selesai makan, ia mencuci tangannya.
MAWAR KUSUMAWARDANI
Ada jeda di antara mereka.
ARIFIN
Mawar tidak menjawab apa yang di katakan Arifin, hanya datar.
MAWAR KUSUMAWARDANI
ARIFIN
Mawar tersenyum mendengar apa yang dikatakan Arifin.
MAWAR KUSUMAWARDANI
Mereka berdua tersenyum, Arifin tersenyum, sisi lain yang jarang ia tunjukkan kepada orang lain, hanya Mawar yang tahu itu.
EXT. DEPAN TENDA PECEL LELE — PINGGIR JALAN - MALAM
Mawar menunggu di motor, tak lama kemudian, Arifin keluar dari tenda pecel. Mereka menaiki motor dan pergi dari situ.
EXT. JALAN - BERGERAK — MALAM
Arifin mengendarai motornya, dibelakang, Mawar melihat kearah depan, dalam diam. Mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing.
Mawar memeluk Arifin, kepalanya bersandar di bahu Arifin. Motor Arifin melaju menembus lalu lintas.
EXT. DEPAN BENGKEL — SIANG
Montir sedang bekerja. Ia memperbaiki sepeda motor di depannya, seorang PELANGGAN, melihatnya bekerja.
Tak lama kemudian, sebuah mobil, berhenti di depan Dealer Motor, dua orang LAKI-LAKI keluar dari mobil, dengan pakaian biasa, mereka menuju Dealer Motor.
Montir melihat dua orang Laki-laki itu, mereka melakukan kontak mata, Dua laki-laki hanya melihatnya datar, tidak mempedulikan Montir sama sekali.
Dua orang Laki-laki itu masuk ke dalam Dealer Motor.
INT. RUANG KERJA — DEALER MOTOR - PAGI
Surya memberikan amplop itu kepada Dua orang itu, AGUS dan TONI, mereka POLISI dengan pakaian santai, anak buah Hidayat. Agus mengambil uang itu dan membuka amplopnya.
AGUS
Ada jeda di antara mereka.
SURYA LUKITO
AGUS
SURYA LUKITO
Ada jeda di antara mereka.
AGUS
Toni yang berada di belakang, memegang sesuatu dibelakang bajunya, ia tinggal menariknya.
Surya melihatnya, tidak terintimidasi, tetap tenang.
SURYA LUKITO
Mendengarnya, membuat Agus melihat ke belakang, ia melihat Toni yang menarik tangannya kembali dari belakang bajunya.
AGUS
SURYA LUKITO
Ada jeda di antara mereka.
SURYA LUKITO
Agus mempertimbangkan, ia mengangguk. Mengambil amplop coklat diatas meja.
Surya tersenyum --
SURYA LUKITO
Surya mengambil, empat bungkus kecil plastik, SABU-SABU, dari laci meja. Ia meletakan diatas meja.
SURYA LUKITO
AGUS
SURYA LUKITO
Agus mengambil semua Sabu-sabu itu --
AGUS
Kemudian, ia berlalu pergi, sementara Toni menunduk, entah kenapa ia menjadi hormat kepada Surya, berjalan dibelakang Agus, keluar ruangan.
Surya hanya melihat mereka dengan datar.
EXT. DEPAN RUMAH KASUARI RAHMAT - MALAM
Sebuah Mobil berhenti didepan sebuah rumah, tak lama kemudian, pintu pagar rumah itu dibuka, Mobil itu masuk kedalam.
INT. RUANG TAMU - RUMAH KASUARI RAHMAT — MALAM
Hidayat dan seorang LAKI-LAKI, JOKO, asisten rumah tangga, berjalan dari arah pintu depan rumah Kasuari menuju ruang kerjanya. Joko membuka pintu, Hidayat masuk, disusul Joko di belakangnya.
INT. RUANG KERJA - RUMAH KASUARI RAHMAT — MALAM
Hidayat duduk di kursi, terlihat ia sudah biasa berkunjung ditempat ini. Tidak ada kecanggungan dari Hidayat, ia mengenal seluruh ruangan itu.
Ia mengambil air mineral yang berada dibawah meja. Meminumnya.
Dari belakang, pintu terbuka, Kasuari muncul, ia berjalan menuju Hidayat yang tidak bergerak sama sekali, masih tetap duduk. Kasuari menyalaminya, Hidayat menyalami dengan tetap duduk ditempatnya. Kasuari melihatnya sebentar, datar.
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
Kasuari memperhatikan Hidayat. Umur mereka berbeda, tapi hal itu tidak membuat Hidayat merasa canggung dengan Kasuari.
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
Kasuari mendengarkannya, ia berpikir.
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
Ada jeda di antara mereka.
HIDAYAT PRATAMA
Kasauri mengerti, ia berpikir.
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
Hidayat mengangguk, mengerti.
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
Ada jeda di antara mereka.
HIDAYAT PRATAMA
KASUARI RAHMAT
Hidayat mengangguk, mengerti. Ia berdiri, di ikuti Kasuari, mereka bersalaman.
HIDAYAT PRATAMA
Hidayat berjalan ke pintu, Kasuari ikut dibelakangnya.
EXT. TERAS RUMAH - RUMAH KASUARI RAHMAT — MALAM
Hidayat memasuki mobil, Kasuari bersama seorang wanita, AYU KUSUMAWARDANI, 50-an, Istri Kasuari, melihatnya. Mobil berjalan mundur, keluar rumah.
Dari belakang mobil itu, Mawar berjalan masuk kedalam rumah, ia memperhatikan mobil itu berjalan keluar dan pergi dari rumah itu.
Mawar berjalan ke arah mereka, ia menyalaminya dan Ibunya, ia berlalu begitu saja, masuk kedalam rumah. Mereka berdua saling melihat, Ayu masuk kedalam rumah, menyusul Mawar, memanggilnya.
Kasuari kembali melihat kearah pintu pagar, memikirkan sesuatu.
INT. MOBIL - BERGERAK — MALAM
Hidayat duduk di kursi belakang mobil, memperhatikan handphonenya.
Sementara Agus mengendarai mobil. Keadaan sunyi, hanya bunyi kendaraan dan kendaraan yang melintas saja yang terdengar.
HIDAYAT PRATAMA
Agus melihat Hidayat melalui kaca tengah mobil, ia memikirkan sesuatu.
Hidayat menyadarinya, ia melihat Agus dari kaca tengah mobil.
HIDAYAT PRATAMA
AGUS
Hidayat diam, ia berpikir sejenak.
HIDAYAT PRATAMA
AGUS
Hidayat berpikir sebentar. Ia kembali melanjutkan melihat handphonenya. Agus dari kaca tengah, melihat Hidayat, sesekali.
Mobil melaju menembus malam, dalam kesunyian.