Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. BENGKEL — SIANG
Seorang MONTIR, 20-an, sedang melepas bagian samping motor matic, kemudian ia mengambil sebuah bungkusan plastik berukuran sedang, didalamnya ada plastik berukuran kecil dan banyak. Ia memasukkan kedalam badan motor, menekannya, memastikan semua bagian masuk sepenuhnya.
Ia mencoba menggoyangkan motor itu, melihat apakah bungkusan Plastik itu jatuh, tidak. Ia mencobanya lagi, lebih kuat dan masih sama, tidak ada yang jatuh.
Kemudian ia memasang kembali bagian samping motor, menutup bungkusan putih itu. Montir itu memeriksanya sekali lagi, sempurna.
Kemudian ia merapikan peralatan dan berjalan menuju keluar bengkel.
INT. DEALER MOTOR BEKAS — SIANG
Motor-motor berjejeran rapi di kiri dan kanan, lengkap dengan nomor polisi kendaraan. Semuanya bekas, tetapi masih dalam keadaan yang bersih dan baik jika dilihat.
Dealer motor itu tampak sepi, tak ada orang sama sekali disana, Montir itu melewati motor-motor yang teparkir dan menuju belakang Dealer.
INT. RUANG KERJA — DEALER MOTOR BEKAS - SIANG
Suara TV terdengar di ruangan itu, seorang Pria, SURYA LUKITO, 50-an, keturunan Tionghoa, sedang melihat kertas-kertas yang menumpuk diatas meja kerjanya. Ia tipe seseorang yang bisa diajak bercanda sekaligus serius.
Suara TV dibesarkan, tetapi bukan Surya yang melakukannya, ia memperhatikan orang di depannya.
SURYA LUKITO
Orang yang ada di depan Surya, seorang laki-laki, ARIFIN, awal 30-an, melihat TV didepannya. Tatapan yang tenang, dingin, seperti mengintimidasi jika dilihat sekilas, tetapi ada sesuatu di dalamnya dan kita tidak tahu apa. Dikursinya terdapat jaket bewarna hijau terang, menggantung.
Ia menggeleng pelan, menolak dengan sopan. Melanjutkan menonton TV.
PEMBACA BERITA (O.S)
Arifin melihat TV dengan serius, tidak tahu apakah ia mendengar atau tidak, dengan pandangan sedatar itu, sulit untuk di tebak. Ia mengecilkan suara TV.
SURYA LUKITO
Terdengar bunyi ketukan pintu, lalu terbuka, Montir berada di balik pintu --
MONTIR
Surya mengangguk dan Montir itu berlalu pergi, menutup pintunya kembali.
ARIFIN
SURYA LUKITO
ARIFIN
SURYA LUKITO
ARIFIN
Bersamaan dengan Arifin yang memakai Jaket hijaunya, terlihat lambang sebuah perusahaan ojek online di jaket itu. Ia seorang Ojek Online.
SURYA LUKITO
ARIFIN
Surya hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan Arifin. Tersinggung atau memang lucu, entahlah. Mereka seperti sudah saling mengenal dalam waktu yang lama.
Surya mengambil sesuatu dilaci meja kerjanya, ia meletakkan sebuah kunci dan sebuah kertas tebal bersampul bening diatas meja, STNK Motor.
SURYA LUKITO
Arifin mengangguk dan ia mengambil kunci motor dan STNK diatas meja dan memasukkan kedalam dompetnya.
Ia berjalan menuju pintu keluar. Dari belakang, Surya melihat Arifin menutup pintu.
Surya melanjutkan melihat kertas-kertas didepannya, ia mengambil Remote TV dan membesarkan volume TV --
PEMBACA BERITA (O.S)
EXT. JALAN — BERGERAK - SIANG
Motor Arifin bergerak. Mengikuti jalan, memotong kendaraan yang ada didepannya.
Bagian samping motor Arifin tidak terlihat adanya tonjolan atau apapun, datar dan mulus.
Dengan wajah datar dan pandangan lurus kedepan, Arifin menembus lalu lintas, sesekali ia memperhatikan kaca spionnya, memperhatikan sekitar.
Dari kejauhan, terlihat tenda polisi berdiri dipinggir jalan.
Semua kendaraan memelankan laju kendaraan mereka, termasuk Arifin, wajahnya datar, tenang menghadapi ini.
EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Seorang POLISI mengarahkan motor-motor untuk berjalan ke jalur khusus. Arifin mengarahkan motornya ke jalur itu, ia berhenti dibelakang sebuah sepeda motor yang lainnya. Jalur sepeda motor terbagi menjadi dua jalur, membuat kendaraan yang akan mengantri mengular ke belakang.
Arifin melihat orang didepannya yang mengeluarkan STNK dan SIM. Kendaraan didepannya dan disampingnya melangkah maju, menandakan pengendara sepeda motor diantrian depan sudah selesai di periksa.
Arifin melihat sekitar, melalui kaca spionnya, ia melihat kearah belakang, antrian sepeda motor, panjang. Ia melihat ke samping kanannya, pembatas jalan milik Polisi membuat jarak antara Mobil Patroli Polisi dan Motor Polisi yang teparkir disebelah tenda.
Arifin tetap tenang, ia melangkah maju kedepan, namun ia melihat seorang petugas POLISI di ujung tenda --
Seekor ANJING berada disebelahnya, duduk manis memperhatikan sekitar.
Arifin melihatnya dengan tenang, ia terus melangkah maju, sesekali ia memperhatikan sekitar, ia memperhatikan sudut-sudut tenda, para Polisi yang berjaga. Beberapa POLISI dengan senjata lengkap berdiri di ujung tenda, memperhatikan sekitar. Ia memperhatikan kendaraan dibelakang, antrian semakin mengular.
Kendaraan didepanya tersisa dua sepeda motor sebelum gilirannya. Ia masih melihat sekitar, memperhatikan jalan keluar, percuma, semua jalan tertutup, satu-satunya jalan, hanya melewati penjagaan polisi didepan, bersama Anjing Polisi yang berjaga dan juga Polisi dengan senjata lengkap. Keadaan ini tidak menguntungkan untuknya.
Kendaraan didepannya sudah selesai diperiksa, motor itu melaju melewati pemeriksaan Polisi.
Seorang POLISI memberikan kode untuk motor Arifin maju kedepan. Arifin mendorong maju motornya kedepan, berhenti didepan Polisi itu.
Polisi itu memberikan hormat dan Arifin membalasnya dengan menganggukkan kepala.
POLISI
Arifin memberikan SIM dan STNK dari dompetnya kepada Polisi itu.
Polisi itu menerima dan melihatnya dengan seksama. Arifin memperhatikan Polisi didepannya, dengan tenang, ia masih melihat kendaraan di belakangnya dengan kaca spionnya. Ia memperhatikan Anjing Polisi itu sudah berdiri melihat sekitar.
POLISI
ARIFIN
Polisi itu masih melanjutkan melihat SIM dan STNK Arifin. Anjing Polisi itu kemudian berjalan mendekati kendaraan disebelah Arifin, ia mengendus-endus. Kemudian binatang itu berpindah ke motor Arifin, berkeliling, cukup lama ia berkeliling, membuat Polisi itu dan Arifin saling melihat satu sama lain, beserta Penjaga Anjing.
Polisi itu memperhatikan Arifin dan dengan gerakan tangan menyuruh Arifin pergi kearah yang ditunjuk. Arifin tahu apa maksudnya.
POLISI
Arifin dengan tenang, turun dari kendaraanya dan mendorong motornya menuju arah yang ditunjuk. Polisi itu mengikutinya dari belakang sambil diikuti Anjing Polisi dan Penjaganya. Orang-orang dibelakangnya melihat kejadian itu dengan penasaran.
Berada di ujung tenda, Arifin membuka jok motor dan Polisi memeriksanya, tak ada apa-apa disana.
POLISI
Arifin menuruti semua perintah dari Polisi, ia membuka jaket dan helmnya, mengeluarkan semua isi kantong celana, Dompet, Permen dan kertas-kertas, ia meletakkan semuanya diatas jok motor.
Polisi memeriksa semuanya, membuka dompet dan ia mengambil KTP Arifin, memastikan semunya sama dengan SIM. Kemudian ia melihat Permen dan membukanya, ia menciumnya, kemudian melihat Arifin.
ARIFIN
Polisi itu meletakkan kembali permen ditempatnya, kemudian ia melihat gumpalan-gumpalan kertas, ia membukanya satu persatu.
POLISI
ARIFIN
Polisi itu meletakkan kembali kertas-kertas, tidak ada yang mencurigakan. Kemudian ia mendekati Arifin --
POLISI
Arifin melakukan perintah Polisi, ia merentangkan tangan, Polisi itu lalu memeriksa Arifin dari atas hingga bawah.
Semua penegendara yang selesai diperiksa, melihat apa yang terjadi kepada Arifin, memelankan laju kendaraanya.
Tak ada apa-apa, Polisi itu kembali melihat SIM dan STNK Arifin --
POLISI
ARIFIN
Polisi masih melihat SIM dan STNK Arifin.
ARIFIN
Dengan tenang, Arifin melakukan itu semua, menyakinkan.
POLISI
Orang-orang yang penasaran memelankan kendaraan mereka untuk melihat apa yang terjadi kepada Arifin, satu dua bahkan ada yang berhenti. Kemacetan terjadi, Polisi dengan sigap menyuruh mereka untuk berjalan.
Tak lama kemudian, Polisi itu menuju ke motor Arifin dan berjongkok didepannya, memperhatikan motornya, kemudian berdiri, ia berjalan kearah Arifin --
POLISI
Arifin melihat motor itu, kemudian melihat Polisi, ia berpikir, dengan tenang. Berusaha untuk mencari alasan.
ARIFIN
Ada jeda diantara mereka.
POLISI
Arifin masih dalam keadaan tenang, berpikir.
ARIFIN
Polisi itu memberikan Handphone kepada Arifin dan ia memencet sesuatu disana, kemudian menempelkan ke telinganya --
ARIFIN
SURYA LUKITO (V.O)
Arifin mematikan handphonenya. Ia berdiri didepan motornya, sambil melihat orang-orang yang sedang menunggu antrian untuk di periksa.
Polisi itu berbicara kepada POLISI lainnya, seorang Polisi bersenjata lengkap berdiri tak jauh dari Arifin.
Arifin hanya melihat Kedua Polisi itu berbicara satu sama lain, dengan tenang. Ia masih mencari cara keluar dari tempat ini.
Di jalur kanan kita, seorang PENGENDARA MOTOR, terlihat masih muda, dengan tatapan gugup, bahkan takut, melihat Polisi disekitarnya. Dari tempatnya, Arifin melihat Pengendara Motor itu, mata mereka bertemu, beberapa saat.
Pengendara Motor itu terlihat serius memperhatikan suasana, ia memperhatikan Polisi yang memeriksa surat kendaraan motor didepannya.
Arifin masih melihat Dia, mata mereka bertemu lagi, kali ini lebih lama. Dengan gerakan tangan, Arifin seperti menyuruh Pengendara Motor itu untuk terus maju, menerobos penjagaan Polisi. Tetapi Pengendara Motor itu masih terlihat gugup, ia melihat sekitarnya, kemudian melihat Arifin lagi. Arifin masih melihat Pengendara Motor itu, tenang namun mengintimidasi, seolah memastikan semua aman.
POLISI
BRAAKK ---
Pengendara Motor itu menerobos penjagaan Polisi dan menabrak sepeda motor Polisi beserta Polisi bersenjata lengkap tadi, di ujung tenda. Mereka berdua jatuh, Pengendara motor tertimpa motornya, ia berusaha bangun dan ia melarikan diri dari tempat itu --
Beberapa Polisi mengejarnya --
Begitu juga Anjing berdiri didepan motor Arifin, mengejar Pengendara Motor itu, diikuti penjaganya.
Beberapa motor memanfaatkan keadaan ini dengan ikut menerobos penjagaan Polisi, bunyi suara klakson terdengar, ada yang berhasil lolos dan tidak. Bahkan ada yang menabrak Polisi yang berusaha menghalangi.
Polisi itu bingung melihat keadaan, bercampur panik, ia melihat sekitar. Arifin masih memperhatikan Polisi itu. Dengan cepat Polisi itu memberikan SIM dan STNK kembali kepada Arifin --
POLISI
Ia berlari, berusaha mencegat pengendara lain yang mencoba kabur.
Dengan tenang, Arifin memasukan kembali SIM dan STNK kedalam dompetya. Ia memakai helm, menghidupkan motor, dan pergi dari situ.
Ia melihat dari kaca spionnya, keadaan kacau di tenda itu, ia berjalan menjauhi tenda itu, menembus lalu lintas.
DISSOLVE TO:
EXT. PINGGIR JALAN — SORE
BEGIN CREDITS
Tenda-tenda kaki lima pinggir jalan, orang-orang yang sedang berbicara kepada penjual, memesan pesanan mereka, terlihat juga orang yang sedang makan didalam tenda.
Suasana lalu lintas, kendaraan yang berjalan, suara klakson kendaraan, orang-orang yang berjalan di trotoar. Arifin dengan motornya berada di perlintasan Kereta Api, menunggunya lewat. Lengkap dengan jaket ojek onlinenya dan ia tidak menggunakan motor yang kita lihat tadi.
Kereta Api melewati perlintasan itu, terdengar suaranya pluit anginnya.
EXT. JALAN — BERGERAK - SORE
Kita berada diatas motor, Arifin mengendarai motornya dengan tenang, sesekali ia melihat belakang motornya dengan kaca spion.
Menembus lalu lintas di sore hari itu.
EXT. PINGGIR JALAN — SORE.
Arifin duduk di atas motor, menunggu di pinggir jalan. Ia bersama ojek-ojek online lainnya, menunggu dan mencari penumpang di jam pulang kantor.
Orang-orang berlalu lalang, memegang handphone mereka, mencari ojek online mereka, bersamaan dengan ojek-ojek online itu memperhatikan calon penumpang mereka, termasuk Arifin.
Seseorang Perempuan menghampirinya, dengan pakaian kerja, mereka berbicara sebentar, memastikan antara penumpang dan ojek sesuai di aplikasi mereka. Perempuan itu memakai helm yang diberikan Arifin dan bersiap naik keatas motor.
EXT. JALAN — BERGERAK - SORE
Arifin mengendarai motornya, dibelakang ada Penumpang tadi yang menikmati pemandangan sekitar, mereka tidak bicara. Tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.
Kemudian Penumpang itu menunjuk arah dengan tangannya, diikuti anggukan kepala dari Arifin.
EXT. DEPAN RUMAH PELANGGAN — MALAM
Perempuan itu turun dan memberikan helm kepada Arifin. Ia mengucapkan terimakasih kepada Arifin dan berlalu masuk kedalam rumahnya. Meninggalkan Arifin sendirian ditempat itu.
Arifin mengambil handphone dari dalam jaketnya da memencet sesuatu disana. Layar yang bercahaya membuat kita bisa melihat wajah Arifin dari balik helm, datar.
Ia memasukan kembali handphonenya ke dalam jaket. Ia menghidupkan motornya dan pergi dari situ.
EXT. PINGGIR JALAN — MALAM
Motor-motor teparkir di pinggir jalan, helm-helm tergantung diatas motor.
Para pengendara ojek berkumpul, mereka berbicara satu sama lain, ada juga yang diam, ada juga yang melihat handphonenya, main games atau menunggu orderan masuk, ada juga yang meminum kopi eceran.
Diantara itu semua ada Arifin yang juga berada disana, ia sedang berbicara santai dengan teman-teman ojek onlinennya.
Tidak terlihat ekspresi ia yang baru saja hampir ketahuan Polisi tentang pekerjaan sampingnya itu. Datar.
END CREDITS
INT. WARTEG — MALAM
Suara TV terdengar memenuhi ruangan, bersamaan dengan suara alat-alat makan yang beradu.
Arifin duduk didepan etalase lauk, sedang menonton TV. Ia makan di Warteg, tampak sepi, hanya ada dia dan pekerja yang sibuk bermain handphone. Beserta seorang lainnya yang juga sedang makan sambil bermain handphone.
PEMBACA BERITA (O.S)
Arifin hanya melihat TV dengan datar, sambil memakan nasi didepannya. Ia selesai, menghabiskan air dalam gelasnya.
Arifin memanggil pekerja warteg dan membayar makanan dengan sejumlah uang. Ia pergi keluar dari warteg.
Ia mengenakan jaket, sarung tangan, helm. Ia menghidupkan motornya dan pergi dari tempat itu.
EXT. DEPAN KOSAN ARIFIN — MALAM
Arifin turun dari motornya didepan sebuah bangunan bertingkat dengan banyak pintu, sebuah kos-kosan. Tampak sepi, hanya lampu depan kamar yang hidup dibeberapa kamar.
Arifin berjalan menaiki tangga kosan, menuju kamarnya, ia berdiri kamar paling ujung, membukanya dan masuk kedalam, menutup pintu kamar.
INT. KAMAR ARIFIN — MALAM
Arifin berdiri didalam kamarnya, melihat sekitar, masih menggunakan pakaiannya yang tadi, ia mulai melepas jaketnya, sepatu dan sarung tangannya.
Kamarnya tidak banyak barang, hanya ada tempat tidur, meja belajar dan lemari pakaian.
Ia menuju kamar mandi dan terdengar suara air dari dalam.