Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
120. INT. RUMAH RAISA – KAMAR RAISA – TENGAH MALAM
Fauzan sudah berada di dalam kamar Raisa untuk memberikannya kejutan. Fauzan bersama kue dan kadonya bersembunyi di dalam kamar mandi Raisa. Sebelum itu, dia terlebih dulu mematikan lampu dan AC kamar Raisa.
RAISA
Kok gelap sih? Mana gerah banget lagi.
Raisa turun dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju saklar lampunya. Tiba-tiba Fauzan melemparkan sebuah koin ke lantai.
RAISA
Astaga! Itu suara apa?
Raisa berganti menuju pintu.
RAISA
Perasaan tadi gue nggak ngunci deh.
Ini mana lagi kuncinya?
Aelah! Kenapa mendadak horor gini sih?
Ayah, bunda, Raisa takut.
Hikshiks ... gue nggak suka gelap. Gue takut.
Raisa duduk bersandar di pintunya dengan kedua tangannya memeluk lututnya. Fauzan keluar dari tempat persembunyiannya.
FAUZAN
SURPRISE!!!
RAISA
(mendongak) Ojan!
FAUZAN
Happy birthday, Sayang.
RAISA
Aku ulang tahun?
FAUZAN
Iya, Sayang. Hari ini kamu ulang tahun. Ayo tiup lilinnya dulu!
RAISA
(berdiri) Jadi kamu ngerjain aku?
FAUZAN
Hehehe, maaf ya.
RAISA
Bikin takut aja kamu.
FAUZAN
Iya maaf. Nggak lagi deh. Ayo tiup lilinnya! Keburu leleh nih. Jangan lupa make a wish dulu ya!
Raisa memejamkan mata lalu meniup lilin angka 22 tahun itu.
RAISA
Nyalain lampunya!
FAUZAN
Enak gini aja gelap-gelapan.
RAISA
Aku nggak suka.
FAUZAN
Yaudah, aku nyalain lagi lampunya.
Fauzan menyalakan lampu lalu menaruh kue di atas meja.
FAUZAN (CONT’D)
Oh ya, ini kado buat kamu (memberikan sebuah paper bag kecil)
RAISA
Makasih. Aku buka ya.
Di dalam paper bag, Raisa menemukan kotak kecil berwarna merah yang isinya adalah cincin. Raisa terkejut.
FAUZAN
Itu cincin untuk pernikahan kita nanti.
RAISA
Kok udah beli? Kan nikahnya masih sebulan lagi.
FAUZAN
Kata siapa sebulan lagi? Kita nikahnya hari ini kok.
RAISA
APA? KOK BISA?
FAUZAN
Bisa dong, sayang. Aku sengaja minta dipercepat karena udah nggak sabar buat milikin kamu seutuhnya.
RAISA
Kenapa nggak bilang dulu sama aku?
FAUZAN
Kan biar surprise, Sayang.
RAISA
Beneran kita nikahnya nanti?
FAUZAN
Iya, Sayang. Nanti jam 9 kita nikah.
RAISA
Emang semuanya udah dipersiapin?
FAUZAN
Udah, Sayang. Nanti kita nikah di rumah aku. Tapi kita akad dulu ya. Resepsinya menyusul. Soalnya persiapan mepet jadi cuma bisa akad doang. Nggak papa kan?
RAISA
Nggak papa. Resepsi nggak terlalu penting kok buat aku.
FAUZAN
Tapi aku janji nanti akan bikinin resepsi yang spesial buat kamu.
RAISA
Makasih, Ojan (memeluk Fauzan).
FAUZAN
Aku yang seharusnya bilang makasih karena kamu mau nikah sama aku.
Fauzan melepaskan pelukan.
FAUZAN (CONT’D)
Kamu inget nggak, Sayang?
RAISA
Inget apa?
FAUZAN
Ulang tahun kamu yang ke-17.
RAISA
Pas kamu kecelakaan?
FAUZAN
Iya. Tapi bukan itu yang aku maksud.
RAISA
Terus apa?
FAUZAN
First kiss.
Raisa langsung tersipu malu.
FAUZAN (CONT’D)
Ih, itu kenapa pipinya merah?
RAISA
Nggak usah diingetin dong.
FAUZAN
Hahaha. Kenapa? Itu kan kenangan indah kita berdua. Kamu pernah bilang pas kita main TOD, kalau kamu mau first kiss kamu buat suami kamu kelak. Tapi malah aku, sahabat kamu yang ngambil itu.
RAISA
Tapi sekarang kamu calon suami aku.
FAUZAN
Iya, bener. Berarti keinginan kamu tercapai kan? Aku, sahabat sekaligus calon suami kamu yang ngambil first kiss itu.
RAISA
Iya.
FAUZAN
Mau lagi nggak?
RAISA
Maksudnya?
Fauzan mencium Raisa. Kali ini Raisa membalasnya.
FAUZAN
Makasih (memeluk Raisa dengan erat).
121. INT. RUMAH FAUZAN – RUANG TAMU – PAGI
Sudah banyak orang yang datang untuk menjadi saksi. Fauzan juga sudah bersiap dengan tuxedo putihnya.
Tiba-tiba semua orang menatap ke arah tangga. Fauzanpun mengikuti arah padangan orang-orang. Fauzan mendapati Raisa menuruni tangga dengan ditemani oleh bunda dan mama.
Raisa duduk di sebelah Fauzan.
PENGHULU
Bisa kita mulai sekarang?
FAUZAN
Bisa, Pak.
Penghulu dan Fauzan berjabat tangan.
PENGHULU
Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau, saudara Fauzan Rayhan Wijaya bin Wijaya dengan saudari Raisa Putri Zahira binti Bima dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar Rp100.000.000 dan seperangkat alat salat dibayar tunai.
FAUZAN
Saya terima nikah dan kawinnya Raisa Putri Zahira binti Bima dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.
PENGHULU
Bagaimana para saksi? Sah?
ALL
SAH!!!
PENGHULU
Alhamdulillah.
Raisa meneteskan air mata kebahagiaannya.
Selesai berdo’a, Fauzan menyematkan cincin di jari manis Raisa, begitu pun sebaliknya. Raisa mencium punggung tangan Fauzan, lalu Fauzan mencium keningnya dengan cukup lama.
FAUZAN
Aku mencintaimu Sahabatku yang kini jadi Istriku.
RAISA
Aku juga mencintaimu, Sahabatku, Suamiku.
Raisa dan Fauzan saling tatap dan tersenyum.
RAISA (V.O.)
Terima kasih Tuhan telah memberikan akhir yang indah untuk kisah cintaku bersama sahabatku.
- THE END –