Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
NEAR (script)
Suka
Favorit
Bagikan
15. [15]

91. INT. RUMAH FAUZAN – KAMAR FAUZAN – PAGI

Fauzan bangun tidur. Memegangi kepalanya yang terasa sakit.

Fauzan masuk ke kamar mandi. Tak lama kemudian dia keluar dengan wajah yang lebih fresh. Tiba-tiba ...

MAMA

FAUZAANNN!!!

Fauzan berlari keluar kamar.

92. INT. RUMAH FAUZAN – RUANG KELUARGA – PAGI

FAUZAN

Ada apa, Ma? Kenapa teriak-teriak?

MAMA

Itu Zan hikshiks ... ada kecelakaan pesawat (menunjuk televisi).

FAUZAN

Terus kenapa, Ma? Bukannya udah biasa ada kecelakaan?

MAMA

Kamu liat itu beritanya!!!

FAUZAN

Kecelakaan pesawat dari Indonesia menuju Amerika. Maksud Mama apa?

Fauzan belum mengerti.

FAUZAN (CONT’D)

Raisa? Nggak-nggak! Nggak mungkin, Ma! Raisa pasti baik-baik aja.

Lalu Fauzan berlari ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil lalu keluar rumah.

93. EXT. BANDARA – PAGI

Bandara sudah dipenuhi wartawan. Fauzan menghampiri salah satu pertugas.

FAUZAN

Maaf Mbak, saya mau tanya. Apa korban kecelakaan ada yang bernama Raisa?

PETUGAS

Maaf Mas, kami belum bisa memberikan informasi terkait korban karena sampai sekarang masih dilakukan pencarian dan pendataan terkait penumpang pesawat.

FAUZAN

Yaudah Mbak, makasih.

FAUZAN (V.O.)

Aku yakin kamu pasti baik-baik aja, Sa.

Tiba-tiba handphone Fauzan berdering. Yang menelepon adalah Kevin.

FAUZAN

Halo.

INTERCUT TO :

94. INT. MOBIL ZIO – PAGI

Kevin, Zio, Akmal, Keysa, dan Paula berada di mobil.

KEVIN

Lo udah liat berita di tv soal kecelakaan pesawat?

FAUZAN

Udah.

KEVIN

Lo yang sabar ya, Zan. Kita semua juga nggak nyangka hal ini bakal terjadi sama Raisa.

AKMAL

Lo di mana, Zan? Ini kita mau ngelayat ke rumahnya Raisa. Lo ikut nggak?

FAUZAN

RAISA MASIH HIDUP!!! DIA BELUM MATI!!! JADI BUAT APA NGELAYAT KE RUMAHNYA HAH???

Fauzan mematikan panggilan secara sepihak.

95. EXT. PARKIRAN BANDARA – PAGI

Fauzan masuk ke dalam mobil. Lalu pergi meninggalkan bandara.

96. INT. RUMAH FAUZAN - RUANG KELUARGA – PAGI

Mama sedang melihat foto Raisa di handphonenya. Dia masih saja menangis. Tiba-tiba da bibi menghampirinya.

BIBI

Permisi, Nya. Di depan ada teman-temannya mas Fauzan.

MAMA

(menghapus air mata) Yaudah saya ke sana.

97. INT. RUMAH FAUZAN - RUANG TAMU – PAGI

PARA SAHABAT

Assalamu'alaikum, Tante.

MAMA

Wa'alaikumsalam. Kalian dari mana? Kok pakek baju item-item?

KEVIN

Tadinya kita mau ngelayat ke rumahnya Raisa, tapi ternyata nggak ada orang, Tan.

MAMA

Orang tuanya Raisa nggak di rumah?

KEYSA

Kata bibi mereka lagi di Bandung, Tan.

AKMAL

Fauzan di mana, Tan?

MAMA

Ada di kamarnya. Kalian langsung aja ke sana. Tolong bantu Fauzan bangkit ya. Kasian dia terpuruk denger berita tentang Raisa.

ZIO

Iya, Tan. Kita ke sana dulu ya.

PAULA

Permisi, Tan.

98. EXT. RUMAH FAUZAN – DEPAN KAMAR FAUZAN – PAGI

Sudah beberapa kali Kevin mengetuk pintu kamar Fauzan, tapi tidak ada sahutan. Merekapun memutuskan untuk membuka pintu lalu masuk ke dalam.

99. INT. RUMAH FAUZAN – KAMAR FAUZAN – PAGI

Para sahabat dibuat terkejut saat melihat kamar Fauzan yang sudah tidak berbentuk lagi. Barang-barang sudah berserakan tidak sesuai tempatnya dan banyak pula pecahan kaca di lantainya.

KEVIN

Zan!

Fauzan yang tadinya menunduk langsung mendongak.

Para sahabat merasa iba saat melihat wajah tampan Fauzan yang terlihat sangat kusut. Ada banyak bekas air mata dan kantong mata yang menghitam.

KEVIN

Lo yang sabar ya.

ZIO

Lo harus kuat, Zan.

AKMAL

Kita semua ada buat lo.

Kevin, Zio, dan Akmal memeluk Fauzan.

FAUZAN

Andai dari awal gue sadar kalau gue cinta sama Raisa dan Raisa cinta sama gue, mungkin sekarang Raisa masih ada di sini, sama gue ... sama kita semua hikshikshiks.

Paula dan Keysa yang melihat Fauzan menangis menjadi tidak tega. Merekapun ikut meneteskan air mata.

AKMAL

Bukan cuma lo yang kehilangan Raisa, tapi kita semua, Zan. Raisa sahabat kita, dia bagian dari kita.

KEVIN

Jangan nyalahin diri lo sendiri, Zan! Ini semua udah takdir-Nya. Tuhan lebih sayang sama Raisa, makanya dia diambil secepet ini.

ZIO

Emang berat, tapi kita harus bisa ikhlas biar Raisa tenang di sana.

FAUZAN

(melepas pelukan) Gue nggak akan pernah percaya kalau Raisa udah meninggal sebelum gue ngeliat jenazahnya pakek mata kepala gue sendiri.

KEVIN

Pencarian korban masih dilakukan. Tapi lo tau kan kemungkinan korban selamat itu sangat kecil?

FAUZAN

Tapi gue percaya kalau Raisa pasti selamat. Dia pasti masih hidup!

PAULA

Bego! Gue baru inget guys.

KEYSA

Inget apa?

PAULA

Kenapa kita nggak nelfon bundanya Raisa buat nanya kebenaran berita ini?

AKMAL

Kenapa nggak nelfon Raisanya langsung?

PAULA

Hpnya nggak aktif.

FAUZAN

Bukannya tadi kalian bilang mau ngelayat ya?

KEVIN

Keluarganya Raisa nggak di rumah, mereka lagi di Bandung.

FAUZAN

Kalau gitu biar gue aja yang nelfon bunda.

100. INT. RUMAH KELUARGA RAISA DI BANDUNG – RUANG KELUARGA – PAGI

Ayah dan bunda sedang asik menonton tv. Tiba-tiba handphone bunda berdering.

BUNDA

Tumben Fauzan nelfon.

AYAH

Angkat aja Bun, siapa tau penting!

CUT TO:

101. INT. RUMAH FAUZAN – KAMAR FAUZAN – PAGI

FAUZAN

Assalamu'alaikum, Bunda.

INTERCUT TO :

102. INT. RUMAH KELUARGA RAISA DI BANDUNG – RUANG KELUARGA – PAGI

BUNDA

Wa'alaikumsalam. Ada apa, Zan?

FAUZAN

Bunda udah tau berita tentang Raisa?

BUNDA

Berita apa?

FAUZAN

Pesawat yang ditumpangi Raisa mengalami kecelakaan, Bun.

BUNDA

Apa? Kecelakaan? Kamu jangan bercanda ya! Bunda nggak suka bercandaan kamu.

FAUZAN

Bunda cek aja beritanya di tv, udah banyak, Bun.

Bunda langsung mematikan panggilan.

103. INT. RUMAH FAUZAN – KAMAR FAUZAN – PAGI

ZIO

Gimana, Zan?

FAUZAN

Keluarganya Raisa nggak tau soal kecelakaan itu. Terus bunda langsung matiin telfonnya.

KEYSA

Gue kangen sama Raisa hikhiks. Gue nggak mau kehilangan dia hikshiks.

PAULA

Gue juga Key hikshiks.

104. INT. RUMAH KELUARGA RAISA DI BANDUNG – RUANG KELUARGA – PAGI

AYAH

Bunda kenapa nangis?

BUNDA

Kata Fauzan, pesawatnya Raisa mengalami kecelakaan Yah hikshiks.

Ayah memeluk bunda.

AYAH

Bunda tenang ya. Belum tentu berita itu bener.

BUNDA

Tapi kata Fauzan di tv udah beredar beritanya, Yah.

AYAH

Ayah coba telfon Raisa dulu ya.

BUNDA

Iya Yah, buruan!

AYAH

Nggak aktif, Bun.

BUNDA

Hikshikshiks ... Raisa. Bunda nggak mau kehilangan Raisa, Yah.

AYAH

Bunda tenang ya, Raisa pasti baik-baik aja. Kita do’ain yang terbaik buat dia.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar