Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EMPAT TAHUN KEMUDIAN.
105. INT. KANTOR – RUANG MEETING – SIANG
Sudah ada Fauzan, sekretarisnya, dan sekretaris dari rekan bisnisnya. Mereka masih menunggu CEO perusahaan yang tak kunjung datang.
Fauzan memilih memainkan handphone untuk mengusir rasa bosannya.
Tiba-tiba pintu ruang meeting terbuka.
RAISA
Maaf, saya terlambat.
Fauzan mengalihkan pandangannya ke sumber suara dan dia terkejut saat melihat siapa sang CEO itu.
FAUZAN
Raisa!
Fauzan langsung berdiri dan menghampiri sang CEO. Dia lalu memeluknya dengan begitu erat.
FAUZAN
Aku tau kamu pasti masih hidup.
RAISA
Maaf Pak, tindakan Anda tidak sopan (mendorong tubuh Fauzan).
FAUZAN
Kamu ke mana aja? Aku kangen sama kamu (menangkup kedua pipi Raisa).
RAISA
Maaf, Anda siapa ya? Saya tidak kenal dengan Anda.
FAUZAN
Aku Ojan, Sa. Masa kamu lupa sama aku?
RAISA
Maaf Pak, saya harus memulai meetingnya.
FAUZAN
Ah iya, maaf.
Raisa bersama sekretarisnya memulai meeting.
Meeting berakhir. Fauzan langsung menghampiri Raisa.
FAUZAN
Hai.
Raisa hanya melirik Fauzan lalu dia kembali membereskan barang-barangnya.
FAUZAN (CONT’D)
Kamu apa kabar? Selama 4 tahun ini kamu ke mana aja?
RAISA
Maaf, Anda siapa ya? Apa sebelumnya kita pernah mengenal?
FAUZAN
Kamu beneran nggak kenal siapa aku?
Raisa menggelengkan kepalanya.
FAUZAN (CONT’D)
Aku Ojan, Sa. Kita bersahabat sejak kecil. Masa kamu lupa sama aku? Atau kamu amnesia? Pasti kecelakaan pesawat itu kan yang bikin kamu lupa? Ah iya, pasti karena itu. Nggak papa kamu lupa, yang penting aku bisa ketemu lagi sama kamu dan ngeliat kamu baik-baik aja. Aku seneng kita ketemu lagi.
Fauzan kembali memeluk Raisa tapi dengan cepat Raisa mendorongnya.
RAISA
Maaf Pak, saya harus pergi. Masih banyak kerjaan.
FAUZAN
Tunggu! Aku masih mau ngobrol sama kamu. Aku akan berusaha bikin kamu inget lagi sama aku.
RAISA
Sekali lagi maaf Pak, saya sibuk.
Raisa keluar dari ruang meeting.
106. INT. KAFE – MALAM
Fauzan baru saja memasuki kafe. Dia segera menuju ke meja para sahabat (Kevin, Zio, Akmal, Keysa, Paula, dan Ola). Ola adalah pacar Akmal.
FAUZAN
Sorry gue telat.
KEVIN
Nggak papa. Duduk, Zan!
AKMAL
Apa kabar lo, Zan?
FAUZAN
Baik.
KEYSA
Yaudah, kita pesen makan yuk!
Selesai makan, mereka bercerita mengenai banyak hal yang membuat mereka tertawa bersama. Tapi ada satu orang yang dari tadi diam dan tatapannya terlihat kosong. Ya, Fauzan.
KEVIN
Lo kenapa, Zan? Kok kayak banyak pikiran gitu?
FAUZAN
Raisa.
ZIO
Lo kangen sama Raisa?
PAULA
Kita semua juga kangen sama dia, Zan.
KEYSA
Kangen banget malah.
FAUZAN
Raisa masih hidup.
Para sahabat langsung terdiam dan saling lirik.
KEYSA
Maksud lo?
FAUZAN
Raisa belum meninggal. Dia masih hidup.
KEVIN
Kita tau lo masih belum bisa ngelupain Raisa. Tapi ini udah 4 tahun, Zan. Lo harus bisa ngikhlasin kepergian Raisa.
FAUZAN
Gue serius. Raisa emang masih hidup. Seminggu ini gue ketemu sama dia. Gue selalu nyamperin dia di kantornya.
ZIO
Lo nggak bercanda kan?
AKMAL
Lo nggak lagi halu kan?
FAUZAN
Gue nggak bercanda dan gue nggak halu. Kalau kalian nggak percaya, besok kita temuin dia di kantornya. Gue buktiin ke kalian kalau Raisa emang masih hidup.