Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
56. INT. RUMAH FAUZAN – KAMAR FAUZAN – MALAM
Fauzan sedang berada di balkon.
Tiba-tiba banyak notif masuk dari grup sekolahnya. Fauzan membukanya. Ternyata ada yang mengirimkan foto Raisa dan Vano berduaan di pantai.
Rahang Fauzan seketika mengeras. Tangannya mengepal.
Saat Fauzan akan menghubungi Raisa, tiba-tiba mamanya mengetuk pintu.
MAMA
Fauzan, buka pintunya!
Fauzan segera membukakan pintu.
FAUZAN
Ada apa, Ma?
MAMA
Tolong anterin mama ke rumahnya tante Anis ya! Soalnya mama sama temen-temen mama mau kumpul di sana.
FAUZAN
Iya. Berangkat sekarang?
MAMA
Mama siap-siap bentar.
57. INT. DALAM MOBIL – MALAM
Mobil Fauzan berhenti. Mama turun dari mobil. Fauzan kembali melajukan mobilnya.
58. EXT. JALAN – MALAM
Fauzan kembali mengingat foto Raisa dan Vano. Fauzan emosi. Tanpa disadari, dia melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.
Tiba-tiba Anya menyeberang. Fauzan tidak dapat menghindar alhasil dia menabrak Anya.
Mobil Fauzan berhenti.
Para warga langsung mengerumuni Anya yang terpental beberapa meter akibat ulah Fauzan.
Lalu ada beberapa warga yang mengetuk kaca mobil Fauzan.
WARGA
Turun lo! Tanggung jawab udah nabrak orang.
FAUZAN
I-iya, Mas. Gue keluar.
Fauzan keluar lalu menghampiri Anya.
FAUZAN
Tolong bawa ke mobil saya biar saya bawa ke rumah sakit!
Para warga membopong tubuh Anya.
Fauzan melajukan mobil dengan cepat.
59. EXT. RUMAH SAKIT – MALAM
Anya dibawa ke ruang ICU oleh dua orang suster.
Fauzan menunggu di depan ruang ICU.
Lalu Fauzan membuka handphone Anya untuk menghubungi keluarga Anya.
Fauzan melihat riwayat panggilan dan di paling atas ada kontak bernama "Kakak".
FAUZAN
Halo (beat) Adek lo kecelakaan dan sekarang ada di rumah sakit Harapan.
Panggilan berakhir.
FAUZAN
Aaarrgghhh bodoh! Kenapa lo bisa nabrak orang sih, Zan?
Fauzan terlihat gusar. Lalu dia kepikiran Raisa. Fauzan segera meneleponnya.
FAUZAN
Halo, Sa.
INTERCUT TO :
60. INT. RUMAH RAISA – KAMAR RAISA – MALAM
RAISA
Iya, Jan? Ada apa?
FAUZAN
G-gue.
RAISA
Lo kenapa?
FAUZAN
Gue takut, Sa.
RAISA
Hah? Lo takut kenapa?
FAUZAN
Gue habis nabrak orang, Sa.
RAISA
APA? LO HABIS NABRAK ORANG? TERUS SEKARANG KEADAAN LO GIMANA? LO BAIK-BAIK AJA KAN?
FAUZAN
Gue baik-baik aja, Sa. Tapi orang yang gue tabrak keadaannya parah. Gue takut kalau dia-
RAISA
Udah-udah, lo tenang dulu. Lo lagi di rumah sakit mana?
FAUZAN
RS Harapan.
RAISA
Yaudah, gue ke sana sekarang.
61. EXT. RUMAH SAKIT – DEPAN RUANG ICU – MALAM
Tiba-tiba Vano datang dan langsung menonjok Fauzan.
Fauzan tersungkur ke lantai.
VANO
Lo apain adek gue hah?
FAUZAN
Vano? Jadi dia adek lo?
VANO
Iya, dia adek gue. Kenapa hah?
FAUZAN
Gue minta maaf. Gue nggak sengaja.
VANO
Bullshit! Awas aja kalau sampe adek gue kenapa-napa, lo orang pertama yang gue salahin!
Vano berusaha meredam emosi. Vano duduk di kursi, begitu pun Fauzan.
Lalu Raisa datang.
RAISA
Ojan! Vano!
FAUZAN & VANO
Raisa!!!
Fauzan langsung berdiri dan memeluk Raisa.
FAUZAN
Gue takut, Sa.
RAISA
Lo tenang, Jan. Gue di sini sama lo. (beat) Ayo duduk dulu!
Posisi duduknya Raisa berada di tengah-tengah Fauzan dan Vano.
RAISA (CONT’D)
Sekarang jelasin kejadiannya kayak gimana.
VANO
Dia udah nabrak adek gue! (menunjuk Fauzan)
FAUZAN
Gue nggak sengaja.
VANO
Alah al-
RAISA
Bentar-bentar! Jadi orang yang ditabrak sama Ojan itu adek lo, Van? Anya?
VANO
Iya, Anya yang ditabrak sama dia.
RAISA
Kejadiannya gimana, Jan? Kok lo bisa sampe nabrak Anya?
FAUZAN
Tadi gue habis nganterin mama ke rumah tante Anis, terus pulangnya gue nggak sengaja ngebut. Eh, tiba-tiba ada yang lewat. Karena gue nggak bisa ngehindar, akhirnya gue nabrak dia.
VANO
Makanya lain kali nggak usah kebut-kebutan di jalan. Bahayain orang lain tau.
FAUZAN
Iya.
Pintu ruang ICU terbuka.
DOKTER
Dengan keluarga pasien?
Raisa, Fauzan, dan Vano langsung berdiri.
VANO
Saya kakaknya, Dok. Gimana keadaan adek saya, Dok? Dia baik-baik aja kan?
DOKTER
Mari ikut saya ke ruangan! Nanti akan saya jelaskan semuanya.
VANO
Baik, Dok.
62. EXT. RUMAH SAKIT – DEPAN RUANG DOKTER – MALAM
Vano keluar dari ruang dokter dengan wajah yang lesu.
63. EXT. RUMAH SAKIT – DEPAN RUANG ICU – MALAM
Vano kembali menghampiri Raisa dan Fauzan.
RAISA
Gimana, Van? Apa kata dokter?
Vano menatap Fauzan. Lalu Vano kembali menonjok Fauzan. Fauzan tidak melawan. Di hanya pasrah.
RAISA
Van, udah, Van! Tenangin diri lo, Van! Ini di rumah sakit. Jangan buat kegaduhan.
Raisa menarik tangan Vano agar mundur dari Fauzan.
Vano langsung memeluk Raisa dan Raisa pun membalasnya.
RAISA
(melepas pelukan) Jadi apa kata dokter?
VANO
Dokter bilang kemungkinan besar Anya mengalami amnesia dan kakinya lumpuh untuk sementara waktu.
RAISA
Ya ampun! Gue ikut sedih dengernya. Semoga Anya cepet sembuh ya.
VANO
POKOKNYA GUE NGGAK MAU TAU, LO HARUS TANGGUNG JAWAB JAGAIN ANYA SAMPE DIA INGET LAGI DAN KAKINYA BISA JALAN KAYAK BIASANYA. KALAU NGGAK, GUE BAKAL LAPORIN LO KE POLISI!!!
RAISA
Van, udah, jangan teriak-teriak! Ntar pasien lain keganggu.
FAUZAN
Gue janji gue bakal jagain adek lo sampe dia sembuh.
64. INT. RUMAH SAKIT – RUANG RAWAT ANYA – PAGI
Raisa tidur di sofa. Ia terbangun lalu melihat jam dinding.
Raisa melirik Anya. Dia melihat tangan Anya mulai bergerak.
Raisa menghampiri Anya.
RAISA
Akhirnya lo sadar juga.
ANYA
Lo siapa?
RAISA
Kenalin gue Raisa.
ANYA
Gue di mana? Dan ... gue siapa?
RAISA
Bentar, gue bangunin kakak lo dulu.
Van, bangun! Adek lo udah sadar.
Vano membuka mata. Setelah Vano bangun, barulah Raisa membangunkan Fauzan.
VANO
Adek! Akhirnya lo sadar. Gue khawatir banget sama keadaan lo.
ANYA
Lo siapa?
VANO
Gue Vano Dek, kakak lo.
ANYA
Kakak?
VANO
Iya.
ANYA
Nama gue siapa?
VANO
Nama lo Anya, Dek.
ANYA
Kenapa gue bisa di sini?
FAUZAN
Semalem gue nggak sengaja nabrak lo.
ANYA (V.O.)
Ganteng banget anjir!
ANYA
Lo nabrak gue?
FAUZAN
Iya. Gue minta maaf. Gue bener-bener nggak sengaja. Gara-gara gue lo jadi amnesia dan ....
ANYA
Dan apa?
VANO
Lo lumpuh untuk sementara waktu, Dek.
ANYA
Maksud lo gue nggak bisa jalan gitu?
VANO
Iya, Dek. Tapi kata dokter cuma sementara waktu, ntar lo bisa jalan lagi kok.
ANYA
Hikshikshiks ... gue nggak mau lumpuh.
Vano memeluk Anya.
ANYA (CONT’D)
Kalau gue nggak bisa sembuh gimana?
VANO
Sstt! Lo nggak boleh ngomong gitu. Dokter bilang lo akan sembuh dengan bantuan terapi. Lo harus percaya itu.
RAISA
Lo yang sabar ya, Nya. Lo pasti bisa sembuh kok.
ANYA
Thanks. Tadi nama lo siapa?
RAISA
Raisa.
ANYA
Lo siapanya gue?
RAISA
Gue temen sekolah mereka (melirik Fauzan dan Vano)
ANYA
Oh. Kalau gue sekolahnya di mana?
VANO
Lo di SMA Negeri, beda sama kita.
ANYA
Emang kalian di mana?
VANO
SMA Wijaya.
ANYA
Apa boleh gue pindah ke sana? Gue nggak inget sama siapa-siapa. Gue taunya cuma kalian. Gue juga takut dibully dengan kondisi yang kayak gini.
VANO
Boleh kok. Lo tenang aja. Gue bakal ngurus kepindahan lo.