Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
118. EXT. RUMAH SAKIT – TAMAN – PAGI
RAISA
To the point aja!
FAUZAN
Kamu bohong kan sama aku? Sebenernya kamu nggak lupa ingatan kan?
RAISA
Kata siapa?
FAUZAN
Lah tadi buktinya kamu inget sama mama papa.
RAISA
Oh.
FAUZAN
Kenapa kamu bohongin aku, Sa?
RAISA
Gue nggak mau nyakitin perasaan cewek lo.
FAUZAN
Aku nggak punya pacar, Sa.
RAISA
Istri?
FAUZAN
Istri apalagi. Selama 4 tahun ini aku jomblo, Sa. Aku juga nggak deket sama siapa-siapa. Kenapa kamu bisa berpikiran kayak gitu?
RAISA
Soalnya terakhir kali pas gue pergi kan lo mau tunangan tuh. Walaupun gue dapet kabar dari ayah katanya pertunangan lo gagal. Tapi gue mikir lo kan playboy, jadi pasti gampang cari yang baru. Dan gue nggak mau nyakitin perasaan siapapun itu.
FAUZAN
Tanpa kamu sadari kamu nyakitin perasaan aku, Sa. Aku sakit pas kamu bilang nggak kenal sama aku.
RAISA
Maaf. Tapi aku terpaksa. Aku tau kamu pasti ngerasa bersalah sama aku gara-gara kamu nggak sadar sama perasaanku dulu dan tiba-tiba aku pergi gitu aja. Aku nggak mau perasaan bersalah itu muncul lagi. Makanya aku berusaha jauhin kamu. Biar kamu bisa bebas jalani hidup tanpa kebeban sama aku.
FAUZAN
Aku nggak pernah nganggep kamu beban, Sa. Asal kamu tau, aku emang ngerasa bersalah tapi rasa menyesal lebih mendominasi. Aku nyesel kenapa aku nggak sadar sama perasaan aku sendiri. Aku nyesel kenapa nggak peka sama perasaan kamu. Aku nyesel karena tanpa sengaja aku sering nyakitin kamu. Aku minta maaf, Sa. Aku bener-bener minta maaf. Kepergianmu menyadarkanku kalau kamu itu penting, kamu sangat berarti buat aku. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku mohon jangan tinggalin aku lagi! Hari-hariku terasa berat tanpa kehadiran kamu. Aku berusaha menyibukkan diri di kantor biar nggak terlalu larut dalam pikiranku. Karena setiap saat aku ingat, setiap saat aku rindu, setiap saat pula aku menyesal. Aku tau semuanya terlambat. Tapi percaya Sa, tanpa aku sadari, semua perhatianku, semua keposesifanku, itu karena aku nggak mau kehilangan kamu. Aku sadar aku bodoh. Aku berusaha nyari kebahagiaan dengan cara gonta-ganti pacar. Tapi tanpa aku sadari, kebahagiaan itu ada di deket aku, bersama kamu, sahabat yang aku cintai.
Raisa menangis. Fauzan memeluk Raisa.
RAISA
Maafin aku. Aku nggak bermaksud ninggalin kamu. Saat itu hubungan kita lagi kurang baik dan kamu mau melangsungkan pertunangan. Jadi aku pikir kamu sibuk makanya aku nggak nemuin kamu langsung buat pamitan.
FAUZAN
Udah, nggak papa, aku ngerti kok. Itu udah masa lalu biarin aja berlalu. Gimana kalau sekarang kita buka lembaran baru? Kamu mau kan memulai semuanya dari awal lagi?
RAISA
Iya. Aku mau.
FAUZAN
Mau apa?
RAISA
Buka lembaran baru.
FAUZAN
Jadi istri aku?
RAISA
Hah? Kamu kan belum ngelamar aku.
FAUZAN
Oh, jadi kamu nungguin aku ngelamar nih. Tenang aja Sayang, nanti pasti ada saatnya aku ngelamar kamu kok.
RAISA
Ngomong apaan sih kamu? Aku nggak ngerti.
FAUZAN
Ntar juga ngerti sendiri hehe.
119. EXT. VILA – HALAMAN DEPAN – MALAM
Raisa, Keysa, Paula, Ola, Fauzan, Kevin, Zio, dan Akmal sedang duduk melingkar di atas rerumputan.
ZIO
Bosen nih. Nyanyi yuk!
FAUZAN
Bentar, gue ambil gitar dulu di dalem.
RAISA
Emang ada?
FAUZAN
Ada kok.
Fauzan pergi lalu kembali dengan gitarnya.
FAUZAN
Mau nyanyi lagu apa?
KEYSA
Gue kangen sama suara lo, Sa.
PAULA
Iya, Sa. Nyanyi dong!
FAUZAN
Gimana kalau kamu duet sama aku?
RAISA
Boleh-boleh. Mau nyanyi lagu apa?
FAUZAN
Afgan ft. Raisa – Percayalah.
Fauzan mulai memetik gitarnya.
FAUZAN
Aku yang tak akan melepaskan
Kamu yang mengenggam hatiku
Kita tak kan mungkin terpisahkan
Biarlah terjadi apapun yang terjadi
RAISA
Aku yang tak bisa melepaskan
Kamu yang miliki hatiku
FAUZAN
Walau mungkin terlalu cepat
RAISA
Bagi kita berdua
Untuk mengatakan
FAUZAN & RAISA
Selamanya kita akan bersama
Melewati segalanya
Yang dapat pisahkan kita berdua
Selamanya kita akan bersama
Tak kan ada keraguan
Kini dan nanti
Percayalah
Lagu berakhir. Para sahabat bertepuk tangan dengan meriah.
FAUZAN
Aku punya kejutan buat kamu.
RAISA
Kejutan apa?
FAUZAN
Kamu tunggu sini ya! Kevin, Akmal, Zio ikut gue! Keysa, Paula, Ola temenin Raisa!
PARA SAHABAT
Oke, Zan.
Fauzan dan ketiga sahabatnya kembali. Fauzan menyanyikan lagu Yovie & Nuno - Janji suci.
FAUZAN
Dengarkanlah, wanita pujaanku
Raisa berbalik badan dan langsung berdiri
Raisa menatap Fauzan yang sedang memegang gitar. Di sampingnya ada Kevin yang membawa sebuket bunga mawar merah berukuran besar, Zio sebuket cokelat favorit Raisa, dan Akmal membawa sebuah boneka beruang yang besar dan menggemaskan.
Malam ini akan kusampaikan
Hasrat suci kepadamu, dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini
Fauzan dkk mendekati Raisa dkk.
Fauzan maju selangkah demi selangkah, begitu pun Raisa. Kini jarak keduanya semakin dekat.
Aku ingin mempersuntingmu
'Tuk yang pertama dan terakhir
Jangan kau tolak dan buat 'ku hancur
'Ku tak akan mengulang 'tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu
Akulah yang terbaik untukmu
FAUZAN
Raisa!
Fauzan menaruh gitar di punggungnya. Lalu dia berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah yang isinya adalah sebuah cincin berlian yang begitu indah.
FAUZAN (CONT’D)
Aku tau, aku jauh dari kata sempurna. Aku juga sering bikin kamu nangis. Tapi satu hal yang harus kamu tau. Aku, Fauzan Rayhan Wijaya akan selalu mencintai Raisa Putri Zahira dan berusaha untuk selalu membahagiakannya. Izinkan aku menebus kesalahan di masa lalu. Izinkan aku mengganti air mata kesedihanmu dengan air mata kebahagiaan. Raisa, will you marry me?
PARA SAHABAT
TERIMA ... TERIMA ... TERIMA ....
RAISA
Yes, I will.
Fauzan langsung menyematkan cincin di jari manis Raisa lalu memeluknya dengan erat.
FAUZAN
Terima kasih sudah menerimaku. Aku mencintaimu.
RAISA
Sama-sama. Aku juga mencintaimu.