Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
NEAR (script)
Suka
Favorit
Bagikan
14. [14]

85. EXT. RUMAH FAUZAN – HALAMAN DEPAN – MALAM

Melihat Fauzan berlari membuat Anya tidak sadar berdiri dari kursi rodanya.

ANYA

Kamu mau ke mana? (menahan pergelangan tangan Fauzan)

FAUZAN

Udah bisa berdiri lo? (tersenyum miring)

ANYA

H-hah? I-ini... aku ... eeee ....

Tiba-tiba Fauzan menampar Anya dengan sangat keras.

FAUZAN

Selama ini lo bohongin gue kan? Lo sengaja pura-pura masih sakit biar bisa deket-deket sama gue. Lo juga sengaja maksain perjodohan ini dengan ancaman mau laporin gue polisi, iya kan? Lo juga udah bikin gue jauh dari Raisa. Gue benci sama lo! Gue udah muak sama drama lo ini. Gue.mau.batalin.pertunangan.ini!!!

ANYA

Nggak! Kamu nggak bisa batalin gitu aja.

FAUZAN

Kenapa nggak bisa? Lo mau ngancem gue? Percuma, nggak mempan!

ANYA

Maafin aku hikshiks. Aku bisa jelasin semuanya (memeluk Fauzan)

Fauzan mendorong Anya sampai membuatnya hampir terjatuh.

FAUZAN

Jangan pernah muncul di hidup gue lagi!!!

Lalu Fauzan pergi.

MAMA

Fauzan, kamu mau ke mana?

FAUZAN

Bandara.

KEVIN

Fauzan mau nyusulin Raisa, Tan.

MAMA

Emangnya Raisa mau ke mana?

KEVIN

Amrik, Tan.

86. INT. DALAM MOBIL FAUZAN – MALAM

Fauzan terlihat gusar. Dia menambah kelajuan mobilnya.

87. EXT. BANDARA – MALAM

RAISA

Aku pamit dulu ya.

BUNDA

Jaga diri kamu baik-baik ya, Sayang. Kabarin bunda kalau udah nyampe.

RAISA

Iya, Bun. Bunda juga baik-baik di sini.

AYAH

Kalau ada apa-apa kabarin ayah ya. Ayah pasti akan langsung nyamperin kamu ke sana.

RAISA

Siap, Yah. Yaudah aku ke sana sekarang ya. Bentar lagi take off.

Raisa berpelukan dengan kedua orang tuanya. Lalu dia berjalan menjauhi keluarganya.

88. EXT. PARKIRAN BANDARA – MALAM

Fauzan buru-buru keluar dari mobilnya. Ia berlari masuk ke dalam bandara.

89. EXT. BANDARA – MALAM

Fauzan melihat kedua orang tua Raisa. Fauzan menghampiri mereka.

FAUZAN

Bunda! Ayah!

BUNDA & AYAH

Fauzan!

FAUZAN

Raisa di mana? Dia belum pergi kan?

BUNDA

Raisa udah pergi, Zan.

AYAH

Kamu kok ada di sini? Bukannya seharusnya kamu lagi tunangan ya?

FAUZAN

Nggak jadi, Yah. Pertunangannya batal.

AYAH

Kok bisa batal?

FAUZAN

Soalnya Anya bohongin aku, Yah. Dia cuma pura-pura sakit.

AYAH

Kamu yang sabar ya.

FAUZAN

Iya, Yah.

BUNDA

Yaudah kita pulang dulu ya, Zan.

FAUZAN

Iya, Bun. Hati-hati!

Setelah kepergian bunda dan ayah, Fauzan mencari tempat duduk yang sepi.

Lalu Fauzan menangis.

FAUZAN

Ternyata selama ini yang gue cari itu lo, Sa. Gue ... gue cinta sama lo.

90. INT. RUMAH FAUZAN – KAMAR FAUZAN – MALAM

Fauzan baru saja masuk ke dalam kamar. Fokusnya langsung tertuju pada sebuah kotak pemberian Raisa yang ada di atas kasurnya. Fauzan segera mengambil kotak tersebut lalu membukanya.

Di dalamnya terdapat sebuah kotak berisikan jam tangan mewah.

Di samping kotak jam tangan, terdapat sebuah flashdisk dan surat.

Fauzan membuka surat tersebut lalu membacanya.

Hai Ojan,

Selamat ya atas pertunangan lo. Gue ikut seneng akhirnya sahabat gue yang playboy ini bisa menetap ke satu cewek. Tapi sorry ya Jan, gue nggak bisa dateng ke acara lo. Soalnya gue harus berangkat ke Amrik. Sorry juga gue baru ngasih tau lo. Jadi gue dapet beasiswa di sana dan sayang kan kalau nggak gue ambil. Oh ya, sebagai permintaan maaf sekaligus kado atas pertunangan lo, gue beliin jam tangan yang lo pengen. Nggak usah kepo gue dapet uang dari mana. Yang jelas jamnya itu ori dan gue beli pakek uang gue sendiri. Gue harap lo suka sama pemberian gue itu.

Jan, maaf banget tapi gue pengen jujur, gue nggak mau kebeban lagi karena nyembunyiin ini. Maaaaffff banget, gue jatuh cinta sama lo. Tapi lo tenang aja, gue nggak akan maksa lo kok. Gue tau cinta nggak harus memiliki. Tapi gue mohon, jangan benci gue ya gara-gara gue cinta sama lo yang notabene sahabat gue dari kecil. Gue juga nggak tau kenapa perasaan ini bisa tiba-tiba ada.

Yaudah ya, itu aja yang mau gue sampein. Jangan lupa bahagia, Ojan! Sampe ketemu 4 tahun lagi. Tapi kayaknya pas kita ketemu lo udah nikah ya? Kalau iya, sorry gue nggak bisa dateng ke pernikahan lo. Pokoknya gue ikut bahagia ngeliat lo bahagia:)

I love you, Sahabatku ❤

Fauzan kembali menangis. Lalu dia mengambil laptop dan mencolokkan flashdisk pemberian Raisa.

Terdapat sebuah video di dalamnya. Fauzan langsung memutarnya.

Terlihat Raisa sedang berada di kamar sambil bermain gitar dan menyanyi.

RAISA

Sekian lamanya 'ku melangkah

Lewati cerita

Begitu jauh dan berwarna

Namun tetap saja

Tak ada yang sanggup tandingimu

'Tuk membuatku luluh

Abadi di hati

Kau yang tak pernah hiraukanku

Tak pernah pedulikan

Aku yang selalu kagumi dirimu

Meski perih kuterima

Meski sedih kunikmati

Tak mampu

Aku sedikit pun lupakanmu

Meski aku takkan mungkin milikimu

Satu doaku

Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku

Berbagai cara telah aku tempuh

'Tuk hapus dirimu

Namun engkau lagi dan engkau lagi

Tetap engkau lagi

Cinta sejati yang enggan mati

Dan kokoh berdiri

Mungkin hingga mati

Kau yang tak pernah hiraukanku

Tak pernah pedulikan

Aku yang selalu kagumi dirimu

Meski perih kuterima

Meski sedih kunikmati

Tak mampu

Aku sedikit pun lupakanmu

Meski aku takkan mungkin milikimu

Satu doaku

Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku

Meski perih kuterima

Meski sedih kunikmati

Tak mampu aku sedikit pun lupakanmu

Meski aku takkan mungkin milikimu

Satu doaku

Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku

Satu doaku

Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku

FAUZAN

Nggak perlu nunggu suatu saat nanti, karena sekarang pun gue udah mencintai lo, Sa. Gue janji, gue bakal nungguin lo sampe lo balik lagi ke Indo.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar