Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
85. EXT. RUMAH FAUZAN – HALAMAN DEPAN – MALAM
Melihat Fauzan berlari membuat Anya tidak sadar berdiri dari kursi rodanya.
ANYA
Kamu mau ke mana? (menahan pergelangan tangan Fauzan)
FAUZAN
Udah bisa berdiri lo? (tersenyum miring)
ANYA
H-hah? I-ini... aku ... eeee ....
Tiba-tiba Fauzan menampar Anya dengan sangat keras.
FAUZAN
Selama ini lo bohongin gue kan? Lo sengaja pura-pura masih sakit biar bisa deket-deket sama gue. Lo juga sengaja maksain perjodohan ini dengan ancaman mau laporin gue polisi, iya kan? Lo juga udah bikin gue jauh dari Raisa. Gue benci sama lo! Gue udah muak sama drama lo ini. Gue.mau.batalin.pertunangan.ini!!!
ANYA
Nggak! Kamu nggak bisa batalin gitu aja.
FAUZAN
Kenapa nggak bisa? Lo mau ngancem gue? Percuma, nggak mempan!
ANYA
Maafin aku hikshiks. Aku bisa jelasin semuanya (memeluk Fauzan)
Fauzan mendorong Anya sampai membuatnya hampir terjatuh.
FAUZAN
Jangan pernah muncul di hidup gue lagi!!!
Lalu Fauzan pergi.
MAMA
Fauzan, kamu mau ke mana?
FAUZAN
Bandara.
KEVIN
Fauzan mau nyusulin Raisa, Tan.
MAMA
Emangnya Raisa mau ke mana?
KEVIN
Amrik, Tan.
86. INT. DALAM MOBIL FAUZAN – MALAM
Fauzan terlihat gusar. Dia menambah kelajuan mobilnya.
87. EXT. BANDARA – MALAM
RAISA
Aku pamit dulu ya.
BUNDA
Jaga diri kamu baik-baik ya, Sayang. Kabarin bunda kalau udah nyampe.
RAISA
Iya, Bun. Bunda juga baik-baik di sini.
AYAH
Kalau ada apa-apa kabarin ayah ya. Ayah pasti akan langsung nyamperin kamu ke sana.
RAISA
Siap, Yah. Yaudah aku ke sana sekarang ya. Bentar lagi take off.
Raisa berpelukan dengan kedua orang tuanya. Lalu dia berjalan menjauhi keluarganya.
88. EXT. PARKIRAN BANDARA – MALAM
Fauzan buru-buru keluar dari mobilnya. Ia berlari masuk ke dalam bandara.
89. EXT. BANDARA – MALAM
Fauzan melihat kedua orang tua Raisa. Fauzan menghampiri mereka.
FAUZAN
Bunda! Ayah!
BUNDA & AYAH
Fauzan!
FAUZAN
Raisa di mana? Dia belum pergi kan?
BUNDA
Raisa udah pergi, Zan.
AYAH
Kamu kok ada di sini? Bukannya seharusnya kamu lagi tunangan ya?
FAUZAN
Nggak jadi, Yah. Pertunangannya batal.
AYAH
Kok bisa batal?
FAUZAN
Soalnya Anya bohongin aku, Yah. Dia cuma pura-pura sakit.
AYAH
Kamu yang sabar ya.
FAUZAN
Iya, Yah.
BUNDA
Yaudah kita pulang dulu ya, Zan.
FAUZAN
Iya, Bun. Hati-hati!
Setelah kepergian bunda dan ayah, Fauzan mencari tempat duduk yang sepi.
Lalu Fauzan menangis.
FAUZAN
Ternyata selama ini yang gue cari itu lo, Sa. Gue ... gue cinta sama lo.
90. INT. RUMAH FAUZAN – KAMAR FAUZAN – MALAM
Fauzan baru saja masuk ke dalam kamar. Fokusnya langsung tertuju pada sebuah kotak pemberian Raisa yang ada di atas kasurnya. Fauzan segera mengambil kotak tersebut lalu membukanya.
Di dalamnya terdapat sebuah kotak berisikan jam tangan mewah.
Di samping kotak jam tangan, terdapat sebuah flashdisk dan surat.
Fauzan membuka surat tersebut lalu membacanya.
Hai Ojan,
Selamat ya atas pertunangan lo. Gue ikut seneng akhirnya sahabat gue yang playboy ini bisa menetap ke satu cewek. Tapi sorry ya Jan, gue nggak bisa dateng ke acara lo. Soalnya gue harus berangkat ke Amrik. Sorry juga gue baru ngasih tau lo. Jadi gue dapet beasiswa di sana dan sayang kan kalau nggak gue ambil. Oh ya, sebagai permintaan maaf sekaligus kado atas pertunangan lo, gue beliin jam tangan yang lo pengen. Nggak usah kepo gue dapet uang dari mana. Yang jelas jamnya itu ori dan gue beli pakek uang gue sendiri. Gue harap lo suka sama pemberian gue itu.
Jan, maaf banget tapi gue pengen jujur, gue nggak mau kebeban lagi karena nyembunyiin ini. Maaaaffff banget, gue jatuh cinta sama lo. Tapi lo tenang aja, gue nggak akan maksa lo kok. Gue tau cinta nggak harus memiliki. Tapi gue mohon, jangan benci gue ya gara-gara gue cinta sama lo yang notabene sahabat gue dari kecil. Gue juga nggak tau kenapa perasaan ini bisa tiba-tiba ada.
Yaudah ya, itu aja yang mau gue sampein. Jangan lupa bahagia, Ojan! Sampe ketemu 4 tahun lagi. Tapi kayaknya pas kita ketemu lo udah nikah ya? Kalau iya, sorry gue nggak bisa dateng ke pernikahan lo. Pokoknya gue ikut bahagia ngeliat lo bahagia:)
I love you, Sahabatku ❤
Fauzan kembali menangis. Lalu dia mengambil laptop dan mencolokkan flashdisk pemberian Raisa.
Terdapat sebuah video di dalamnya. Fauzan langsung memutarnya.
Terlihat Raisa sedang berada di kamar sambil bermain gitar dan menyanyi.
RAISA
Sekian lamanya 'ku melangkah
Lewati cerita
Begitu jauh dan berwarna
Namun tetap saja
Tak ada yang sanggup tandingimu
'Tuk membuatku luluh
Abadi di hati
Kau yang tak pernah hiraukanku
Tak pernah pedulikan
Aku yang selalu kagumi dirimu
Meski perih kuterima
Meski sedih kunikmati
Tak mampu
Aku sedikit pun lupakanmu
Meski aku takkan mungkin milikimu
Satu doaku
Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku
Berbagai cara telah aku tempuh
'Tuk hapus dirimu
Namun engkau lagi dan engkau lagi
Tetap engkau lagi
Cinta sejati yang enggan mati
Dan kokoh berdiri
Mungkin hingga mati
Kau yang tak pernah hiraukanku
Tak pernah pedulikan
Aku yang selalu kagumi dirimu
Meski perih kuterima
Meski sedih kunikmati
Tak mampu
Aku sedikit pun lupakanmu
Meski aku takkan mungkin milikimu
Satu doaku
Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku
Meski perih kuterima
Meski sedih kunikmati
Tak mampu aku sedikit pun lupakanmu
Meski aku takkan mungkin milikimu
Satu doaku
Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku
Satu doaku
Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku
FAUZAN
Nggak perlu nunggu suatu saat nanti, karena sekarang pun gue udah mencintai lo, Sa. Gue janji, gue bakal nungguin lo sampe lo balik lagi ke Indo.