Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
NEAR (script)
Suka
Favorit
Bagikan
2. [2]

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN. RAISA DKK SUDAH KELAS 12.

18. INT. RUMAH RAISA – RUANG KELUARGA – SIANG

KEYSA

Bosen nih.

KEVIN

Gimana kalau kita main TOD?

KEYSA

Ayo! Lo punya botol nggak, Sa?

RAISA

Kayaknya punya deh. Gue cari bentar ya.

Raisa pergi. Tak lama kemudian, dia kembali dengan sebuah botol air mineral. Lalu Raisa memberikan botol ke Keysa.

KEYSA

Kita puter dulu buat nentuin siapa yang ngasih pertanyaan atau tantangan.

Raisa dkk duduk melingkar di karpet. Posisinya, Raisa-Fauzan-Akmal-Zio-Paula-Kevin-Keysa.

Keysa memutar botol dan berhenti di Paula.

Paula memutar botol dan berhenti di Raisa.

RAISA

Baru juga mulai, eh udah gue yang kena.

PAULA

Buruan Sa, lo mau milih apa?

RAISA

Gue pilih truth aja deh.

PAULA

Oke. Pertanyaan gue, siapa yang udah ngerebut first kiss lo?

RAISA

Kepo!

FAUZAN

Harus dijawab, Sa!

RAISA

Oke. Belum ada yang ngerebut first kiss gue.

KEYSA

Serius, Sa?

RAISA

Serius lah. Ngapain juga gue bohong. Yaudah, gue lanjut nih ya.

Raisa memutar botol dan berhenti di Kevin.

RAISA

Kenapa lo sama Keysa nggak pacaran aja?

KEVIN

Keysa nggak mau. Katanya enak komitmen aja biar nggak ada kata putus.

KEYSA

Status nggak terlalu penting buat gue. Jadi cukup tau aja perasaan masing-masing dan komitmen buat bareng-bareng terus.

RAISA

Oh, yaudah. Next guys!

Kevin memutar botol dan berhenti di Fauzan.

KEVIN

Truth or dare?

FAUZAN

Dare.

KEVIN

Rebut first kissnya Raisa.

RAISA & FAUZAN

LO GILA!!!

AKMAL

Cie ngomongnya barengan.

KEYSA

Mau aja, Sa. Kapan lagi lo ngerasain ciuman.

RAISA

Ogah gue ciuman sama Ojan.

ZIO

Nggak papa kali, Sa. Dia kan sahabat lo.

RAISA

Gue tuh maunya first kiss gue buat suami gue kelak, bukan buat sahabat gue.

FAUZAN

Ganti yang lain aja tantangannya.

KEVIN

Nggak bisa. Pokoknya harus itu.

FAUZAN

Sa!

RAISA

Nggak.

FAUZAN

Raisa! (wajah memelas)

RAISA

Gue bilang nggak ya nggak.

FAUZAN

Mau ya! (suara lembut)

Raisa terdiam. Fauzan mulai mendekat. Para sahabat fokus menyaksikan adegan demi adegan.

Ujung hidung Raisa dan Fauzan sudah menempel. Raisa memejamkan mata. Saat bibir Fauzan hampir menyentuh bibir Raisa, tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi.

Raisa membuka mata lalu mendorong tubuh Fauzan.

Raisa berdiri lalu berlari menuju pintu.

FAUZAN (V.O.)

Padahal dikit lagi.

19. EXT. DEPAN KEDAI ICE CREAM – SORE

IKY

Nih Mbak, ice cream rasa cokelat favorit lo!

RAISA

Thanks, Mas.

IKY

(duduk) Mbak Raisa kok masih kuat aja sih nganterin mas Fauzan nembak cewek lain?

RAISA

Harus kuat dong, Mas. Demi ngeliat sahabat bahagia hehe.

IKY

Mbak Raisa nggak ada niatan nyari pacar gitu? Biar bisa lepas dari mas Fauzan?

RAISA

Gue belum kepikiran, Mas. Ntar aja lah. Sekarang gue mau fokus dulu ke sekolah.

IKY

Oh iya, Mbak Raisa udah kelas 12. Berarti bentar lagi lulus dong, Mbak?

RAISA

Iya lah, Mas. Ya kali gue nggak lulus-lulus.

IKY

Berarti ntar gue bakal kehilangan pelanggan tetap dong.

RAISA

Tenang aja, Mas. Walaupun gue udah lulus, gue pasti nyempetin ke sini. Secara kan ice cream di kedai lo nih favorit gue banget.

IKY

Bener ya, Mbak? Gue tunggu lho.

RAISA

Iya, Mas. Tapi jangan lupa kasih gue diskon ya haha.

IKY

Bisa diatur itu, Mbak.

20. EXT. TAMAN – SORE

Fauzan tidak sengaja melihat Raisa sedang tertawa bersama Iky. Seketika ekspresi Fauzan berubah menjadi kesal.

FAUZAN

Mia, aku pulang dulu ya.

MIA

Kak Fauzan nggak mau nganterin aku pulang?

FAUZAN

Next time aja ya. Sekarang aku ada urusan penting.

MIA

Oh yaudah nggak papa. Aku pulang dulu ya, Kak.

Setelah Mia pergi, Fauzan menghampiri Raisa.

21. EXT. DEPAN KEDAI ICE CREAM – SORE

FAUZAN

Pulang! (suara tegas)

Raisa dan Iky menoleh.

RAISA

Eh, Jan. Udah selesai?

FAUZAN

Udah. Ayo pulang!

RAISA

Mia mana? Nggak lo anterin pulang?

FAUZAN

Dia dijemput.

RAISA

Oh, yaudah. Mas Iky, gue pulang dulu ya.

IKY

Iya, Mbak. Hati-hati!

Fauzan bertambah kesal melihat keramahan Raisa ke Iky.

22. INT. RUMAH MIA – RUANG DEPAN – SORE

Mia menutup pintu lalu Cici menghampirinya.

CICI

Kenapa baru pulang?

MIA

Eh, Kakak. Tadi aku ke taman bentar Kak, makanya baru pulang.

CICI

Ngapain? Sama siapa?

MIA

Nggak ngapa-ngapain. Sendirian, Kak.

CICI

Yakin sendirian?

MIA

I-iya, Kak.

CICI

Tapi kok tadi gue ngeliat lo di taman sama Fauzan ya?

MIA

Hah? Fauzan siapa, Kak?

CICI

Udahlah nggak usah pura-pura bego. Jujur aja sama gue, lo ngapain di taman berduaan sama Fauzan?

MIA

A-aku ....

CICI

Lo ditembak sama Fauzan?

MIA

Kakak tau dari mana?

CICI

Udah gue duga. Sekarang juga lo putusin Fauzan karena gue nggak ngizinin lo pacaran sama dia.

MIA

Nggak mau. Aku sayang sama dia.

CICI

Lo putusin sekarang atau Senin depan lo yang bakal diputusin?

MIA

Maksud Kakak apa?

CICI

Lo cuma dijadiin mainan sama dia. Dia nggak beneran tulus sama lo.

MIA

Kakak pasti bohong kan? Kak Fauzan nggak mungkin kayak gitu.

CICI

Terserah lo mau percaya atau nggak. Yang jelas gue udah ngingetin lo.

Mia pergi meninggalkan Cici.

23. EXT. SMA WIJAYA - DEPAN KELAS 12 IPA 1– SORE

Fauzan menunggu Raisa. Raisa keluar dari dalam kelas lalu mereka pergi ke taman belakang.

24. EXT. SMA WIJAYA - TAMAN BELAKANG – SORE

FAUZAN

Gue mau kita putus.

MIA

Kenapa Kakak mutusin aku? Kita kan baru aja jadian, Kak.

FAUZAN

Gue udah bosen sama lo.

MIA

Hikshiks ... aku nggak mau kita putus, Kak. Aku masih sayang sama Kakak.

FAUZAN

Lupain gue dan jangan pernah muncul lagi di hadapan gue! Yuk Sa, kita pergi!

RAISA

Mia yang sabar ya. Semoga lo dapet pengganti Ojan yang lebih baik.

MIA

Iya, Kak. Makasih.

RAISA

Gue duluan ya.

25. EXT. JALAN – SORE

Raisa dan Fauzan sedang berada di atas motor ninja Fauzan. Tiba-tiba hujan turun dengan begitu deras. Fauzan menepikan motornya di ruko yang sepi.

Raisa dan Fauzan turun dari motor lalu duduk di depan ruko tersebut.

Raisa memeluk dirinya sendiri.

FAUZAN

Lo kedinginan ya?

RAISA

Dikit.

FAUZAN

Lo tunggu sini bentar ya!

RAISA

Lo mau ke mana?

FAUZAN

Pergi bentar. Lo jangan ke mana-mana ya!

Fauzan menaiki motornya lalu melaju pergi meninggalkan ruko.

Tak lama kemudian Fauzan kembali dengan membawa sebuah kantong plastik.

Fauzan kembali duduk di sebelah Raisa.

RAISA

Lo bawa apa?

FAUZAN

Pakek! (memberikan jaket dari dalam kantong plastik ke Raisa)

RAISA

Eh, nggak usah, Jan. Lo aja yang pakek.

FAUZAN

Lo yang kedinginan, jadi lo yang pakek.

Fauzan memakaikan jaket ke tubuh Raisa.

RAISA

Thanks ya.

Fauzan tersenyum. Lalu Raisa dan Fauzan saling terdiam. Mereka fokus menatap setiap air hujan yang menetes.

Fauzan menoleh dan mendapati Raisa sedang tersenyum.

FAUZAN

Lo cantik.

RAISA

(menoleh) Lo bilang apa?

FAUZAN

Lo cantik, Sa.

RAISA

Baru nyadar lo punya sahabat secantik gue?

Fauzan menyentil dahi Raisa.

RAISA

Sakit bego!

FAUZAN

Habisnya lo gemesin sih.

RAISA

Gue baru tau kalau orang gemesin tuh disentil jidatnya.

FAUZAN

Emang biasanya kalau orang gemesin tuh diapain?

RAISA

Yang gue tau sih pipinya dicubit.

Fauzan langsung mencubit kedua pipi Raisa.

RAISA

Lo apa-apaan sih, Jan? Sakit tau (mengelus pipi).

FAUZAN

Katanya kalau gemesin tuh dicubit pipinya. Lah itu barusan gue cubit pipi lo.

RAISA

Tapi nggak keras-keras juga kali.

FAUZAN

Ya maaf hehe.

RAISA

Lo kenapa sih tiba-tiba aneh gini? Nggak kayak biasanya.

FAUZAN

Nggak tau. Mungkin karena gue baru nyadar kalau ternyata sahabat gue ini cantik plus gemesin.

Fauzan memeluk Raisa dengan erat.

RAISA

Ih, lepasin Jan!

FAUZAN

Nggak usah manyun gitu kali.

RAISA

Gue lagi kesel sama lo. Sembarangan main peluk-peluk gue. Lo pikir gue cewek apaan hah?

FAUZAN

Emang kalau mau meluk lo harus izin dulu ya?

RAISA

Yaa ... iya. Lo harus izin dulu sama gue.

FAUZAN

Yaudah kalau gitu. Raisa gue izin meluk lo lagi boleh?

RAISA

Nggak boleh.

FAUZAN

Tuh kan! Kalau izin pasti nggak lo bolehin. Makanya tadi gue langsung meluk aja.

RAISA

Hahaha. Iya-iya gue bolehin kok.

Fauzan memeluk Raisa dan kali ini Raisa membalasnya.

26. INT. RUMAH MIA – RUANG DEPAN – SORE

Mia baru saja masuk ke dalam rumah.

CICI

Gimana? Udah diputusin sama Fauzan?

MIA

Bukan urusan Kakak.

CICI

Gue kan udah peringatin lo soal Fauzan. Lonya sih nggak percaya sama gue.

MIA

Aku nggak mau putus dari kak Fauzan, Kak. Aku sayang sama dia hikshiks.

CICI

Cowok nggak cuma dia doang. Banyak yang lebih baik dari dia.

MIA

Kenapa kak Fauzan tega sama aku, Kak?

CICI

Dia emang gitu orangnya. Udah, lo tenang aja. Gue bakal balas dendam sama dia.

MIA

Kakak mau apain kak Fauzan?

Cici tidak menjawab. Dia hanya tersenyum miring.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar