Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
56. INT. Kantor, ruang arsip – Siang
Cast: Silbi, Gilang, Anggi, Nadin, Icha, Mamih, Babe, Adi
Nadin duduk di bangku. Babe bersandar di meja. Anggi, Mamih, Icha, dan Adi berlesehan.
ANGGI
Jadi bener, Mih, Klara mantannya Gilang?
MAMIH
Nih, Icha kan yang bilang.
ANGGI
Oh, iya. Bener, Cha?
Icha mengangguk.
ICHA
Bukan cuma itu. Kalian tahu Harum temen aku, kan?
Yang lain kecuali Babe dan Adi mengangguk.
ICHA
Yang anak HRD?
Yang lain kecuali Babe dan Adi mengangguk kembali.
ICHA
Cucunya Bos Besar?
ANGGI & MAMIH
(Teriak) Iya, tahu! Terus kenapa?!
BABE
Jangan teriak-teriak.
ICHA
(berbisik) Klara sepupunya dia....
ANGGI & MAMIH
(Teriak) Serius?!
Babe kaget. Nadin hanya tersenyum sambil mengelus-elus perutnya. Adi bingung.
BABE
Dibilang jangan teriak-teriak.
ICHA
Ssshh!
MAMIH
Itu berarti—
ICHA
Klara juga cucu Bos Besar, yang artinya juga dia ponakan bubos. Ya walaupun ponakan jauh tetap aja jatuhnya ponakan.
ANGGI
Ah... pantesan nggak ada yang tahu proses rekrutannya ya Mbak Nad?
Nadia hanya tersenyum.
MAMIH
Ya namanya perusahan ini perusahan keluarga mereka, kan.
ICHA
Nggak aneh kalau gitu, ya.
ANGGI
Terus tentang dia mantannya Gilang?
ICHA
Aku cuma tahu mereka pernah pacaran doang, Kak. Nggak enak juga mau nanya banyak sama Harum. Tapi kalau ngerasain dari aura Kak Gilang sama Klara, kayaknya putusnnya nggak mulus ya?
Anggi membuang napas berat.
ANGGI
Terus Silbi gimana? Padahal Silbi udah mau buka hati untuk Gilang....
Silbi dan Daniel datang.
SILBI
Kok mukanya pada lusuh gitu. Pada ngegosipin apaan sih?
Anggi mendongak.
ANGGI
Ah?
Anggi menatap Icha dan Mamih. Mamih menggeleng pelan.
ANGGI
Oh... Lusuh nungguin lo lama banger. Laper tahu kita.
Anggi berdiri.
ANGGI
Yuk, ke kantin.
Semua berdiri kecuali Nadin.
NADIN
Aku nggak ikut, ya. Bawa bekel. Lagian, juga mau tidur bentar.
Mereka pergi, Anggi merangkul Silbi supaya ikut.
57. INT. Kamar Silbi – Malam
Cast: Silbi
Silbi duduk di tempat tidurnya sambil memegang surat promosi jabatan. CU surat itu. Silbi memandangi lama surat itu lalu tersenyum tulus. Silbi menggunakan tangan lainnya untuk mengambil handphone di atas nakas. CU layar handphone, tidak ada notifikasi, hanya memperlihatkan tanggal dan jam. Silbi memandangi handy fan dari Gilang, lalu tersenyum simpul sambil membuang napas berat.
SILBI
Laper.
Silbi melipat kembali suratnya, meletakkannya bersama ponselnya di nakas, lalu berjalan keluar kamar.
58. INT. Dapur, meja makan – Malam
Cast: Silbi, Papa
Silbi membuka kabinet atas dapur dan melihat beberapa mi instan.
SILBI
Tapi kemarin udah makan mi.
Silbi menutup kembali lemari, lalu beralih ke kulkas, mengambil susu cair dan membawanya ke meja makan.
Papa datang lalu membuka kaleng kerupuk dan memakan kerupuknya. Silbi ikut mengambil kerupuk itu.
SILBI
Mau delivery nggak, Pa?
PAPA
Emang kamu masih laper?
Silbi mengangguk.
PAPA
Mau makan apa emang?
SILBI
Pempek enak kayaknya.
PAPA
Beli di mana?
SILBI
Depan komplek buka sampe jam sebelas. Mau nggak?
PAPA
Boleh, deh.
SILBI
Oke. Silbi ambil handphone dulu, ya.
Bel rumah berbunyi saat Silbi berdiri. Silbi dan papa saling bertatapan.
SILBI
Silbi aja yang buka.
59. INT/EXT. Pintu depan rumah Silbi – Malam
Cast: Silbi, Tania, Papa, Mama, bayi kembar, Bi Inah
Silbi membuka memutar kunci pada pintu depan rumahnya, lalu menarik gagang pintu itu. Silbi tersenyum.
SILBI
Kak Tania?
Memperlihatkan wajah Kak Tania yang murung, bayi kembar yang masing-masing digendong oleh Tania dan Bi Inah, lalu tas bayi dan tas biasa yang sudah tergelatak di lantai. Senyuman Silbi perlahan memudar. Papa datang, ikut terkejut.
PAPA
Tania?
Mama berjalan ke arah pintu.
MAMA
Pa, Bi. Siapa, malam-malam gini—
60. INT. Ruang keluarga rumah Silbi – Malam
Cast: Silbi, Tania, Papa, Mama
Tania dan Mama duduk di satu sofa panjang. Sedangkan Silbi duduk di sofa terpisah di sebelah Tania, papa di sofa sebelah Mama.
TANIA
Maafin Tania ya, Ma, Pa... Tania berusaha untuk memperbaiki ini semua. (Tania menggeleng) Tania yakin bisa mengembalikkan keadaan seperti semula. Tania berusaha memaafkan Reno yang udah selingkuh. Tapi‑
Tania menahan tangisnya.
TANIA
Tapi saat Reno bilang perempuan itu mengandung dan dia memilih untuk menceraikan Tania... Tania nggak tahu harus melakukan apa, Ma.
Tania terisak. Silbi cepat-cepat menghapus air matanya agar tidak terlihat Tania. Mama memegang tangan Tania.
TANIA
Tania bisa aja menyetujuinya. Tapi gimana sama si kembar...?
MAMA
Mama paham betul perasaan kamu. Semua Ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Karena kamu anak mama, Mama juga mau yang terbaik untuk kamu. Kami akan mendukung kamu, kalau memang kamu mau menyetujui perceraian itu. Karena sia-sia memperjuangkan rumah tangga kamu kalau hanya kamu yang berjuang.... Untuk kembar, Mama yakin ada rencana lebih baik nantinya.
TANIA
Maafin Tania....
Mama memeluk Tania. Mama, Papa, dan Silbi masih menahan tangisnya.
61. INT. Rumah Silbi — Malam
Cast: Silbi, Mama, Papa
Mama menutup pelan pintu kamar Tania, lalu berjalan ke ruang makan. Papa sudah berdiri di situ. Silbi menuruni tangga, tetapi memberhentikan langkahnya saat melihat papa dan mamanya berdiri berhadapan di ruang makan.
PAPA
Tania udah tidur?
Mama tersenyum simpul dan mengangguk. Perlahan senyumannya berubah menjadi menahan tangis. Mama menutup mulutnya agar tangisnya tidak terdengar. Papa mendekati Mama dan memeluknya. Papa menepuk-nepuk punggung mama pelan. Mata Papa berkaca-kaca. Silbi yang masih berdiri di tangga, ikut menangis tanpa suara.