Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
19. INT. Ruang tamu rumah Silbi – Malam
Cast: Silbi, Gilang, Mama, Papa, Tania, Daniel, Anggi, Icha.
Gilang, Anggi, Danile, Icha duduk di ruang tamu rumah Silbi. Mama datang membawa minuman dengan nampan. Sudah ada satu birthday cake matcha di atas meja.
DANIEL
Tante pake repot-repot.
MAMA
Nggak sama sekali. Bentar ya Tante ambil makanannya.
Anggi berdiri.
ANGGI
Anggi bantu, ya, Tante.
Icha ikut berdiri. Anggi dan Icha pergi menyusul Mama. Mereka datang kembali dengan masing-masing membawa dua loyang besar pizza, sepiring martabak telur, dan sepiring lumpia lalu meletakkannya di atas meja.
MAMA
Maaf ya cuma bisa sediain segini. Habis Tante nggak tahu kalian mau datang.
Mama, Anggi, dan Icha kembali duduk.
ANGGI
Ini aja udah banyak banget, Tan... Oh iya, Tante, kami mau repotin lagi, nih. Bukan ngerepotin aja sih tapi juga mau berantakin.
Mama bingung. Daniel mengeluarkan beberapa petasan kertas.
DANIEL
Kalau nanti Silbi dateng kita kasih kejutan ini gimana, Tan?
MAMA
Oh, boleh, dong. Tunggu ya, Tante coba telepon Silbi dulu, dia udah di mana.
Anggi membagikan petasannya.
MAMA
Pa? Papa!
Papa datang.
GILANG, ANGGI, DANIEL, ICHA
Malam, Om.
PAPA
Malam... malam. Mau buat surprise untuk Silbi, ya?
MAMA
Pa, coba telepon Silbi udah di mana dia.
Papa kembali ke dalam mengambil ponsel. Tania datang bergabung.
TANIA
Kalian bisa kena semprot sama Silbi.
ANGGGI, DANIEL, ICHA
Halo, Kak.
TANIA
Udah tahu kan Silbi nggak suka kalau ultahnya dibuat heboh.
ANGGI
Justru itu tujuannya, Kak.
Tania tersenyum.
GILANG
(berbisik ke Daniel) Kak Tania, kan?
TANIA
Ini pasti Gilang?
MAMA
Oh, iya, dari tadi Tante juga mau nanya itu. Kayaknya baru pertama kali ke sini, ya?
GILANG
Oh? Iya, Kak... Tante.
Papa datang.
MAMA
Siapa tadi namanya? Gil—
PAPA
Kok handphone Silbi nggak aktif ya, Ma.
MAMA
Coba telepon lagi. Ke mana lagi nih anak?
GILANG
(tanya ke Anggi) Ini lilinnya nyalain sekarang aja, ya?
ANGGI
Iya nyalain aja.
Silbi datang.
PAPA
Lah, ini anaknya. Papa teleponin dari tadi.
Silbi dan lainnya saling menatap. Hening beberapa saat. Lalu semuanya kecuali Silbi langsung buru-buru mengambil petasan kertas lalu mengarahkannya ke Silbi.
ALL exc. SILBI
Happy Birthday!!!
ANGGI
Lang, kuenya cepet.
Silbi kikuk melihat Gilang lalu melihat keluarganya yang tersenyum melihat mereka. Gilang mendekat ke arah Silbi. Silbi menatap Gilang sebentar, lalu siap meniup.
GILANG
Make a wish dulu.
Silbi menutup kembali mulutnya lalu menutup mata sebentar, dan meniup lilinnya.
ALL exc. Silbi.
Yay, happy birthday!!!
SILBI
Ngapain sih pada repot-repot. Udah kayak bocah aja diginiin. Nggak liat nih angka 29 di sini.
PAPA
“Makasih semuanya”. Itu Om bantu translate.
Semua kecuali Silbi tersenyum.
ICHA
Paham betul kami, Om.
DANIEL
Lo ya gue bela-belain pulang sebelum ultah lo biar bisa rayain bareng. Eh malah lo-nya yang ngacir.
ANGGI
Tahu, nih. Gue juga atur honeymoon biar nggak bentrok sama ultah lu.
SILBI
Nggak usah hiperbola.
Semua tersenyum.
MAMA
Oh, iya. Tadi belum dilanjutin. Gilang temen kantornya Silbi juga?
GILANG
Iya, Tante.
MAMA
Kok, nggak pernah main ke sini? Atau jangan-jangan dilarang sama Silbi ya?
Mereka tertawa.
ICHA
Kak Gilang baru dua tahun, Tante, jadi karyawan. Tapi udah diangkat jadi superintendent. Bisa dibilang Kak Gilang ini bos termuda Tante.
MAMA
Oh, iya? Wah, emang kalau boleh tahu umur Nak Gilang berapa?
GILANG
28, Tante.
MAMA
Oh lebih mudah setahun dengan Silbi, ya. Ehm, tapi nggak apa-apa... Kalau pacar, Nak Gilang udah punya belum?
SILBI
Mama...
ANGGI
Belum, Tan. Abis gimana, orang yang mau dijadiin pacar nolak mulu.
Anggi, Daniel, Icha, Tania menatap Silbi, membuat Mama dan Papa ikut menatap Silbi. Gilang hanya bisa meminum minumannya.
MAMA
Ini anak satu bener-bener, ya! Menantu material gini kamu sia-siain.
Gilang tersedak, yang lain bersorak.
SILBI
Males ih mainnya kroyokan. Udah bubar-bubar. Besok kerja, kan.
PAPA
Temen-temen kamu belum makan itu.
MAMA
Iya pokoknya harus habisin dulu baru pada boleh pulang, ya.
GILANG, ANGGI, DANIEL, ICHA
Siap, Tante.
MAMA
Gilang jangan nyerah, ya. (Bicara ke papa) Yuk, Pa.
Gilang tersenyum, salah tingkah.
PAPA
Oh, iya. Pesenan Papa, Bi?
Silbi mengeluarkan semua oleh-olehnya, memberikan bagian Papa dan Tania.
SILBI
Kalian ambil juga tuh ya satu-satu.
PAPA
Om masuk dulu, ya. Untuk Gilang, Om mah terserah Silbi aja.
Papa masuk. Gilang tersenyum.
ANGGI
Uuuhh... padahal baru ketemu, tapi udah lampu hijau aja, tuh, Lang.
TANIA
Sekadar info aja nih, Lang, jarang-jarang papa sama mama terutama mama langsung positif kayak tadi.
SILBI
Kak Tania gimana kalau ikut masuk juga?
Tania tersenyum dan masuk.
DANIEL
Kak Tania tambah cantik, ya.
ICHA
Setuju aku, Kak. Kata mama aku, wanita yang lagi mengandung emang cantiknya jadi berkali lipat.
GILANG
Silbi nggak kalah cantik, ah.
Semua kecuali Gilang menatap malas ke Gilang.
ANGGI
Wooo tadi aja jiper. Sekarang, keluar dah aslinya.
Silbi tersenyum.
20. EXT. Depan rumah Silbi – Malam
Cast: Silbi, Gilang, Daniel, Anggi, Icha.
Memperlihatkan Daniel dan Icha sudah ada di atas motor lengkap menggunakan helm mereka. Silbi, Gilang, dan Anggi berdiri di depan pagar rumah Silbi, tidak jauh dari motor Daniel dan Icha.
SILBI
Tiati, Niel, bawa anak orang.
ICHA
Kak Silbi makasih, ya. Selamat ulang tahun sekali lagi.
DANIEL
Thank you, ya, Bi. Duluan, ya.
Daniel dan Icha pergi.
GILANG
Lo beneran nggak mau bareng gue, Nggi?
ANGGI
Yaelah rumah setempongan di belakang situ pake dianter segala. Dah ya, gue duluan.
Anggi membuka lengannya untuk memeluk Silbi. Silbi menyambutnya.
ANGGI
Selamat ulang tahun ya sahabat gue yang paling cantik. (Berbisik) bisa kali tuh mulai mempertimbangkan cowok di belakang gue.
Silbi menepuk punggung Anggi pelan. Anggi pergi. Gilang tinggal berdua dengan Silbi. Keadaan menjadi kikuk. Gilang membuka tasnya, lalu mengeluarkan kado.
GILANG
Gue tahu lo nggak suka kalau orang lain ngasih kado ke lo. Tapi ini gue beneran cuma mau ngasih doang tanpa ada niat apa pun.
Gilang dengan ragu menyodorkan kadonya. Silbi mengambilnya.
GILANG
Lo mau terima?
SILBI
Lo mau gue buang?
GILANG
Ya jangan, dong.
Silbi tersenyum tulus pada Gilang, dan Gilang membalasnya. Mereka bertatapan cukup lama.
SILBI (VO) & GILANG (sambil mengelus-elus dadanya)
Kenapa jadi deg-degan gini?
Silbi panik.
SILBI
Hah? Lo denger?
Gilang bingung.
GILANG
Denger apa?
SILBI
Ah? Oh? Udah sana balik.
Silbi panik langsung berbalik masuk rumahnya. Tetapi mendadak berhenti, berbalik menghadap Gilang dan mengangkat kadonya.
SILBI
Thank you, ya. Hati-hati.
Silbi langsung masuk.
GILANG
“Hati-hati”...?
Gilang tersenyum sambil masih mengelus-elus dadanya.
21. INT. Kamar Silbi – Malam
Cast: Silbi
Silbi duduk di tempat tidurnya, lalu membuka kado dari Gilang. Silbi tersenyum melihat handy mini fan BT21 dengan karakter favoritnya dan sebuah scrunchie berwarna mint. Silbi mengikatkan scruncie itu pada gagang handy fan lalu meletakkannya di atas nakas.
22. INT. Kantor Silbi – Sore
Cast: Silbi, Gilang, Icha, Adi, Nadin
Silbi sedang bekerja di meja kerjanya. Adi datang membawa setumpuk kertas.
ADI
(Sedikit berbisik) Mbak Silbi.
Silbi tidak mendengar karena terlalu fokus.
ADI
Mbak Silbi...
SILBI
Ya?
ADI
Ini, Mbak, setting dua untuk novel Blue Side.
SILBI
Oke, thank you.
Silbi mengambil tumpukan kertas dari Adi. Gilang datang.
GILANG
Kebetulan lo di sini, Di. Ini untuk buku kalian The Giving Cloud, STO-nya harus mundur seminggu.
Silbi mengambil surat pengantar tugas dari tangan Gilang.
SILBI
Kenapa?
GILANG
Percetakan dalem lagi nggak bisa, Bi.
GILANG
Terus bukunya mau diselipin art paper juga kan? Jadi tadi gue diskuisiin sama Babe, mau kirim ke percetakan luar aja. Nggak apa-apa ya, mundur seminggu.
SILBI
Tapi nggak sampe pindah bulan, kan? Target gue ngepas banget soalnya bulan ini.
GILANG
Tenang, nggak, kok.
Adi masih terdiam, menautkan jarinya di depan sambil menyimak Gilang dan Silbi. Silbi mengambil pulpen, menandatangani surat pengantar tugas itu, lalu beranjak ke Nadin selaku superitendant editor untuk meminta tanda tangannya juga. Setelahnya Silbi kembali ke tempatnya, dia memberikan kertas itu pada Gilang.
SILBI
Masih ada lagi?
ADI
Oh, nggak, Mbak. Makasih.
Silbi dan Gilang bingung karena Adi yang menjawab.
Adi berbalik, saat itu juga Icha datang dan membuat mereka hampir tabrakan. Saat Icha ingin melangkah ke kiri maupun ke kanan, Aldi juga berlaku demikian sehingga Icha cepat-cepat putar balik, tidak jadi kembali ke meja kerjanya, membuat Gilang menggodanya.
GILANG
Lah, Cha, mau ke mana? Tempat duduk lo kan di sini!
Adi juga salah tingkah dan langsung pergi.
SILBI
Lo ya suka banget ngecengin mereka. Kurang-kurangin kenapa?
GILANG
Lo juga tuh kurang-kurangin juteknya. Si Adi udah tiga bulan di sini tapi masih takut tahu kalau dapet buku lo.
SILBI
Gue nggak ngapa-ngapain dia juga.
GILANG
Ya setidaknya senyum dikit, kek. Sayang punya senyuman manis tapi nggak ditampilin.
Silbi melirik tajam ke Gilang. Gilang membentuk senyuman menggunakan jarinya.
GILANG
Smile~~
Nadin tertawa. Silbi dan Gilang menengok ke arah Nadin.
SILBI
Diketawain Mbak Nadin, tuh.
NADIN
Sorry-sorry nggak bermaksud nguping. Gue kagum sih sama kreativitas lo, Lang. Bisa aja nyelipin tuh gombalan.
Gilang menepuk dadanya bangga lalu mengacungkan jempol. Terdengar teriakan Mamih.
MAMIH
(VO) Kerrr... Keerrr... Kerr... Camilan sore~ Camilan sore~~ Ada dimsum dari penulis, nih.
Gilang, Silbi, dan Nadin langsung berdiri.
23. INT. Kantor Silbi, ruang serba guna – Sore
CAST: Silbi, Gilang, Anggi, Daniel, Nadin, Mamih, Icha, Babe, Adi, 4 Ekstra
Nadin disusul Silbi dan Gilang masuk ke ruangan. Terlihat karyawan udah mengelilingi meja, terdapat dua piring besar yang berisi dimsum, piring dan garpu plastik sudah ada di atas meja.
Mamih
Setiap kepala maksimal tiga, ya.
Karyawan mengambil lalu kembali ke tempatnya masing-masing, menyisakan Silbi, Gilang, Mamih, Icha, Adi, Daniel, dan Anggi. Mamih lalu mengambil 5 dimsum
ICHA
Ih, Mamih, katanya maksimal tiga, kok ngambil lima? Aku ambil satu lagi, ya.
MAMIH
Ealah, Ndok. Ini misahin buat bubos, loh.
SILBI & ADI
Ambil jatah gue/aku aja.
Silbi melihat Adi, buru-buru merevisi perkataannya.
SILBI
Lang... ambil jatah gue aja, Lang.
Wajah gilang memperlihatkan ekpresi terharu. Silbi memberikan kode dengan matanya kalau yang dilakukannya itu agar Adi bisa memberikan dimsumnya ke Icha. Icha langsung pergi dengan Adi mengikuti.
MAMIH
Mereka kayaknya punya cerita masa lalu.
ANGGI
Iya, tapi Icha tuh jadi ngingetin gue sama seseorang.
Anggi tersenyum pada Silbi. Silbi tersenyum pada Daniel.
GILANG
Apaan nih pada senyum-senyuman?
Silbi meletakan satu dimsum di piring kecil plastik Gilang.
SILBI
Udah nih makan, nggak usah bawel.
GILANG
Beneran buat gue?
SILBI
Nggak baik udah bilang mau ngasih tapi ditarik lagi.
GILANG
Gue beneran terharu.
Anggi, Mamih, Daniel saling senyum.