Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51. INT. Kamar Silbi – Malam
Cast: Silbi, Tania
Silbi melihat handy fan hadiah ulang tahun dari Gilang di atas nakas. Ponselnya bergetar. Silbi mengangkat ponsel itu ke depan wajahnya. Layar Tania muncul di sebelah wajah Silbi.
SILBI
Kenapa, Kak?
TANIA
Aku yang mau tanya kamu kenapa?
SILBI
Aku kenapa?
Tania tertawa kecil.
TANIA
Nggak kelar-kelar kalau saling tanya gini. Nggak tahu kenapa tiba-tiba aku pengen nelepon kamu. Semua baik-baik aja, kan?
SILBI
Emang ya aku tuh nggak bisa nyembunyiin sesuatu dari Kak Tania. Padahal udah beda rumah.
TANIA
Kenapa? Gilang?
SILBI
Jadi ada karyawan baru cewek, namanya Klara.
Silbi terdiam sebentar.
TANIA
Cewek itu ada hubungannya sama Gilang?
Silbi tersenyum.
SILBI
Belum tahu sih, Kak. Tapi aku bisa ngerasain keadaan tuh awkward di antara mereka.
TANIA
Kasih Gilang waktu, Bi. Kakak yakin Gilang pasti akan ceritain semuanya.
Silbi kembali tersenyum simpul.
SILBI
Gilang tadi juga bilang gitu, ya walaupun nggak secara langsung.
TANIA
See... Gilang udah kasih waktu banyak buat kamu. Nggak ada salahnya kamu melakukan hal yang sama.
Semua orang punya masa lalu, Bi. Dan saat Gilang siap menceritakan masa lalunya, itu kembali lagi ke kamu, kamu yang bisa menilai dan kamu yang bisa memutuskan apakah mau terima masa lalunya itu. Karena sia-sia kalau kamu menjalani hubungan tanpa menerima masa lalu pasangan kamu. Itu akan jadi bumerang nantinya.
SILBI
Aku tadinya mencoba nggak peduli, Kak. Aku mau percaya sama Gilang yang selama ini aku tahu. Tapi setelah merasakan ada hal yang berbeda saat Klara hadir. Aku jadi penasaran.
TANIA
Karena ini pertama kalinya buat kamu. Wajar, kok. Bahkan untuk yang berganti pasangan beberapa kali tetap penasaran akan masa lalu pasangannya.
SILBI
Aku merasa aneh, udah mau kepala tiga gini masih bingung harus ngapain kalau soal kayak gini. Padahal kalau Anggi atau Icha minta saran, kayaknya gampang banget ngasihnya.
Tania mendadak sedih.
TANIA
Karena menasehati lebih mudah daripada melakukannya.
Silbi tersenyum.
SILBI
Kok jadi Kak Tania yang sedih?
Tania tersadar lalu mencoba tampak senang kembali.
TANIA
Ah? Nggak kok. Aku malah seneng banget akhirnya kamu bisa membuka hati untuk orang lain, terutama untuk seorang cowok.
SILBI
Makasih ya, Kak, udah mau make waktunya untuk dengerin curahatan aku.
TANIA
Lebay, deh. Dini hari juga kalau mau curhat aku ladenin, biar sekalian pas ngasih susu si kembar.
Silbi tertawa kecil.
SILBI
Gimana kabarnya dua ponakan aku itu? Pasti tambah gemesin, deh.
Tania tersenyum.
TANIA
Udah tidur mereka.
SILBI
Yaudah Kak Tania tidur juga gih. Tuh mata udah lusuh banget.
TANIA
Aku masih nunggu Reno.
SILBI
Oh? Udah jam sebelas gini Mas Reno belum pulang?
TANIA
Lembur katanya.
SILBI
Tuh, tahu gitu Kak Tania tetep tinggal di rumah sini aja, kan ramean di sini.
TANIA
Kan ada Bi Inah di sini.
SILBI
Di sini juga ada Bi Silbi.
Tania kembali tertawa.
SILBI
Sabtu besok aku main ke sana, deh.
TANIA
Iya, kabarin aja, ya, Bi.
Layar Tania hilang. Silbi melihat kembali handy fan yang diberikan Gilang dan membuang napas berat.
52. INT. Kantor – Pagi
Cast: Silbi, Gilang, Klara, Icha, Anggi, Nadin
Silbi baru datang, lalu duduk di meja kerjanya dan melihat Icha yang sedang serius menatap komputernya. Silbi ikut melihat layar komputer Icha.
SILBI
Yaampun gue kira lo lagi ngerjain apa, Cha, serius banget.
ICHA
Oh? Pagi Kak Silbi. Ini aku lagi baca berita, katanya Hospital Playlist mau dibuat season 2-nya.
SILBI
Oh iya? Dramanya emang bagus, sih.
Anggi yang duduk di depan Silbi berdiri, sehingga hanya terlihat dari kepala sampai bahunya saja.
ANGGI
Ngomong-ngomong tentang series lo udah tahu belum Bi, si Sabrina dicancel.
SILBI
Iya gue juga tahu dari semalem. Kenapa sih ya yang bagus-bagus pada dicancel semua. Si Anne juga tuh, udah ada petisi tapi tetep nggak ngaruh.
Nadin datang membawa berbagai makanan, lalu duduk di bangku kerjanya.
NADIN
Udah pada sarapan belum? Nih yuk makan bareng.
Icha berdiri, melihat ke meja Nadin.
ICHA
Wuih, udah makan sih, Kak. Tapi kayaknya enak.
NADIN
Yaudah, ini makan aja.
Mamih datang berdiri di samping meja kerja Nadin.
MAMIH
Ealah Ndok, itu Nadin itungannya dua orang, loh.
Silbi tertawa.
SILBI
Jadi inget mama. Aku dulu sering dimarahin kalau minta makanan Kak Tania.
NADIN
Nggak apa-apa, kok, Mih, aku paling nyicip-nyicip doang.
ANGGI
Kalau gitu aku juga mau ya, Mbak.
NADIN
Sini-sini.
Anggi dan Icha mendekat ke meja Nadin, lalu mengambil makanannya.
Gilang datang, lalu duduk di meja kerjanya. Setelah meletakkan tasnya, Gilang bermaksud menghampiri Silbi, tapi Klara datang mencegah Gilang dengan membawa sebotol jus stroberi.
KLARA
Buat kamu.
Gilang terkejut. Semua karyawan memperhatikan mereka. Tetapi saat Gilang menatap, mereka memalingkan wajah kembali.
GILANG
Ah? Gue nggak suka storberi.
KLARA
Oh? Sejak kapan? Dulu kamu suka banget sama storberi.
Silbi terkejut, lalu melihat Gilang yang sudah menatapnya. Mamih berdeham.
MAMIH
Udah jam sembilan, udah pada balik ke tempatnya. Kerja... kerja....
Anggi, Icha, dan Mamih kembali ke tempatnya. Icha dan ANggi mengucapkan terima kasih ke Nadia atas makanannya.
BOS ANNA
(OS) Silbi, ke ruangan saya sebentar, ya.
Silbi berdiri.
SILBI
Oh, iya, Mbak.
Silbi bingung dan langsung pergi ke ruangan Bos Anna.
53. INT. Kantor, ruangan Bos Anna – Pagi
Cast: Silbi, Bos Anna
Silbi dan Bos Anna duduk berhadapan. Bos Anna memberikan sebuah amplop kepada Silbi.
BOS ANNA
Saya menawarkan kedua kalinya untuk kamu bisa naik jabatan.
Silbi terkejut.
BOS ANNA
Sebelumnya, jabatan yang saya tawarakan adalah superintendent. Tapi kali ini saya mau kamu jadi asisten saya, asisten manajer.
SILBI
Maaf, Mbak. Kalau boleh tahu, kenapa bukan Mbak Nadin atau Gilang yang memang sudah superitendat.
BOS ANNA
Pertama, kamu sudah membuktikan kemampuan kamu. Kedua, kamu satu-satunya yang sangat paham tidak hanya dengan bahasa Inggri tapi juga bahasa Korea.
Silbi bingung.
BOS ANNA
Kamu tahu, kan, perusahaan kita punya cabang di London dan Korea?
Silbi mengangguk.
BOS ANNA
Kalau kamu terima tawaran saya. Kamu akan bekerja di perusahaan kita yang ada di Korea dan London selama satu tahun. Jadi enam bulan di Korea dan enam bulan di London. Bisa dibilang pelatihan sebelum kamu benar-benar menjabat sebagai asisten saya.
Silbi terdiam sebentar.
SILBI
Saya pikirkan dulu, ya, Mbak.
Bos Anna tersenyum.
BOS ANNA
Saya kasih waktu sampai minggu depan, ya.
SILBI
Baik, Mbak.
Silbi mengambil amplop yang diberikan Bos Anna, lalu berdiri.
BOS ANNA
Saya berharap jawaban kamu akan berbeda dengan sebelumnya.
Silbi hanya memberikan senyuman simpul, lalu keluar ruangan.
54. INT. Kantor, atap datar – Siang
Cast: Silbi, Gilang, Klara
Silbi berjalan di lorong kantor menuju atap datar kantor. Dia melihat salah satu daun pintu terbuka sebagian. Setelah mendekat, dari celah yang terbuka itu, terlihat Klara memeluk Gilang dari belakang.
KLARA
Kasih aku kesempatan lagi, Lang. Aku mau kita mulai dari awal.
(Kaki kanan) Silbi melangkah satu langkah, tetapi berhenti, kemudian mengembalikannya sejajar dengan kaki kirinya lalu berbalik.
SILBI
Kasih Gilang waktu, Bi.
Silbi pergi.
55. INT. Kantor – Siang
Cast: Silbi, Daniel
Silbi berdiri di ujung pintu masuk ruangan kantor. Memperlihatkan ruangan kerja kantor yang kosong, hanya ada dua orang.
SILBI
Pada ke mana?
DANIEL
Mereka di ruang arsip.
Silbi kaget melihat Daniel di sebelahnya.
SILBI
Pasti ada gosip baru.
Daniel mengangkat kedua bahunya.
SILBI
Udah pada makan emang?
DANIEL
Belum. Lo dari mana emang?
SILBI
Ah? Oh... lo sendiri dari mana?
DANIEL
Dari toilet gue.
Silbi dan Daniel menuju ruang arsip.