Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
36. INT. Rumah Gilang (teras) – Pagi
CAST: Gilang, Gio, Gina, Suami Gina, Gia, Reza
Memperlihatkan sebuah rumah minimalis klasik Jawa, Gilang berdiri di depan pintu rumahnya. Gio berlari ke arah Gilang.
GIO
Om Gilang!
GILANG
Hati-hati, Gino.
Gilang menyambut Gino lalu menggendongnya.
GINA
Salam dulu sama Om Gilang.
Gino mencium tangan Gilang.
GINA
Ibu sama Bapak?
GILANG
Ada di dalam.
Reza datang menggendong Gia.
GILANG
Apa kabar, Mas?
REZA
Baik. Kamu gimana?
GILANG
Baik juga.
Gilang mengelus pipi Gia.
GILANG
Halo, Gia. Ini pipi tambah tembem aja.
Gio menunjukkan mainan dinosaur yang sedang dipegangnya.
GIO
Om!
GILANG
Oh ini ya teman baru Gio. Om juga punya sesuatu untuk Gio. Yuk, ambil di dalam.
37. INT. Rumah Gilang, ruang tamu – Siang
CAST: Gilang, Gina, Gio
Gilang dan Gio duduk lesehan dengan Gio bermain dinosaurus. Gina susudk di bangku.
GINA
Jadi gimana sama Silbi?
GILANG
Gimana apanya?
GINA
Kayaknya kemajuannya pesat banget ya? Sampe bisa makan berdua kemarin.
Gilang tersenyum.
GINA
Kakak berharap banget Silbi mau terima kamu, Lang. Walaupun aku belum pernah ketemu langsung sama Silbi, tapi ngelihat ekspresi kamu setiap ngomongin dia. Aku tahu dia spesial. Terlebih, hanya dia yang bisa membuat kamu membuka hati lagi sejak...
Gilang tersenyum pahit.
GINA
Tapi kalaupun pada akhirnya jalan kamu bukan sama Silbi. Kakak berharap kamu nggak akan kembali seperti waktu itu.
Gilang mengangguk.
GILANG
Kejadian itu membuat aku belajar banyak, Kak.
38. INT. Kantor Silbi – Pagi
CAST: Silbi, Gilang, Anggi, Daniel, Icha, Adi, Nadin, Babe, Mamih, Bos Anna, ekstras 4
Semua karyawan sedang berkumpul kecuali, Silbi, Gilang, Adi, Nadin. Silbi meletakkan tasnya di bangku kerjanya lalu ikut berkumpul.
SILBI
Ada apa sih, kok pada ngumpul gini.
ANGGI
Ssshh! Gilang sama Adi kayaknya lagi kena masalah. Mereka lagi di ruangan bubos.
ICHA
Kalau bubos pagi-pagi udah di kantor begini, berarti masalah berat kayaknya.
Nadin datang.
ANGGI
Itu Mbak Nadin.
MAMIH
Lagi ada apa sih, Nad. Semua superitendant pasti udah tahu, kan.
NADIN
Masalah copyright font. Aku belum tahu gimana cerita lengkapnya, sih. Cuma creator font-nya nuntut ganti rugi, dan itu nggak sedikit.
Pintu ruangan Bos Anna terbuka. Gilang dan Adi keluar, semua karyawan menatap sebentar dan mencoba biasa saja. Gilang menuju meja kerjanya dengan Adi mengikuti.
ADI
Maaf ya, Mas.
Gilang tersenyum.
GILANG
Gue yakin ini cuma salah paham, kok.
Gilang menepuk bahu Adi, mengambil tasnya, lalu menyusul Bos Anna yang sudah pergi. Gilang memberikan senyum simpul pada Silbi saat melewatinya.
Fade Out - Fade in
39. INT. Kantor Silbi, meja kerja Adi – Pagi
CAST: Icha, Adi
Icha meletakkan sekotak susu di meja kerja Adi yang rapi dan tidak banyak barang.
ICHA
Gue mau bilang nggak usah dipikirin, tapi itu nggak mungkin karena kalau gue diposisi lo juga pasti kepikiran.
ADI
Aku nggak enak sama Mas Gilang. Aku kan juga terlibat tapi yang sibuk ke sana-sini cuma Mas Gilang.
ICHA
Ya namanya dia penanggung-jawabnya. Lagian tentang font itu lo bilang udah ngikutin prosedur, kan.
Adi mengangguk.
ICHA
Yang bisa lo lakuin buat bantu Kak Gilang ya fokus sama kerjaan lo sekarang, jangan sampe karena terlalu mikirin masalah ini, kerjaan lo yang sekarang malah nggak beres dan membawa masalah lainnya, bukan hanya buat lo tapi juga Kak Gilang.
Adi tersenyum, lalu mengambil susu kaleng yang diberikan Icha.
ADI
Makasih, ya.
40. INT. Kantor Silbi – Pagi
CAST: Silbi, Icha
Silbi sedang duduk di meja kerjanya, memandangi meja kerja Gilang yang kosong, yang ada di sebrang sebelah kiri dari deretan meja kerjanya
Icha datang dan duduk di bangkunya.
ICHA
Kata Adi, Kak Gilang hari ini mungkin sore baru ke kantor. Atau malah nggak ke kantor sama sekali.
SILBI
Ah? Oh... masih ngurusin masalah itu, ya.
Icha tersenyum tipis sambil mengangguk.
Dissolve to
41. INT. Kantor Silbi – Pagi
CAST: Silbi, Gilang, Bos Anna, Icha
Silbi memperhatikan Gilang yang sedang sibuk (di meja kerjanya memeriksa beberapa berkas/DCP, pergi ke mesin foto kopi, memberikan DCP/berkas ke beberapa desainer). Saat Gilang kembali ke mejanya, Silbi berdiri bermaksud menghampiri, tetapi berhenti saat melihat Bos Anna.
BOS ANNA
Lang.
GILANG
Iya, Mbak.
Gilang mematikan komputernya dan mengambil tasnya lalu pergi. Silbi melihat sedih ke arah Gilang.
42. EXT. Kantor Silbi, di atap rata – Siang
CAST: Silbi, Anggi, Daniel
Silbi, Anggi, dan Gilang sedang makan nasi bungkus di meja seperti biasa.
ANGGI
Hampir dua minggu kita nggak makan bareng Gilang. Kantor beda banget ya kalo nggak ada tuh anak.
DANIEL
Gilang nggak ngabarin apa-apa ke lo, Bi?
Silbi menggeleng.
ANGGI
Lo nggak nyoba hubungin dia.
Silbi kembali menggeleng.
SILBI
Gue takut ganggu.
ANGGI
Tapi kadang cowok tuh mau diperhatiin tahu, Bi. Siapa tahu dengan lo hubungin, bisa bikin Gilang semangat.
DANIEL
Kalau gue ada di posisi Gilang. Gue juga nggak akan hubungin lo dulu dan berharap lo nggak menghubungi gue juga. Bukan karena merasa terganggu apa gimana, tapi lebih nggak mau buat lo khawatir.
ANGGI
Ya tapi kalau gitu, jatohnya malah bikin pihak cewek khawatir.
Silbi tersenyum melihat Daniel dan Anggi beradu argumen.
SILBI
Udah-udah kenapa jadinya kalian yang berantem gini.
DANIEL & ANGGI
Kita nggak berantem.
Silbi tertawa kecil lalu kembali muram memandang jauh ke depan.