Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
73. IN. CAFFE – MALAM
SELLA, DEWA
Sella sedang memilih roti yang akan dia pesan. Sella menunjuk sebuah roti kemudian pelayan mengambilkan roti yang diminta Sella dan meletakkannya diatas piring.
Pelayan tersebut meletakkan piring diatas nampan dan kemudian meletakkan secangkir coklat yang masih panas diatas nampan yang sama.
Setelah semua pesanan Sella tertata diatas nampan, Sella menbawa pesanan bersama nampannya menuju meja yang dia inginkan.
Setelah melihat-lihat akhirnya Sella memutuskan duduk dikursi kosong dekat jendela.
Ketika akan menuju meja yang diainginkan, langkahnya terhenti karena melihat sosok yang dia kenal.
SELLA
(Dewa melihat keatas dimana sosok Sella berada)
CUT TO
74. IN. CAFFE – MALAM
SELLA, DEWA
SELLA
(melotot karena terkejut)
DEWA
(mengaduk secangkir kopi hitam diatas meja yang dia pesan)
Sella dan Dewa duduk didalam sebuah caffe yang cukup ramai. Suara musik terdengar samar menemani pengunjung untuk menikmati berbagai olahan kue atau minuman dari ceffe itu.
SELLA
Berhenti mengaduk dan meletakkan sendok kecil pada alas cangkir dan melipat tangan diatas meja. Wajah Dewa menatap jendela besar disebelah kanannya yang menampilkan hiruk-pikuk kota pada malam hari.
DEWA
(Sella hanya dia)
(Dewa kembali menatap Sella)
(menyeruput kopi)
SELLA
(Dewa tersenyum dan meletakkan cangkir)
DEWA
(Sella melonggo)
SELLA
DEWA
(Sella tersenyum)
SELLA
(Sella tersenyum melihat Dewa menyeruput kopi)
VO SELLA
FADE OUT
75. EXT. HALAMAN RUMAH SELLA – MALAM
RENA, SELLA
Rena sedang menunggu Sella didalam mobil sambari memainkan ponselnya. Sesekali Rena melihat kearah pintu keluar rumah Sella dan juga jam dipergelangan tangannya.
Setelah lama menunggu akhirnya Sella keluar dari rumahnya dan berlari menuju mobil hitam yang ada didepan pagar rumahnya.
Sella membuka pintu dan langsung duduk dengan nafas terengah-engah.
SELLA
(merapikan rambut dan memeriksa kedalam tas yang dia bawa)
Sella keluar dari mobil dan berlari masuk kedalam rumah. Rena memejamkan mata dengan menarik nafas berat.
Setelah beberapa menit, Sella kembali keluar dan masuk kedalam mobil.
RENA
(Sopir mengangguk dan menjalankan taxi online)
CUT TO
76. IN. CAFEE – MALAM
SELLA, RENA
SELLA
Rena dan Sella sedang duduk disebuah Caffe. Mereka duduk disamping jendela besar menghadap jalan raya. Malam ini suasana sedang gerimas dan tetesan hujan membasahi kaca besar caffe sehingga manampilkan garis tak teratur pada jendela akibat air hujan yang jatuh.
RENA
(melipat kedua tangan diatas perut dan menghadap jendela)
SELLA
(melihat Rena terus diam Sella menyenggol lengan Rena)
RENA
SELLA
(Sella senyum-senyum sendiri)
RENA
(menghadap Sella)
SELLA
(Rena hanya diam)
RENA
SELLA
(memakan salat buah dalam mangkuk kramik)
RENA
(Sella berhenti mengunyah)
(Sella menggelengkan kepalanya dan meletakkan mangkuk salat diatas meja)
SELLA
RENA
(tersenyum)
SELLA
(Sella lebih mendekat pada Rena yang ada dihadapannya meski terhalang meja)
(Rena diam sejenak)
RENA
(Sella kaget dan mengurungkan niatnya untuk memakan salat buahnya)
SELLA
(Rena mengangguk dan memakan salat buahnya)
RENA
Sella diam sejenak dan meletakkan mangkuknya diatas meja. Rena masih belum meyadari perubahan sikap Sella hingga berbicara.
SELLA
(Rena menatap Sella)
(Sella dan Rena saling menatap)
FADE OUT
77. IN. KAMAR RENA – MALAM
RENA
Rena duduk memegang sebuah pulpen ditangan kanannya. Pulpen tersebut hanya dimainkan dan diputar-putar menggunakan jari-jarinya. Wajah Rena tampak melamun karena memikirkan pembicaraannya dan Sella dicaffe tadi.
FADE OUT
FLASH BACK ON
78. IN. CAFEE – MALAM
SELLA, RENA
(Sella diam menatap Rena)
RENA
SELLA
(Rena memandang Sella sembari memakan salat buah)
(Rena terkejut dan menelan salat buah yang masih penuh dimulutnya)
RENA
(meletakkan sendok didalam mangkuk salat buah)
SELLA
RENA
SELLA
(Sella membenarkan posisi duduknya)
RENA
SELLA
RENA
SELLA
(menyantap salat buah)
RENA
(tersenyum kecut)
(Sella mengangkat kedua alisnya)
SELLA
RENA
SELLA
Rena hanya diam menatap Sella menyantap salat buah. Suka atau tidak suka kata-kata Sella membuat Rena berbikir dan berhasil membuyarkan isi hatinya. Rena hanya diam memegang mangkuk sedangkan Sella tetap asik menyantap salat buah tanpa memperhatikan perubahan raut wajah Rena yang menjadi murung.
FADE OUT
FLASH BACK ON
79. IN. KAMAR RENA – MALAM
RENA
Rena masih saja duduk dimeja kerjanya dengan tangan mencoret-coret kertas kosong diatas meja. Rena tampak melamun dan memikirkan percakapannya dengan Sella di cafee tadi.
Rena tersadar dari lamunannya dan meletakkan pulpen diatas meja kemudian mengusap mukanya dengan kedua telapak tangannya.
Rena berjalan pergi meninggalkan meja dan menuju kamar mandi.
CUT TO
80. IN. KAMAR RENA – MALAM
RENA
Rena sudah mengenakan mukenah dan mengangkat kedua tangannya sejajar dengan dada untuk berdoa.
RENA
(meneteskan air mata)
(Rena mengusap kedua telapak tangannya pada wajah)
FADE OUT
81. IN.RUANG KERJA RENA – SIANG
RENA, KARYAWAN KANTOR
Hari-hari berjalan seperti biasanya. Rena bekerja dikantor dan melakukan aktivitasnya.
VO RENA
Rena mengetik sesuatu pada komputernya dan sesekali ada karyawan lain yang menyodorkan kertas padanya. Rena menoleh dan tersenyum kepada orang yang memberinya kertas.
Rena mencatat setiap hal penting pada stiker dan ditempelkan pada pojok monitor komputernya.
Rena berdiri dan berjalan menuju sebuah ruangan dengan membawa beberapa kertas ditangannya. Rena terus bekerja seprti biasa hingga sore dan dan pulang tiba.
CUT TO
82. EXT. HALTE BUS – SORE
RENA, DEWA
Rena menunggu bus dengan empat orang lainnya. Sella tidak terlihat bersama Rena saat itu jadi Rena hanya diam dan fokus menunggu bus. Rena melihat Dewa mengendari sepeda motor dan Rena tersenyum.
VO RENA
Bus tiba dan semua orang yang menunggu bergegas naik. Rena berdiri dan tangannya memegang besi agar tidak jatuh karena tidak ada tempat duduk kosong.
Bus berjalan dan sepeda motor Dewa berjalan pada arah yang berlawanan.
Tampak langit sore bewarna merah keemasan menghiasi kota. Warna yang membuaut hati setiap orang merasakan kebahagian dan ketenangan dalam dirinya. Warna langit senja mengiringi perpisahan Rena dan Dewa disore itu.
DISSOLVE
83. IN. KAMAR RENA – MALAM
RENA
Rena menghadap layar laptop dengan fokus. Jemarinya menekan setiap huruf yang ada pada keyboard.
VO RENA
Meski cintaku belum menemukan jalan untuk berlabu tapi aku akan tetap menunggu meski pada akhirnya cintaku tidak berlabu pada dermaga yang aku harapkan.
Rena berhenti mengetik dan menatap layar laptop dengan tatapan kosong.
FADE OUT