Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
26. EXT. HALAMAN SEKOLAH — PAGI
RENA, DEWA
Dewa yang sedang diparkiran melihat Rena memasuki gerbang sekolah. Setelah selesai memarkirkan motor Dewa bergegas mendekati Rena dan mengambil sesuatu dari dalam saku celana abu-abu yang dia kenakan.
DEWA
(berdiri disamping Rena dengan berjalan pelan)
RENA
(Rena terkejut)
(Dewa tersenyum)
DEWA
(tersenyum dan memberikan buku kecil milik Rena)
RENA
(Rena meraih buku kecil bewarna hijau botol dari tangan Dewa)
DEWA
(menunjuk buku hijau yang dipegang Rena)
(Rena terkejut)
(terdiam)
DEWA
(melambaikan tangan didepan wajah Rena)
RENA
RENA (dalam hati)
(bernafas lega)
DEWA
(Rena menatap Dewa)
RENA
(kembali fokus menatap jalan didepan. Terlihat beberapa sisiwa berpapasan dengan mereka)
DEWA
(Rena menatap Dewa. Seorang sisiwa mendahului mereka)
(menatap Rena)
RENA
(tersenyum)
DEWA
(mereka berdua saling tersenyum)
RENA
DEWA
RENA
DEWA
RENA
DEWA
RENA
(Dewa berhenti diikuti Rena)
DEWA
(menunjuk papan kecil bertuliskan kelas XI B)
RENA
(Rena menoleh keatas dan meringis)
(Dewa tersenyum dan meninggalkan Rena yang masih tersipu malu)
VO RENA
(Rena tersenyum melihat punggung Dewa yang semakin menjauh darinya)
FADE OUT
27. INT. KAMAR RENA — MALAM
RENA
Rena sedang duduk dimeja belajarnya dengan sebuah kertas penuh tulisan dihadapannya. Meja belajar bewarna coklat yang terlihat rapi dan tersusun bebrapa buku cetak tebal dan beberapa buku tipis. Tempat pensil terlihat rapi dan dipenuhi dengan alat tulis. Rena tersenyum sembari memegang ponsel jadul dan mengetik sesuatu. Rena masih tersenyum dan fokus pada ponselnya yang ternyata sedang berkomunikasi dengan Dewa lewat SMS.
Seperti janjinya bersama Dewa tadi pagi, Rena mengirim beberapa cerpen kepada Dewa dengan perasaan bahagia.
CUT TO
28. INT. KAMAR DEWA — MALAM
DEWA
Dewa tampak duduk diatas ranjangnya dan fokus membaca kiriman cerpen dari Rena. Sesekali Dewa tersenyum membaca tulisan pada ponsel jadulnya.
Sesekali Dewa meminum air putih pada gelas yang tersedia dikamarnya. Lelah duduk, Dewa berbaring dengan masih fokus pada ponsel yang dia pegang.
CUT TO
29. INT. KAMAR RENA — MALAM
RENA
Rena masih sibuk mengetik dengan ponselnya. Tak lupa senyum manis menghiasi malamnya yang begitu membahagiakan. Jarinya sangat cekatan menekan setiap huruf pada ponselnya.
CUT TO
30. INT. KAMAR DEWA — MALAM
DEWA
Dewa masih membaca pesan dari Rena sembari berbaring dan tengkurap.
CUT TO
31. INT. KAMAR RENA — MALAM
RENA
Rena mengakhiri pandangannya dari ponsel dan beralih memandang jendela kamarnya yang masih terbuka. Angin malam sedikit mengoyangkan tirai putih yang menghiasai jendela kamarnya. Rena meletakkan ponselnya dimeja belajar mendekat pada jendela. Rena memandang keatas melihat ribuan bintang yang menghiasi langit malam dengan senyum bahagia.
VO RENA
DISSOLVE
2 Tahun kemudian
32. IN. RUANGAN KELAS — PAGI
RENA, BIMA, SISKA, AYU, RICO
Rena mengenakan baju kuning lengan panjang dipadu dengan jilbab bewarna hitam, tengah sibuk menulis sesuatu pada sebuah buka tulis. Beberapa mahasiswa lain telah pergi meninggalkan kelas sedangkan Rena masih terlihat sibuk mencatat.
VO RENA
(Rena merapikan buka dan memasukkanya kedalam tas)
VO RENA
(Rena berjalan keluar kelas)
SISKA
(Rena mengangguk dan Siska berlalu)
VO RENA
(Rena berjalan menyusuri koridor kampus)
(Rena masuk kedalam sebuah ruangan)
(Rena melangkah kedalam ruangan)
(Bima menoleh kearah Rena yang ada dibelakangnya. Kemudian Rena tersenyum)
BIMA
(membalikkan badan menghadap Rena)
RENA
(berjalan menuju tempat duduk)
BIMA
(Rena duduk)
RENA
BIMA
(beberapa mahasiswa yang ada didalam ruangan ikut duduk untuk berdiskusi)
RICO
AYU
(Rena berpikir sejenak)
RENA
BIMA
RENA
(Ayu mengambil buku catatan)
AYU
(memberikan buku pada Bima dan Rena)
RENA
(Rena menoleh pada Bima)
CUT TO
33. IN. CAFFE — SIANG
RENA, BIMA
BIMA
(bersadar pada kursi)
RENA
(menyeruput jus alpukat)
BIMA
(membungkukkan badan kedepan hingga dekat dengan Rena)
RENA
(menyeruput jus alpukat)
BIMA
RENA
(meletakkan gelas jus yang masih dia pegang)
BIMA
RENA
Aamiin.
(tertawa dan melihat jam dipergelangan tangan)
(mengambil tas)
BIMA
(mereka diam sejenak)
RENA
BIMA
(menetap Rena)
RENA
(tersenyum dan berdiri dan berbalik meninggalkan Bima)
BIMA
(Rena berhenti melangkah)
(Rena membalikkan badan dan tersenyum)
RENA
BIMA
RENA
(Rena tersenyum)
(membalikkan badan dan berjalan pelan meninggalkan Bima)
VO RENA
(Rena memegang dadanya)
(Rena menarik nafas dan mempercepat langkahnya)
BIMA
CUT TO
34. IN. KAMAR SELLA — SIANG
SELLA
SELLA
Sampai kapan sih kamu mau kayak gini Ren ?
(tangan kanan menutup laptop tangan kiri memegang ponsel)
Terlihat Sella duduk pada sebuah kursi bewarna putih.
CUT TO
35. IN. KAMAR RENA — SIANG
RENA
RENA
Entahlah.
(tangan kanan mencoret-coret buku tangan kiri memegang ponsel)
CUT TO
36. IN. KAMAR SELLA — SIANG
SELLA
SELLA
(berdiri dan berjalan)
Coba kasih satu saja alasan kenapa kamu bisa sebegitunya sama kak Dewa. Selama ini kamu selalu bilang gak tahu kenapa bisa suka sama kak Dewa. Gak tau apa alasan suka sama kak Dewa. Tapi coba beri satu saja alasan sama aku.
(duduk diatas ranjang)
CUT TO
37. IN. KAMAR RENA — SIANG
RENA
RENA
Aku gak tahu kenapa bisa sampai sebegini banget suka sama kak Dewa. Cuma yang pasti dia itu satu-satunya cowok yang bisa buat aku deg-degan meski cuma lihat fotonya aja. Dia juga satu-satunya cowok yang bisa buat aku seneng dan sedih dalam satu waktu dan….
(diam)
Ah… aku gak tahu. Semua itu gak bisa dideskripsikan Sel. Sulit buat ngasih gambaran apa yang aku rasakan.
(meletakkan pulpen dan bersandar pada kursi)
CUT TO
38. IN. KAMAR SELLA — SIANG
SELLA
SELLA
Rena… tolong ya kamu dengarkan aku sebagai sahabatmu. Kak Dewa itu hanya masa lalu dan sekarang kamu harus bisa memulai menata hidupmu. Kamu gak mungkin selamanya akan hidup dalam bayang-bayang kak Dewa. Bima salah satu contohnya. Dari cerita kamu, dia kayaknya ada rasa sama kamu. Jadi kenapa gak coba membuka hatimu untuk dia.
CUT TO
39. IN. KAMAR RENA — SIANG
RENA
RENA
Enggak semudah itu Sella sayang. Semua ini begitu rumit buat aku.
(diam dan meneteskan air mata)
Aku sangat ingin melupaknya. Tapi aku belum bisa. Jika bisa aku pengen banget kamu bantu aku buat buang jauh-jauh pikiranku tentang kak Dewa.
CUT TO
40. IN. KAMAR SELLA — SIANG
SELLA
Sella hanya diam dan mendengar tangisan lirih Rena dari sambungan telepon.
SELLA
Kamu pasti bisa kalau mau coba Ren.
CUT TO
41. IN. KAMAR RENA — SIANG
RENA
RENA
CUT TO
42. IN. KAMAR SELLA — SIANG
SELLA
SELLA
CUT TO
43. IN. KAMAR RENA — SIANG
RENA
RENA
(diam dalam tangis)
CUT TO
44. IN. KAMAR SELLA — SIANG
SELLA
Sella hanya diam dengan raut wajah sedih mendengar Rena dan masih menahan ponsel ditelinganya.
FADE OUT