Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
65. IN. GEDUNG KANTOR SELLA DAN RENA — SIANG
SELLA, DEWA, RENA
SELLA
Mereka bertiga duduk disebuah ruangan tempat tamu menunggu. Dimeja sudah ada tiga cangkir kopi dalam gelas plastik menemani mereka bertiga.
DEWA
(Sella mengangguk-anggukan kepala)
SELLA
(heran melihat Rena diam saja)
RENA
(Terkejut)
SELLA
RENA
DEWA
SELLA
(menoleh kekanan dan kekiri)
(kembali fokus pada Dewa)
DEWA
SELLA
(Rena menoleh pada Sella dan melotot)
DEWA
(Rena tersenyum pada Dewa)
RENA DAN SELLA
SELLA
(Dewa diam sejenak)
DEWA
(Dewa tersenyum dan melihat jam ditangannya)
(mereka berdiri)
RENA DAN SELLA
(Dewa pergi meninggalkan mereka)
RENA
(Sella menoleh kearag Rena)
SELLA
(Rena menghadap Sella)
RENA
SELLA
(Menggaruk kepalanya)
(meringis)
RENA
(Rena tetap memandang punggung Dewa yang semakin jauh meninggalkannya)
(menatap Sella yang sudah berhenti menggaruk kepalanya)
Rena melangkah pelan meninggalkan Sella sedangkan Sella hanya diam melihat kepergian Rena.
CUT TO
66. IN. KAMAR RENA — MALAM
RENA
Rena menghadap layar laptop dan jemarinya terlihat menekan setiap huruf yang ada pada keyboard menjadi rangkaian kalimat yang indah.
FADE OUT
67. IN. RESTAURANT — SIANG
RENA, SELLA, DEWA, IKAL
Rena sedang duduk didalam sebuah restaurant. Pengunjung restaurant tidak begitu ramai dan hanya ada lima meja yang terisi termasuk meja yang ditempati Rena.
Lokasi restaurant lumayan jauh dari pusat kota sehingga jalanan didepannya tidak begitu ramai. Rena duduk disebelah jendela kaca besar mamandang keluar dan melihat suasana luar restaurant yang tidak begitu ramai, hanya ada beberapa kendaraan yang lewat dan juga tidak banyak pejalan kaki meski hari ini adalah hari libur. Suasana panas siang hari ini menjadi pendukung sedikitnya mobilitas penduduk yang beraktivitas diluar rumah.
Rena duduk santai menikmati segelas minuman red velvet dingin dengan sedotan putih tanpa memalingkan wajahnya dari jendela.
SELLA
Rena menoleh karena terkejut dengan suara yang tiba-tiba terdengar dari arah belakang. Rena terkejut dan nyaris tersedak melihat sosok Sella, Dewa dan juga Ikal yang berdiri disamping mejanya.
Rena melepas sedotan dari mulutnya dan meletakkan gelas diatas meja.
DEWA
(Rena menggoyang-goyangkan tangannya)
RENA
Sella duduk disamping Rena sedang Dewa dan Ikal duduk dihadapannya. Dewa berada didepan Rena dan Ikal berada didepan Sella.
IKAL
SELLA
(Sella mengerutkan kening kearah Ikal)
(menoleh kearah Rena)
RENA
(menganggukk-anggukkan kepala)
IKAL
SELLA
(merangkul Rena)
DEWA
(Dewa melambakan tangan pada waiters)
CUT TO
68. IN. RESTAURANT — SIANG
RENA, SELLA, DEWA, IKAL
Mereka telah selesai menikmati makan siang. Empat piring kosong terletak diatas meja.
IKAL
(Dewa minum air mineral dalam botol)
SELLA
IKAL
(Ikal minum jus melon pada gelas bening)
DEWA
RENA
SELLA
IKAL
(Rena dan Dewa tersenyum mendengar obrolan mereka)
DEWA
SELLA
(tersenyum bangga)
(semua tertawa)
IKAL
RENA
(tersenyum)
IKAL
(mereka semua tertawa)
RENA
(tersenyum)
SELLA
(Dewa menatap Sella dan mengangkat alisnya)
DEWA
(menarik nafas berat)
RENA
DEWA
RENA
(Dewa mengagguk)
SELLA
DEWA
(Rena dan Sella hanya diam)
Rena
DEWA
(Dewa tersenyum)
SELLA
(semua diam)
DEWA
(menarik nafas dan tersenyum)
Mereka semua hanya bisa diam mendengar ucapan Dewa yang begitu tegas dan mantap. Semua hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan Dewa.
FADE OUT
69. EXT. ATAP GEDUNG — MALAM
RENA, SELLA
Rena dan Sella berdiri dan bersandar pada sebuah pagar tembok yang terletak diatas gedung. Dari atas gedung pemandangan kota dibawah sana terlihat jelas. Lampu kota dan lampu kendaraan saling mewarnai keindahan kota dimalam hari ditengah suasana sejuk.
Rena memandang kearah pemandangan kota dengan menyandarkan tubuhnya pada pagar. Angin malam menerpa membuatnya merangkul kedua lengannya sendiri.
Sella bersadar pada pagar disebelah Rena membelakangai suasana kota yang tampak begitu indah.
SELLA
(Sella memandang sekeliling yang hanya terlihat seperti halaman luas)
RENA
(menghela nafas berat)
(memandang deretan lampu kota dengan tatapan kosong)
SELLA
(Sella tersenyum mengingat kenangan itu)
FADE OUT
FLASH BACK ON
70. EXT. ATAP GEDUNG — SIANG
RENA, SELLA, DEWA, IKAL
Rena mengenakan seragam putih abu-abu sedang berdiri sendiri diatap gedung. Raut wajah sedih tampak terlihat diiringi air mata yang terus mengalir dari kelopak matanya.
RENA
(menoleh kekanan dan kekiri)
(panik dan berteriak)
(terus menangis)
SELLA
RENA
(menoleh kebelakang)
(berlari memeluk Sella dengan tangis)
SELLA
RENA
(melepaska pelukan dengan terisak)
(menangis kencang)
SELLA
(tertawa kencang)
(Rena mengangguk)
(Rena mengangguk)
Sella mengambil nafas panjang dan menunjuk kearah belakang Rena. Rena yang melihat tangan Sella mengikuti arah telunjuk dan berbalik kebelakang. Rena melihat disini ada Ikal dan Dewa sedang memegang kue ulang tahun dengan tawa kecil.
Rena menoleh kearah Sella denga bingung. Ikal dan Dewa mendekat pada Rena dan Sella.
DEWA
(semua diam)
SELLA
(Rena langsung menangis dan memeluk Sella)
RENA
SELLA
(membalas pelukan Rena)
(melepas pelukan)
Rena tersenyum dan mengusap air matanya. Dia merasa malu menangis dihadapan Dewa.
IKAL
RENA
(menghadap Ikal)
IKAL
SELLA
(mereka semua tertawa)
DEWA
(menyodorkan kue ulang tahun didepan Rena)
Rena meniup lilin dan semua tertawa bahagia. Rena terlihat begitu bahagia melihat Dewa tertawa. Tanpa disadari Sella mencolek kue dan mengolesnya dipipi Rena. Akhirnya semua bahagia dan saling balas mengoles kue diwajah.
FADE OUT
FLASH BACAK OFF
71. EXT. ATAP GEDUNG — MALAM
RENA, SELLA
RENA
(tersenyum dan menundukkan kepaka)
SELLA
(Sella tersenyum dan berbalik menatap pemadangan kota)
(menatap Rena yang ada didebelah kirinya)
RENA
(berbalik menatap Sella yang ada disebelah kanannya)
(meneteskan air mata dan kembali menatap lurus kedepan)
SELLA
(menelan ludah dan menarik nafas)
(Sella mengelus punggung Rena yang sedang menangis)
RENA
(memegang dadanya)
SELLA
(mengusap air matanya)
(memeluk Rena dengan hangat)
RENA
(Sella memeluk Rena dengan erat)
SELLA
Mereka berdua saling berpelukan ditengah suasana malam yang semakin dingin menusuk tulang. Tangis lirih Rena menghiasi malam sendu tanpa bintang.
FADE OUT
72. IN. KAMAR RENA — MALAM
RENA
Rena menghadap layar laptop dan jemarinya terlihat menekan setiap huruf yang ada pada keyboard. Matanya tampak bengkak dibalut dengan kaca mata.
VO RENA
Jika memang ini adalah cara Allah, maka aku akan menerimanya meski sangat sulit. Mengikhlaskan tidak semudah mencintai. Mengikhaskan adalah bagian termahal dari sebuah rasa yang bernama cinta. Karna sangat mahal terkadang orang memilih untuk membenci atau tetap tinggal meski akan terluka. Ikhlas datang dari hati yang merupakan pusat dimana cinta itu berasal. Bahkan dalam surat Al-Ikhlas tidak ada kata ikhlas yang tertulis. Karena ikhlas berasal dari hati dan tidak perlu diucapkan.
FADE OUT