Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
16. INT. RUANG KELAS — PAGI
SELLA, RENA
SELLA
(Sella melotot kearah Rena)
RENA
(Rena mengangguk)
Sella dan Rena mengenakan baju putih abu-abu dan saling berhadapan saat berbincang didalam kelas. Hari masih pagi dan hanya terdapat beberapa murid yang sedang mengerjakan PR dipojokan ruangan. Meski masih pagi tapi suasana sekolah sudah cukup ramai. Suara obrolan dan candaan dari beberapa siswa terdengar dari dalam ruang kelas Rena.
EDO
(meringis)
SELLA
(wajah kesal dan mengomel pelan)
Rena mengambilkan buku matematika didalam tas dan memberikannya pada Edo sembari tersenyum.
EDO
Edo pergi kebelakang untuk menyalin PR matematika milik Rena.
SELLA
(berteriak)
(melirik kearah Edo yang ada dibelakang tapi tidak dihiraukan oleh Edo)
RENA
(menepuk pelan tangan Sella)
SELLA
(menghadap Rena)
(Rena mengangguk)
(Rena mengangguk)
Sella menepuk kedua telapak tangannya dengan keras dan menimbulkan bunyi yang membuat Rena kaget.
(melipat tangan didada)
RENA
(berbalik dan menyandarkan badan)
SELLA
(melepas lipatan tangan)
(senyum-senyum)
RENA
(menoleh kearah Sella)
SELLA
(memegang dada)
Bel masuk sudah berbunyi dan beberapa murid semakin ngebut menyalin PR.
RENA
Rena mendorong Sella dan Sella berdiri kemudian berjalan untuk kembali kekelasnya.
CUT TO
17. EXT. HALAMAN SEKOLAH — SORE
DEWA, RENA, ANGGOTA PRAMUKA
Beberapa siswa berbaris mengenakan seragam pramuka lengkap dengan topi dan dasinya. Mereka semua berdiri rapi dan mendengarkan arahan kakak Pembina.
Setelah berbaris, mereka semua belajar membuat tandu dengan bambu dan tali yang biasa diikatkan dipinggang.
Rena dan dua temannya yang tergabung dalam satu tim berusaha untuk membuat tandu yang kokoh dan juga rapi. Mereka bertiga saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas dari kakak Pembina.
Bukan tanpa alasan Rena mengikuti ekskul pramuka. Rena tahu jika Dewa juga menjadi salah satu kakak Pembina, jadi Rena memutuskan untuk ikut dalam ekskul tersebut.
Rena sedang fokus pada tandu yang dia kerjakan meski Dewa ada disana mengawasi dan juga memberi pengarahan pada junior-juniornya.
DEWA
SEMUA ANGGOTA
Semua anggota pramuka memasang tenda kemah bersama-sama dan saling bekerja sama. Rena masih fokus memasang tenda saat Dewa berjalan disampingnya. Tanpa sengaja Dewa tersandung karena tali yang mengikat tenda.
Rena monoleh kebelakang dan mendapati Dewa sudah jatuh dan sedang berusaha untuk duduk.
RENA
(menghampiri Dewa dan jongkok disamping Dewa)
DEWA
(tertawa kecil)
RENA
(menahan tawa)
DEWA
(berdiri)
RENA
(tertawa kecil dan ikut berdiri)
(menahan tawa)
DEWA
(terwata kecil)
RENA
DEWA
RENA
Dewa mengangguk dan membersihkan kedua tangannya dari kotoran yang menempel dibajunya. Rena berbalik meninggalkan Dewa dengan senyum dan sedikit tawa.
CUT TO
18. EXT. HALAMAN SEKOLAH — SORE
SELLA, RENA, DEWA
Rena berjalan menuju gerbang sekolah dengan lemas karena kegiatan sore ini begitu menguras tenaga. Saat sedang berjalan tiba-tiba Sella datang dari belakang dan mengagetkan Rena.
SELLA
RENA
(terkejut dan memegang dada)
SELLA
(menunjuk parkiran)
Terlihat Dewa mengendarai motor dan Sella melambaikan tangannya kearah Dewa. Rena yang menyadari kekonyolan sahabatnya itu langsung menurunkan tangan Sella dengan paksa. Dewa yang menyadari panggilan Sella menghentikan motornya tepat didepan Sella dan Rena.
DEWA
(membuka kaca helm)
SELLA
DEWA
SELLA
DEWA
SELLA dan RENA
Dewa menutup kaca helm dan menarik gas motornya pergi meninggalkan Sella dan Rena yang masih berdiri digerbang sekolah. Hari sudah sore tapi sekolah masih ramai karena banyak sebagian dari murid yang mengikuti ekstrakulikuler.
SELLA
(Rena hanya diam dan tersenyum kesal pada Sella)
RENA
SELLA
(tertawa kecil)
(Rena meotot)
RENA
SELLA
(Rena menunggu jawaban Sella yang menggantung)
(Sella menoleh kearah Rena dan tersenyum)
RENA
SELLA
Sella pergi menuju parkiran dan Rena menunggu Sella digerbang sekolah.
CUT TO
19. EXT. JALAN RAYA — -PAGI
DEWA, RENA
Rena berlari menyusuri jalanan yang mulai ramai dipadati kendaraan. Motor dan mobil berlalu-lalang, bunyi klakson semakin menambah kebisingan dan menggambarkan kesibukan jalan dipagi hari.
Rena terus berlari dan berhenti karena merasa lelah. Rena mulai berjalan lambat dan beberapa kali mengusap dahinya karena keringat yang muncul akibat berlari dengan jarak yang lumayan jauh.
Rena membawa dua buka cetak dan menggunakan tas gendong bewarna hitam berjalan menyusuri trotoar jalan dengan nafas terengah-engah karena kelelahan.
Disisi lain Dewa mengendarai motor dengan santai. Motor metix bewarna hitam dan helm jadul bewarna hitam mengiringi perjalanannya ke sekolah ditengah padatnya kendaraa dipagi hari.
Dewa dari kejauhan meliihat sosok murid SMA mengenakan baju putih abu-abu yang sepertinya sangat familiar dimatanya. Dewa menarik gas dan mendekati sosok yang dia lihat kemudian berjalan lambat disamping Rena.
DEWA
(melambatkan motor)
RENA
(menoleh kekanan)
(berhenti berjalan dan Dewa juga mengentikan motornya)
DEWA
(menoleh mencari motor)
RENA
(hening sesaat)
DEWA
RENA
(terkejut)
DEWA
Rena berpikir sejenak dan melihat Dewa yang sedang menghidupkan mesin motornya.
DEWA
(Rena berjalan mendekat dan berdiri disamping kursi belakang)
DEWA
Dewa memberikan halm bewarna putih dan diambil oleh Rena. Setelah Rena mengenakan helmnya, Rena naik diatas motor dan Dewa menarik gas motor untuk berjalan menuju sekolah.
Wajah Rena begitu merah dan tampak tegang. Meski begitu Rena berusaha untuk biasa saja agar tidak membuatnya salah tingkah dan membuatnya malu dihadapan Dewa.
FADE OUT
20. EXT. PARKIRAN SEKOLAH — PAGI
RENA, DEWA
Rena turun dari motor dan melepas helm sedangkan Dewa tengah sibuk mencari posisi parkir yang pas karena tempat parkir sudah penuh akibat datang begitu siang.
Setelah Dewa menemukan tempat parkir, Dewa melepas helm dan Rena menghampiri Dewa.
RENA
(memberikan helm kepada Dewa)
DEWA
(tersenyum dan mengambil helm dari tangan Rena)
RENA
(Dewa tersenyum dan mengangguk)
Rena membalikkan badan dan berjalan menuju lobi sekolah untuk masuk kedalam kelas.
Dewa yang masih diparkiran melepas jaket dan meletakkannya diatas stir motor dan bercermin sejenak untuk merapikan rambutnya. Setelah dirasa sudah rapi, Dewa balik badan dan menuju kelas bersamaan dengan bel masuk sekolah berbunyi.
FADE OUT
21. EXT. LAPANGAN BASKET SEKOLAH — PAGI
DEWA, IKAL, DAVID, ANAK BASKET
Iwan, Dewa, David dan beberapa anak laki-laki sedang bermain basket di lapangan yang tidak jauh dari koridor. Dewa mendribble bola dengan lincah melewati Iwan dan beberapa anak lainnya kemudian memesukkan bola kedalam ring. Poin didapat dan semua kembali diposisi masing-masing. Permainnan dilanjutkan dan kali ini David menggiring bola dan mengoper kepada Iwan yang berada didekat ring, tapi upaya David gagal karena dihalalangi salah satu pemain dari tim Dewa. Permainan dikendalikan oleh tim Dewa dan kini Dewa mulai bersiap melempar bola dari garis luar dan berhasil tri point didapatkan tim Dewa.
Semua tampak ngos-ngosan tapi tetap melanjutkan permainan. Kali ini Iwan mencoba melempar bola kearah David dengan keras. Namun upayanya digagalkan Dewa dan bola justru melayang jauh meninggalkan lapangan permainan. Semua tampak terdiam melihat bola yang melayang.
CUT TO
22. EXT. KORIDOR SEKOLAH — PAGI
DEWA, RENA, IKAL
Rena disisi lain sedang berjalan dikoridor sekolah membawa setumpuk buku ditangannya. Karena terlalu fokus pada buka yang dibawanya agar tidak jatuh membuatnya tidak sadar jika ada bola basket yang melayang dan akhirnya mendarat dikepalanya.
Rena terjatuh dan buka yang dia bawa berserakan. Karena merasa pusing Rena memegang kepalanya dan berusaha membuka matanya untuk menetralkan penglihatannya.
DEWA
(Iwan menyusul Dewa)
Rena masih memegang kepalanya sedang Iwan merapikan buka yang jatuh. Mata Rena dipejamkan dan dibuka untuk menormalkan penglihatannya.
IKAL
(Dewa melotot pada Iwan)
RENA
(melepaskan tangan dari kepala)
DEWA
(tatapan khawatir)
RENA
(meraih buku yang dibawa Iwan)
IKAL
(mengambil bola dan kembali ke lapangan)
(Dewa masih menatap Rena)
RENA
(Tersenyum)
DEWA
Mereka berdua berdiri dan Dewa membawa beberapa buka yang dibawa Rena kemudian berjalan menuju kantor guru.
Ditengah perjalanan mereka menuju kantor guru, obrolan mengiringi dan membuat Dewa semakin tahu tentang Rena. Namun sebaliknya Rena tidak berani bertanya apapun tentang Dewa.
DEWA
(Rena menoleh Dewa dengan tetep berjalan pelan)
RENA
(kembali menatap kedepan)
DEWA
RENA
(menoleh Dewa dan meringis)
DEWA
(tertawa bersama setelah itu hening sesaat)
RENA
(Dewa menoleh Rena)
DEWA
(Rena tersenyum)
RENA
(Tersenyum)
DEWA
(Rena menoleh kearah Dewa)
RENA
DEWA
(Rena dan Dewa tertawa bersama)
RENA
DEWA
(menghadap Rena dan memberikan setumpuk buka kepada Rena dan mengangkat jari telunjuk keatas)
DEWA
(Dewa tersenyum dan pergi meninggalkan Rena)
Rena yang masih terpaku dengan senyum dan kata-kata Dewa tidak menyadari jika dia kini sudah ada didepan kantor guru.
Rena memandang punggung Dewa yang semakin jauh meninggalkannya dengan tatapan penuh arti.
VO RENA
DISSOLVE